Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berkaitan dengan “PENYEMBELIHAN HEWAN AQIQAH DAN
QURBAN”. Shalawat dan salami tak lupa kami sampaikan kepada pemimpin besar dan juga suri tauladan bagi manusia,
rasulullah Muhammad SAW karena dengan ajaran yang beliau bawa mampu mengantarkan kita untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan juga akhirat.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan keagamaan bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin
PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya kesadaran dalam mengamalkan ajaran agama, praktik penyembelihan qurban ataupun
jasa pelaksanaan aqiqah juga semakin marak. Untuk itu kami membuat makalah ini atas dasar ingin memperjelas teori-
teori seputar aqiqah dan qurban secara umum berdasarkan beberapa sumber referensi yang kami dapatkan.
B. Tujuan
Kami membuat makalah ini dengan tujuan untuk mengingatkan kita sebagai umat muslim khususnya para orang tua
hendaknya melakukan aqiqah terhadap anaknya yang merupakan wujud rasa syukur atas kelahiran karena telah diberi
amanah berupa anak, dan kita sebagai siswa hendaknya mengikuti qurban baik itu di sekolah ataupun di rumah.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AQIQOH
· Berarti “pertolongan”
Aqiqah dalam istilah agama adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT
dengan niat dan syarat-syarat tertentu. Oleh sebagian ulama ia disebut dengan nasikah atau dzabihah
(sembelihan).Hukum aqiqah itu sendiri menurut kalangan Syafii dan Hambali adalah sunnah muakkadah. Dasar yang
dipakai oleh kalangan Syafii dan Hambali dengan mengatakannya sebagai sesuatu yang sunnah muakkadah adalah
hadist Nabi SAW. "Anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya)"
B. HUKUM AQIQOH Hukum aqiqah adalah sunnah mu’akkad. Aqiqah bagi anak laki-laki dengan dua ekor kambing,
sedangkan bagi wanita dengan seekor kambing. Apabila mencukupkan diri dengan seekor kambing bagi anak laki-laki,
itu juga diperbolehkan. Anjuran aqiqah ini menjadi kewajiban ayah (yang menanggung nafkah anak, pen). Apabila ketika
waktu dianjurkannya aqiqah (misalnya tujuh hari kelahiran, pen), orang tua dalam keadaan faqir (tidak mampu), maka ia
tidak diperintahkan untuk aqiqah. Karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertakwalah kepada Allah semampu
kalian” (QS. At Taghobun: 16)
Namun apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah, orang tua dalam keadaan berkecukupan, maka aqiqah masih tetap
jadi kewajiban ayah, bukan ibu dan bukan pula anaknya.
C. SYARAT-SYARAT AQIQAH
b. Sembelihan aqiqah dipotong mengikut sendinya dengan tidak memecahkan tulang sesuai dengan tujuan aqiqah
itu sebagai “Fida”(mempertalikan ikatan diri anak dengan Allah swt).
c. Sunat dimasak dan diagih atau dijamu fakir dan miskin, ahli keluarga, jiran tetangga dan saudara mara. Berbeza
dengan daging korban, sunat diagihkan daging yang belum dimasak.
d. Anak lelaki disunatkan aqiqah dengan dua ekor kambing dan seekor untuk anak perempuan kerana mengikut
sunnah Rasulullah. ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha katanya: Maksudnya: "Afdhal bagi anak lelaki dua ekor kambing yang sama
keadaannya dan bagi anak perempuan seekor kambing. Dipotong anggota-anggota (binatang) dan jangan dipecah-pecah
tulangnya." (HR.AL-HAKIM).
korban:
4. Bertakbir
E. HIKMAH AQIQOH Sejak seorang suami memancarkan sperma kepada istrinya, lalu sperma itu berlomba-lomba
mendatangi panggilan indung telur melalui signyal kimiawi yang dipancarkan darinya, sejak itu tanpa banyak disadari
oleh manusia, sesungguhnya setan jin sudah mengadakan penyerangan kepada calon anak mereka. Hal tersebut
dilakukan oleh jin dalam rangka membangun pondasi di dalam janin yang masih sangat lemah itu, supaya kelak di saat
anak manusia tersebut menjadi dewasa dan kuat, setan jin tetap dapat menguasai target sasarannya itu. Maka sejak itu
pula Rasulullah saw. telah mengajarkan kepada umatnya cara menangkal serangan yang sangat membahayakan itu
sebagaimana yang disampaikan Beliau saw. melalui sabdanya berikut ini :
ْ سلَّ َم لَ ْو َأنَّ َأ َح َد ُه ْم ِإ َذا َأ َرا َد َأنْ يَْأتِ َي َأ ْهلَهُ قَا َل بِا
