Anda di halaman 1dari 44

KATA PENGANTAR

Pemulihan dampak bencana gempa, likuifaksi, dan tsunami di Sulawesi Tengah yang terjadi pada
tanggal 28 September 2018 telah ditangani sejak awal tahun 2019 melalui program tanggap darurat
kegiatan NSUP-CERC yang dibiayai oleh Bank Dunia, kegiatan ini telah selesai pada tanggal 31 Maret
2022. Tahap selanjutnya adalah program rehabilitasi dan rekonstruksi melalui kegiatan CSRRP.
Kegiatan CSRRP memiliki 3 (tiga) komponen yaitu 1) pembangunan hunian tetap dan infrastruktur
permukiman dasar, 2) pembangunan fasilitas publik, serta 3) penguatan implementasi.

Dalam melaksanakan kegiatan ini, salah satu program pemulihan dampak bencana adalah kegiuatan
Infrastruktur Skala Lingkungan (ISL) yang dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
(pemberdayaan masyarakat). Untuk melancarkan kegiatan ISL CSRRP dilapangan telah disusun
Pedoman Umum kegiatan ISL CSRRP yang selanjutnya perlu dijabarkan dalam petunjuk
pelaksanaan.

Petunjuk Pelaksanaan ISL CSRRP ini adalah salah satu penjabaran dari Pedoman Umum ISL CSRRP
ditujukan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan sesuai dengan ketentuan dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan Biaya, Mutu, Waktu dan Tertib Administrasi di setiap
kelurahan/desa lokasi kegiatan ISL CSRRP di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

Melalui Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP ini diharapkan Fasilitator dan
Lembaga Masyarakat yang terbentuk untuk pengelolaan, pelaksanaan kegiatan fisik, administrasi dan
keuangan berjalan tertib sesuai aturan yang berlaku dalam kegiatan ISL CSRRP

Palu, Desember 2022


Penyusun

1|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 2
BAB 1. PERENCANAAN PARTISIPATIF .......................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Perencanaan Partisipatif ................................................................................. 3
1.2.2 Tujuan Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ............................................ 4
1.3 Sasaran ................................................................................................................................. 4
1.3.1 Sasaran kegiatan Perencanaan Partisipatif ................................................................ 4
1.3.2 Sasaran Petunjuk Pelaksanaan .................................................................................. 4
1.4 Metoda ................................................................................................................................... 4
BAB 2. PELAKSANAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENENTUAN PRIORITAS ................. 5
2.1 Pemetaan Partisipatif dan Penentuan Prioritas Kegiatan (Rembug warga perencanaan) ..... 5
2.1.1 Tujuan ......................................................................................................................... 5
2.1.2 Metode pelaksanaan................................................................................................... 5
2.1.3 Output/keluaran .......................................................................................................... 6
2.1.4 Tahapan dan Tata Cara Rembug Warga Perencanaan .............................................. 6
BAB 3. RENCANA KERJA MASYARAKAT (RKM) ........................................................................ 21
3.1 Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat ............................................................................. 21
3.1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 21
3.1.2 Muatan RKM ............................................................................................................. 21
3.1.3 Metode pelaksanaan................................................................................................. 25
3.1.4 Tahapan Penyusunan RKM ...................................................................................... 25
BAB 4. READINES CRITERIA ........................................................................................................ 30
4.1 Penyerahaan Readines Criteria ........................................................................................... 30
4.1.1 Penyerahan Readines Criteria oleh OMS ................................................................. 30
4.1.2 Verifikasi Usulan Kegiatan ........................................................................................ 30
LAMPIRAN POS ........................................................................................................................34
TIM PENYUSUN ......................................................................................................................... 41

2|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


BAB 1. PERENCANAAN
PARTISIPATIF

1.1 Latar Belakang

Proses penyusunan rencana/perencanaan seringkali menjadi domain para teknokrat dalam hal ini
arsitek, sipil planolog dan lain-lain yang seringkali dilakukan di belakang meja. Namun proses
penyusunan perencanaan pembangunan dalam hal ini infrastruktur skala lingkungan permukiman di
dalam kegiatan Rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca Bencana seyogyanya dilakukan secara
partisipatif. Penyusunan rencana pembangunan dilakukan oleh masyarakat dan dilakukan
pendampingan teknis oleh fasilitator dan atau konsultan terkait.

Belajar dari pengalaman Jepang terutama penanganan pasca gempa di Kobe, masyarakat Jepang
mengembangkan metoda Machizukuri. “Machizukuri” adalah istilah dalam bahasa Jepang yang terdiri
dari 2 kata yakni “machi” (kota) dan “zukuri” (membangun, berkreasi) yang belakangan ini menjadi
istilah umum atau gerakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.

Meskipun secara harfiah berarti “membangun atau merencanakan kota” tetapi dalam definisi
selanjutnya (2 dasa warsa belakangan ini) menjadi lebih menekankan pada kegiatan partisipasi
masyarakat untuk pembangunan wilayahnya (community participation). Ini adalah model
pembangunan tengah-tengah, kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat sebagai intinya
(community-based planning). Intinya, masyarakat tidak bisa hanya bergantung dari kebijakan yang
ditentukan oleh pemerintah saja, melainkan yang diutamakan lebih dahulu adanya inisiatif dan
masukan dari masyarakat.1

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Perencanaan Partisipatif


Tujuan dilakukan perencanaan partisipatif adalah untuk memberikan ruang partisipasi yang cukup
bagi warga masyarakat dalam menentukan masa depan permukimannya sendiri. Sebagaimana telah

1 M. Sani Roychasyah: Komunitas “Machizukuri” Posted on September 8, 2006 by grand

3|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


diulas dalam latar belakang di atas, partisipasi masyarakat di harapkan agar menjamin perencanaan
pembangunan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Dengan masyarakat terlibat langsung di
dalam proses perencanaan maka diharapkan masyarakat merasakan aspirasinya terakomodir
dengan baik dan untuk selanjutnya menstimulasi kehendak untuk memanfaatkan dan memelihara
hasil-hasil pembangunan secara bertanggungjawab.

1.2.2 Tujuan Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif


Tujuan di susunnya Pedoman ini adalah untuk memberikan rambu-rambu dan arahan bagi para
pelaku kegiatan untuk dapat menjalankan proses perencanaan partisipatif dengan baik serta sesuai
dengan yang diharapkan.

Bagi penyelenggara program, panduan ini dapat di jadikan acuan pelaksanaan agar dapat membantu
di dalam prose monitoring dan evaluasi kegiatan yang di lakukkan di tingkat masyarakat.

1.3 Sasaran

1.3.1 Sasaran kegiatan Perencanaan Partisipatif


Dalam proses Perencanaan Partisipatif, sasaran utama dari proses perencanaan ini adalah
masyarakat setempat sebagai pelaku aktif kegiatan dan para stakeholder terkait yang akan
mendukung proses-proses perencanaan ini dapat dilaksanankan dengan baik.

1.3.2 Sasaran Petunjuk Pelaksanaan


Petunjuk Pelaksaan ini dapat digunakan masyarakat sebagai pedoman proses pelaksanaan, bagi
Fasilitator dapat digunakan sebagai pedoman pendampingan, dan bagi Pemerintah serta PIU dapat
digunakan sebagai alat pengendalian kegiatan.

1.4 Metoda

Sebagaimana tersirat dalam katanya, metoda yang akan digunakn menitik beratkan pada pola-pola
partisipasi semua pihak dengan mengutamkan sikap toleransi, menghargai pengalaman serta hak
belajar dari semua pihak dan akuntabilitas. Para peserta merupakan pihak-pihak yang memiliki
pengalaman yang akan saling bertukar pengalaman antar satu dengan yang lain.

4|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


BAB 2. PELAKSANAAN
PEMETAAN PARTISIPATIF
DAN PENENTUAN
PRIORITAS

2.1 Pemetaan Partisipatif dan Penentuan Prioritas Kegiatan (Rembug warga perencanaan)

2.1.1 Tujuan
Mendapatkan gambaran utuh tentang kondisi Desa/Kelurahan dari berbagai aspek, meliputi aspek
permasalahan, solusi atau penyelesaian permasalahnya, potensi sumber daya, kekuatan dan
kelemahan, pembagian tanggungjawab pelaksanaan, serta rencana tindak lanjut.

