Pemulihan dampak bencana gempa, likuifaksi, dan tsunami di Sulawesi Tengah yang terjadi pada
tanggal 28 September 2018 telah ditangani sejak awal tahun 2019 melalui program tanggap darurat
kegiatan NSUP-CERC yang dibiayai oleh Bank Dunia, kegiatan ini telah selesai pada tanggal 31 Maret
2022. Tahap selanjutnya adalah program rehabilitasi dan rekonstruksi melalui kegiatan CSRRP.
Kegiatan CSRRP memiliki 3 (tiga) komponen yaitu 1) pembangunan hunian tetap dan infrastruktur
permukiman dasar, 2) pembangunan fasilitas publik, serta 3) penguatan implementasi.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, salah satu program pemulihan dampak bencana adalah kegiuatan
Infrastruktur Skala Lingkungan (ISL) yang dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
(pemberdayaan masyarakat). Untuk melancarkan kegiatan ISL CSRRP dilapangan telah disusun
Pedoman Umum kegiatan ISL CSRRP yang selanjutnya perlu dijabarkan dalam petunjuk
pelaksanaan.
Petunjuk Pelaksanaan ISL CSRRP ini adalah salah satu penjabaran dari Pedoman Umum ISL CSRRP
ditujukan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan sesuai dengan ketentuan dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan Biaya, Mutu, Waktu dan Tertib Administrasi di setiap
kelurahan/desa lokasi kegiatan ISL CSRRP di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
Melalui Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP ini diharapkan Fasilitator dan
Lembaga Masyarakat yang terbentuk untuk pengelolaan, pelaksanaan kegiatan fisik, administrasi dan
keuangan berjalan tertib sesuai aturan yang berlaku dalam kegiatan ISL CSRRP
Proses penyusunan rencana/perencanaan seringkali menjadi domain para teknokrat dalam hal ini
arsitek, sipil planolog dan lain-lain yang seringkali dilakukan di belakang meja. Namun proses
penyusunan perencanaan pembangunan dalam hal ini infrastruktur skala lingkungan permukiman di
dalam kegiatan Rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca Bencana seyogyanya dilakukan secara
partisipatif. Penyusunan rencana pembangunan dilakukan oleh masyarakat dan dilakukan
pendampingan teknis oleh fasilitator dan atau konsultan terkait.
Belajar dari pengalaman Jepang terutama penanganan pasca gempa di Kobe, masyarakat Jepang
mengembangkan metoda Machizukuri. “Machizukuri” adalah istilah dalam bahasa Jepang yang terdiri
dari 2 kata yakni “machi” (kota) dan “zukuri” (membangun, berkreasi) yang belakangan ini menjadi
istilah umum atau gerakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.
Meskipun secara harfiah berarti “membangun atau merencanakan kota” tetapi dalam definisi
selanjutnya (2 dasa warsa belakangan ini) menjadi lebih menekankan pada kegiatan partisipasi
masyarakat untuk pembangunan wilayahnya (community participation). Ini adalah model
pembangunan tengah-tengah, kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat sebagai intinya
(community-based planning). Intinya, masyarakat tidak bisa hanya bergantung dari kebijakan yang
ditentukan oleh pemerintah saja, melainkan yang diutamakan lebih dahulu adanya inisiatif dan
masukan dari masyarakat.1
1.2 Tujuan
Bagi penyelenggara program, panduan ini dapat di jadikan acuan pelaksanaan agar dapat membantu
di dalam prose monitoring dan evaluasi kegiatan yang di lakukkan di tingkat masyarakat.
1.3 Sasaran
1.4 Metoda
Sebagaimana tersirat dalam katanya, metoda yang akan digunakn menitik beratkan pada pola-pola
partisipasi semua pihak dengan mengutamkan sikap toleransi, menghargai pengalaman serta hak
belajar dari semua pihak dan akuntabilitas. Para peserta merupakan pihak-pihak yang memiliki
pengalaman yang akan saling bertukar pengalaman antar satu dengan yang lain.
2.1 Pemetaan Partisipatif dan Penentuan Prioritas Kegiatan (Rembug warga perencanaan)
2.1.1 Tujuan
Mendapatkan gambaran utuh tentang kondisi Desa/Kelurahan dari berbagai aspek, meliputi aspek
permasalahan, solusi atau penyelesaian permasalahnya, potensi sumber daya, kekuatan dan
kelemahan, pembagian tanggungjawab pelaksanaan, serta rencana tindak lanjut.
Metoda ini cukup sederhana dan dapat memfasilitasi warga berbagai lapisan secara kolosal (jumlah
banyak). Dengan metoda ini di harapkan keputusan yang diambil nantinya merupakan keputusan
bersama dan bukan keputusan tokoh semata.
Metoda CAP di lengkapi alat bantu diskusi (tools) berupa matrik-matrik pemandu diskusi sehingga
memudahkan dan menstrukturkan alur diskusi.Matriks ini memandu peserta untuk terlibat aktif dalam
proses diskusi.
Metoda ini juga menggabungkan antaar kegiatan diskusi pleno dan diskusi kelompok, sehingga
proses diskusi menjadi lebih dinamis, menggembirakan dan tidak moonoton.
