Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rifki Ariq Riiswandhy

Nim : P20620522030
Prodi : Sarjana Terapan Keperawatan Dan Profesi Ners
Kelas : 1A Ners

TEORI HUMANISTIK CARL RANSOM ROGERS

Carl Rogers dianggap sebagai pelopor psikoterapi humanistic.Teorinya didasarkan pada


prinsip bahwa jika seorang diberi kebebasan dan dukungan emosional untuk tumbuh,ia bisa
berkembanng menjadi manusia yang berfungsi secara penuh.Dengan didorong oleh
lingkungan yang menerima dan memahami situasi terapeutik,seseorang akan dapat
memecahkan masalah hidupnya sendiri-sekalipun tanpa bantuan-dan berkembang menjadi
sosok individu yang diinginkan.

Pandangan Psikologi Humanistik


Mennurut Rogers,objek utama dari kajian psikologi adalah manusia dan dunia yang
dipandang oleh manusia itu sendiri.Oleh karena itu, psikologi dibentuk oleh 3 faktor yaitu
meliputi konsep (persepsi)atas diri, pengalaman,serta interprestasi terhadap lingkungan
(persepsi atas realitas). Kongruensi antara 3 faktor itulah yang mempengaruhi kondisi
psikologis seseorang. Pergeseran konsep diri dan persepsi atas realitas pada diri seseorang
akan mengahsilkan perubahan serentak terhadap perilakunya. Akibatnya ia melakukan
reorganisasi pandangan terhadap diri sendiri dan dunianya.
Dengan demikian, konsep psikoterapi rogers berpijak pada hal tersebut. Ia menganggap terapi
sebagai proses yang di dalamnya individu memiliki kesempatan untuk mengorganisasikan
kembali dunia subjektif (the subjective word) untuk mengintegrasikan serta
mengaktualisasikan dirinya. Rogers memandang proses utama daari terapi adalah
memfasiliitasi pengalaman individu untuk menjadi lebih otonom, spontan, dan percaya diri.
Hal ini hanya bisa terlaksana jika terapis menjalin hubungan yang dekat dan hangat dengan
klien. Dengan cara terssebut, klien merasa memiliki kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri
secara total.
Jenis hubungan terapis-klien yang dimaksud oleh rogers memiliki 3 kualitas khusus. Pertama
jujur, dan tulus terhadap klien (kongruen). Kedua, mampu merasakan hal-hal yang dirasakan
klien (empati). Ketiga, menerima klien apa adanya serta memberikan perhatian positif tak
bersyarat kepadanya.

REFERENSI
1. Sosiologi 79

Anda mungkin juga menyukai