2.1.2 Metode pelaksanaan


Metode yang digunakan adalah metoda Comunity Action Planing (CAP) yang dikembangkan oleh
Profesor Guthert. Metoda CAP pada dasarnya adalah metoda yang menggunakan proses diskusi aktif
dari berbagai unsur dalam satru waktu dan tempat yang sama untuk mengenali masalah,
menganalisis , merusmukan, dan menyepakati rencana tindak beersama dalam satu waktu
pertemuan.

Metoda ini cukup sederhana dan dapat memfasilitasi warga berbagai lapisan secara kolosal (jumlah
banyak). Dengan metoda ini di harapkan keputusan yang diambil nantinya merupakan keputusan
bersama dan bukan keputusan tokoh semata.

Metoda CAP di lengkapi alat bantu diskusi (tools) berupa matrik-matrik pemandu diskusi sehingga
memudahkan dan menstrukturkan alur diskusi.Matriks ini memandu peserta untuk terlibat aktif dalam
proses diskusi.

Metoda ini juga menggabungkan antaar kegiatan diskusi pleno dan diskusi kelompok, sehingga
proses diskusi menjadi lebih dinamis, menggembirakan dan tidak moonoton.

5|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


2.1.3 Output/keluaran
Dihasilkannya: 1) Identifiksasi Masalah, (2) Analisis Masalah dan Pilihan Tindakan; (3) Penetapan
Pilihan Tindakan; (4) Identifikasi Sumber Pendanaan dan Penanggungjawab kegiatan (5) Penyusunan
Rencana Tindak Lanjut yang akan di “mandatkan kepada TIP” untuk menyusun Rencana kerja teknis
berikutnya.

2.1.4 Tahapan dan Tata Cara Rembug Warga Perencanaan


Tahapan/tata cara fasilitasi Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan pada tingkat desa ini
adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.

A. Pembukaan dan Pengantar Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan


Tujuan :
1. Memperkenalkan tim fasilitator
2. Memperkenalkan perwakilan masyarakat pendatang dan perwakilan masyarakat setempat
3. Memberikan penjelasan Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan dan alur
Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan
4. Teridentifikasinya harapan peserta
5. Tercapainya kesepakatan aturan main dalam Rembug warga perencanaan/rembug
perencanaan
Ringkasan Proses :

Sesi ini diawali dengan perkenalan dari fasilitator dan team fasilitator dengan menyebutkan
nama, alamat, dan tugas selama penyelenggaraan Rembug warga perencanaan/rembug
perencanaan, dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang Rembug warga
perencanaan/rembug perencanaan. Penjelasan ini sebagai gambaran sekaligus sosialisasi
kepada peserta Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan tentang kegiatan yang
sudah dilakukan pada tahap sebelumnya. Akan dijelaskan juga alur atau rangkaian aktivitas
yang akan dilewati selama Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan.

Dengan penjelasan itu diharapkan peserta lebih bisa membayangkan peran dan
tanggungjawabnya selama Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan. Dalam sesi ini
peserta juga diberi kesempatan untuk menyampaikan harapan dan kekuatiranya tentang
penyelenggaraan Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan ini. Di akhir sesi akan
disepakati bersama aturan main, apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan selama
Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan. Jika keadaan memungkinkan, sesi ini
akan diakhiri dengan pemutaran film tentang kegiatan sejenis di tempat lain.

6|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


Metode : Ceramah, menonton film documenter

Waktu : menit

Alat/bahan : Papan tulis; kertas plano; spidol; LCD Proyektor; Laptop; Layar; CD Film
Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan atau yang sejenis

Alur :

Proses Fasilitasi:

1. Perkenalkan team fasilitator dengan menyebutkan nama, lembaga, peran dalam Rembug
warga perencanaan/rembug perencanaan,dll
2. Jelaskan secara singkat apa itu Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan,
tujuan dan manfaatnya;
3. Jelaskan kepada peserta alur Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan yang
akan dilalui;

7|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


4. Tanyakan kepada peserta apa saja harapan yang diinginkan selama pelaksanaan
Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan.
5. Minta kepada peserta aturan main apa yang perlu disepakati dalam Rembug warga
perencanaan/rembug perencanaan.
6. Catatlah semua usulan dari masyarakat.
7. Tutuplah sesi ini dengan penegasan pada beberapa hal yang dianggap penting.

B. Identifikasi Potensi dan Masalah.

Identifikasi potensi permasalahan Desa diperlukan untuk memperoleh gambaran mengenai


kondisi umum Desa serta permasalahan-permasalahan yang ada pada masyarakat Desa

Masalah adalah, antara lain, ”kondisi atau keadaan yang tidak sesuai dengan kondisi/keadaan
yang diharapkan’; atau ”segala yang tidak membuat nyaman, mengganggu, merugikan
masyarakat”; atau ”persolan yang dihadapi masyarakat dan mengganggu interaksi dalam
kehidupan sehari-hari”.

Apapun defenisi yang akan digunakan, yang jelas, masalah dimaksud bukanlah menyangkut
masalah pribadi orang per orang, ataupun keluarga per keluarga, melainkan mengkut persoalan
kehidupan bersama.

Sekedar contoh pendefisian atau pemaknaan tentang apa yang dimaksudkan masalah itu, lihat
Boks 1.

Tujuan:

1. Mendapatkan gambaran tentang kondisi umum Desa


2. Mendapatkan daftar masalah yang ada di Desa/kampung

Alur

8|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


Metode : Pengamatan Maket/Peta/Peta dan curah pendapat

Waktu : 60 menit

Alat/bahan : Maket/Peta/Peta; Kertas post- it; Selotip; Kertas Plano; Spidol besar; Papan
flipchard

Proses Fasilitasi:

1. Jelaskan secara singkat alur proses dalam sesi ini;


2. Jelaskan identifikasi masalah akan mengunakan Maket/Peta, Hasil PemetaanSwadaya
dan profil Desa;
3. Jelaskan apa itu masalah dan perbedaan antara masalah dan keinginan (bila perlu
gunakan alat bantu yang sudah dipersiapkan di kertas plano);

CARA I:
a. Bagikan kertas post-it warna merah kepada peserta;
b. Minta peserta ke depan secara bergantian untuk melihat Maket/Peta yang telah
dipersiapkan;
c. Minta peserta untuk menuliskan permasalahan tersebut dikertas post-it yang telah
disediakan kemudian di tempel di lokasi yang ada di Maket/Peta;
d. Setelah semua selesai,mintalah peserta kembali ke tempat duduknya semula;
e. Minta kepada salah satu peserta untuk membacakan hasil identifikasi masalah tersebut
(sementara co fasilitator mencatat hasil identifikasi tersebut di kertas plano)
f. Hasilnya akan seperti contoh di bawah ini:

MASALAH

1. 50 KK belum punya MCK pribadi


2. Masyarakat membuang limbah rumah
tangga di saluran air hujan
3. Banyak sampah di pinggir jalan
4. Sering terjadi kecelakaan di Jalan di
utara Desa Melati
5. Banyaknya terjadi pencurian sapi
6. Tidak ada akses air bersih

9|Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif ISL CSRRP


g. Berdasarkan hasil yang tercatat di kertas plano, ajak peserta untuk memilah permasalahan
ke dalam beberapa bidang (misalnya masalah kesehatan dan lingkungan, Fasilitas Umum
jalan dan penerangan, saluran air dan irigasi, Pendidikan-Olah raga ,dll)

Contoh: hasilnya akan tampak sebagai berikut:


MASALAH KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
• 50 KK belum punya MCK pribadi
• Masyarakat membuang limbah rumah
tangga di saluran air hujan
• Banyak sampah di pinggir jalan
• Dst

MASALAH BIDANG FASUM JALAN DAN


PENERANGAN
• Sering terjadi kecelakaan di Jalan di utara
Desa Melati
• Tidak ada akses air bersih
• dst
h. Ajak peserta untuk memberikan komentar (klarifikasi dan verifikasi), dengan memberi
pertanyaan-pertanyaan:
i. “Apakah ada klarifikasi atas hasil identifikasi berikut?” atau “Apakah ada hal-hal lain yang
perlu ditambahkan pada Maket/Peta?”
j. Jika ada, beri tambahan usulan yang dimaksud.
k. Jika tidak ada lagi respons dari peserta, ajukan pertanyaan:
l. ”Apakah ada hal-hal lain yang dirasa menjadi masalah dan mengganggu? Misalnya....”
(Fasilitator dapat mengunakan referensi dalam profil Desa).
m. Catatan jawaban peserta. Dari jawaban tersebut kemudian ajukan pertanyaan:
n. “Apakah masalah tersebut merupakan dampak dari masalah lain yang lebih besar?”
o. Beri tambahan pada peta/Maket/Peta Desa.
p. Jika tidak ada lagi tambahan, fasilitator bisa membacakan ulang hasil identifikasi
permasalahan tersebut;
q. Tutup sessi ini dengan penekanan pada hasil identifikasi masalah

10 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
CARA II
a. Bagikan kertas metaplan dan spidol kepada peserta;
b. Mintalah peserta menuliskan apa saja permasalahan yang ada di Desa mereka (jelaskan
1 kertas untuk satu permasalahan dan di tulis dengan huruf kapital);
c. Setelah selesai, kumpulkan kertas metaplan dari peserta;
d. Bacakan satu persatu, dan sekaligus dikelompokkan dalam beberapa bidang
permasalahan (misalnya Sosial-Budaya-Ekonomi, kesehatan dan lingkungan, Fasilitas
Umum saluran air dan irigasi, Pendidikan-Olahraga, dll);
e. Setelah semua dikelompokkan, bacalah satu persatu sekaligus untuk meminta klarifikasi
dari peserta, jika ada tambahan usulan tulis perubahan tersebut;
f. Ikuti Langkah g – q pada CARA I di atas.

