Resume ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II
Dosen Pembimbing: Yosep Purnairawan, S. Kep., Ners., M. Kep.
Disusun oleh:
Nadilla Choerunnisa (C1AA20062)
B. Agregat
Agregat pada kasus diatas adalah anak usia sekolah.
C. Sasaran
Sasaran pada kasus diatas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Sasaran Promosi Kesehatan
Primer Sekunder Tersier
Anak Usia Sekolah Kader Kepala Desa
Karang Taruna
2. Promosi Kesehatan
Strategi keperawatan komunitas promosi kesehatan yang sesuai dengan kasus
diatas adalah mahasiswa berencana untuk melakukan promosi kesehatan dalam
bentuk penyuluhan kesehatan mengenai pengertian DBD, penyebab DBD, cara
penularan DBD, tanda dan gejala DBD, dan pencegahan DBD dengan
membagikan bubuk abate serta memberikan informasi tentang fogging kepada
Kelompok Peduli Lingkungan. Tentu diperlukan proses koordinasi kepada
Kepala Desa atas kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut.
3. Pemberdayaan
Strategi keperawatan komunitas pemberdayaan yang sesuai dengan kasus diatas
adalah setelah dibentuknya Kelompok Peduli Lingkungan dan dibekali
pengetahuan mengenai pengertian DBD, penyebab DBD, cara penularan DBD,
tanda dan gejala DBD, dan pencegahan DBD dengan membagikan bubuk abate
serta memberikan informasi tentang fogging, selanjutnya mahasiswa dapat
memberdayakan kelompok tersebut untuk dapat mentransformasikan
pengetahuan yang dimaksud kepada sasaran yaitu orang tua yang memiliki anak
usia sekolah. Tentunya hal tersebut perlu adanya koordinasi kepada Kepala
Desa. Adapun tahapan yang dapat dilalui oleh agregat adalah sebagai berikut.
a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku
Dalam tahap ini, Kelompok Peduli Lingkungan berusaha untuk
mengondisikan lingkungan yang kondusif bagi efektivitas proses
pemberdayaan agregat dengan tujuan membentuk perilaku sadar dan peduli
agregat yang dimaksud dengan penyuluhan kesehatan yang disampaikan.
b. Tahap transformasi
Dalam tahap ini, Kelompok Peduli Lingkungan melakukan pendampingan
dengan agregat bagaimana cara mengambil peran aktif dalam lingkungannya.
c. Tahap peningkatan pengetahuan dan keterampilan
Dalam tahap ini, agregat sudah dapat melakukan apa yang telah
diajarkanoleh Kelompok Peduli Lingkungan secara mandiri.
4. Kemitraan
Strategi keperawatan komunitas kemitraan yang sesuai dengan kasus diatas
adalah mahasiswa melakukan komunikasi dan koordinasi kepada pemangku
kebijakan di wilayah terkait untuk memudahkan dalam melakukan proses
keperawatan yang direncanakan. Salah satu bentuk koordinasi yang diutarakan
adalah bagaimana pemangku kebijakan di wilayah terkait dapat menjalin kerja
sama dengan Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup.
Adapun bentuk kerja sama yang dapat dilakukan antara Perangkat Desa dengan
Institusi Dinas diatas yaitu sebagai berikut.
a. Dinas Kesehatan dapat memberikan dukungan dan bentuk kerja sama
berupa pengerahan Puskesmas di wilayah kerja desa tersebut yang
kemudian Puskesmas dapat mengerahkan perawat-perawatnya dalam
skrining kesehatan dan diagnosis dini serta pelaksanaan fogging yang
dilakukan oleh tenaga terlatih dan memakai APD.
b. Dinas Lingkungan Hidup dapat memberikan dukungan dan bentuk kerja
sama berupa penyediaan bubuk abate kepada setiap rumah untuk
membunuh jentik nyamuk.
2. Promosi Kesehatan
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dirasakan di Desa Cibinong Hilir.
3. Pemberdayaan
Untuk membentuk perilaku mandiri pada masyarakat khususnya pada
Kelompok Peduli Lingkungan dan masyarakat setempat.
4. Kemitraan
Untuk mencapai tujuan bersama sesuai kesepakatan, prinsip yang diusung, dan
peran masing-masing yang dimiliki dalam hal ini untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
5. Penurunan angka kejadian DBD pada anak usia sekolah di Desa Cibinong Hilir