Materi 10
Materi 10
HADIST DAKWAH
DosenPengampu :
Moelyadi, S,Ag,M.Sos I
DisusunOleh :
Kelompok 10
Segala puji bagi Allah SWT yang mana berkat limpahan karunia dan nikmat-Nya Serta
dorongan dan usaha yang sungguh-sungguh kami belajar bagaimana kerja sama
dalam kelompok yang dapat mengeratkan tali ukhuwah kita, dan solawwat serta
salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sertakepadakeluarga,
sahabat dan juga semoga kita semua termasuk orang orang yang mendapatnaungan
di akhirat kelak, alhamdulillah kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini yang di mana membahas tentang Ayat-Ayat Materi Dakwah
Tulisan itu bersuara dan berbicara, tulisan tidakhanya merekam dan
menyimpan, tetapi juga mengajar dan mempengaruhi, mengajak dan membujuk
bahkan melarang dan menyuruh, kendati demikian pena penulis bisa lebih tajam dari
pedang para pejuang, menulisa adalah jalan para sarjana dan ulama, yang di
maksudkan menulis untukk halayak luas,bukan membuat makalah untuk sekedar
memenuhi tugas makalah kuliah, akan tetapi suatu bentuk entitasnyata mahasiswa
yang produktif.
Karya tulis mampu menembus sekat sekat ruang dan waktu,
melintasi sempa dan geografi, etnis bahkan agama, menulis dapat mengejawantahkan
eksistensi manusia, dengan menulis, manusia berekspresi sekaligus berkomunikasi
dan yang paling penting meninggalkan jejak pikiran untuk masa yang tak terhingga,
karnasiapa yang membacaakan mengetahui, dan siapa menulistak kan mati.
Dengan sependek pengetahuan kami, tentang Ayat Ayat Materi
Dakwah dalam materi ini kami interpretasikan dari berbagai reverensi sumber buku,
denganitu kami senang hati menerima kritik dan saran dari dosen pengampu dan
kawan kawan agar dapat membangun makalah ini supaya lebih baik, terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………......4
A. LatarBelakang……………………………………………..…………..4
B. Rumusan Masalah………………………………...………….………..4
C. Tujuan Pembuatan Makalah………………………..………………….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………..………………….5
A. Pengertian Monitoring dan Evaluasi Dakwah………………………...5
B. Tujuan Monitoring Dan Evaluasi Dakwah…………………………....6
C. Hadits Tentang Monitoring Dan Evaluasi Dakwah…………………...7
D. Matan Hadits………………….…………………………...…………..8
E. Mufrodat……………………...………………………..……………...9
B DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dakwah yang dilakukan bisa berjalan dengan baik, lancar dan sukses maka
diperlukan manajemen yang baik. Manajemen yang baik biasanya selalu
mengaplikasikan fungsi manajemen. Termasuk diantara fungsi manajemen
adalah monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur suatu program atau kegiatan dakwah , apakah
dakwah yang di lakukan berhasil atau tidak?, sesuai dengan rencana atau
tidak?, sesuai dengan target atau tidak? Dari sini peran monitoring dan
evaluasi dakwah sangat menentukan terhadap keberhasilan dakwah. Tanpa
ada keduanya maka kita tidak akan mengetahui dan tidak akan bisa mengukur
program itu berhasil atau gagal, bahkan bisa dipastikan bahwa aktifitas
dakwah akan kacau, tumpang tindih dan gagal total. Dengan demikian
monitoring dan evaluasi dakwah memegang peranan penting terhadap
keberhasilan aktifitas dakwah.
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan Pengawasan/Evaluasi Dakwah?
b) Apakah Tujuan Dari Pengawasan/Evaluasi Dakwah?
c) Bagaimanakah Hadits Dakwah Tentang Pengawasan/Evaluasi Dakwah?
d) Bagaimanakah Matan Hadits Dari Pengawasan/Evaluasi Dakwah?
e) Bagaimanakah Mufrodat Dari Hadits Dakwah Pengawasan Evaluasi?
C. TUJUAN PENELITIAN
a) mengetahui apa yang dimaksud dengan Pengawasan/Evaluasi Dakwah
b) Mengetahui Tujuan,Hadist, Matan & Mufrodat Dari Pengawasan/Evaluasi Dakwah
BAB 2
PEMBAHASAN
Untuk mengkaji lebih jauh tentang monitoring dan evaluasi dakwah maka
akan diawali dengan mengkaji manajemen dakwah, sebab monitoring dan
evaluasi dakwah adalah bagian dari manajemen dakwah.Monitoring dan
evaluasi adalah satu rangkaian atau satu kesatuan dari fungsi manajemen.
Islam menjunjung tinggi orang-orang yang mau bekerja mencari nafkah untuk diri
dan keluarganya. Dalam Islam bekerja itu merupakan salah satu amal yang
terbaik.
Agar kebutuhan hidup manusia terpenuhi manusia harus bekerja untuk mencari
nafkah. Bekerja adalah fitrah dan merupakan salah satu identitas manusia,
sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman tauhid, bukan saja
menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat
dirinya sebagai hamba Allah SWT.
Apabila bekerja itu adalah fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia yang
enggan bekerja, malas dan tidak mau mendayagunakan seluruh potensi diri untuk
menyatakan keimanan dalam bentuk amal kreatif, sesungguhnya dia itu melawan
fitrah dirinya sendiri, dan menurunkan derajat martabat dirinya sebagai manusia.