C. Analisis Masalah dan Identifikasi Pilihan Tindakan


Tujuan
a. Memperoleh gambaran penyebab timbulnya permasalahan;
b. Mengenali dampak/akibat dari masalah itu;
c. Memperoleh gambaran letak/lokasi permasalahan;
d. Memperoleh gambaran potensi Desa;
e. Mendapatkan solusi kegiatan atau tindakan-tindakan yang bisa menjawab/
menyelesaikan masalah tersebut.

Alur

11 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Metode : Diskusi kelompok & pleno atau pasar malam

Waktu : 60 menit

Alat/bahan : Kertas plano; Spidol besar; Selotip; Yertas metaplan; Papan clipcard

Proses Fasilitasi:
a. Jelaskan secara singkat alur proses dalam sesi ini;
b. Jelaskan apa yang dimaksud mengenali dan tujuan dari analisis pilihan tindakan;
c. Jelaskan apa itu penyebab dan apa itu dampak;
d. Jelaskan bahwa peserta akan melakukan analisis pilihan tindakan dengan metode diskusi
kelompok atau tehnik pasar malam (fasilitator bisa memilih ) ,beri penjelasan tujuan diskusi
kelompok dan cara-cara melakukan diskusi kelompok atau cara-cara tehnik pasar malam;
e. Beri penjelasan bahwa setiap permasalahan akan dianalisis dengan mencari tahu
penyebab timbulnya masalah, dampak yang akan di timbulkan bila permasalahan tersebut
tidak segera diatasi,letak/lokasi permasalahan dimana,mengali potensi yang ada dan
memungkinkan bisa digunakan untuk memecahkan masalah tersebut serta mencari solusi
/pemecahan bersama (jika perlu beri contoh matrik pada kertas plano yang telah
disiapkan);
f. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan hasil pemilahan masalah atau
biarkan peserta memilih sendiri akan ikut di kelompok mana sesuai dengan minat
kelompok permasalahan(pertimbangkan setiap kelompok ada representasi dari komposisi
peserta yang hadir);
g. Siapkan kertas plano yang telah terisi matrik Analisis pilihan tindakan untuk setiap
kelompok;
h. Dalam setiap kelompok doronglah untuk memilih koordinator kelompok yang bertugas
untuk memandu jalannya diskusi dan sekretaris untuk membantu mencatat hasil dari
diskusi kelompok;
i. Ajak peserta dalam kelompok untuk melakukan analisis pilihan tindakan dimulai dengan
sebuah permasalahan dan dilanjutkan dengan permasalahan yang lainnya:
• ”Apa penyebab dari permasalahan tersebut?”
• ”Apa dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut ?
• ”Dimana letak lokasi permasalahan tersebut?”
• ”Apa sajakah potensi/keunggulan/hal-hal positif yang ada di Desa yang
memungkinkan bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut”

12 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
• ”Dengan mempertimbangkan potensi yang ada, apa solusi yang akan dilakukan
untuk mengatasi permasalahan tersebut ”
j. Hasil diskusi kelompok dicatat dalam matrik kertas plano yang disediakan. Hasilnya adalah
sebagaimana yang tampak dalam contoh berikut.

Matrik analisa pilihan tindakan


Pilihan
Permasalahan Penyebab Dampak Lokasi Potensi
Tindakan
50 KK belum Kesadaran Buang air RT 01 dan Ada lahan Pembuatan
mempunyai MCK untuk besar di 02 kosong MCK umum
pribadi kebersihan sungai yang bisa
keluarga dibangun
kurang MCK umum
Dst.
Catatan:
• Kolom permasalahan diisi dengan permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya;
• Kolom Penyebab diisi dengan penyebab dari munculnya permasalahan tersebut
(penyebab bisa lebih dari 1);
• Kolom dampak diisi dengan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut jika
tidak tertangani (dampak bisa lebih dari 1);
• Kolom Lokasi di isi dengan letak/tempat/lokasi di mana permasalahan tersebut ada;
• Kolom potensi di isi dengan potensi Desa yang ada yang memungkinkan bisa untuk
menjawab permasalahan tersebut (potensi bisa lebih dari 1);
• Kolom solusi di isi dengan rencana tindakan/rencana kegiatan untuk menanggulangi
permasalahan yang ada (solusi diharap mempertimbangkan harapan anak-anak
seperti yang tergambar pada lukisan Desa masa depan yang digambar anak-anak)

k. Setelah diskusi kelompok berakhir, pilihlah salah satu dari dua cara berikut ini:

CARA I: Pleno
a. Ajaklah setiap peserta untuk bergabung kembali dan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya yang di wakili oleh coordinator
kelompok secara bergantian;
b. Setiap kelompok selesai memaparkan hasil diskusi kelompok, berilah kesempatan
anggota kelompok untuk memberi tambahan masukan jika ada.;

13 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
c. Setelah itu lontarkan ke kelompok lain untuk memberikan tanggapan, pertanyaan,
klarifikasi, dll.;
d. Catat setiap masukan dan perubahan yang ada;
e. Akhiri sesi ini dengan menegaskan beberapa hal yang dianggap penting.

CARA II : ”Pasar malam”


a. Tempel hasil diskusi masing-masing kelompok;
b. Mintalah setiap kelompok untuk memilih 2 atau 3 orang anggota kelompok yang
akan tetap menunggu hasil diskusi kelompoknya dan siap memberikan jawaban
bila ada pertanyaan dari kelompok lainnya. Selain 2 atau 3 orang tersebut, akan
berkeliling untuk melihat hasil diskusi kelompok lain;
c. Ajak setiap kelompok untuk melihat hasil kelompok lainnya secara berurutan.Jika
ada klarifikasi, usulan sampaikan kepada anggota kelompok yang menunggu hasil
diskusi kelompok tersebut;
d. Minta setiap kelompok mencatat masukan dan perubahan yang ada;
e. Akhiri sesi ini dengan menegaskan beberapa hal yang dianggap penting.

D. Analisis Pilihan Tindakan


Tujuan
• Mengetahui prioritas kegiatan dalam skala waktu tertentu;
• Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang membutuhkan perencanaan yang lebih detail
(Rencana Tindak Lanjut).

Metode : Diskusi Kelompok Pengisian matrik

Waktu : 60 menit

Alat/bahan : Kertas plano; Kertas Metaplan; Spidol besar; Selotif; flipchart

14 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Alur

Proses Fasilitasi
a. Jelaskan secara singkat tujuan dan alur sessi ini;
b. Ajak peserta untuk melihat kembali hasil (plano) analisis pilihan tindakan, terutama pada
kolom solusi;
c. Jelaskan bahwa semua solusi kegiatan akan di bahas satu persatu (fasilitator bisa
mengunakan alat bantu ”Matrik Kotak 9”).