Sesi ini diawali dengan perkenalan dari fasilitator dan team fasilitator dengan menyebutkan
nama, alamat, dan tugas selama penyelenggaraan Rembug warga perencanaan/rembug
perencanaan, dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang Rembug warga
perencanaan/rembug perencanaan. Penjelasan ini sebagai gambaran sekaligus sosialisasi
kepada peserta Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan tentang kegiatan yang
sudah dilakukan pada tahap sebelumnya. Akan dijelaskan juga alur atau rangkaian aktivitas
yang akan dilewati selama Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan.
Dengan penjelasan itu diharapkan peserta lebih bisa membayangkan peran dan
tanggungjawabnya selama Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan. Dalam sesi ini
peserta juga diberi kesempatan untuk menyampaikan harapan dan kekuatiranya tentang
penyelenggaraan Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan ini. Di akhir sesi akan
disepakati bersama aturan main, apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan selama
Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan. Jika keadaan memungkinkan, sesi ini
akan diakhiri dengan pemutaran film tentang kegiatan sejenis di tempat lain.
Waktu : menit
Alat/bahan : Papan tulis; kertas plano; spidol; LCD Proyektor; Laptop; Layar; CD Film
Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan atau yang sejenis
Alur :
Proses Fasilitasi:
1. Perkenalkan team fasilitator dengan menyebutkan nama, lembaga, peran dalam Rembug
warga perencanaan/rembug perencanaan,dll
2. Jelaskan secara singkat apa itu Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan,
tujuan dan manfaatnya;
3. Jelaskan kepada peserta alur Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan yang
akan dilalui;
Masalah adalah, antara lain, ”kondisi atau keadaan yang tidak sesuai dengan kondisi/keadaan
yang diharapkan’; atau ”segala yang tidak membuat nyaman, mengganggu, merugikan
masyarakat”; atau ”persolan yang dihadapi masyarakat dan mengganggu interaksi dalam
kehidupan sehari-hari”.
Apapun defenisi yang akan digunakan, yang jelas, masalah dimaksud bukanlah menyangkut
masalah pribadi orang per orang, ataupun keluarga per keluarga, melainkan mengkut persoalan
kehidupan bersama.
Sekedar contoh pendefisian atau pemaknaan tentang apa yang dimaksudkan masalah itu, lihat
Boks 1.
Tujuan:
Alur
Waktu : 60 menit
Alat/bahan : Maket/Peta/Peta; Kertas post- it; Selotip; Kertas Plano; Spidol besar; Papan
flipchard
Proses Fasilitasi:
CARA I:
a. Bagikan kertas post-it warna merah kepada peserta;
b. Minta peserta ke depan secara bergantian untuk melihat Maket/Peta yang telah
dipersiapkan;
c. Minta peserta untuk menuliskan permasalahan tersebut dikertas post-it yang telah
disediakan kemudian di tempel di lokasi yang ada di Maket/Peta;
d. Setelah semua selesai,mintalah peserta kembali ke tempat duduknya semula;
e. Minta kepada salah satu peserta untuk membacakan hasil identifikasi masalah tersebut
(sementara co fasilitator mencatat hasil identifikasi tersebut di kertas plano)
f. Hasilnya akan seperti contoh di bawah ini:
MASALAH
10 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
CARA II
a. Bagikan kertas metaplan dan spidol kepada peserta;
b. Mintalah peserta menuliskan apa saja permasalahan yang ada di Desa mereka (jelaskan
1 kertas untuk satu permasalahan dan di tulis dengan huruf kapital);
c. Setelah selesai, kumpulkan kertas metaplan dari peserta;
d. Bacakan satu persatu, dan sekaligus dikelompokkan dalam beberapa bidang
permasalahan (misalnya Sosial-Budaya-Ekonomi, kesehatan dan lingkungan, Fasilitas
Umum saluran air dan irigasi, Pendidikan-Olahraga, dll);
e. Setelah semua dikelompokkan, bacalah satu persatu sekaligus untuk meminta klarifikasi
dari peserta, jika ada tambahan usulan tulis perubahan tersebut;
f. Ikuti Langkah g – q pada CARA I di atas.
Alur
11 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Metode : Diskusi kelompok & pleno atau pasar malam
Waktu : 60 menit
Alat/bahan : Kertas plano; Spidol besar; Selotip; Yertas metaplan; Papan clipcard
Proses Fasilitasi:
a. Jelaskan secara singkat alur proses dalam sesi ini;
b. Jelaskan apa yang dimaksud mengenali dan tujuan dari analisis pilihan tindakan;
c. Jelaskan apa itu penyebab dan apa itu dampak;
d. Jelaskan bahwa peserta akan melakukan analisis pilihan tindakan dengan metode diskusi
kelompok atau tehnik pasar malam (fasilitator bisa memilih ) ,beri penjelasan tujuan diskusi
kelompok dan cara-cara melakukan diskusi kelompok atau cara-cara tehnik pasar malam;
e. Beri penjelasan bahwa setiap permasalahan akan dianalisis dengan mencari tahu
penyebab timbulnya masalah, dampak yang akan di timbulkan bila permasalahan tersebut
tidak segera diatasi,letak/lokasi permasalahan dimana,mengali potensi yang ada dan
memungkinkan bisa digunakan untuk memecahkan masalah tersebut serta mencari solusi
/pemecahan bersama (jika perlu beri contoh matrik pada kertas plano yang telah
disiapkan);
f. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan hasil pemilahan masalah atau
biarkan peserta memilih sendiri akan ikut di kelompok mana sesuai dengan minat
kelompok permasalahan(pertimbangkan setiap kelompok ada representasi dari komposisi
peserta yang hadir);
g. Siapkan kertas plano yang telah terisi matrik Analisis pilihan tindakan untuk setiap
kelompok;
h. Dalam setiap kelompok doronglah untuk memilih koordinator kelompok yang bertugas
untuk memandu jalannya diskusi dan sekretaris untuk membantu mencatat hasil dari
diskusi kelompok;
i. Ajak peserta dalam kelompok untuk melakukan analisis pilihan tindakan dimulai dengan
sebuah permasalahan dan dilanjutkan dengan permasalahan yang lainnya:
• ”Apa penyebab dari permasalahan tersebut?”