Dari Sa’id bin Umair dari pamannya, dia berkata,
ُ َب َأ ْطي
َع َم ُل ال َّر ُج ِل بِيَ ِد ِه َو ُك ُّل بَ ْي ٍع َم ْب ُرو ٍر: ب قَا َل ُّ َأ-صلى هللا عليه وسلم- ِ سو ُل هَّللا
ْ ى ا ْل َك
ِ س ُ سُِئ َل َر
Artinya:
Rasulullah saw. ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab,
“Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua pekerjaan yang baik.”
(HR. Baihaqi dan Al Hakim; shahih lighairihi). 1
ب ِإ َذا َع ِم َل َأ َح ُد ُك ْم
ّ ِإنّ هَّللا َ تَ َعالى يُ ِح:سلَّ َم
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِس ْو ُل هللا ِ شةَ َر
ُ قَا َل َر: ْض َي هللاُ َع ْن َها قَالَت َ عَنْ عَاِئ
َع َمالً َأنْ يُ ْتقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي
Artinya:
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah
mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”.
(HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).
1
HR. Baihaqi dan Al Hakim; shahih lighairihi
D. Matan Hadits Tentang Pengawasan/Evaluasi Dakwah
A) Matan Hadist
ض َيِ شةَ َر َ سلَ َمةَ عَنْ عَاِئ َ ي عَنْ َأبِي ِّ س ِعي ٍد ا ْل َم ْقبُ ِر
َ ْث عَنْ ا ْب ِن ع َْجاَل نَ عَن َ َُح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ بْن
ُ س ِعي ٍد َح َّدثَنَا اللَّ ْي
سلَّ َم قَا َل ا ْكلَفُوا ِمنْ ا ْل َع َم ِل َما ت ُِطيقُونَ فَِإنَّ هَّللا َ اَل يَ َم ُّل َحتَّى تَ َملُّواَ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َوَ ِ سو َل هَّللا ُ هَّللا ُ َع ْن َها َأنَّ َر
ُب ا ْل َع َم ِل ِإلَى هَّللا ِ َأ ْد َو ُمهُ وَِإنْ قَ َّل َو َكانَ ِإ َذا َع ِم َل َع َماًل َأ ْثبَتَه
َّ وَِإنَّ َأ َح
B) Matan Hadist
2
Hadist Shahih Abu Daud No-1161 Kitab : Qiamulail
C) Matan Hadist
س ِم ْعتُ َأبَا ُه َر ْي َرةَ يَقُو ُل َ سنٌ َح َّدثَنَا ابْنُ لَ ِهي َعةَ َح َّدثَنَا َع ْب ُد ال َّر ْح َم ِن اَأْل ْع َر ُج قَا َلَ َح َّدثَنَا َح
سلَّ َم ا ْكلَفُوا ِمنْ ا ْل َع َم ِل َما ت ُِطيقُونَ فَِإنَّ َخ ْي َر ا ْل َع َم ِل َأ ْد َو ُمهُ وَِإنْ قَ َّل َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِ سو ُل هَّللا ُ قَا َل َر
Telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Al A'raj
berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺbersabda,
"Beramallah sesuai dengan kemampuan kalian, karena sesungguhnya
sebaik-baik amalan adalah yang paling rutin dikerjakan meskipun
sedikit." Ini Adalah Hadist Shahih Ahmad No-8245 Kitab:Sisa Musnad
Sahabat Yang Banyak Meriwayatkan Hadist Bab:Musnad Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu
D) Matan Hadist
ُ َّش ْي ٌم َأ ْخبَ َرنَا َعلِ ُّي بْنُ َز ْي ٍد عَنْ ُم َح َّم ِد ْب ِن ا ْل ُم ْن َك ِد ِر عَنْ َجابِ ٍر َأن
س َراقَةَ بْنَ َمالِ ٍك قَا َل يَا َ َح َّدثَنَا ُه
َُي ٍء قَ ْد فُ ِر َغ ِم ْنه ْأ
ْ ستَ نِفُهُ فَقَا َل بَ ْل فِي ش َأ
ْ َي ٍء قَ ْد فُ ِر َغ ِم ْنهُ ْو فِي ش
ْ ََي ٍء ن َأ
ْ سو َل هَّللا ِ فِي َم ا ْل َع َم ُل فِي ش ُ َر
ُق لَه َ ِس ٌر لِ َما ُخل َّ َقَا َل فَفِي َم ا ْل َع َم ُل ِإ ًذا قَا َل ا ْع َملُوا فَ ُك ٌّل ُمي
E. Mufrodat
العمل pekerjaan
ان untuk
يتقنه menguasainya
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam menjunjung tinggi orang-orang yang mau bekerja mencari nafkah
untuk diri dan keluarganya. Dalam Islam bekerja itu merupakan salah satu
amal yang terbaik. Agar kebutuhan hidup manusia terpenuhi manusia harus
bekerja untuk mencari nafkah. Bekerja adalah fitrah dan merupakan salah
satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip
iman tauhid, bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus
meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah SWT.
Apabila bekerja itu adalah fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia
yang enggan bekerja, malas dan tidak mau mendayagunakan seluruh potensi
diri untuk menyatakan keimanan dalam bentuk amal kreatif, sesungguhnya
dia itu melawan fitrah dirinya sendiri, dan menurunkan derajat martabat
dirinya sebagai manusia
DAFTAR PUSTAKA
Digital Kitab,Kutubuttis’ah
(HR. Baihaqi dan Al Hakim; shahih lighairihi)
(HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).