”Matrik Kotak 9”
Bisa sendiri Sedikit bantuan Banyak bantuan pihak
pihak lain lain
Tanpa biaya 1 4 7
Sedikit biaya 2 5 8
Banyak biaya 3 6 9
Keterangan:
• Tanpa biaya = kegiatan yang bersangkutan tidak memerlukan biaya tambahan khusus.
Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tindakan dimaksud dapat dibebankan – atau
sudah termasuk dalam -- pada biaya hidup komunitas sehari-hari;
• Sedikit biaya = Biaya khusus yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan itu dapat
berlangsung. Dapat dipenuhi melalui iuran tambahan dari warga komunitas itu sendiri;
• Banyak biaya = Agar kegiatan yang bersangkutan dapat terlaksana, dibutuhkan bantuan
dari pihak lain;
• Bisa sendiri = seluruh pekerjaan pada pilihan tindakan itu dapat dilakukan sendiri oleh
warga komunitas ybs.;
• Sedikit bantuan pihak lain = kegiatan dimaksud dapat dikerjakan oleh komunitas dengan
SEDIKIT TAMBAHAN tenaga dari luar (misalnya hanya dengan 1 – 2 orang tenaga ahli);

15 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
• Banyak bantuan pihak lain = Kegiatan dimaksud tidak akan bisa berjalan tanpa keterlibatan
pihak lain di luar komunitas itu sendiri. Baik untuk kebutuhan tenaga kasar maupun tenaga
ahli.

d. Jelaskan bahwa:
• Kegiatan yang bisa dilakukan sendiri dan tanpa biaya masuk kategori solusi 1
(biasanya dikerjakan dalam waktu <1 bl);
• Kegiatan yang bisa dilakukan sendiri dengan sedikit biaya masuk kategori solusi 2
(biasanya dikerjakan dalam waktu < 1 bl);
• Kegiatan yang bisa dilakukan sendiri dengan banyak biaya masuk kategori 3;
• Kegiatan yang bisa dilakukan dengan sedikit bantuan pihak lain tetapi tanpa biaya
masuk kategori solusi 4;
• Kegiatan yang bisa dilakukan dengan sedikit bantuan pihak lain dengan sedikit
biaya masuk kategori solusi 5;
• Kegiatan yang dilakukan dengan sedikit bantuan pihak lain tetapi membutuhkan
banyak biaya masuk kategori solusi 6;
• Kegiatan yang dilakukan membutuhkan banyak bantuan pihak lain tetapi tanpa
biaya masuk kategori solusi 7;
• Kegiatan yang dilakukan membutuhkan banyak bantuan pihak lain dengan sedikit
biaya masuk kategori solusi 8;
• Kegiatan yang dilakukan membutuhkan banyak bantuan pihak lain dengan banyak
biaya, masuk kategori solusi 9;
• Pelaksanaan kegiatan kategori 3 – 9 biasanya membutuhkan waktu lebih dari 1
bulan.

e. Minta peserta berkelompok kembali, dan berikan matrik solusi yang akan diisi (lihat contoh
di bawah);

f. Dengan kategorisasi yang ada, minta setiap kelompok membahas satu persatu solusi
kegiatan

“Matrik Solusi”
No Solusi Karakteristik Skala waktu
Kegiatan Solusi (1-9) <1 Tahun >1Th<3 th >3th <5 th
1 Pembuatan 6 - X -
MCK 6 bh
Dst.

16 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
g. Setelah selesai, lanjutkan dengan memasukkan hasil kerja kelompok ini ke dalam Matrik
Rekapitulsasi Rencana Kegiatan. < 1 tahunl, >1 tahun<3 tahun, > 3 tahun<5 th

Matrik Rekapitulasi Rencana Tindakan


Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan
<1 Tahun >1Th - < 3 Th >3 Th - < 5 th
1. 1. 1.
2. 2. 2.
3. 3. 3.

h. Setelah Matrik Rekapitulasi Rencana Kegiatan selesai dikerjakan, minta peserta


melanjutkan proses identifikasi rencana sumber dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan
dimaksud. (Kegiatan yang didiskusikan adalah kegiatan-kegiatan di LUAR yang bisa
didanai secara swadaya). Pada langkah ini Fasilitator perlu menjelaskan kemungkinan-
kemungkinan sumber dana dari pihak-pihak lain (misalnya Alokasi Dana Desa ,Satuan
kerja yang ada di berbagai dinas/pemda, Proyek khusus semissal Kotaku,PPK, dll)

i. jika bisa dengan ADD, beri tanda (x) pada kolom ADD; demikian seterusnya;

j. Lakukan langkah ini untuk setiap kegiatan yang ada.

Matrik Identifikasi Sumber Dana non Swadaya


Proyek khusus Lainnya
ADD/ Satker/ (NUSSP, Kotaku, (Lembaga lain,
Kegiatan swadaya
LPMK Dinas PNPM, Program UNDP, Gereja,
Pisew dll) dll)
Kelompok Kegiatan
<1 Tahun
1.Pembuatan MCK X
2.
3.
Dll
Kelompok Kegiatan
>1Th - < 3 Th
1.
2.
3.
Dll
Kelompok Kegiatan
>3 Th - < 5 th
1.
2.
3.

17 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
k. Ajaklah setiap peserta untuk bergabung kembali. Minta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya;

l. Setiap kelompok selesai memaparkan hasil diskusi kelompok, berilah kesempatan anggota
kelompok untuk memberi tambahan masukan jika ada;

m. Setelah itu lontarkan ke kelompok lain untuk memberikan tanggapan, pertanyaan,


klarifikasi,dll.;

n. Catat setiap masukan dan perubahan yang ada;

o. Pada akhir sessi tekankan bahwa solusi dan rencana sumber dana bisa digali dengan
berbagai sumber pendanaan tadi. Namun itu membutuhkan upaya dari masyarakat sendiri
untuk memprosesnya.

E. Pembentukan Tim Kerja dan Rencana Tindak Lanjut Kegiatan


Tujuan

• Tim Kerja tindak lanjut ini dapat menjadi embrio terbentuknya KSM maupun KPP dalam
kegiatan ISL
• Mempermudah warga dalam merencanakan kegiatan yang akan dilakukan terkait
dengan kapan kegiatan akan dilaksanakan;
• Membentuk penanggungjawab per bidang dan perkegiatan;
• Mengingatkan warga pada kesepakatan rencana kegiatan yang telah disepakati
bersama dalam rembug Desa;
• Mempermudah koordinasi dan pertangungjawaban dari kegiatan perbidang yang akan
dilaksanakan.

Alur

18 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Metode : Curah pendapat

Waktu : menit

Alat/bahan : Kertas plano; Spidol besar; Selotip; Papan flipchart

Proses Fasilitasi:
a. Jelaskan secara singkat maksud dan tujuan dari sessi ini;
b. Jelaskan mekanisme kerja tim pelaksana pembangunan partisipatif (jelaskan pula pelang
, keuntungan jika pelaksanaan pembangunan desa dilakka secara partisipatif, beserta
pengalaman-pengalaman di daerah lain)
c. Jelakan pula tugas Tim pembangunan ini adalah men detilkan rencana-rencana
pembangunan yang sudah di sepakati menjadi renca detil yang dilengkapi Gambar
rencana (DED), perhitungan biaya (RAB), rencana kerja dan syarat (Jadwal kegiatan dll)
d. Ajak peserta untuk mengusulkan dan mengisi kapan kegiatan tersebut akan dilakukan;
e. Ajak peserta untuk mengusulkan siapa orang yang akan bertanggungjawab dalam setiap
kegiatan;
f. Jika semua kelompok sudah selesai,ajak mereka bergabung kembali;
g. Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.Setiap
selesai diskusi kelompok, kelompok yang lain bisa memberikan tambahan usulan;
h. Lanjutkan dengan kelompok lainnya;
i. Bila terjadi waktu kegiatan yang sama dengan bidang yang sudah dibahas,klarifikasikan
kembali ke peserta apakah itu memungkinkan untuk dilaksanakan;
j. Catat setiap usulan/perubahan.

