Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS YPIB

FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER ( UAS ) GANJIL


UNIVERSITAS YPIB MAJALENGKA
TAHUN AKADEMIK 2022 /2023
_________________________________________________________________________
MATA KULIAH : Psikososial dan Budaya Dalam Keperawatan
HARI / TANGGAL : Selasa, 3 Januari 2023
TKT / SMT : I Kelas Non Reguler Subang, Majalengka, Sumedang
DOSEN : Rina Nuraeni, S.Kep.,Ners., M.Kes
NAMA : Delya Siti Annisa Ibrahim
NIM : 22142012010

Soal Essai :
1. Jelaskan konsep sehat dan sakit…
JAWAB :
a. Definisi Sehat
WHO (2015) menyatakan bahwa "Health is a state of complete physical, mental
and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity". Arti
kesehatan menurut para pakar kesehatan yaitu suatu situasi dan kondisi sejahtera
dimana tubuh manusia, jiwa, serta sosial yang sangat memungkinkan tiap-tiap orang
hidup produktif dengan cara sosial dan juga ekonomis. Sehat mengandung 4
komponen, yaitu :
1. Sehat Jasmani
2. Sehat Mental
3. Kesejahteraan Sosial
4. Sehat Spiritual
Sehat berarti kekuatan dan ketahanan, dimana setiap individu mempunyai daya
tahan terhadap penyakit, mengalahkan stres dan keletihan atau kelesuan. UU No. 36
tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa, “kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental atau psikis, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi” (dikutip dari UU
Kesehatan No. 36 tahun 2009) yakni fungsi secara efektif dari setiap sumber
perawatan diri yang menjaminnya suatu tindakan perawatan diri secara adekuat. UU
No.23 Tahun 1992 menyatakan sehat sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif atau baik dalam ruang
lingkup ekonomi dan sosial. Kesehatan harus dilihat sebagai suatu perpaduan secara
utuh yang terdiri dari unsur-unsur fisik, mental, dan sosial dimana didalamnya ada
kesehatan jiwa yang menjadi bagian dari integral kesehatan. Parson (dalam Asmadi,
2008) menyimpulkan bahwa sehat adalah kemampuan seorang individu untuk
menjalankan tugas dan perannya secara efektif dengan kondisi yang optimal.
UNIVERSITAS YPIB
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

b. Definisi Sakit
Sakit (illness) adalah penilaian tiap-tiap individu terhadap pengalamannya
menderita suatu penyakit. Sakit menimbulkan dimensi fisiologis yang bersifat
subjektif atau perasaan yang terbatas yang lebih dirasakan oleh orang yang
bersangkutan, yang ditandai dengan perasaan yang tidak menyenangkan (unfeeling
well), lemah (weakness), pusing (dizziness), kaku dan mati rasa (numbness). Mungkin
saja melalui pemeriksaan secara medis individu terserang suatu penyakit dan fungsi
dari salah satu organ tubuhnya terganggu, namun tidak merasakan sakit dan tetap
menjalankan aktivitas sehariharinya. Senada dengan penjelasan tersebut, Sarwono
(dalam Yunindyawati, 2004) mendefenisikan bahwa sakit merupakan suatu keadaan
yang kurang menyenangkan yang dirasakan seseorang serta menghambat aktifitas,
baik secara jasmani dan rohani sehingga seseorang tersebut tidak bisa menjalankan
fungsi dan perannya secara normal dalam masyarakat.
Tolak ukur atau acuan yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit atau
penyakit adalah jika terjadi perubahan dari nilai batas normal yang telah ditetapkan,
akan tetapi ada beberapa definisi mengenai sakit yang dapat dijadikan acuan (Asmadi,
2008), antara lain :
1. Menurut Parson, sakit adalah kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan dari
fungsi normal tubuh manusia, termasuk sistem biologis dan kondisi
penyesuaian.
2. Menurut Borman, ada 3 kriteria keadaan sakit, yaitu adanya gejala, persepsi
terhadap kondisi sakit yang dirasakan serta menurunnya kemampuan dalam
beraktivitas sehari-hari.
3. Menurut batasan medis, ada 2 bukti adanya sakit, yaitu tanda dan gejala.
4. Perkins mengemukakan pula bahwa, sakit adalah suatu kondisi yang kurang
menyenangkan yang dialami seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada
aktivitas sehari-hari, baik jasmani maupun sosial.
Penyakit memiliki perbedaan dengan rasa sakit. Penyakit bersifat objektif
karena bisa dilihat dari parameter tertentu, sedangkan rasa sakit bersifat subjektif
karena merupakan keluhan yang dirasakan seseorang, karena memiliki perbedaan
maka implikasinya juga berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu
merasakan sakit, sebaliknya yang mengeluh sakit belum tentu menderita penyakit
(Asmadi, 2008).
UNIVERSITAS YPIB
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

