Anda di halaman 1dari 11

HADITS TENTANG PENGAWASAN/EVALUASI DAKWAH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

HADIST DAKWAH
DosenPengampu :
Moelyadi, S,Ag,M.Sos I

DisusunOleh :
Kelompok 10

JM. Muhammad Alan (2141030033)

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang mana berkat limpahan karunia dan nikmat-Nya Serta
dorongan dan usaha yang sungguh-sungguh kami belajar bagaimana kerja sama
dalam kelompok yang dapat mengeratkan tali ukhuwah kita, dan solawwat serta
salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sertakepadakeluarga,
sahabat dan juga semoga kita semua termasuk orang orang yang mendapatnaungan
di akhirat kelak, alhamdulillah kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini yang di mana membahas tentang Ayat-Ayat Materi Dakwah
Tulisan itu bersuara dan berbicara, tulisan tidakhanya merekam dan
menyimpan, tetapi juga mengajar dan mempengaruhi, mengajak dan membujuk
bahkan melarang dan menyuruh, kendati demikian pena penulis bisa lebih tajam dari
pedang para pejuang, menulisa adalah jalan para sarjana dan ulama, yang di
maksudkan menulis untukk halayak luas,bukan membuat makalah untuk sekedar
memenuhi tugas makalah kuliah, akan tetapi suatu bentuk entitasnyata mahasiswa
yang produktif.
Karya tulis mampu menembus sekat sekat ruang dan waktu,
melintasi sempa dan geografi, etnis bahkan agama, menulis dapat mengejawantahkan
eksistensi manusia, dengan menulis, manusia berekspresi sekaligus berkomunikasi
dan yang paling penting meninggalkan jejak pikiran untuk masa yang tak terhingga,
karnasiapa yang membacaakan mengetahui, dan siapa menulistak kan mati.
Dengan sependek pengetahuan kami, tentang Ayat Ayat Materi
Dakwah dalam materi ini kami interpretasikan dari berbagai reverensi sumber buku,
denganitu kami senang hati menerima kritik dan saran dari dosen pengampu dan
kawan kawan agar dapat membangun makalah ini supaya lebih baik, terimakasih.

Bandar Lampung, Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………......4
A. LatarBelakang……………………………………………..…………..4
B. Rumusan Masalah………………………………...………….………..4
C. Tujuan Pembuatan Makalah………………………..………………….4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………..………………….5
A. Pengertian Monitoring dan Evaluasi Dakwah………………………...5
B. Tujuan Monitoring Dan Evaluasi Dakwah…………………………....6
C. Hadits Tentang Monitoring Dan Evaluasi Dakwah…………………...7
D. Matan Hadits………………….…………………………...…………..8
E. Mufrodat……………………...………………………..……………...9

BAB III PENUTUP……………………………………………………….10


A. Kesimpulan……………………………………………………………10

B DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama dakwah yang harus disosialisasikan dan


ditransformasikan kepada masyarakat luas dengan cara arif dan bijaksana,
cinta dan kasih sayang, santun dan damai, demokratis dan persuasif agar
mereka selamat, bahagia dan sejahtera baik di dunia maupun di
akhirat.Dakwah adalah suatu usaha mempertahankan, melestarikan,dan
menyempurnakan umat manusia agar mereka tetap beriman kepada Allah,
dengan menjalankan syari’at-Nya sehingga mereka menjadi manusia yang
hidup bahagia di dunia maupun di akhirat (Syukir, 1983: 20)

dakwah yang dilakukan bisa berjalan dengan baik, lancar dan sukses maka
diperlukan manajemen yang baik. Manajemen yang baik biasanya selalu
mengaplikasikan fungsi manajemen. Termasuk diantara fungsi manajemen
adalah monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur suatu program atau kegiatan dakwah , apakah
dakwah yang di lakukan berhasil atau tidak?, sesuai dengan rencana atau
tidak?, sesuai dengan target atau tidak? Dari sini peran monitoring dan
evaluasi dakwah sangat menentukan terhadap keberhasilan dakwah. Tanpa
ada keduanya maka kita tidak akan mengetahui dan tidak akan bisa mengukur
program itu berhasil atau gagal, bahkan bisa dipastikan bahwa aktifitas
dakwah akan kacau, tumpang tindih dan gagal total. Dengan demikian
monitoring dan evaluasi dakwah memegang peranan penting terhadap
keberhasilan aktifitas dakwah.