Matrik Rencana Tindak Lanjut Kegiatan

Bidang fasilitas umum saluran air dan irigasi

No Kegiatan Kapan dilaksanakan Penanggung


Jawab
<1 tahun > 1th< 3 th >3th< 5 th Kegiatan
1 Perbaikan Suharno
jembatan
2 Pembangunan Djumatno
saluran air RT
01/RW 02
3 Pembangunan Suwiton
gorong-gorong

19 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Susunan Tim Kerja Pembangunan
Ketua : Bapak Bijang Bijarkono
Sekretaris : Bapak Rudal
Bendahara : Ibu Rima Jane
Anggota : Bpk. Khundro, dst

F. Penutupan

Metode : Curah pendapat


Waktu : 45 menit
Alat/bahan : Film atau acara khusus

Proses Fasilitasi

a. Sampaikan kepada peserta bahwa proses Rembug warga perencanaan/rembug


perencanaan yang telah dilalui sudah selesai dilaksanakan;
b. Sampaikan bahwa proses Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan ini adalah
bagian dari komitmen masyarakat untuk merencanakan Desa mereka sehingga hasil
Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan ini tidak hanya menjadi
tanggungjawab masyarakat yang hadir sebagai peserta tetapi juga masyarakat Desa
yang belum hadir;
c. Berikan kesempatan kepada peserta Rembug warga perencanaan/rembug
perencanaan untuk memberikan saran,masukan, kritik (perasaan mereka, apakah
proses Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan sesuai dengan harapan;
d. Sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setingginya atas partisipasi dan peran
aktif peserta ,atas waktu yang telah diluangkan selama proses Rembug warga
perencanaan/rembug perencanaan dan penghargaan kepada panitia yang telah
mempersiapkan proses Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan dan
menyediakan semua keperluan yang dibutuhkan;
e. Ingatkan kembali bahwa setelah Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan,
panitia masih harus berkumpul kembali untuk menyelesaikan menyusun RAB dan DED.
Dan pasca itu masyarakat masih akan berkumpul kembali untuk menindaklanjuti hasil
Rembug warga perencanaan/rembug perencanaan dengan kegiatan-kegiatan yang
telah direncanakan;
f. Jika diperlukan tutup sessi ini dengan pemutaran film atau hiburan yang dipersiapkan
oleh panitia.

20 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
BAB 3. RENCANA KERJA
MASYARAKAT (RKM)

3.1 Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat

3.1.1 Latar Belakang

Kegiatan Rembug Penyusunana Rencana Kerja Masyarakat adalah rangkaian kegiatan di tingkat
masyarakat untuk menyepakati dan menentukan usulan kegiatan yang akan di usulkan untuk di danai
dari program ISL. Proses ini di lakukan pasca Rembug warga perencanaan/Rembug warga yang
sebelumnya telah di lakukan

Penyusunan usulan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) dilakukan oleh OMS/BKM dan Kader
dengan didampingi oleh Tim Fasilitator. Tim Fasilitator bertugas mendampingi proses penyusunan
usulan kegiatan ini secara teknis dan membantu terwujudnya konsep pemberdayaan. Peran Tim
Fasilitator dalam hal ini adalah meningkatkan kemampuan teknis masyarakat dalam menyusun
dokumen RKM melalui pendampingan teknis dan sosial kepada masyarakat. Usulan RKM akan
memuat rencana kerja pembangunan infrastruktur, rencana operasi dan pemeliharaan, rencana
pembiayaan operasi dan pemeliharaan, dan dokumen lingkungan. Di dalam dokumen RKM, juga
sudah ditentukan mengenai kebutuhan lahan dari setiap kegiatan yang diusulkan.

3.1.2 Muatan RKM

Penjelasan mengenai muatan dalam RKM adalah sebagai berikut:


A. Usulan rencana pembangunan infrastruktur, terdiri dari:
1) Latar Belakang yang mendasari kegiatan dan didasarkan dari hasil penentuan prioritas
kegiatan;
2) Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dengan pelaksanaan ISL CSRRP. Tujuan
merupakan rumusan rencana yang ingin dicapai, sedangkan sasaran merupakan hal-hal
yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan;
3) Manfaat pekerjaan terhadap masyarakat dan lingkungan; P
4) Pelaksanaan pekerjaan, baik yang berhubungan dengan dana, waktu, pelaksana dan
pelakupelaku lain yang mungkin terlibat;

21 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
5) Kebutuhan lahan untuk kegiatan yang diusulkan, serta mekanisme pelaksanaannya;
6) Kebutuhan dokumen safeguard lingkungan (SPPL) dan safeguard sosial (Due diligence
lahan)
7) Mekanisme pelaksanaan, pengelolaan dan pengawasan; dan
8) Profil lokasi sasaran yang menunjukkan kondisi awal dan data infrastruktur yang ada.

B. Kesetaraan Gender
Pengarusutamaan gender dalam penyelenggaraan infrastruktur merupakan strategi yang
dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan yang memperhatikan
kualitas hidup, pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan laki-laki dan perempuan
(termasuk orang lanjut usia, pemuda, anak-anak, penyandang disabilitas, kelompok serta
kelompok rentan lainnya), yang diperoleh dari indikator kesetaraan akses, kontrol, partisipasi
dalam pembangunan dalam memperoleh manfaat hasil-hasil pembangunan.

Tujuan umumnya adalah memastikan bahwa penyelenggaraan pembangunan infrastruktur


lingkungan telah responsif gender, artinya tidak adanya kesenjangan antara laki-laki,
perempuan, dan kelompok rentan dalam mengakses dan mendapatkan manfaat dari hasil-hasil
pembangunan infrastruktur, serta dalam meningkatkan partisipasi, dan ikut mengontrol proses
pembangunan infrastruktur. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesetaraan dan
keadilan gender dalam menikmati hasil pembangunan, yaitu:
1) Akses: adil dan setara bagi laki-laki maupun perempuan untuk mendapatkan informasi
tentang kegiatan yang akan dilakukan dengan materi/metode sesuai dengan karakteristik
masing-masing kelompok, kemudahan untuk mencapai fasilitas/sarana yang disediakan;
2) Partisipasi: adil dan setara bagi laki-laki maupun perempuan untuk dilibatkan dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, monitoring/evaluasi, untuk memberikan masukan atas
masalah yang dihadapi, serta pengalaman;
3) Kontrol: adil dan setara bagi laki-laki maupun perempuan untuk menjalankan fungsi control
dan pengambil keputusan agar bisa terlibat lebih efektif; dan
4) Manfaat: adil dan setara bagi laki-laki maupun perempuan dalam memanfaatkan fasilitas
yang tersedia sehingga tidak mengalami kesulitan, nyaman, aman.

C. Penyusunan Rencana Detail

1) Menyiapkan gambar-gambar detil (DED), rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), rincian
volume pekerjaan dan rencana jadwal pelaksanaan.

22 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
2) Keluaran:
a) Gambar-gambar kerja/detil perencanaan DED;
b) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang berisi syarat-syarat umum pekerjaan,
syaratsyarat administrasi pekerjaan dan persyaratan teknis;
c) Rincian rencana anggaran biaya (RAB) yang meliputi jenis pekerjaan, volume, harga
satuan, analisa harga satuan pekerjaan serta rekapitulasinya;
d) Metode dan rencana pelaksanaan kegiatan rinci; dan
e) Usulan operasi dan pemeliharaan (O dan P) infrastruktur permukiman.

RAB yang disusun oleh OMS/BKM dan Kader dengan didampingi oleh Tim Fasilitator meliputi:
• Biaya Administrasi dan Operasional (BOP) Besaran biaya administrasi dan operasional
maksimal 5% dari alokasi dana ISL CSRRP untuk masing-masing lokasi. Dana BOP
mencakup antara lain biaya pembuatan media informasi (papan informasi, banner dll),
biaya pemenuhan protocol covid, biaya telekomunikasi, biaya penggadaan dokumen,
sewa computer, printer, pembelian ATK, biaya transportasi penyelenggara swakelola,
biaya koordinasi penyelelenggara swakelola termasuk rembug warga, serta biaya
administrasi lainnya.
• Biaya Pembangunan Fisik. Biaya pelaksanaan pembangunan fisik, biaya pemenuhan
SMK3, biaya uji mutu dan biaya pemantauan dampak lingkungan dan sosial (bila ada).
• Tata cara perhitungan RAB adalah sebagai berikut:
i. Tenaga Kerja. Harga tenaga kerja dihitung per hari kerja yaitu 8 jam per hari
ii. Harga Bahan. Harga Bahan dihitung dengan satuan per unit, buah, atau m³
disesuaikan dengan jenis dan ketersediaan bahan tersebut.
iii. Analisa harga Satuan Pekerjaan. Harga Satuan Pekerjaan adalah perhitungan
analisa harga untuk satu satuan pekerjaan (sub pekerjaan) berdasarkan harga
bahan dan besaran upah tenaga kerja setempat dan dapat diperoleh dari satu
daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah setempat.
iv. Volume Pekerjaan. Volume Pekerjaan adalah rincian besar volume atau kubikasi
suatu pekerjaan. artinya memuat uraian dan perhitungan besaran volume untuk
masing-masing pekerjaan.
v. Rencana Anggaran Biaya. Besaran total anggaran biaya adalah jumlah hasil
perkalian volume dengan harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.