2. Jelaskan tentang perilaku sakit…


JAWAB :
Perilaku sakit adalah sebuah tingkah laku yang mengarah pada keabnormal
baik fisik, fisiologis dan psikologis. Dalam kajian ilmu psikologi, perilaku sakit adalah
sebuah peran yang berbeda dengan perilaku sehat. Dan konteks budaya, perilaku sakit
mempunyai arti yang berbeda.
Menurut Suchman (Sarwono, 2004), ada lima macam reaksi/perilaku dalam
mencari proses pengobatan sewaktu sakit.
Kelima rekasi perilaku sakit itu adalah:
1. Shoping atau proses mencari beberapa sumber yang berbeda dari medical care
untuk satu persoalan atau yang lain, meskipun tujuannya adalah untuk mencari
dokter yang akan mendiagnosis dan mengobati yang sesuai harapan.
2. Fragmentation atau proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada
lokasi yang sama.
3. Procrastination atau penundaan pencarian pengobatan sewaktu gejala sakit
dirasakan.
4. Self Medication atau mengobati sendiri dengan berbagai ramuan atau
membelinya diwarung obat.
Discontuinity atau proses tidak melanjutkan (menghentikan pengobatan).
Menurut Hendrik L. Blum faktor–faktor yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan digambarkan sebagai berikut:

Dari skema diatas, dapat dilihat bahwa perilaku manusia mempunyai kontribusi,
yang apabila dianalisa lebih lanjut kontribusinya lebih besar. Sebab disamping
berpengaruh langsung terhadap kesehatan, juga berpengaruh tidak langsung melalui
lingkungan terutama lingkungan buatan manusia, sosio budaya, serta faktor fasilitas
kesehatan. Faktor perilaku ini juga berpengaruh terhadap faktor keturunan. Karena
perilaku manusia terhadap lingkungan dapat menjadikan pengaruh yang negatif
terhadap kesehatan dan karena perilaku manusia pula maka fasilitas kesehatan
disalah gunakan oleh manusia yang akhirnya berpengaruh terhadap status kesehatan
(Notoatmodjo, 2003).
UNIVERSITAS YPIB
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

3. Jelaskan tentang ruang lingkup sosiologi dan antropologi kesehatan


JAWAB :
Lapangan studi antropologi kesehatan yang disusun oleh Hasan bersama
Prasad di tahun 1959 membuat daftarnya sebagai berikut:
a. Nutrisi dan pertumbuhan.
b. Hubungan bentuk tubuh dengan variasi penyakit.
c. Underwood atau pengaruh evolusi pada manusia serta penyakit pada populasi
akibat faktor budaya seperti migrasi, kolonisasi, atau urbanisasi.
d. Fiennes atau penyakit yang dideteksi di dalam populasi manusia akibat dari
cara hidup beradap seperti bertani.
e. Kedokteran forensik mempelajari mengenai beragam masalah pada hukum
kedokteran seperti identifikasi umur, jenis kelamin, genetik, hingga mencari
tahu penyebab kematian pada seseorang.
f. Upaya pencegahan penyakit.
Para ahli atau pakar antropologi saat ini juga memanfaatkan dan
mengembangkan pemikiran Hasan dan Prasad khususnya dalam bidang teknik
biomedikal (biomedical engineering).
UNIVERSITAS YPIB
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

4. Jelaskan definisi dari budaya, diversity budaya, dan peran perawat dalam melakukan
pelayanan keperawatan
JAWAB :
Kebudayaan : suatu sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia yang
diperoleh dengan cara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat,
1986). Kebudayaan itu ada tiga wujudnya, yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilainilai,
norma-norma, peraturan dsb. Merupakan wujud ideal dari kebudayaan, Sifatnya
abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Letaknya ada di dalm pikiran warga
masyarakat di mana kebudayaan bersangkutan itu hidup. Dikenal dengan adat
istiadat atau sering berada dalam karangan dan buku-bukuu hasil karya para
penulis warga masyarakat bersangkutan, Saat ini kebudayaan ideal banyak
tersimpan dalam disk, arsip, koleksi microfilm dan microfish, kartu komputer,
silinder dan pita komputer.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat, disebut juga sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yanbg berinteraksi,
berhubungan, bergaul yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sistem sosial itu
bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto dan
didokumentasi.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia, disebut
kebudayaan fisik, dan tak memerlukan banyak penjelasan. Merupakan seluruh
total dari hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam
masyarakat. Sifatnya paling konkret, atau berupa benda-benda atau hal-hal
yang dapat diraba, dilihat, dan difoto. Hasil karya manusia seperti candi,
komputer, pabrik baja, kapal, batik sampai kancing baju dsb.
a. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
UNIVERSITAS YPIB
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