B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan Pengawasan/Evaluasi Dakwah?
b) Apakah Tujuan Dari Pengawasan/Evaluasi Dakwah?
c) Bagaimanakah Hadits Dakwah Tentang Pengawasan/Evaluasi Dakwah?
d) Bagaimanakah Matan Hadits Dari Pengawasan/Evaluasi Dakwah?
e) Bagaimanakah Mufrodat Dari Hadits Dakwah Pengawasan Evaluasi?
C. TUJUAN PENELITIAN
a) mengetahui apa yang dimaksud dengan Pengawasan/Evaluasi Dakwah
b) Mengetahui Tujuan,Hadist, Matan & Mufrodat Dari Pengawasan/Evaluasi Dakwah
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengawasan/Evaluasi Dakwah

Untuk mengkaji lebih jauh tentang monitoring dan evaluasi dakwah maka
akan diawali dengan mengkaji manajemen dakwah, sebab monitoring dan
evaluasi dakwah adalah bagian dari manajemen dakwah.Monitoring dan
evaluasi adalah satu rangkaian atau satu kesatuan dari fungsi manajemen.

Dalam melaksanakan dan mensukseskan dakwah seorang da’i baik secara


individual maupun secara organisasi bisa mengunakan fungsi manajemen
yaitu: (1) Perencanaan (planning) (2) pengorganisasian (organizing) (3)
pengarahan dan member pengaruh (directing/influencing) (4) pengawasan
(controlling) (Morissan, 2008: 130) Sedangkan pengawasan (monitoring),
penilaian (evaluating) menurut Morisson (2008: 130) adalah inklud di dalam
pengawasan. Atau dengan kata lain monitoring.Dari sekian fungsi manajemen
yang menjadi tema pokok kajian adalah monitoring dan evaluasi dakwah.
Monitoring dan evaluasi memiliki peranan penting dalam mengukur sukses
dan tidaknya suatu program atau kegiatan dalam sebuah organisasi khususnya
organisasi dakwah. Suatu organisasi dakwah akan sukses manakala program
monitoring dan evaluasi berjalan dengan baik, sebaliknya bila program
monitoring dan evaluasi tidak berjalan maka usaha dakwah tidak akan
membuahkan hasil sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dengnan demikian
monitoring dan evaluasi mutlak diperlukan dalam sebuah organisasi dakwah.
Monitoring berasal dari kata monitor, menurut kamus bahasa Indonesia makna
monitor adalah sebagai berikut: (1) orang yang memantau; (2) alat untuk
memantau (seperti alat penerima yang digunakan untuk melihat gambar yang
diambil oleh kamera televise, alat untuk mengamati kondisi atau fungsi
biologis, alat yang memantau kerja suatu system, terutama system computer
dsb); (3). Alat semprot air dengan tekanan 4-7 atmosfer yang digunakan pada
tambang alluvial untuk menambang biji timah; (4). Alat yang dirancang untuk
mengobservasi, mengawasi, mengontrol, memverifikasi operasi suatu system;
(5).pengawasan dan tindakan memverifikasi kebenaran operasi suatu program
selama pelaksanaannya berdasarkan rutin diagnostic yang digunakan dari
waktu ke waktu untuk menjawab pertanyaan tentang program tersebut; (6).
Pantau cek secara cermat (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007: 753)
Dari sekian definisi yang dimaksud dengan monitoring adalah alat yang
digunakan untuk mengobservasi, mengawasi, memverifikasi operasi suatu
system atau program yang dijalankan dalam sebuah organisasi dakwah.
Monitoring juga dimaknai sebagai suatu kegiatan observasi yang berlangsung
terus menerus untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan
program dengan perencanaan yang telah ditetapkan Sedangkan evaluasi
menurut kamus bahasa Indonesia adalah penilaian; hasil (2007: 310) Evaluasi
juga dimaknai sebagai penilaian berkala terhadap relevansi, penampilan,
efisiensi dan dampak proyek tentang waktu, daerah atau populasi.