23 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Seluruh hasil dari kegiatan penyusunan DED dan RAB yang terdiri atas gambar-
gambar detil, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), rincian volume pekerjaan
dan rencana jadwal pelaksanaan kemudian diperiksa oleh OSP.
Selain aspek teknis, DED ini sudah mempertimbangkan ketersediaan tanah yang
mekanisme pengadaannya/perolehannya telah disepakati antara pemilik tanah
dengan OMS /BKM. Setelah DED dan RAB diperiksa oleh OSP, OMS/BKM
dengan didampingi tim fasilitator menindaklanjuti dengan penyusunan Dokumen
RKM.
• Usulan Rencana Operasional dan Pemeliharaan Operasional dan pemeliharaan adalah
serangkaian kegiatan terencana dan sistematis yang dilakukan secara rutin maupun
berkala untuk menjaga agar prasarana tetap dapat berfungsi dan bermanfaat sesuai
rencana. Pelibatan masyarakat dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan dilakukan
dengan dibentuknya KPP. Tujuan kegiatan operasi dan pemeliharaan infrastruktur
terbangun adalah:

i. Tersedianya infrastruktur yang tetap berfungsi dengan kualitas dan umur


pelayanan yang sesuai dengan rencana;

ii. Pemeliharaan yang tepat waktu dan tepat sasaran, dapat menghemat biaya
pemeliharaan;

iii. Tersedianya kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP) yang aktif dan berfungsi
dengan baik; dan

iv. Pada tahap persiapan usulan RKM, rencana operasional dan pemeliharaan yang
disusun bersifat tentatif sebagai rancangan awal. Finalisasi rencana operasional
dan pemeliharaan akan dibahas dan ditetapkan lebih lanjut melalui musyawarah
warga.

v. Usulan Rencana Pembiayaan Operasional dan Pemeliharaan Sumber pendanaan


operasional dan pemeliharaan yang utama berasal dari iuran warga pemanfaat
infrastruktur dengan berlandaskan gotong-royong dan kesadaran bahwa
pemeliharaan, perbaikan dan pengembangan infrastruktur adalah tugas bersama
seluruh warga pemanfaat, bukan milik pemerintah atau aparat. Pada tahap
penyusunan RKM, aspek pembiayaan untuk operasi dan pemeliharaan bersifat
awal dan akan didiskusikan lebih lanjut dalam rembug warga. Finalisasi usulan
RKM dilakukan untuk perbaikan dan pembenahan terutama apabila ditemukan

24 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
hal-hal yang belum sempurna, namun tidak mengubah isi RKM yang bersifat
substansial

3.1.3 Metode pelaksanaan

Pelaksanaan penyusunan rencana kerja masyarakat akan dilakukan melalui serangkaian focus grup
diskusi, survei, serta serangkaian perencanaan dan perancangan yang sering di sebut juga
penyusunan Detil Enginering Design ( DED) Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana Kerja dan
syarat (RKS) serta hal-hal lain yang menyangkut Redines Criteria

3.1.4 Tahapan Penyusunan RKM

Guna mewujudkan Rencana Kerja Masyarakat, yang dimaksud dalam kegiatan ISL ini perlu dilakukan
pendalaman terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan bersama warga di dalam rembug pemetaan
masalah sampai denga prioritas penyelesaian masalah yang di lakukan dalam kegiatan Pemetaan
Partisipatif dan Penentuan Prioritas Kegiatan (Rembug warga perencanaan), sebagaiman di jelaskan
di bagian sebelumnya, perlu diolah menjadi rencana-rencana kerja yang lebih sistemik terararh dan
terukur agar dapat dilaksanakan.

Secara umumm tahapan kegiatan ini terdiri atas :


A. Pelatihan/Coaching dan atau Peningkatan Kapasitas
B. Pendalaman hasil Rembug warga perencanaan dan survey kampung sendiri
C. Penyusunan Rencana dan pengembangan Desain Teknis (DED, RAB, RKS dan Rencana /
jadwal pelaksanaan kegiatan)
D. Penilaian Dampak (catatan : bagian ini di Bahasa dalam Pedoman terpisah)
E. Rembug penyepakatan dan pengajuan usulan

Dari ke lima kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:


A. Pelatihan/Coaching dan atau Peningkatan Kapasitas Tentang Mekanisme dan tata cara
penyusunan RKM, yang setidaknya terdiri atas hal berikut:
1. OSP menyiapkan kurikulum pelatihan TIP/OMS dan melakukan bimtek kepada fasilitator
(Materi dan desain acara).
2. Fasilitator bersama TIP/OMS melakukan persiapan pelaksanaan pelatihan RKM.
3. Pelaksanaan Pelatihan berdasarkan Kurikulum Pelatihan/agenda pelatihan yang disusun
oleh OSP

25 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
B. Pendalaman hasil Rembug warga perencanaan dan Survei Kampung Sendiri
1. Hasil kesepakatan yang telah di bicarakan dalam Rembug Warga Perencanaan
Partisipatif, perlu dilakukan pendalaman untuk dapat memberikan gambaran yang lebih
detil dan teknis yang lebih baik. Instrumen pendukung pelaksanaan Pendalaman hasil SKS
disiapkan oleh tim OSP, berupa Format Survei, dan instrumen pendukung lainnya.
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pengamatan lapangan langsung di lapangan. Tim
Inti Perencanaan bersama OMS ISL dan kader relawan masyarakat dengan
pendampingan Fasilitator melakukan Survey Kampung Sendiri, termasuk di dalamnya
pengukuran dan perancangan rencana kegiatan fisik yang akan dilakukan dan atau
diusulkan, survei kondisi infrastruktur, identifikasi kesiapan lahan, serta identifikasi jumlah
penerima manfaat.
3. TIP dan OMS juga melakukan analisis kajian dampak lingkungan sederhana yang diatur
dalam POS terpisah
C. Penyusunan Rencana dan pengembangan Desain Teknis (DED, RAB, RKS dan Rencana /
jadwal pelaksanaan kegiatan

Kegiatan dilanjutkan dengan proses penyusunan DED, RAB maupun kelengkapan teknis
lainnya.

Jika sudah diperoleh gambaran penanganan teknis yang akan dilakukan dan diketahui
gambaran kebutuhan pendanaan tiap-tiap kegiatan maka dilakukan rapat penyepakatan dan
prioritas kegiatan yang akan ditangani.

Prioritas kegiatan harus mengacu kepada kemanfaatan sebesarnya bagi masyarakat terutama
terkait peningkatan kualitas infrastrujtur lingkungan dan kesiapan menghadapi bencana/
disaster risk reduction.
D. Rembug penyepakatan dan pengajuan usulan

TIP bersama OMS melakukan rembug internal untuk memutuskan prioritas dan pemaketan
kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah di susun. Paket-paket kegiatan pembangunan
tersebut akan di serahkan kepada KSM sebagai pelaksana kegiatan pembangunan. Hal-hal
terkait KSM (pengertian, tugas tanggungjawab dan mekanisme pembentukan KSM akan di
jelaskan dalam Pedoman terpisah)

26 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Pelaksanaan Rapat Prioritas Usulan kegiatan
LANGKAH-LANGKAH PELAK- KERANGKA
NO. TUJUAN PESERTA TEMPAT SUBSTANSI
KEGIATAN SANA WAKTU
1 OMS menyiapkan Persiapan teknis dan administrasi OMS Staf Wilayah Pengadministrasian dan penggandaan
pelaksanaan Rapat rapat prioritas OMS sekretariat desa usulan/ proposal kegiatan KSM dan
Anggota OMS lengkap Semua pihak yang terlibat OMS setempat mencermati usulan desain serta rencana
untuk memprioritas langsung ataupun masyarakat luas biaya yang diusulkan.
usulan- usulan kegiatan mengetahui rencana pelaksanaan
rapat prioritas usulan kegiatan
OMS

3 Pelaksanaan Rapat TIP dapat menjelaskan secara OMS Seluruh Kelurahah Anggota OMS dan peserta dapat
Anggota OMS untuk detail argumen dan tujuan dari anggota n / desa menanyakan kepada TIP yang
Prioritas usulan kegiatan kegiatan yang diusulkannya OMS, setempat bersangkutan untuk mengklarifikasi dan
diawali dengan Dengan di memberikan saran, masukan serta
presentasi TIP damping pandangan.
oleh Tolok ukur atau dasar pertimbangan yaitu:
fasilitator a. Usulan kegiatan yang berpedoman
dan selaras dengan upaya
peningkatan infrastruktur lingkungan
dan upaya-upaya pengurangan
resiko bencana
b. Usulan kegiatan yang memiliki
kemanfaatan yang lebih oiptimal kepada
warga setempat dan memiliki peluang
untuk mengintegrasikan warga
pendatang (huntap) dan warga
eksisiting, menjadi prioritas untuk
diutamakan
c. Usulan kegiatan yang lebih banyak
melibatkan masyarakat miskin,

27 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
LANGKAH-LANGKAH PELAK- KERANGKA
NO. TUJUAN PESERTA TEMPAT SUBSTANSI
KEGIATAN SANA WAKTU
wanita dan penganggur, lebih
diprioritaskan;
d. Usulan kegiatan dapat dikerjakan
sendiri oleh masyarakat dengan waktu
yang lebih efisien tidak melebihi waktu
yang telah di rencanakan.