• ”Apa dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut ?
• ”Dimana letak lokasi permasalahan tersebut?”
• ”Apa sajakah potensi/keunggulan/hal-hal positif yang ada di Desa yang
memungkinkan bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut”
12 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
• ”Dengan mempertimbangkan potensi yang ada, apa solusi yang akan dilakukan
untuk mengatasi permasalahan tersebut ”
j. Hasil diskusi kelompok dicatat dalam matrik kertas plano yang disediakan. Hasilnya adalah
sebagaimana yang tampak dalam contoh berikut.
k. Setelah diskusi kelompok berakhir, pilihlah salah satu dari dua cara berikut ini:
CARA I: Pleno
a. Ajaklah setiap peserta untuk bergabung kembali dan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya yang di wakili oleh coordinator
kelompok secara bergantian;
b. Setiap kelompok selesai memaparkan hasil diskusi kelompok, berilah kesempatan
anggota kelompok untuk memberi tambahan masukan jika ada.;
13 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
c. Setelah itu lontarkan ke kelompok lain untuk memberikan tanggapan, pertanyaan,
klarifikasi, dll.;
d. Catat setiap masukan dan perubahan yang ada;
e. Akhiri sesi ini dengan menegaskan beberapa hal yang dianggap penting.
Waktu : 60 menit
14 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Alur
Proses Fasilitasi
a. Jelaskan secara singkat tujuan dan alur sessi ini;
b. Ajak peserta untuk melihat kembali hasil (plano) analisis pilihan tindakan, terutama pada
kolom solusi;
c. Jelaskan bahwa semua solusi kegiatan akan di bahas satu persatu (fasilitator bisa
mengunakan alat bantu ”Matrik Kotak 9”).
”Matrik Kotak 9”
Bisa sendiri Sedikit bantuan Banyak bantuan pihak
pihak lain lain
Tanpa biaya 1 4 7
Sedikit biaya 2 5 8
Banyak biaya 3 6 9
Keterangan:
• Tanpa biaya = kegiatan yang bersangkutan tidak memerlukan biaya tambahan khusus.
Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tindakan dimaksud dapat dibebankan – atau
sudah termasuk dalam -- pada biaya hidup komunitas sehari-hari;
• Sedikit biaya = Biaya khusus yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan itu dapat
berlangsung. Dapat dipenuhi melalui iuran tambahan dari warga komunitas itu sendiri;
• Banyak biaya = Agar kegiatan yang bersangkutan dapat terlaksana, dibutuhkan bantuan
dari pihak lain;
• Bisa sendiri = seluruh pekerjaan pada pilihan tindakan itu dapat dilakukan sendiri oleh
warga komunitas ybs.;
• Sedikit bantuan pihak lain = kegiatan dimaksud dapat dikerjakan oleh komunitas dengan
SEDIKIT TAMBAHAN tenaga dari luar (misalnya hanya dengan 1 – 2 orang tenaga ahli);
15 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
• Banyak bantuan pihak lain = Kegiatan dimaksud tidak akan bisa berjalan tanpa keterlibatan
pihak lain di luar komunitas itu sendiri. Baik untuk kebutuhan tenaga kasar maupun tenaga
ahli.
d. Jelaskan bahwa:
• Kegiatan yang bisa dilakukan sendiri dan tanpa biaya masuk kategori solusi 1
(biasanya dikerjakan dalam waktu <1 bl);
• Kegiatan yang bisa dilakukan sendiri dengan sedikit biaya masuk kategori solusi 2
(biasanya dikerjakan dalam waktu < 1 bl);
• Kegiatan yang bisa dilakukan sendiri dengan banyak biaya masuk kategori 3;
• Kegiatan yang bisa dilakukan dengan sedikit bantuan pihak lain tetapi tanpa biaya
masuk kategori solusi 4;
• Kegiatan yang bisa dilakukan dengan sedikit bantuan pihak lain dengan sedikit
biaya masuk kategori solusi 5;
• Kegiatan yang dilakukan dengan sedikit bantuan pihak lain tetapi membutuhkan
banyak biaya masuk kategori solusi 6;
• Kegiatan yang dilakukan membutuhkan banyak bantuan pihak lain tetapi tanpa
biaya masuk kategori solusi 7;
• Kegiatan yang dilakukan membutuhkan banyak bantuan pihak lain dengan sedikit
biaya masuk kategori solusi 8;
• Kegiatan yang dilakukan membutuhkan banyak bantuan pihak lain dengan banyak
biaya, masuk kategori solusi 9;
• Pelaksanaan kegiatan kategori 3 – 9 biasanya membutuhkan waktu lebih dari 1
bulan.
e. Minta peserta berkelompok kembali, dan berikan matrik solusi yang akan diisi (lihat contoh
di bawah);
f. Dengan kategorisasi yang ada, minta setiap kelompok membahas satu persatu solusi
kegiatan
“Matrik Solusi”
No Solusi Karakteristik Skala waktu
Kegiatan Solusi (1-9) <1 Tahun >1Th<3 th >3th <5 th
1 Pembuatan 6 - X -
MCK 6 bh
Dst.