B. Tujuan Pengawasan/Evaluasi Dakwah

Monitoring dan evaluasi dakwah merupakan alat yang digunakan untuk


mengukur suatu program atau kegiatan dakwah, agar dakwah sesuai dengan
rencana, sesuai dengan target dan tujuan yang diinginkan oleh pelaku dakwah.
Dari sini peran monitoring dan evaluasi dakwah sangat menentukan terhadap
keberhasilan dakwah.

Monitoring dan evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur


suatu program atau kegiatan dakwah , apakah dakwah yang di lakukan
berhasil atau tidak?, sesuai dengan rencana atau tidak?, sesuai dengan target
atau tidak? Dari sini peran monitoring dan evaluasi dakwah sangat
menentukan terhadap keberhasilan dakwah. Tanpa ada keduanya maka kita
tidak akan mengetahui dan tidak akan bisa mengukur program itu berhasil
atau gagal, bahkan bisa dipastikan bahwa aktifitas dakwah akan kacau,
tumpang tindih dan gagal total. Dengan demikian monitoring dan evaluasi
dakwah memegang peranan penting terhadap keberhasilan aktifitas dakwah.
C. Hadits Dakwah Tentang Pengawasan/Evaluasi Dakwah

Islam menjunjung tinggi orang-orang yang mau bekerja mencari nafkah untuk diri
dan keluarganya. Dalam Islam bekerja itu merupakan salah satu amal yang
terbaik.

Agar kebutuhan hidup manusia terpenuhi manusia harus bekerja untuk mencari
nafkah. Bekerja adalah fitrah dan merupakan salah satu identitas manusia,
sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman tauhid, bukan saja
menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat
dirinya sebagai hamba Allah SWT.

Apabila bekerja itu adalah fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia yang
enggan bekerja, malas dan tidak mau mendayagunakan seluruh potensi diri untuk
menyatakan keimanan dalam bentuk amal kreatif, sesungguhnya dia itu melawan
fitrah dirinya sendiri, dan menurunkan derajat martabat dirinya sebagai manusia.
Dari Sa’id bin Umair dari pamannya, dia berkata,

ُ َ‫ب َأ ْطي‬
‫ َع َم ُل ال َّر ُج ِل بِيَ ِد ِه َو ُك ُّل بَ ْي ٍع َم ْب ُرو ٍر‬: ‫ب قَا َل‬ ُّ ‫ َأ‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫سو ُل هَّللا‬
ْ ‫ى ا ْل َك‬
ِ ‫س‬ ُ ‫سُِئ َل َر‬

Artinya:
Rasulullah saw. ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab,
“Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua pekerjaan yang baik.”
(HR. Baihaqi dan Al Hakim; shahih lighairihi). 1

Bahkan Rasulullah SAW menyuruh agar kaum muslim bekerja secara


professional

‫ب ِإ َذا َع ِم َل َأ َح ُد ُك ْم‬
ّ ‫ ِإنّ هَّللا َ تَ َعالى يُ ِح‬:‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ِ ‫شةَ َر‬
ُ ‫ قَا َل َر‬: ْ‫ض َي هللاُ َع ْن َها قَالَت‬ َ ‫عَنْ عَاِئ‬
‫َع َمالً َأنْ يُ ْتقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي‬
Artinya:
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah
mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”.
(HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).

1
HR. Baihaqi dan Al Hakim; shahih lighairihi
D. Matan Hadits Tentang Pengawasan/Evaluasi Dakwah

A) Matan Hadist

‫ض َي‬ِ ‫شةَ َر‬ َ ‫سلَ َمةَ عَنْ عَاِئ‬ َ ‫ي عَنْ َأبِي‬ ِّ ‫س ِعي ٍد ا ْل َم ْقبُ ِر‬
َ ْ‫ث عَنْ ا ْب ِن ع َْجاَل نَ عَن‬ َ ُ‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ بْن‬
ُ ‫س ِعي ٍد َح َّدثَنَا اللَّ ْي‬
‫سلَّ َم قَا َل ا ْكلَفُوا ِمنْ ا ْل َع َم ِل َما ت ُِطيقُونَ فَِإنَّ هَّللا َ اَل يَ َم ُّل َحتَّى تَ َملُّوا‬َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬َ ِ ‫سو َل هَّللا‬ ُ ‫هَّللا ُ َع ْن َها َأنَّ َر‬
ُ‫ب ا ْل َع َم ِل ِإلَى هَّللا ِ َأ ْد َو ُمهُ وَِإنْ قَ َّل َو َكانَ ِإ َذا َع ِم َل َع َماًل َأ ْثبَتَه‬
َّ ‫وَِإنَّ َأ َح‬