ِ س ِم هَّللا َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِ سو ُل هَّللا ُ قَا َل َر: ض َي هَّللا ُ َع ْن ُه َما قَا َل
ِ س َر ُ َح ِد
ٍ يث ا ْب ِن َعبَّا
ش ْيطَانٌ َأبَدًا َ ُض َّره ُ َش ْيطَانَ َما َر َز ْقتَنَا فَِإنَّهُ ِإنْ يُقَد َّْر بَ ْينَ ُه َما َولَ ٌد فِي َذلِكَ لَ ْم ي َّ ب ال ِ ِّش ْيطَانَ َو َجن
َّ * اللَّ ُه َّم َجنِّ ْبنَا ال
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berkata: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: apabila seseorang diantara kamu ingin
bersetubuh dengan isterinya hendaklah dia membaca:
F. PENGERTIAN KURBAN Kurban dalam bahasa Arab disebut ”udhiyah”, yang berarti menyembelih hewan pada
pagi hari. Sedangkan menurut istilah, kurban adalah beribadah kepada Allah dengan cara menyembelih hewan tertentu
pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik (tanggal 11,12 dan 13 Zulhijah)
٣﴿﴾انﺸﺎﻨﺋﻙﻫﻭاﻻﺒﺗﺭ٢﴿﴾ﻓﺻﻞﻠﺭﺒﻙواﻨﺣﺭ١﴿﴾اڼااءطٻڼڬالکۏٽڕ
Artinya: ”Sesungguhnya kami memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu da
berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”(QS. Al-Kautsar ayat 1-3)
Kurban wajib bagi yang mampu, dijelaskan oleh firman Allah QS. Al-Kautsar ayat 1-3:
٣﴿﴾انﺸﺎﻨﺋﻙﻫﻭاﻻﺒﺗﺭ٢﴿﴾ﻓﺻﻞﻠﺭﺒﻙواﻨﺣﺭ١﴿﴾اڼااءطٻڼڬالکۏٽڕ
Artinya: ”Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikan lah shalat karena
Tuhanmu dan berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” (QS. Al-Kautsar 1-
3)
Sunnah
ﻘﺎﻞاﻤﺭﺖﺒﺎﻠﻧﺣﺭﻮﻫﻭﺴﺑﺔﻠﻛﻡ
Artinya: Nabi SAW bersabda: ”Saya diperintah untuk menyembelih kurban dan kurban itu sunnah bagi kamu.”
Sunnah Muakkad
ﻜﺗﺏﻋﻝﺍﻠﻧﺣﺭﻮﻠﯾﺱﺒﻭﺍﺠﺏﻋﻟﯾﻛﻡ
Artinya: ”Diwajibkan melaksanakan kurban bagiku dan tidak wajib atas kamu.”(HR. Daruqutni)
1. Domba : syaratnya telah berumur 1 tahun lebih atau sudah berganti gigi.
Sebaiknya berkurban dengan binatang yang mulus dan gemuk serta tidak cacat, seperti: Jelas-jelas sakit, Sangat kurus,
Sebelah matanya tidak berfungsi atau keduanya, Pincang, Putus telinga, Putus ekor, Dst
1. Hewan yang dijadikan untuk kurban hendaklah hewan jantan yang sehat, bagus, bersih, tidak ada cacat seperti
buta, pincang, sangat kurus, tidak terpotong telinganya sebelah atau ekornya terpotong dan sebagainya.
- Waktu penyembelihan kurban pada tanggal 10 Zulhijah setelah shalat hari raya Idul Adha, dilanjutkan pada hari
tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan tanggal 13 Zulhijah sampai terbenam matahari.
1. Cara menyembelih sama dengan penyembelihan yang disyaratkan Islam, yakni penyembelih harus orang Islam
(khusus kurban, sunnah penyembelih adalah yang berkurban sendiri, jika diwakilkan disunatkan hadiri pada
waktu penyembelihannya)
2. Alat untuk menyembelih harus benda tajam. Tidak boleh menggunakan gigi, kuku dan tulang.
3. Memotong 2 urat yang ada di kiri-kanan leher agar lekas matinya, tetapi jangan sampai putus lehernya
(makruh).
4. Binatang yang disembelih hendaklah digulingkan ke sebelah kiri tulang rusuknya agar mudah saat
penyembelihan.
- Basmalah:
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
- Shalawat:
Artinya: ”Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami
Muhammad.”
- Takbir
- Do`a:
ﺒﺳﻡﺍﷲﺍﻠﺭﺤﻣﻥﺍﻠﺭﺤﯾﻡﺍﻠﻟﻬﻡﻫﺫﻩﻤﻧﻙﻔﺗﻗﺑﻝﻤﻧﯼﺍﻨﻙﺍﻨﺕﺍﺮﺤﻡﺍﻠﺭﺤﻣﯾﻥ
Artinya: ”Ya Allah, kurban ini adalah nikmat dari Engkau dan aku berdekat diri kepada Engkau. Oleh karena itu,
terimalah kurbanku! Wahai Zat Yang Maha Pemurah. Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”
c. Dengan berkurban, berarti seseorang telah bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan pada dirinya.
d. Dengan berkurban, berarti seseorang telah berbakti kepada orang lain, dimana tolong menolong, kasih mengasihi
dan rasa solidaritas dan toleransi memang dianjurkan oleh agama Islam.
PENUTUP
Kesimpulan: Aqiqoh merupakan penyembelihan kambing dimana saat anak dilahirkan pada hari ketujuh. Dan hukumnya
sunnah muakad. Dan hendaklah orang yang berqurban melaksanakan qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah
ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan yang mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena riya` agar dipuji-
puji sebagai orang kaya, orang dermawan, atau politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai
kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita.
SMPN 24 Kota Jambi