16 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
g. Setelah selesai, lanjutkan dengan memasukkan hasil kerja kelompok ini ke dalam Matrik
Rekapitulsasi Rencana Kegiatan. < 1 tahunl, >1 tahun<3 tahun, > 3 tahun<5 th
i. jika bisa dengan ADD, beri tanda (x) pada kolom ADD; demikian seterusnya;
17 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
k. Ajaklah setiap peserta untuk bergabung kembali. Minta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya;
l. Setiap kelompok selesai memaparkan hasil diskusi kelompok, berilah kesempatan anggota
kelompok untuk memberi tambahan masukan jika ada;
o. Pada akhir sessi tekankan bahwa solusi dan rencana sumber dana bisa digali dengan
berbagai sumber pendanaan tadi. Namun itu membutuhkan upaya dari masyarakat sendiri
untuk memprosesnya.
• Tim Kerja tindak lanjut ini dapat menjadi embrio terbentuknya KSM maupun KPP dalam
kegiatan ISL
• Mempermudah warga dalam merencanakan kegiatan yang akan dilakukan terkait
dengan kapan kegiatan akan dilaksanakan;
• Membentuk penanggungjawab per bidang dan perkegiatan;
• Mengingatkan warga pada kesepakatan rencana kegiatan yang telah disepakati
bersama dalam rembug Desa;
• Mempermudah koordinasi dan pertangungjawaban dari kegiatan perbidang yang akan
dilaksanakan.
Alur
18 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Metode : Curah pendapat
Waktu : menit
Proses Fasilitasi:
a. Jelaskan secara singkat maksud dan tujuan dari sessi ini;
b. Jelaskan mekanisme kerja tim pelaksana pembangunan partisipatif (jelaskan pula pelang
, keuntungan jika pelaksanaan pembangunan desa dilakka secara partisipatif, beserta
pengalaman-pengalaman di daerah lain)
c. Jelakan pula tugas Tim pembangunan ini adalah men detilkan rencana-rencana
pembangunan yang sudah di sepakati menjadi renca detil yang dilengkapi Gambar
rencana (DED), perhitungan biaya (RAB), rencana kerja dan syarat (Jadwal kegiatan dll)
d. Ajak peserta untuk mengusulkan dan mengisi kapan kegiatan tersebut akan dilakukan;
e. Ajak peserta untuk mengusulkan siapa orang yang akan bertanggungjawab dalam setiap
kegiatan;
f. Jika semua kelompok sudah selesai,ajak mereka bergabung kembali;
g. Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.Setiap
selesai diskusi kelompok, kelompok yang lain bisa memberikan tambahan usulan;
h. Lanjutkan dengan kelompok lainnya;
i. Bila terjadi waktu kegiatan yang sama dengan bidang yang sudah dibahas,klarifikasikan
kembali ke peserta apakah itu memungkinkan untuk dilaksanakan;
j. Catat setiap usulan/perubahan.
19 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Susunan Tim Kerja Pembangunan
Ketua : Bapak Bijang Bijarkono
Sekretaris : Bapak Rudal
Bendahara : Ibu Rima Jane
Anggota : Bpk. Khundro, dst
F. Penutupan
Proses Fasilitasi
20 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
BAB 3. RENCANA KERJA
MASYARAKAT (RKM)
Kegiatan Rembug Penyusunana Rencana Kerja Masyarakat adalah rangkaian kegiatan di tingkat
masyarakat untuk menyepakati dan menentukan usulan kegiatan yang akan di usulkan untuk di danai
dari program ISL. Proses ini di lakukan pasca Rembug warga perencanaan/Rembug warga yang
sebelumnya telah di lakukan
Penyusunan usulan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) dilakukan oleh OMS/BKM dan Kader
dengan didampingi oleh Tim Fasilitator. Tim Fasilitator bertugas mendampingi proses penyusunan
usulan kegiatan ini secara teknis dan membantu terwujudnya konsep pemberdayaan. Peran Tim
Fasilitator dalam hal ini adalah meningkatkan kemampuan teknis masyarakat dalam menyusun
dokumen RKM melalui pendampingan teknis dan sosial kepada masyarakat. Usulan RKM akan
memuat rencana kerja pembangunan infrastruktur, rencana operasi dan pemeliharaan, rencana
pembiayaan operasi dan pemeliharaan, dan dokumen lingkungan. Di dalam dokumen RKM, juga
sudah ditentukan mengenai kebutuhan lahan dari setiap kegiatan yang diusulkan.
