Anda di halaman 1dari 3

Nama : Amelia Mauludina

NIM : 2111E2002

Prodi : D3 Analis Kesehatan (Kelas A Nonreg)

Mata Kuliah : Kimia Fisik II

Dosen : Drs. M. Firman Solihat, M.T

Tugas : Meresume tayangan dari Kelompok 7&8

EKSTRAKSI

(kelompok 7)

➢ Ekstraksi dengan metode soklet

• Alat dan bahan :

1. Heating mantle (berfungsi sebagai pemanas)

2. Labu alas bulat

3. Wadah untuk pelarut dan senyawa yang sudah tersari

4. Tabung thimble (sebagai wadah untuk bahan yang ingin diambil senyawa nya)

5. Tabung sifon (sebagai perhitungan siklus, jika tabung sifon dan pelarut jatuh ke labu
alas bulat maka hal ini dinamakan 1x sirkulasi)

6. Pipa F (sebagai jalannya uap, dari uap pelarut yang ada di labu alas bulat ke kondensor)

7. Kondensor (sebagai pendingin, sehingga mempercepat pengembunan)

• Cara Kerja

1. Timbang bahan (serbuk) sebanyak 100g atau sesuai kebutuhan

2. Buat selongsong menggunakan kertas saring (pastikan selongsong dapat masuk ke


dalam tabung thimble dan tidak melebihi tabung sifon) lalu ikat rapat dan kuat ujung
selongsong

3. Isi selonglong dengan serbuk yang sudah ditimbang, lalu tap tap selonsong agar serbuk
dapat turun setelah itu ikat bagian ujung lain selongsong

4. Tambahkan pelarut, penambahan pelarut ini tidak boleh melebihi ¾ bagian dari
kapasitas labu alas bulat (turunnya pelarut ke labu alas menunjukan 1x sirkulasi)
5. Lalu pasang kondensor dan juga corong pisah kemudian sumbat dengan kapas yang
dibasahi air

6. Tambahkan es batu dan pompa ke dalam ember

7. Nyalakan pompa air

8. Maka air akan masuk melalui lubang bawah kondensor dan keluar melalui lubang atas
kondensor (supaya dinginnya optimal)

9. Pastikan semua kondensor dingin terlebih dahulu, setelah semua kondensor dingin
kemudian nyalakan heating mantlenya

10. Pelarut akan mendidih pada suhu 78%, lalu uapnya naik melalui pipa F menuju
kondensor

11. Setelah itu akan terbentuk tetesan – tetesan pelarut yang baru

12. Senyawa yang tersari akan ditampung di labua alas

Parameter berhentinya ekstraksi dengan metode soklet adalahde dengan terlihatnya warna pelarut
disekitar selongsong menjadi jernih, yang menunjukkan senyawa sudah tersari secara optimal.
Waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi dengan metode ini bemacam – macam tergantung jenis
bahan yang akan di ekstraksi.
KROMATOGRAFI ADSORPSI

(Kelompok 8)

Pembuatan kolom adsorpsi dan pemisahan zat warna

➢ Tujuan Praktikum

1. Mengetahui prinsip analisis dengan kromatografi kolom adsorpsi

2. Memisahkan dan menganalisis campuran senyawa dengan kromatografi kolom

➢ Cara Kerja

1. Persiapan kolom adsorpsi (Tahapan I)

2. Timbang 10g silica gel

3. Lalu larutkan silica dengan pelarut campuran etanol dan aquadest dengan perbandingan 1:1
sebanyak 20ml

4. Bilas kolom dengan fase gerak, lalu masukan silica gel ke kolom adsorpsi. Tunggu hingga
pelarut bening

5. Persiapan fase gerak (Tahapan II)

6. Pipet 50ml etanol dan 10 ml kloroform P.A lalu masukkan kedalam beaker glass 100ml

7. Lalu masukkan ke dalam corong pisah yang dirangkai diatas kolom dan atur laju alir kurang
lebih 30 tetes/menit

8. Pemisahan pigmen warna bayam (Tahapan III)

9. Haluskan sampel bayam dengan menggunakan montar lalu tambahkan sesedikit mungkin
etanol

10. Kemudian setelah sampel bayam sudah halus, ekstrak bayam diteteskan pada kolom adsorpsi
secara merata di permukaan dan mulai hitung waktunya saat sampel menyentuh permukaan

11. Tamping fraksi kedalam botol vial dan catat waktu dan volumenya

12. Pemisahan fraksi dimulai saat warna menunjukkan kehijauan.

Pada hasil percobaan diketahui bayam mempunyai 6 fraksi.

Anda mungkin juga menyukai