Anda di halaman 1dari 7

Nama: Yoesoef Bachtiar Gusman Rahmadi

NPM : 2206047401

● Pengertian
○ Definisi Bencana
■ A serious of disruption of the functioning of a community or a society
causing widespread human, material, economic, or environmental losses
which exceed the ability of the affected community or society to cope
using its own resources (ISDR, 2004; P.9 WHO, 2007, p7 in ICN & WHO,
2009)
● Translasi -> “Gangguan serius terhadap fungsi suatu komunitas
atau masyarakat yang menyebabkan kerugian manusia, material,
ekonomi, atau lingkungan yang meluas yang melebihi
kemampuan komunitas atau masyarakat yang terkena dampak
untuk mengatasi dengan menggunakan sumber dayanya sendiri”

■ A sudden, calamitous event that seriously disrupt the functioning of a


community or society and causes human, material, and economic or
environmental losses that exceed the community’s or society’s ability to
cope using its own resources. Though often caused by nature, disasters
can have human origins (International Federation of Red Cross and Red
Crescent Societies, 2005, p.1 in ICN & WHO, 2009)
● Translasi -> Kejadian bencana yang tiba-tiba yang secara serius
mengganggu fungsi suatu komunitas atau masyarakat dan
menyebabkan kerugian manusia, materi, dan ekonomi atau
lingkungan yang melebihi kemampuan komunitas atau
masyarakat untuk mengatasinya dengan menggunakan sumber
dayanya sendiri. Meskipun sering disebabkan oleh alam, bencana
dapat berasal dari manusia

○ Definisi Pandemi
■ A pandemic is defined as “an epidemic occurring worldwide, or over a
very wide area, crossing international boundaries and usually affecting a
large number of people”. The classical definition includes nothing about
population immunity, virology or disease severity (WHO, 2020)

■ By this definition, pandemics occur annually in each of the temperate


southern and northern hemispheres, given that seasonal epidemics cross
international boundaries and affect a large number of people. However,
seasonal epidemics are not considered pandemics.The 2019–20
coronavirus pandemic is an ongoing pandemic of coronavirus disease
2019 (COVID-19) caused by severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
● Tiga jenis korban Bencana
○ Korban yang mengalami Trauma karena bencana atau terinfeksi covid 19 (rentan
mengalami cidera fisik, PTSD dan depresi setelah kejadian bencana)
○ Responder pun pbisa menjadi korban karena terpapar pada trauma dan PTSD
ketika melihat penderitaan orang lain juga takut mengancam dirinya.
○ Masyarakat luas yang terdampak secara psikologis karena mengamati kejadian
dan informasi tentang bencana/pandemi dari jauh

● Respons psikososial akibat bencana/pandemi


○ Dianggap sebagai ketentuan tuhan membuat menghapusnya manusia yang
terlibat sebagai penyebab dan tanggung jawab
○ Berebeda dengan bencanca teknologi dan buatan mansuai seperti perang yang
melibatkan kelalaian manusia dan disengaja menimbulkan kemarahan dan
menyalahkan sehingga mengakibatkan luka emosional yang menyebabkan
proses pemulihan panjang.

● Pandemi menghantam semua aspek kehidupan


○ Pysical dan socialdistancing tidak dapatmencari nafkah, ekonomi makin terpuruk,
sosialisasi terbatas
○ Takut terinfeksi dan keselamatan diri dalamketidakpastian menimbulkan
persaaan tidak berdaya dan putus asa, stigmatisasi, rindu dan kurang dukungan
psikososial ->stress -> trauma

● Perbedaan Stress dan Trauma


○ Stress bersifat lebih short term.
○ Trauma meninggalkan bekas dan luka oleh karena itu sangat penting sekali
untuk mengindentifikasi tanda tanda sebelum mengakibatkan trauma

● Repons Holisitik selama pandemi covid 19


○ Kesehatan : Mengikuti panduan kesehatan untuk melawan covid 19 -> isolasi
mandiri, vaksinasi dll
○ Survival : Menjaga ketersediaan
○ Ekonomi : ketika kita sudah bisa survive dan tentu saja penghematan yang
terjadi pada orang yang masih punya tabungan.

