Jalaludin Rakhmat, Psikologi Agama: Sebuah Pengantar, Hal. 23 2. Djenar Respati, Sejarah Agama-Agama Di Indonesia, Hal. 23
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Agama: Sebuah Pengantar, Hal. 23 2. Djenar Respati, Sejarah Agama-Agama Di Indonesia, Hal. 23
Nim : 20329108
A. Pengertian Agama
Agama didefinisikan dengan perasaan, tindakan, dan pengalaman individu-individu
dalam kesepiannya, sepanjang mereka melihat dirinya berhadapan daam hubungan
dengan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan. (James, 1902:32). Agama adalah sistem
kepercayaan pada kuasa Illahi atau di atas manusia, dan praktik atau pemujaan atau ritual
lainnya yang diarahkan kepada kuasa tersebut. (Argyle dan Beit-Hallahmi, 1975:1).
Agama adalah lembaga yang terdiri dari interaksi yang terpola secara kultural dengan
wujud di atas manusia yang diasumsikan secara kultural pula. (Spiro,1966:96).1
Di samping definisi-definisi tentang agama di atas, Harun Nasution merumuskan ke
dalam beberapa definisi yaitu,
a. Pengakuan adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus dipenuhi.
b. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang
menguasai manusia.
c. Mengikat pada diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada
suatu sumber yang berada di luar manusia dan yang mempengaruhi perbuatan
manusia.
d. Kepercayaan terhadap suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
e. Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari suatu kekuatan ghaib.
f. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber dari hal
ghaib.
g. Pemujaan terhadap kekuatan ghaib yang timbul dari perasaan takut terhadap
kekuatan misterius yang terdapat di alam sekitar.
h. Merupakan ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang
utusan.2
A. Teori Asal Usul Agama
Dalam kaitannya teori asal usul agama dibagi 2 jenis, Teori yang berdasarkan wahyu
dan Teori yang ilmiah (Rasional)
a. Teori.wahyu