OLEH:
Puti Alifia Artalani NIM. 20325251010
PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2021
Prosedur Analisis Instrumen Tes Secara Kualitatif Beserta
Interpretasi Hasil Analisis
Analisis kualitatif adalah analisis kualitas butir soal yang ditinjau dari
aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Aspek materi adalah penalaahan yang
berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan dalam soal serta tingkat
kemampuan yang sesuai dengan soal. Aspek konstruksi berkaitan dengan teknik
penulisan soal. Aspek bahasa berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Item tes ditelaah oleh pakar yang menguasai isi materi yang akan diujikan
bukan ditelaah oleh penulis item tes itu sendiri. Tujuan menganalisis instrumen
secara kualitatif ada tiga, yang pertama mengkaji dan menelaah setiap butir soal
agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan. Kedua, membantu
meningkatkan kualitas tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif .
ketikga untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa, sudahkah mereka
memahami materi yang telah diajarkan.
Teknik analisis instrumen tes ada dua, yang petama yaitu teknik moderator
dan teknik panel. Teknik moderator beranggotakan minimal 4 orang diaman satu
orang sebagai penengah. Jika tim reviewer yang terdiri dari beberapa orang.
Diketuai oleh seorang moderator. Mekanismenya seluruh anggota berdiskusi
untuk menetapkan apakah suatu item itu memenuhi syarat substansi konstruksi
dan bahasa. Apabila terjadi perbedaan diantara mereka kemudian moderator
menengahi mereka. Misalnya tim reviewer itu terdiri dari para praktisi guru,
kemudain moderatornya adalah 1 orang dosen dari bidang asesmen pendidikan
biologi atau ahli dalam membuat instrumen. Mekanisme teknik moderator ini
menyebabkan teknik ini memiliki kelemahan yaitu waktu analisis yang cukup
lama karena akan terjadi perdebatan dan pembahasan yang cukup panjang.
Item tes yang akan dianalisis adalah soal Ujian Tengah Semester (UTS)
dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang diampu oleh dosen mata kuliah yang akan
diujikan pada jurusan pendidikan biologi. Jika tidak ada orang yang dapat
mereview atau menganalisis instrumen tes yang telah dibuat maka dapat
dilakukan self review atau mengulas mandiri. Syarat untuk self review adalah
dosen untuk melakukan self review yaitu dosen yang bersangkutan harus memiliki
panduan telaah soal sesuai dengan bentuk soal yang dibuat. Syarat yang kedua
yaitu mengecek kembali apakah soal soal tersebut sudah mewakili indikator
indikator yang akan di ukur. Fungsinya untuk melihat apakah semua capaian
kompetensi yang tidak terukur. Setelah mengecek soal soalnya maka selanjutnya
perlu memahami proses kognitif, jika indikator menganalisis perlu dibuat soal
dengan level kognitif menganalisis dengan cara melihat dan mencocokan daftar
level kemampuan kognitif. Jika soal tersebut merupakan soal HOTS (Higher
Order Thinking Skills) maka perlu diperhatikan bahwa soal tersebut harus new
condition dan new situation. Jika indikator sudah mencapai level yang tinggi
maka karakterisitik item harus ada kajian new item atau new condition sehingga
tidak boleh menyajikan kasus yang sudah dibahas di kelas. Self review dilakukan
oleh dosen yang bersangkutan jika terdapat perintah dari ketua prodi masing
masing jurusan.
Analisis item tes untuk keperluan kepenelitian secara umum ada dua
kemungkinan testi yaitu praktisi guru yang mempertanyakan perkara
pembelajaran aspek biologi dan testi dari peserta didik yaitu pada penguasaan
aspek biologi termasuk penguasaan metode ilmiah dalam pendidikan biologi.
Suatu model yang baru dapat dilakukan dengan prinsip SCAMPER, yaitu
Subtitute (subtitusi), Combine (padukan), Adapt (disesuaikan pada kondisi yang
ada), modify (ditambahkan atau ditingkatkan komponennya), Put another use
(digunakan pada keadaan yang tidak sewajarnya), Eliminate
(dikurangi/dihilangkan), Reverse (diputar balik).
Analisis Konstruksi Instrumen Asesmen Ranah Afektif dan Sosial
Tujuan konstruksi instrumen afektif dan sosial dapat dilihat dari posisi kita
sebagai agen pengajaran, agen penelitian, dan agen pengabdian yang akan
dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
1. Pengajaran
Agen pengajaran dalam hal ini menjadi dosen rumpun pendidikan biologi.
Konstruksi instrumen afektif dan sosial ini dapat digunakan untuk melihat
kepuasan mahasiswa menempuh suatu mata kuliah.
2. Penelitian
Agen penelitian dalam hal ini menjadi peneliti rumpun pendidikan biologi.
Konstruksi instrumen afektif dan sosial ini dapat digunakan untuk pengambilan
data di SD, SMP, SMA, maupun Perguruan Tinggi.
3. Pengabdian