● Dampak Karantina Jangka Panjang/Isolasi


○ Meningkatkan ansietas (Kecemasan), depresi dan merasa tidak berdaya karena
tidak punya pilihan lain yang baik
○ Mencemaskan vulnerable group di keluarga (anak, lansia dan anggota keluarga
rentan)
○ Mengurangi produktifitas ekonomi karenamerawat anggota keluarga

● Pola Respons
○ Dalam kehidupan ada dua respons
■ Mampu mendukung integrasi fungsi sbg adaptif yang membuat
berkembang dan belajar
■ Respons maladaptif

○ Respons fisik biologik


■ Fight Response, siap secara fisiologik untuk menyerang
■ Flight response, upaya untukan menjaga sumber sumber dalam tubuh
■ Respons fisiologik mempengaruhi respons awal

● Respons Psikologis
○ Perilaku dan penampilan
■ Curiga
■ Mudah tersinggung
■ Berdebat dengan teman dan orang yang dicintai
■ Menarik diri dan takut keluar rumah menjadi sangat pendiam
■ Humor yang tidak tepat
■ Makan berlebihan atau kurang
■ Perubahan fungsi seksual
■ Perilaku adiktif

○ AlamPerasaan dan Emosi


■ Shock
■ Marah
■ Baal
■ Merasa Ovewhlemed
■ Merasa putus asa dan tidak berdaya
■ Depresi
■ Merasa Tersesat
■ Dll
○ Pikiran, keyakinandan persepsi
■ Mimpi buruk berulang ulang
■ Selalu terpikirkan tentang bencana
■ Konsentrasi buruk
■ Bingung
■ Disorientasi
■ Daya perhatian pendek
■ Pelupa Ingat hal yang tidak diinginkan
■ Sulit membuat keputusan
○ Hubungan dan interaksi
■ Merasakan
■ Keyakinan spiritual dipertanyakan
■ Menarik diri secara sosial
■ Menghindari survivor/penyintas lain karena takut melukai karena emosi
■ Mempertanyakan keyakinan spiritual
● Respon psikologis tergantung pada
○ Kepribadiansesorang -> Ada orang yang memiliki kepribadian seseorang yang
fight yang akan mencarisolusi ada juga yang flight yang mungkin terjadi akibat
kegagalan sebelumnya untuk fight
○ Pola koping normal
○ Koping sebagai sumber
○ Ketersediaan sistem pendukung

● Reaksi yang mungkin dialami relawan


○ Takut pada keselamatan diri sendiri dan korban lain
○ Simpati pada korban -> rasa simpati yang berlebihan akan menyedot stabilitas
emosi kita
○ Cemas sehubungan dengansituasi
○ Mengindentifikasi diri dengan penderitaan dan ketaukan
○ Merasa bersalahmeninggalkan keluarga sendiri untuk membantu orang lain
○ Merasakebabanan tanggung jawab danmerasaperlu menjauh dari situasi bencan
● Manajemen Bencana
○ Memerlukan siklus manajemen bencana
○ Di dalam risiko bencana adarisk management dan crisis management
○ Pertama di risk Management
■ Mitigation and prevention -> upaya mencoba antisipasi dan
mempersiapkan diri
■ Preparedness ->
■ Prediction and early warning
○ Crisis Management
■ Impact assessment
■ ….
● Tujuan manejemen Psikososial
○ Meningkatkan kesehatan Jiwa
○ Mencegah gangguan jiwa
○ Meningkatkan akses pelayanan kesehatan jiwa -> BPJS dll

● Target Pelayanan Kesehatan


○ Sehat -> Ditingkatkan (masih ada di komunitas)
○ Risiko -> Dicegah (masih ada di komunitas)
○ Sakit -> Diobati (bisa jadi tetap ada di komunitas karena sulit mengakses
kesehatan)

● Peran Kesehatan keperawatan jiwa mencegah dan mereduksi dampak bencana


pandemi
○ 3 bentuk kelemahan, ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidak mauan
○ Ketidaktahuan perlu diedukasi
○ Tidak mau perlu di kasih motivasi
○ Tidak mampu perlu dikasih support/dukungan

● Peran Nakes di lokasi bencana


○ Memastikan keselamatan → keselamatan kita dahulu baru keselamatan orang yang kita
bantu
○ Pertolongan pertama -> Yang paling memungkinkan pertama kali yang
memberikan pertolongan adalah keluarga
○ Asuhan gawat darurat → Salah satu contohnya adalah pengetahuan dasar tentang fire
rescue untuk menangani keadaan kebakaran darurat
○ Integrasi aspek psikososial -> Memberikan terapeutik yang baik -> support

● Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial


○ memberikan asuhan dan dukungan praktis
○ mengkaji kebutuhan dan hal penting
○ membantu memenuhi kebutuhan dasar
○ memberikan rasa nyaman
○ menolong menghubungkan untuk peroleh informasi, layanan dan dukungan
sosial
○ melindungi dari bahaya lebih lanjut

● DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL


○ Prinsip 3L
■ Look: Observasi, perhatikan, lihat, perhatikan tanda dan gejala
■ Listen : Dengarkan keluhan, curhatnya -> Mencegah depresi
■ Link : rujuk dan hubungkan dengan sistem pendukung → menghubungkan
dengan sistem pendukung
○ Secara mandiri dan berkolaborasi
■ Memberikan pelayanan/asuhan langsung
■ Memberikan dukungan sesuai dengan usia dan tumbuh kembang klien
dan tingkat keparahan trauma serta peka budaya
■ Mengintegrasikan dukungan psikososial pada perawatan fisik
■ Melakukan manajemen stress, dan berbagai teknik relaksasi
■ Melakukan CBT (Cognitive Behavioral Therapy) atau CT (Cognitive
Therapy) untuk mengubah proses pikir negatif menjadi positif
■ Melakukan psikoedukasi dan berbagai terapi sesuai keilmuan

● Pencegahan dan Penanganan Masalah Psikososial pada Masyarakat Selama COVID-


19
○ Bagi Masyarakat Umum
■ Berpegang pada informasi yang terpercaya → klarifikasi sumber
■ Batasi masukan media → selektif terhadap semua informasi
■ Ciptakan rutinitas harian -> Mencari hobi baru
■ Rawat tubuh anda dengan baik -> olahraga dsb
■ Kurangi minum kopi -> perilaku adiktif -> kurang kesehatan fisik
■ Tetap terhubung → tetap menjalin komunikasi dengan orang terdekat
■ Siapkan a.l suplai obat, vitamin, masker
■ Hindari burnout
■ Coba hal baru
■ Lakukan satu persatu

○ Bagi Para Orang Tua dan Keluarga


■ Bicara dengan anak dan remaja tentang pandemi COVID19. Jawab
pertanyaan dan sajikan fakta tentang COVID-19 dengan cara yang
dipahami anak anak dan remaja
■ Yakinkan pada anak dan remaja anda bahwa mereka aman. Katakan
bahwa tidak apa apa jika mereka merasa murung dan tidak nyaman 3.
Atasi stress anda sehingga anak dan remaja dapat belajar cara anda
bagaimana mengatasi masalah
■ Atasi stress anda sehingga anak dan remaja dapat belajar cara anda
bagaimana mengatasi masalah
■ Batasi keterapaparan keluarga anda pada berita dan media sosial. Anak
anak dapat salah menafsirkan apa yang mereka lihat dan dengar
sehingga merasa terancam
■ Pertahankan kegiatan rutin, dan buat kegiatan belajar yang
menyenangkan. Hubungkan anak anak pada teman dan anggota
keluarga/kerabat
■ Menjadi contoh peran bagi anak anak, orang tua yang tenang dan
percaya diri merupakan dukungan terbaik bagi anak
● Bagi Mereka Dengan Masalah Kesehatan Jiwa
○ Meneruskan terapi dan sadari tiap tanda dan gejala yang memburuk
○ Segera konsul ke psikiater, perawat jiwa/psikiater, psikolog apabila merasa
kondisi psikososial memburuk

● Bagi Tenaga Kesehetan


○ Ingat misi anda memilihmenjadi nakes untuk misi mulia yaitu melayani mereka di
saat tidak ada kepastian. Ingat betapa penting dan berartinya perkerjaan anda
○ Bangun ketangguhan diri dengan berbagai cara kekuatan fisik, psikologis, atau
spiritual untukmembantu mereka yg dalam kondisi sulit. Ketangguhan membantu
mengatasi situasi yang stressful . Membantu mengatasi tantangan dan menjadi
proaktif dalam merespons yang dipelajarimelalui praktik
○ Fokus pada kondisi sekarang yang akan memberikankesempatan menjadi
dirimuyang terbaik. Lakukan yang terbaik yang dapat dilakukandengan apapun
yang dimilikisaat ini, jangan pedulikan hal yang di luar kendali anda.
○ Bersikap realistis dan positif: mudah tersesat karena pikiran negatif, antisipasi
masalah yang mungkin terjadi, namun tidak untuk membuat terpuruk. Selalu
ingat pasien yang membutuhkan anda
○ Beri jeda waktu dari berita dan media sosial, termasuk komputer dan HP. Apabila
on line, fokuskan pada informasi yang dapat dipercaya.
○ Lakukan self-care: Rawatlah diri sendiri, makan makanan yang sehat, tetap aktif,
olah raga teratur, istirahat di antara kesibukan, hindari merokok. Ketika di rumah,
jangan pikirkan pekerjaan anda, relaks, bicara dengan seseorang
○ Evaluasi diri sendiri: perhatikan gejala depresi atau stress seperti kesedihan
berkepanjangan, merasa sangat Lelah, sulit tidur, respons emosi yang
berlebihan
● Bagi mereka yg isolasi mandiri
■ Tetap terhubung dan pertahankan jejaring sosial. Lakukan kegiatan rutin
sehari hari, atau membuatrutinitas baru. Jaga hubungan via telp, e-mail,
media sosial atau video conference.
■ Perhatikan kebutuhan dan perasaan anda
■ Lakukan kegiatan yang sehat dan disukai serta membuatrelaks.
■ Latihan secara teratur, makan makanan sehat, tidur yang cukup
■ Jauhi berita yang dapat membuat pikiran negatif, cari informasi
seperlunya, jauhi rumor/hoax yang membuat tidak nyaman

Anda mungkin juga menyukai