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, telah menceritakan


kepada kami Al Laits dari Ibnu 'Ajlan dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Salamah
dari Aisyah radhiallahu'anha bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Kerjakanlah
suatu amalan itu sesuai dengan kemampuan kalian, karena Allah tidak akan
bosan sehingga diri kalianlah yang bosan, sesungguhnya amalan yang paling di
cintai Allah adalah yang di kerjakan secara terus menerus walaupun sedikit."
apabila beliau mengerjakan suatu amalan, beliau akan mengerjakannya secara
rutin." Ini Adalah Hadist Shahih Abu Daud No-1161 Kitab : Qiamulail. 2

B) Matan Hadist

‫سلِ ٍم َح َّدثَنَا ابْنُ لَ ِهي َعةَ َح َّدثَنَا َع ْب ُد ال َّر ْح َم ِن‬


ْ ‫شقِ ُّي َح َّدثَنَا ا ْل َولِي ُد بْنُ ُم‬ ْ ‫اس بْنُ ُع ْث َمانَ ال ِّد َم‬
ُ َّ‫َح َّدثَنَا ا ْل َعب‬
‫س ِم ْعتُ َأبَا ُه َر ْي َرةَ يَقُو ُل‬َ ‫اَأْل ْع َر ُج‬
َ ْ‫سلَّ َم ا ْكلَفُوا ِمنْ ا ْل َع َم ِل َما ت ُِطيقُونَ فَِإنَّ َخ ْي َر ا ْل َع َم ِل َأ ْد َو ُمهُ وَِإن‬
‫ق‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ُ ‫قَا َل َر‬

Telah menceritakan kepada kami Al 'Abbas bin 'Ustman Ad Dimasyqi, telah


menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Al A'raj
saya mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
"Laksanakanlah oleh kalian amalan semampu kalian, sesungguhnya
sebaik-baik amalan adalah yang di kerjakan secara terus menerus walaupun
sedikit." Ini Adalah Hadist Shahih Ibnu Majah No-420 Kitab : Zuhud Bab
:Kontinu Dalam Beramal

2
Hadist Shahih Abu Daud No-1161 Kitab : Qiamulail
C) Matan Hadist

‫س ِم ْعتُ َأبَا ُه َر ْي َرةَ يَقُو ُل‬ َ ‫سنٌ َح َّدثَنَا ابْنُ لَ ِهي َعةَ َح َّدثَنَا َع ْب ُد ال َّر ْح َم ِن اَأْل ْع َر ُج قَا َل‬َ ‫َح َّدثَنَا َح‬
‫سلَّ َم ا ْكلَفُوا ِمنْ ا ْل َع َم ِل َما ت ُِطيقُونَ فَِإنَّ َخ ْي َر ا ْل َع َم ِل َأ ْد َو ُمهُ وَِإنْ قَ َّل‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬
Telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Al A'raj
berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
"Beramallah sesuai dengan kemampuan kalian, karena sesungguhnya
sebaik-baik amalan adalah yang paling rutin dikerjakan meskipun
sedikit." Ini Adalah Hadist Shahih Ahmad No-8245 Kitab:Sisa Musnad
Sahabat Yang Banyak Meriwayatkan Hadist Bab:Musnad Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu

D) Matan Hadist

ُ َّ‫ش ْي ٌم َأ ْخبَ َرنَا َعلِ ُّي بْنُ َز ْي ٍد عَنْ ُم َح َّم ِد ْب ِن ا ْل ُم ْن َك ِد ِر عَنْ َجابِ ٍر َأن‬
‫س َراقَةَ بْنَ َمالِ ٍك قَا َل يَا‬ َ ‫َح َّدثَنَا ُه‬
ُ‫َي ٍء قَ ْد فُ ِر َغ ِم ْنه‬ ‫ْأ‬
ْ ‫ستَ نِفُهُ فَقَا َل بَ ْل فِي ش‬ ‫َأ‬
ْ ‫َي ٍء قَ ْد فُ ِر َغ ِم ْنهُ ْو فِي ش‬
ْ َ‫َي ٍء ن‬ ‫َأ‬
ْ ‫سو َل هَّللا ِ فِي َم ا ْل َع َم ُل فِي ش‬ ُ ‫َر‬
ُ‫ق لَه‬ َ ِ‫س ٌر لِ َما ُخل‬ َّ َ‫قَا َل فَفِي َم ا ْل َع َم ُل ِإ ًذا قَا َل ا ْع َملُوا فَ ُك ٌّل ُمي‬

Telah menceritakan kepada kami Husyaim, telah mengabarkan kepada


kami 'Ali bin Zaid dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir
sesungguhnya Suroqoh bin Malik berkata, Wahai Rasulullah, Apakah
amalan itu telah ditentukan atau kita yang akan menentukannya.
(Rasulullah ‫ )ﷺ‬bersabda, "Telah tertulis dan telah selesai." Lalu
(Suroqoh bin Malik radhiallahu'anhu) berkata, "Terus kalau begitu
mengapa kita susah-susah beramal?" Beliau menjawab, "Beramallah,
semuanya dipermudah sesuai dengan takdirnya" ini adalah Hadist Shahih
Ahmad No 13739

E. Mufrodat
‫العمل‬ pekerjaan
‫ان‬ untuk
‫يتقنه‬ menguasainya

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam menjunjung tinggi orang-orang yang mau bekerja mencari nafkah
untuk diri dan keluarganya. Dalam Islam bekerja itu merupakan salah satu
amal yang terbaik. Agar kebutuhan hidup manusia terpenuhi manusia harus
bekerja untuk mencari nafkah. Bekerja adalah fitrah dan merupakan salah
satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip
iman tauhid, bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus
meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah SWT.

Apabila bekerja itu adalah fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia
yang enggan bekerja, malas dan tidak mau mendayagunakan seluruh potensi
diri untuk menyatakan keimanan dalam bentuk amal kreatif, sesungguhnya
dia itu melawan fitrah dirinya sendiri, dan menurunkan derajat martabat
dirinya sebagai manusia

Monitoring dan evaluasi dakwah merupakan alat yang digunakan untuk


mengukur suatu program atau kegiatan dakwah, agar dakwah sesuai dengan
rencana, sesuai dengan target dan tujuan yang diinginkan oleh pelaku dakwah.
Dari sini peran monitoring dan evaluasi dakwah sangat menentukan terhadap
keberhasilan dakwah.

Monitoring dan evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur


suatu program atau kegiatan dakwah , apakah dakwah yang di lakukan
berhasil atau tidak?, sesuai dengan rencana atau tidak?, sesuai dengan target
atau tidak? Dari sini peran monitoring dan evaluasi dakwah sangat
menentukan terhadap keberhasilan dakwah. Tanpa ada keduanya maka kita
tidak akan mengetahui dan tidak akan bisa mengukur program itu berhasil
atau gagal, bahkan bisa dipastikan bahwa aktifitas dakwah akan kacau,
tumpang tindih dan gagal total. Dengan demikian monitoring dan evaluasi
dakwah memegang peranan penting terhadap keberhasilan aktifitas dakwah.

DAFTAR PUSTAKA

Digital Kitab,Kutubuttis’ah
(HR. Baihaqi dan Al Hakim; shahih lighairihi)
(HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).

Abu Daud No-1161 Kitab : Qiamulail


Ibnu Majah No-420 Kitab : Zuhud Bab :Kontinu Dalam Beramal
Ahmad No-8245 Kitab: Sisa Musnad Sahabat Yang Banyak
Meriwayatkan Hadist Bab:Musnad Abu Hurairah Radhiallahu’anhu
Ahmad No 13739

Anda mungkin juga menyukai