b. Budaya adalah sesuatu yang kompleks yang mengandung


pengetahuan,keyakinan, seni, moral, hukum, kebiasaan, dan kecakapan lain
yang merupakan kebiasaan manusia sebagai anggota kemunitas setempat.
c. Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakan dengan belajar, beserta keselurahan hasil budi dan karyanya dan
sebuah rencana untuk melakukan kegiatan tertentu (Leininger, 1991).
Menurut konsep budaya Leininger (1978, 1984), karakteristik budaya dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Budaya adalah pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak ada
dua
2. Budaya yang sama persis budaya yang bersifat stabil, tetapi juga
dinamis karena budaya tersebut diturunkan kepada generasi berikutnya
sehingga mengalami perubahan Budaya diisi dan ditentukan oleh
kehidupan manusianya sendiri tanpa disadari. Nilai budaya adalah
keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu
tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang
optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada
kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk
memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu,
kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari
individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger,
1985).
4. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang
menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-
budaya yang dimiliki oleh orang lain.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya
yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim. Etnik
adalah seperangkat kondisi spesifik yang dimiliki oleh kelompok tertentu
(kelompok etnik). Sekelompok etnik adalah sekumpulan individu yang
mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya ke
generasi berikutnya (Handerson, 1981).
6. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia Ras merupakan sistem
pengklasifikasian manusia berdasarkan karakteristik fisik pigmentasi,
bentuk tubuh, bentuk wajah, bulu pada tubuh dan bentuk kepala. Ada tiga
jenis ras yang umumnya dikenal, yaitu Kaukasoid, Negroid, Mongoloid.
UNIVERSITAS YPIB
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

Budaya adalah keyakinan dan perilaku yang diturunkan atau diajarkan


manusia kepada generasi berikutnya (Taylor, 1989).
7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan
metodologi pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk
mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap
individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan
orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.
8. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,
mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada
keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan
kondisi kehidupan manusia.
10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui
nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing,
mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok
untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan
hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11. Culturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga
kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas
budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat
lebih tinggi daripada kelompok lain.
UNIVERSITAS YPIB
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

5. Apa yang anda ketahui tentang Cultural Care : Cultural destructiveness, Cultural
incapacity, cultural inattention, cultural precompetence, Basic Cultural Competence,
Advance cultural competence ?
JAWAB :
a. Curtural Destructiveness
Menggunakan dan memegang sikap, perilaku yang destruktif secara aktif.
Mencari untuk merusak budaya lain. Melihat budaya lain sebagai hal yang kurang baik
(inferior).
Contoh Cultural destructiveness :
1. Penolakan layanan kesehatan yang didasarkan tidak mampu bayar.
2. Berpartisipasi dalam eksploitasi dan membuat layanan yang tidak mampu
didapat.
3. Menolak untuk peka terhadap budaya yang berbeda
b. Curtural Incapacity
Memegang sikap paternalistik. Tidak dapat bekerja dengan tidak sengaja
dengan orang yang berbeda dari budaya yang dominan. Mempercayai bahwa budaya
yang dominan adalah superior. Mempertahankan stereotype tentang kelompok lain.
Contoh :
1. Mengasumsikan bahwa orang mencuri didasarkan pada stereotipe budaya
2. Menolak untuk mempertimbangkan cara baru dalam keperawatan yang
didasarkan pada budaya.
c. Curtural Inattention
Mempercayai budaya, warna kulit tidak mempunyai makna. Mempercayai
setiap orang menerima askep dgn cara yang sama. Mengabaikan kekuatan dari
budaya yang berbeda
Contoh :
1. Memberikan makanan yang tidak memahami perbedaan budaya
2. Memiliki sikap negatif bila tidak bertindak seperti yang perawat harapkan.
d. Curtural Pre Competence
UNIVERSITAS YPIB
FAKULTAS : ILMU KESEHATAN | FARMASI | PSIKOLOGI | ILMU KOMPUTER | BISNIS DAN MANAJEMEN
SK. MENDIKBUDRISTEK RI NOMOR : 409/E/O/2022
Jalan Gerakan Koperasi Nomor 003 Majalengka 45411
Telpon/Faks. (0233) 284 098 | Email : kampus@universitasypib.ac.id

Memahami kelemahan pada diri dalam memberi asuhan keperawatan pada


kelompok budaya yg berbeda. Kurang informasi tentang apa yang mungkin dan
bagaiman untuk memproses agar menjadi lebih baik.
Contoh :
1. Tidak mencari informasi sehubungan dengan produk yang digunakan
2. Memahami makanan kesukaan tetapi memberikan makanan sesuai RS
3. Memahami keterbatasan budaya dan mendorong training
e. Basic Curtural Competence
Menerima dan menghormati perbedaan. Memperhatikan terhadap dinamika
perbedaan Membedakan layanan yang didasarkan pada identitas budayanya.
Contoh :
1. Mengobservasi interaksi keluarga yang didasarkan pada pengetahuan tentang
kelompok budaya
2. Menanyakan dengan tidak menghakimi tentang bagaimana keluarga
mengidentifikasi dengan budaya.
f. Advance Curtural Competence
Berusaha meningkatkan pengetahuan budaya klien. Memegang budaya dalam
ideal diri. Dapat mengidentifikasi diskriminasi didasarkan pada budaya. Berusaha aktif
dalam advocacy dan pendidikan
Contoh :
1. Belajar bahasa klien
2. Melakukan wawancara yang sesuai dengan budaya klien dan keluarga
3. Melakukan asuhan keperawatan yang peka thdp budaya dan memberikan
pendidikan pada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai