Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Teori Konstruktivisme adalah suatu pandangan dalam psikologi, sosiologi, dan


pendidikan yang mengemukakan bahwa pengetahuan bukanlah suatu entitas yang absolut dan
objektif, melainkan dibangun oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Konstruktivisme menganggap bahwa setiap individu memiliki cara
pandang dan pemahaman yang berbeda-beda terhadap dunia, sehingga pengetahuan yang
dimiliki oleh setiap individu bersifat unik dan pribadi.

Menurut konstruktivisme, pembelajaran tidak hanya terjadi melalui pengajaran dari


guru atau bahan bacaan, tetapi juga melalui pengalaman langsung, interaksi sosial, dan
refleksi. Individu akan membangun pengetahuannya dengan cara menafsirkan dan
memberikan arti pada pengalaman-pengalaman yang dialaminya.

Dalam pendidikan, teori konstruktivisme menekankan pada pentingnya pembelajaran


yang aktif dan partisipatif, sehingga individu dapat membangun pengetahuannya sendiri
melalui refleksi dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk
memperkuat pemahaman dan kecakapan individu dalam menghadapi situasi yang kompleks
dan beragam.

Jadi menurut pandangan ini atau dapat di definisikan dengan mudah bahwa
konstruktivisme adalah sebuah teori yang mempercayai bahwa faktor eksternal yaitu
pengalaman dan lingkungan sangat mempengaruhi peserta didik dalam memandang suatu
masalah yang dihadapi nya. Menurut teori ini juga dapat diketahui bahwa pengajaran juga
dapat diraih melalui konsep sosial, refleksi dan pengalaman secara langsung atau pengalaman
yang dialami.

Teori ini juga mengungkapkan bahwa peserta nya atau individu yang berpacu atau
berpatokan pada teori ini memperbolehkan ia berpikir secara bebas dengan melakukan
refleksi dan interaksi dengan lingkungan nya saat itu. Karena dengan pengalaman biasanya
seseorang akan merasakan sesuatu yang lebih membekas dan mudah diingat.
Tokoh Konstruktivisme dan Pemikirannya

Ada banyak sekali tokoh yang pro atau menganggap bahwa teori ini sangat masuk
akal dan patut diterapkan, beberapa tokoh diantaranya memiliki perbedaan pendapat namun
tetap menjelaskan arti konstruktivisme. Berikut adalah tokoh tokoh konstruktivisme beserta
pemikiran atau gagasan mereka :

1. Lev Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial. Dia
mengembangkan teori zona perkembangan proximal (ZPD), yang menyatakan bahwa
anak-anak dapat melakukan tugas-tugas yang lebih sulit dengan bantuan orang dewasa
atau teman sebaya yang lebih terampil. Teori ini jelas mengangkat teori konstruktivisme
karena menganggap bahwa faktor eksternal menjadi pengaruh besar terhadapa suatu
individu termasuk anak anak, pendapat diatas menyatakan bahwa anak anak akan lebih
mudah melakukan tugas sulit dengan dorongan atau bantuan orang dewasa

2. Jerome Bruner
Bruner menekankan pentingnya struktur dalam pembelajaran. Dia
mengembangkan teori pembelajaran konstruktivis sosial, yang menekankan pentingnya
konteks sosial dalam proses pembelajaran. Bruner memiliki pendapat bahwa teori
konstruktivisme adalah teori yang menekankan pada konteks sosial, dengan cara
seseorang bersosialisasi atau memasuki dunia sosial itu akan mempengaruhi kinerjanya
atau cara pemikirannya terhadap suatu hal yang ia hadapi dan temui.

3. John Dewey
Dewey berpendapat bahwa pembelajaran harus dilakukan melalui pengalaman
langsung dan refleksi. Dia mengembangkan teori pembelajaran eksperiential, yang
menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam pembelajaran. Dalam teori
konstruktivisme, Dewey mengembangkan teori pembelajaran yang berlandaskan
eksperiental yang berarti belajar ditaih dari suatu pengalaman atau sebuah oengalaman
akan menambah pembelajaran bagi seseorang. Beliau juga sangat menekankan
bagaimana atau mengapa pengalaman begitu penting dalam sebuah pengalaman.

4. Seymour Papert
Papert memperkenalkan konsep “construal,” yang berarti cara seseorang
membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia. Dia mengembangkan bahasa
pemrograman Logo, yang dirancang untuk membantu anak-anak belajar
pemrograman dengan cara yang menyenangkan dan konstruktif. Papert,
memperkenalkan dan mengembangkan konsep kontrak dengan membangun
pemahaman seseorang anak atau membiarkan anak dan membantu mereka mengenal
dunia diluar sana. Anak anak akan mengenali dunia nya dengan pengalaman yang dia
dapatkan, mereka dipacu untuk mengolah data berdasarkan kejadian yang dialaminya.

Penerapan Teori konstruktivisme dalam Dunia Pendidikan

Teori konstruktivisme adalah sebuah teori pembelajaran yang menekankan


pada peran aktif dari siswa dalam proses pembelajaran. Teori ini berpendapat bahwa
siswa membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman,
refleksi, dan interaksi dengan lingkungan mereka. Penerapan teori konstruktivisme
dalam dunia pendidikan telah membawa dampak positif pada pengajaran dan
pembelajaran. Beberapa penerapan teori konstruktivisme dalam dunia pendidikan
antara lain:

1. Pendekatan pembelajaran berbasis proyek

Pendekatan ini mendorong siswa untuk membangun pemahaman mereka


melalui pengalaman praktis. Siswa diberikan proyek yang melibatkan masalah dunia
nyata dan diminta untuk mencari solusi melalui eksplorasi dan refleksi.

2. Pembelajaran berbasis masalah

Pembelajaran berbasis masalah mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif


dalam proses pembelajaran. Siswa diminta untuk menyelesaikan masalah yang
kompleks, dan harus menggunakan pengetahuan mereka untuk menemukan solusi.

3. Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif mendorong siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok untuk membangun pemahaman bersama. Siswa dapat saling berbagi
pengetahuan dan pengalaman mereka, dan belajar satu sama lain.

4. Pengajaran yang adaptif

Pengajaran yang adaptif memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan


kecepatan mereka sendiri. Guru dapat memberikan bimbingan dan dukungan sesuai
dengan kebutuhan individual siswa.

5. Penggunaan teknologi

Penerapan teori konstruktivisme dalam dunia pendidikan juga melibatkan


penggunaan teknologi. Teknologi dapat membantu siswa membangun pemahaman
mereka sendiri melalui pengalaman visual, simulasi, dan interaktif.

Penerapan teori konstruktivisme dalam dunia pendidikan memungkinkan


siswa untuk menjadi aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Hal ini
memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman mereka sendiri melalui
pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan lingkungan mereka. Dengan demikian,
penerapan teori konstruktivisme dapat membantu siswa untuk lebih memahami
konsep dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dunia nyata.
Peta Konsep

Anda mungkin juga menyukai