21 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
5) Kebutuhan lahan untuk kegiatan yang diusulkan, serta mekanisme pelaksanaannya;
6) Kebutuhan dokumen safeguard lingkungan (SPPL) dan safeguard sosial (Due diligence
lahan)
7) Mekanisme pelaksanaan, pengelolaan dan pengawasan; dan
8) Profil lokasi sasaran yang menunjukkan kondisi awal dan data infrastruktur yang ada.
B. Kesetaraan Gender
Pengarusutamaan gender dalam penyelenggaraan infrastruktur merupakan strategi yang
dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan yang memperhatikan
kualitas hidup, pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan laki-laki dan perempuan
(termasuk orang lanjut usia, pemuda, anak-anak, penyandang disabilitas, kelompok serta
kelompok rentan lainnya), yang diperoleh dari indikator kesetaraan akses, kontrol, partisipasi
dalam pembangunan dalam memperoleh manfaat hasil-hasil pembangunan.
1) Menyiapkan gambar-gambar detil (DED), rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), rincian
volume pekerjaan dan rencana jadwal pelaksanaan.
22 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
2) Keluaran:
a) Gambar-gambar kerja/detil perencanaan DED;
b) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang berisi syarat-syarat umum pekerjaan,
syaratsyarat administrasi pekerjaan dan persyaratan teknis;
c) Rincian rencana anggaran biaya (RAB) yang meliputi jenis pekerjaan, volume, harga
satuan, analisa harga satuan pekerjaan serta rekapitulasinya;
d) Metode dan rencana pelaksanaan kegiatan rinci; dan
e) Usulan operasi dan pemeliharaan (O dan P) infrastruktur permukiman.
RAB yang disusun oleh OMS/BKM dan Kader dengan didampingi oleh Tim Fasilitator meliputi:
• Biaya Administrasi dan Operasional (BOP) Besaran biaya administrasi dan operasional
maksimal 5% dari alokasi dana ISL CSRRP untuk masing-masing lokasi. Dana BOP
mencakup antara lain biaya pembuatan media informasi (papan informasi, banner dll),
biaya pemenuhan protocol covid, biaya telekomunikasi, biaya penggadaan dokumen,
sewa computer, printer, pembelian ATK, biaya transportasi penyelenggara swakelola,
biaya koordinasi penyelelenggara swakelola termasuk rembug warga, serta biaya
administrasi lainnya.
• Biaya Pembangunan Fisik. Biaya pelaksanaan pembangunan fisik, biaya pemenuhan
SMK3, biaya uji mutu dan biaya pemantauan dampak lingkungan dan sosial (bila ada).
• Tata cara perhitungan RAB adalah sebagai berikut:
i. Tenaga Kerja. Harga tenaga kerja dihitung per hari kerja yaitu 8 jam per hari
ii. Harga Bahan. Harga Bahan dihitung dengan satuan per unit, buah, atau m³
disesuaikan dengan jenis dan ketersediaan bahan tersebut.
iii. Analisa harga Satuan Pekerjaan. Harga Satuan Pekerjaan adalah perhitungan
analisa harga untuk satu satuan pekerjaan (sub pekerjaan) berdasarkan harga
bahan dan besaran upah tenaga kerja setempat dan dapat diperoleh dari satu
daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah setempat.
iv. Volume Pekerjaan. Volume Pekerjaan adalah rincian besar volume atau kubikasi
suatu pekerjaan. artinya memuat uraian dan perhitungan besaran volume untuk
masing-masing pekerjaan.
v. Rencana Anggaran Biaya. Besaran total anggaran biaya adalah jumlah hasil
perkalian volume dengan harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.
23 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Seluruh hasil dari kegiatan penyusunan DED dan RAB yang terdiri atas gambar-
gambar detil, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), rincian volume pekerjaan
dan rencana jadwal pelaksanaan kemudian diperiksa oleh OSP.
Selain aspek teknis, DED ini sudah mempertimbangkan ketersediaan tanah yang
mekanisme pengadaannya/perolehannya telah disepakati antara pemilik tanah
dengan OMS /BKM. Setelah DED dan RAB diperiksa oleh OSP, OMS/BKM
dengan didampingi tim fasilitator menindaklanjuti dengan penyusunan Dokumen
RKM.
• Usulan Rencana Operasional dan Pemeliharaan Operasional dan pemeliharaan adalah
serangkaian kegiatan terencana dan sistematis yang dilakukan secara rutin maupun
berkala untuk menjaga agar prasarana tetap dapat berfungsi dan bermanfaat sesuai
rencana. Pelibatan masyarakat dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan dilakukan
dengan dibentuknya KPP. Tujuan kegiatan operasi dan pemeliharaan infrastruktur
terbangun adalah:
ii. Pemeliharaan yang tepat waktu dan tepat sasaran, dapat menghemat biaya
pemeliharaan;
iii. Tersedianya kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP) yang aktif dan berfungsi
dengan baik; dan
iv. Pada tahap persiapan usulan RKM, rencana operasional dan pemeliharaan yang
disusun bersifat tentatif sebagai rancangan awal. Finalisasi rencana operasional
dan pemeliharaan akan dibahas dan ditetapkan lebih lanjut melalui musyawarah
warga.