4 Rapat anggota OMS Hasil Rapat prioritas usulan kegiatanOMS OMS Di seluruh • Daftar usulan prioritas
menetapkan Prioritas dituangkan dalam bentuk Format wilayah • Rencana Kerja dll
usulan Kegiatan dan Prioritas kelurahan
menuangkan hasil rapat sasaran
prioritas tersebut dalam
Berita Acara Penetapan
Prioritas Usulan Kegiatan

5 Pengurus OMS Segera ditindaklanjuti oeh Tim Penilai OMS OMS Kantor OSP • Data-data dan dokumentasi OMS dan
mengirimkan RKM ke PPK (OSP, PMC dan Pemda) OSP OSP KSM yang layak
melalui OSP untuk • Kelengkapan persyaratan administratif
ditindaklanjuti pemrosesan
pencairan dana BLM.

28 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Format Prioritas-1

BERITA ACARA PENETAPAN PRIORITAS USULAN KEGIATAN

Nama OMS : …………………………………………

Kelurahan/Desa : …………………………………………

Kecamatan : …………………………………………

Kota/Kabupaten : …………………………………………

SWK : …………………………………………

Sesuai hasil kesepakatan Rapat Prioritas Usulan Kegiatan yang telah dilakukan pada Rapat Anggota
OMS, tanggal ……………… bertempat di …………………………………….maka dari daftar usulan
kegiatan yang layak dinilai oleh OMS ISL, serta disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia, telah
dipilih melalui forum pengambilan keputusan tertinggi OMS, sejumlah usulan kegiatan dalam tabel dibawah
:

Demikian kesepakatan ini diambil untuk dilaksanakan dengan tanggungjawab dan kesadaran penuh.

……………….,…………………2022……..

Pihak-pihak yang membuat kesepakatan,

Wakil KSM, Anggota OMS,

1 ...................................... 1 ......................................

2 ...................................... 2 ......................................

3 ......................................

4 Dan seterusnya
Diketahui oleh,
Kepala Kelurahan/Desa

..........................................

29 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
BAB 4. READINES CRITERIA

4.1 Penyerahaan Readines Criteria

4.1.1 Penyerahan Readines Criteria oleh OMS


Pasca pembentukan KSM, dan setelah melalui serangkaian proses tersebut di atas dilakukan serah
terima mandate dan dokumen perencanaan/perancangan (DED, RAB. RKS dan dokumen lain yang
dibutuhkan dari OMS ke KSM untuk di tindak lanjuti penyusunan rencana detil pelaksanaan kegiatan.
KSM diberikan kesempatan untuk mempelajari dan mendalami rencana kegiatan yang telah di
manadatkan oleh OMS. Proses ini dilakukan secara internal KSM. KSM hanya diperkenankan
mendetilkan rencana yang sudah di buat oleh OMS menjadi rencana kerja detil. KSM tidak
diperkenankan mengganti renacan program kegiatan yang sudah ditentukan , kecuali terdapat kondisi
yang luar bias.

Pasca pendalaman yang dilakukan KSM maka KSM dapat menyampaikan Kembali kepada OMS ,
selanjutnya diusulkan kepada PPK untuk mendapatkan pembiayaan.

Setelah menerima kembali usulan renana kerja masyarakat, OMS akan meneruskan rencana kerja
tersebut kepada PPK dengan melalui OSP untuk dilanjutkan kepada PPK.

4.1.2 Verifikasi Usulan Kegiatan


A. Gambaran Umum

Verifikasi Usulan kegiatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mennetukan usulan-usulan
dari masyarakat sesuai dengan peruntukan dan tujuan kegiatan Infrastruktur Skala Lingkungan.
Proses ini dilakukann untuk menjaga akuntabilitas dan kemanfaatn optimal dari kegiatan yang
akan diusulkan.

Pasca proses Rembug warga perencanaan dan atau Rembug Warga yang menghasilkan
gagasan-gagasan awal penanganann lingkungan permukiman, maka masyarakat akan
melakukan proses pendalaman, yang dalam hal ini dilakukan oleh Tim Inti Perencanan dan
atau pihak-pihak yang telah di tunjuk di dalam rermbug warga tersebut.

Proses pendalaman meliputi proses pengecheckan kembali secara langsung di lapangan,


pengukuran, penggambaran desain / penyusunan DED, RAB sehingga menghasilkan

30 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
perencanaan dan perancangan desain yang sistematis dan terukur , serta telah di lengkapi
perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang layak. Proses ini dilakukan oleh masyarakat
dengan pendampingan aktif Tim Fasilitator.

Hasil dari penyusunan rencana trersebut diajukan kepada PPK dengan melalui OSP CSRRRP.
Setelah menerima usulan masyarakat tersebut, OSP CSRRP bersama dengan PMC CSRRP
dan Pemda terkait melakukan proses penilaian kelayakan /verifikasi kelayakan. Hasil penilaian
dan atau verifikasi yang dilakukan oleh ke tiga belah pihak tersebut diusulkan kepada PMU
melalui PPK kegfiatan untuk mendapatkan persetujuan penggunaan dana.

B. Pelaksana Kegiatan

Pelaksanan kegiatan penilaian dan verifikasi kegiatan meliputi pihak-pihak sebagai berikut:
a. Masyarakat yang diwakili oleh OMS (bertindak sebagai pengusul kegiatan)
b. OSP CSRRP sebagai penerima usulan OMS dan Koordinator kegiatan
penilaian/verifikasi tersebut
c. PMC CSRRP sebagai bagian dari Tim Penilai/ Verifikator
d. Pemda setempat sebagai Tim penilai/Verifikator

C. Mekanisame dan Pelaksanaan


a. Tim penilai/verifikator melakukan koordinasi untuk menyepakati mekanisme dan tata
cara penilaian/verifikasi
b. OSP menerima usulan dari OMS dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
c. TIM Penilai/Verifikator yang terdiri dari unsur OSP CSRRP, PMC CSRRP, dan tim
Pemda melakukan rapat penilaian dan verifikasi on desk terhadap usulan yang telah di
samnpaikan oleh OMS.
d. Tim Penilai/Verifikator melakukan penilaian/verifikasi dengan melakukan kunjungan
langsung ke lokasi kegiatan.
e. Pada saat melakukan kunjungan lapangan tim verifikator/ penilai akan mendapatkan
penjelasan dari pengusul rentang rencana kegiatan yang telah di usulkan.
f. Tim Penilai / Verifikator melakukan rapat penyepakatakn dan memberikan rekomendasi
usulan perbaikan kepada OMS dengan jangka waktu perbaikan 5 hari kerja.
g. Hasil perbaikan yang telah verifikasi oleh tim konsultan dan pemda, akan di serahkan
kepada PPK untuk proses perjanjian Kerjasama (pks) sebagai syarat proses pencairan
dana ISL

31 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Usulan Kegiatan OMS
LANGKAH-LANGKAH PELAK- KERANGKA
NO. TUJUAN PESERTA TEMPAT SUBSTANSI
KEGIATAN SANA WAKTU
1 Tim Fasilitator melakukan Meningkatkan Tim Pengelola Di seluruh Konsep dan Prinsip Penilaian Segera
proses pendampingan kemampuan pengelola Fasilitator OMS wilayah Kelayakan Usulan Kegiatan/Proposal setelah OMS
intensif kepada pengelola OMS dalam menganalisis kelurahan terbentuk
OMS, yang didukung oleh kelayakan proposal sasaran
training praktek yang kegiatan
dibutuhkanuntuk menyusun
proposal.

2 OMS menyerahkan proposal Mendapat masukan dan saran OMS OMS Sekretariat • Daftar proposal/usulan kegiatan
ke OSP un tuk dilakukan profesional dari TIM mengenai OSP OSP OSP yang masuk ke OMS
penilaian /verifikasi oleh kelayakan teknis dari • Tanda terima penyerahan
OSP, PMC dan Pemda. proposal/ usulan yang masuk berkas dari OMS ke OSP untuk
ke OMS dilakukan peniolaian/verifikasi

3 Osp memeriksa dan Diperoleh gambaran umum OSP OSP Sekretariat • Aspek Teknis usulan kegiatan Maksimal …
menganalisis data-data dari masing-masing usulan OSP • Aspek Keuangan usulan kegiatan hari setelah
yang tercantum dalam kegiatan sebagai bahan untuk • Aspek Lingkungan dan Sosial usulan/ proposal
usulan kegiatan OMS, dichek kembali kepada pihak usulan kegiatan OMS diterima
khususnya kelayakan pengusul oleh OSP
teknis, keuangan dan
lingkungan.

OSP mengundang PMC dan Diperoleh gambaran awal OSP OSP Sekretariat Kelayakan dokumen terkait :
Pemda Terkait untuk terkait usulan kegiatan yang PMC PMC OSP • Aspek Teknis usulan kegiatan
melakukan proses diusulkan untuk di danai oleh Pemda Pemda • Aspek Keuangan usulan kegiatan
penilaian/verifikasi dokumen program ISL • Aspek Lingkungan dan Sosial
usulan kegiatan

32 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
LANGKAH-LANGKAH PELAK- KERANGKA
NO. TUJUAN PESERTA TEMPAT SUBSTANSI
KEGIATAN SANA WAKTU
5 OSP bersama dengan PMC Gunakan momentum OSP OMS Kelurahan • Recheck data-data usulan OMS, Hari ke-…….
dan Pemda melakukan verifikasi ini sebagai suatu PMC bersama TIP, dan atau interview usulan dengan seluruh setelah usulan/
verifikasi proposal/usulan proses pembelajaran Pemda Relawan dll wilayah anggota OMS, dan gali informasi proposal
dengan mengadakan masyarakat tentang cara sasaran seoptimal mungkin mengenai diterima OSP.
pertemuan bersama menyusun usulan kegiatan kegiatan jenis kegiatan, kemampuan
pengurus dan seluruh yang sesuai kebutuhan, keuangan, kredibilitas anggota
anggota OMS pengusul. kemampuan, dan dan pengurus OMS serta
kelayakannya informasi lainnya
• Adakan observasi langsung ke
tempat kegiatan yang diusulkan
• Bila dirasa perlu, minta
pertemuan ulang untuk lebih
melengkapi dan meyakinkan
informasi yang dibutuhkan.

6 TIM Penilai/Verifikator Laporan analisis kelayakan Tim Tim Penilai Sekretariat • Daftar Usulan yang layak Hari ke-…..
menetapkan hasil penilaian setiap usulan kegiatan dan Penilai OSP • Daftar usulan yang perlu perbaikan setelah usulan/
kelayakan dalam 3 kategori, rekapitulasi usulan yang (OSP,PM • Daftar usulan yang tidak layak proposal
yakni: layak, perlu perbaikan, layak (Format Penilaian ) C<,PEMD diterima OSP
atau tidak layak. Hasil ini A)
disampaikan ke PMU
melalui PPK sebagai
rekomendasi

33 | P e t u n j u k P e l a k s a n a a n P e r e n c a n a a n P a r t i s i p a t i f I S L C S R R P
LAMPIRAN POS
Format Penilaian-1

HASIL PENILAIAN KELAYAKAN USULAN KEGIATAN KSM

Kelurahan/Desa : …………………………………………
Kecamatan : …………………………………………
Kota/Kabupaten : …………………………………………
SWK : …………………………………………

Tanggal Penilaian Kelayakan Rekomendasi


No. Nama Judul Terima Selesai Keuangan Teknis Ling- Layak Revisi Tidak
Pengusul Usulan kungan Layak

…..…………… ,……..……… 20 ….

Tim Penilai

1 ...........................................................
2 ...........................................................
3. dst
Format Penilaian-2

REKAPITULASI DAFTAR USULAN KEGIATAN KSM YANG LAYAK

Kelurahan/Desa : …………………………………………

Kecamatan : …………………………………………

Kota/Kabupaten : …………………………………………

SWK : …………………………………………

Nilai Usulan Dana ISL Dana Swadaya


No. Nama OMS Jenis/Judul Usulan
Kegiatan (Rp) (Rp) KSM (Rp)

…..…………… ,……..……… 20 ….

Tim Penilai

Nama Unsur

1…………………………
2…………………………

3…………………………
Format Penilaian-3

HASIL VERIFIKASI OSP TERHADAP PENILAIAN KELAYAKAN USULAN KEGIATAN

Propinsi : ………………………………...
Kota/Kabupaten : ………………………………...
Kecamatan : ………………………………...
Kelurahan/ Desa : ………………………………...

Tanggal Verifikasi Penilaian Kelayakan Rekomendasi


Terim Selesai Pemeriksaan Kesesuaian
Nama Judul Kelompok
No. a dari proses Pengaman dengan Sesuai Revisi
Pengusul Usulan Sasaran
OMS verifikasi (Safeguard) Pedoman

…..…………… ,……..……… 20 ….

Tim Penilai/Verifikator

………………………………………………

2 ………………………………………………
3………………………………………………

4. dst
Format Penilaian-4

PEMERIKSAAN PENGAMAN (SAFEGUARD)

1. Apakah ada dampak negatif terhadap lingkungan?


Ada Tidak
Jika "Ada", uraikan ............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
Rencana Penanganan dampak negatif lingkungan......................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................

2. Apakah ada dampak kegiatan yang berkaitan dengan pembebasan lahan penduduk?
Ada Tidak
Jika "Ada", uraikan hal-hal berikut di bawah ini:
• Tanah milik siapa? ...............................................................................................................
• Apakah Pemilik sudah diajak bermusyawarah? ....................................................................
• Apa rencana kompensasi yang disepakati? .........................................................................
• Siapa yang akan membiayai biaya kompensasi tersebut? ....................................................

3. Apakah ada dampak kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan penduduk dan/atau pemukiman
kembali penduduk?
Ada Tidak

Jika "Ada", uraikan hal-hal berikut di bawah ini:


• Berapa orang yang terkena dampak? ................................................................................... .
(Sertakan nama-nama dan alamatnya)
No Nama Alamat

• Apa rencana kompensasi yang disepakati? …………………………………………….................


• Siapa yang akan membiayai biaya kompensasi tersebut? ……………………………................
4. Apakah ada dampak negatif terhadap sosio-budaya-adat istiadat setempat?
Ada Tidak
Jika "Ada", uraikan ............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................

5. Apakah ada dampak negatif terhadap penduduk asli setempat?


Ada Tidak
Jika "Ada", uraikan ...........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
Rencana Penanganan dampak ......................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................

6. Bagaimana rencana prosedur Pengadaan (Procurement Plan)?


Item-Item Untuk Pengadaan
No. Prosedur
(Barang, Pekerjaan atau Tenaga Ahli/Trampil)
1
2
3
4
dst.

7. Bagaimana rencana pengoperasian dan pemeliharaan?


Penanggung
No. Kegiatan Frekuensi Biaya Sumber Dana
jawab
Demikian verifikasi dan pemeriksaan pengaman dari usulan-usulan kegiatan yang ada, dan kami buat dengan
sesungguh-sungguhnya.
Tanggal ……………………, ........................., 200…

No. Nama Posisi Tanda Tangan


1 Ketua Anggota
2 Anggota Anggota
3 dst.
4
dst.

Tim Penilai/Verifikator

1…………………
2…………………
3…………………
4.dst
TIM PENYUSUN

Pengarah : J. Wahyu Kusumosusanto

Ketua Tim Penyusun : Astriana Harjanti

Penyusun : 1. Zubaidi

2. Muhammad Setiawan Trihabibie

3. Sarwo Edhi

4. Arnindia Putri

5. Siswa Tri Susetia

6. Tim KI CSRRP

7. Tim PMC CSRRP

8. Tim OSP CSRRP

Anda mungkin juga menyukai