24 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
hal-hal yang belum sempurna, namun tidak mengubah isi RKM yang bersifat
substansial
Pelaksanaan penyusunan rencana kerja masyarakat akan dilakukan melalui serangkaian focus grup
diskusi, survei, serta serangkaian perencanaan dan perancangan yang sering di sebut juga
penyusunan Detil Enginering Design ( DED) Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana Kerja dan
syarat (RKS) serta hal-hal lain yang menyangkut Redines Criteria
Guna mewujudkan Rencana Kerja Masyarakat, yang dimaksud dalam kegiatan ISL ini perlu dilakukan
pendalaman terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan bersama warga di dalam rembug pemetaan
masalah sampai denga prioritas penyelesaian masalah yang di lakukan dalam kegiatan Pemetaan
Partisipatif dan Penentuan Prioritas Kegiatan (Rembug warga perencanaan), sebagaiman di jelaskan
di bagian sebelumnya, perlu diolah menjadi rencana-rencana kerja yang lebih sistemik terararh dan
terukur agar dapat dilaksanakan.
25 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
B. Pendalaman hasil Rembug warga perencanaan dan Survei Kampung Sendiri
1. Hasil kesepakatan yang telah di bicarakan dalam Rembug Warga Perencanaan
Partisipatif, perlu dilakukan pendalaman untuk dapat memberikan gambaran yang lebih
detil dan teknis yang lebih baik. Instrumen pendukung pelaksanaan Pendalaman hasil SKS
disiapkan oleh tim OSP, berupa Format Survei, dan instrumen pendukung lainnya.
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pengamatan lapangan langsung di lapangan. Tim
Inti Perencanaan bersama OMS ISL dan kader relawan masyarakat dengan
pendampingan Fasilitator melakukan Survey Kampung Sendiri, termasuk di dalamnya
pengukuran dan perancangan rencana kegiatan fisik yang akan dilakukan dan atau
diusulkan, survei kondisi infrastruktur, identifikasi kesiapan lahan, serta identifikasi jumlah
penerima manfaat.
3. TIP dan OMS juga melakukan analisis kajian dampak lingkungan sederhana yang diatur
dalam POS terpisah
C. Penyusunan Rencana dan pengembangan Desain Teknis (DED, RAB, RKS dan Rencana /
jadwal pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilanjutkan dengan proses penyusunan DED, RAB maupun kelengkapan teknis
lainnya.
Jika sudah diperoleh gambaran penanganan teknis yang akan dilakukan dan diketahui
gambaran kebutuhan pendanaan tiap-tiap kegiatan maka dilakukan rapat penyepakatan dan
prioritas kegiatan yang akan ditangani.
Prioritas kegiatan harus mengacu kepada kemanfaatan sebesarnya bagi masyarakat terutama
terkait peningkatan kualitas infrastrujtur lingkungan dan kesiapan menghadapi bencana/
disaster risk reduction.
D. Rembug penyepakatan dan pengajuan usulan
TIP bersama OMS melakukan rembug internal untuk memutuskan prioritas dan pemaketan
kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah di susun. Paket-paket kegiatan pembangunan
tersebut akan di serahkan kepada KSM sebagai pelaksana kegiatan pembangunan. Hal-hal
terkait KSM (pengertian, tugas tanggungjawab dan mekanisme pembentukan KSM akan di
jelaskan dalam Pedoman terpisah)
26 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Pelaksanaan Rapat Prioritas Usulan kegiatan
LANGKAH-LANGKAH PELAK- KERANGKA
NO. TUJUAN PESERTA TEMPAT SUBSTANSI
KEGIATAN SANA WAKTU
1 OMS menyiapkan Persiapan teknis dan administrasi OMS Staf Wilayah Pengadministrasian dan penggandaan
pelaksanaan Rapat rapat prioritas OMS sekretariat desa usulan/ proposal kegiatan KSM dan
Anggota OMS lengkap Semua pihak yang terlibat OMS setempat mencermati usulan desain serta rencana
untuk memprioritas langsung ataupun masyarakat luas biaya yang diusulkan.
usulan- usulan kegiatan mengetahui rencana pelaksanaan
rapat prioritas usulan kegiatan
OMS
3 Pelaksanaan Rapat TIP dapat menjelaskan secara OMS Seluruh Kelurahah Anggota OMS dan peserta dapat
Anggota OMS untuk detail argumen dan tujuan dari anggota n / desa menanyakan kepada TIP yang
Prioritas usulan kegiatan kegiatan yang diusulkannya OMS, setempat bersangkutan untuk mengklarifikasi dan
diawali dengan Dengan di memberikan saran, masukan serta
presentasi TIP damping pandangan.
oleh Tolok ukur atau dasar pertimbangan yaitu:
fasilitator a. Usulan kegiatan yang berpedoman
dan selaras dengan upaya
peningkatan infrastruktur lingkungan
dan upaya-upaya pengurangan
resiko bencana
b. Usulan kegiatan yang memiliki
kemanfaatan yang lebih oiptimal kepada
warga setempat dan memiliki peluang
untuk mengintegrasikan warga
pendatang (huntap) dan warga
eksisiting, menjadi prioritas untuk
diutamakan
c. Usulan kegiatan yang lebih banyak
melibatkan masyarakat miskin,
27 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
LANGKAH-LANGKAH PELAK- KERANGKA
NO. TUJUAN PESERTA TEMPAT SUBSTANSI
KEGIATAN SANA WAKTU
wanita dan penganggur, lebih
diprioritaskan;
d. Usulan kegiatan dapat dikerjakan
sendiri oleh masyarakat dengan waktu
yang lebih efisien tidak melebihi waktu
yang telah di rencanakan.
4 Rapat anggota OMS Hasil Rapat prioritas usulan kegiatanOMS OMS Di seluruh • Daftar usulan prioritas
menetapkan Prioritas dituangkan dalam bentuk Format wilayah • Rencana Kerja dll
usulan Kegiatan dan Prioritas kelurahan
menuangkan hasil rapat sasaran
prioritas tersebut dalam
Berita Acara Penetapan
Prioritas Usulan Kegiatan
5 Pengurus OMS Segera ditindaklanjuti oeh Tim Penilai OMS OMS Kantor OSP • Data-data dan dokumentasi OMS dan
mengirimkan RKM ke PPK (OSP, PMC dan Pemda) OSP OSP KSM yang layak
melalui OSP untuk • Kelengkapan persyaratan administratif
ditindaklanjuti pemrosesan
pencairan dana BLM.
28 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Format Prioritas-1
Kelurahan/Desa : …………………………………………
Kecamatan : …………………………………………
Kota/Kabupaten : …………………………………………
SWK : …………………………………………
Sesuai hasil kesepakatan Rapat Prioritas Usulan Kegiatan yang telah dilakukan pada Rapat Anggota
OMS, tanggal ……………… bertempat di …………………………………….maka dari daftar usulan
kegiatan yang layak dinilai oleh OMS ISL, serta disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia, telah
dipilih melalui forum pengambilan keputusan tertinggi OMS, sejumlah usulan kegiatan dalam tabel dibawah
:
Demikian kesepakatan ini diambil untuk dilaksanakan dengan tanggungjawab dan kesadaran penuh.
……………….,…………………2022……..
1 ...................................... 1 ......................................
2 ...................................... 2 ......................................
3 ......................................
4 Dan seterusnya
Diketahui oleh,
Kepala Kelurahan/Desa
..........................................
29 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
BAB 4. READINES CRITERIA
Pasca pendalaman yang dilakukan KSM maka KSM dapat menyampaikan Kembali kepada OMS ,
selanjutnya diusulkan kepada PPK untuk mendapatkan pembiayaan.
Setelah menerima kembali usulan renana kerja masyarakat, OMS akan meneruskan rencana kerja
tersebut kepada PPK dengan melalui OSP untuk dilanjutkan kepada PPK.
Verifikasi Usulan kegiatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mennetukan usulan-usulan
dari masyarakat sesuai dengan peruntukan dan tujuan kegiatan Infrastruktur Skala Lingkungan.
Proses ini dilakukann untuk menjaga akuntabilitas dan kemanfaatn optimal dari kegiatan yang
akan diusulkan.
Pasca proses Rembug warga perencanaan dan atau Rembug Warga yang menghasilkan
gagasan-gagasan awal penanganann lingkungan permukiman, maka masyarakat akan
melakukan proses pendalaman, yang dalam hal ini dilakukan oleh Tim Inti Perencanan dan
atau pihak-pihak yang telah di tunjuk di dalam rermbug warga tersebut.
30 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
perencanaan dan perancangan desain yang sistematis dan terukur , serta telah di lengkapi
perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang layak. Proses ini dilakukan oleh masyarakat
dengan pendampingan aktif Tim Fasilitator.
Hasil dari penyusunan rencana trersebut diajukan kepada PPK dengan melalui OSP CSRRRP.
Setelah menerima usulan masyarakat tersebut, OSP CSRRP bersama dengan PMC CSRRP
dan Pemda terkait melakukan proses penilaian kelayakan /verifikasi kelayakan. Hasil penilaian
dan atau verifikasi yang dilakukan oleh ke tiga belah pihak tersebut diusulkan kepada PMU
melalui PPK kegfiatan untuk mendapatkan persetujuan penggunaan dana.
B. Pelaksana Kegiatan
Pelaksanan kegiatan penilaian dan verifikasi kegiatan meliputi pihak-pihak sebagai berikut:
a. Masyarakat yang diwakili oleh OMS (bertindak sebagai pengusul kegiatan)
b. OSP CSRRP sebagai penerima usulan OMS dan Koordinator kegiatan
penilaian/verifikasi tersebut
c. PMC CSRRP sebagai bagian dari Tim Penilai/ Verifikator
d. Pemda setempat sebagai Tim penilai/Verifikator
31 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Usulan Kegiatan OMS
LANGKAH-LANGKAH PELAK- KERANGKA
NO. TUJUAN PESERTA TEMPAT SUBSTANSI
KEGIATAN SANA WAKTU
1 Tim Fasilitator melakukan Meningkatkan Tim Pengelola Di seluruh Konsep dan Prinsip Penilaian Segera
proses pendampingan kemampuan pengelola Fasilitator OMS wilayah Kelayakan Usulan Kegiatan/Proposal setelah OMS
intensif kepada pengelola OMS dalam menganalisis kelurahan terbentuk
OMS, yang didukung oleh kelayakan proposal sasaran
training praktek yang kegiatan
dibutuhkanuntuk menyusun
proposal.
2 OMS menyerahkan proposal Mendapat masukan dan saran OMS OMS Sekretariat • Daftar proposal/usulan kegiatan
ke OSP un tuk dilakukan profesional dari TIM mengenai OSP OSP OSP yang masuk ke OMS
penilaian /verifikasi oleh kelayakan teknis dari • Tanda terima penyerahan
OSP, PMC dan Pemda. proposal/ usulan yang masuk berkas dari OMS ke OSP untuk
ke OMS dilakukan peniolaian/verifikasi
3 Osp memeriksa dan Diperoleh gambaran umum OSP OSP Sekretariat • Aspek Teknis usulan kegiatan Maksimal …
menganalisis data-data dari masing-masing usulan OSP • Aspek Keuangan usulan kegiatan hari setelah
yang tercantum dalam kegiatan sebagai bahan untuk • Aspek Lingkungan dan Sosial usulan/ proposal
usulan kegiatan OMS, dichek kembali kepada pihak usulan kegiatan OMS diterima
khususnya kelayakan pengusul oleh OSP
teknis, keuangan dan
lingkungan.
OSP mengundang PMC dan Diperoleh gambaran awal OSP OSP Sekretariat Kelayakan dokumen terkait :
Pemda Terkait untuk terkait usulan kegiatan yang PMC PMC OSP • Aspek Teknis usulan kegiatan
melakukan proses diusulkan untuk di danai oleh Pemda Pemda • Aspek Keuangan usulan kegiatan
penilaian/verifikasi dokumen program ISL • Aspek Lingkungan dan Sosial
usulan kegiatan
32 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
LANGKAH-LANGKAH PELAK- KERANGKA
NO. TUJUAN PESERTA TEMPAT SUBSTANSI
KEGIATAN SANA WAKTU
5 OSP bersama dengan PMC Gunakan momentum OSP OMS Kelurahan • Recheck data-data usulan OMS, Hari ke-…….
dan Pemda melakukan verifikasi ini sebagai suatu PMC bersama TIP, dan atau interview usulan dengan seluruh setelah usulan/
verifikasi proposal/usulan proses pembelajaran Pemda Relawan dll wilayah anggota OMS, dan gali informasi proposal
dengan mengadakan masyarakat tentang cara sasaran seoptimal mungkin mengenai diterima OSP.
pertemuan bersama menyusun usulan kegiatan kegiatan jenis kegiatan, kemampuan
pengurus dan seluruh yang sesuai kebutuhan, keuangan, kredibilitas anggota
anggota OMS pengusul. kemampuan, dan dan pengurus OMS serta
kelayakannya informasi lainnya
• Adakan observasi langsung ke
tempat kegiatan yang diusulkan
• Bila dirasa perlu, minta
pertemuan ulang untuk lebih
melengkapi dan meyakinkan
informasi yang dibutuhkan.
6 TIM Penilai/Verifikator Laporan analisis kelayakan Tim Tim Penilai Sekretariat • Daftar Usulan yang layak Hari ke-…..
menetapkan hasil penilaian setiap usulan kegiatan dan Penilai OSP • Daftar usulan yang perlu perbaikan setelah usulan/
kelayakan dalam 3 kategori, rekapitulasi usulan yang (OSP,PM • Daftar usulan yang tidak layak proposal
yakni: layak, perlu perbaikan, layak (Format Penilaian ) C<,PEMD diterima OSP
atau tidak layak. Hasil ini A)
disampaikan ke PMU
melalui PPK sebagai
rekomendasi
33 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
LAMPIRAN POS
Format Penilaian-1
Kelurahan/Desa : …………………………………………
Kecamatan : …………………………………………
Kota/Kabupaten : …………………………………………
SWK : …………………………………………
…..…………… ,……..……… 20 ….
Tim Penilai
1 ...........................................................
2 ...........................................................
3. dst
Format Penilaian-2
Kelurahan/Desa : …………………………………………
Kecamatan : …………………………………………
Kota/Kabupaten : …………………………………………
SWK : …………………………………………
…..…………… ,……..……… 20 ….
Tim Penilai
Nama Unsur
1…………………………
2…………………………
3…………………………
Format Penilaian-3
Propinsi : ………………………………...
Kota/Kabupaten : ………………………………...
Kecamatan : ………………………………...
Kelurahan/ Desa : ………………………………...
…..…………… ,……..……… 20 ….
Tim Penilai/Verifikator
………………………………………………
2 ………………………………………………
3………………………………………………
4. dst
Format Penilaian-4
2. Apakah ada dampak kegiatan yang berkaitan dengan pembebasan lahan penduduk?
Ada Tidak
Jika "Ada", uraikan hal-hal berikut di bawah ini:
• Tanah milik siapa? ...............................................................................................................
• Apakah Pemilik sudah diajak bermusyawarah? ....................................................................
• Apa rencana kompensasi yang disepakati? .........................................................................
• Siapa yang akan membiayai biaya kompensasi tersebut? ....................................................
3. Apakah ada dampak kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan penduduk dan/atau pemukiman
kembali penduduk?
Ada Tidak
Tim Penilai/Verifikator
1…………………
2…………………
3…………………
4.dst
TIM PENYUSUN
Penyusun : 1. Zubaidi
3. Sarwo Edhi
4. Arnindia Putri
6. Tim KI CSRRP