Anda di halaman 1dari 7

Aqilah 1023 Desember

Assalamualaikum Nama: Aqilah Nim: 2120198 Ijin bertanya ayo, lembaga atau perusahaan
melakukan penyembelihan hewan qurban? Terimakasih🙏🏻

Naelatul Khikmah23 Desember


Assalamualaikum Nama: Naelatul khekmah Nim: 2120200 Ijin bertanya apakah boleh bagi seseorang
yang belum melaksanakan aqiqah tetapi mau melaksanakan qurban bagaimana hukumnya? Mohon
penjelasannya, terimakasih 🙏🏻

Vina Indana Milah 23 Des


Assalamu'alaikum Izin bertanya Nama Vina Indana Milah Nim 2120204 Bagaimana hukum kurban
untuk orang yang sudah meninggal? Mohon penjelasannya, terimakasih ..

silvi maharani 23 Des


Assalamualaikum Nama: Silvi Maharani (2120197) Izin bertanya, aqiqah merupakan suatu hal yang
hukumnya sunnah muakad yang artinya sunah yang harus dikuatkan, sdgkn aqiqah hukumnya ada
yang menyatakan wajib dan sunnah. Yang ingin saya tanyakan yaitu bagaimana jika seseorang
melakukan aqiqah dan qurban dalam waktu yang bersamaan? Apakah boleh? mohon.

Kharisma Pratiwi Ningrum 23 Des


Assalamualaikum Nama: Kharisma Pratiwi Ningrum NIM: 2120174 Izin bertanya Apa hukumnya
akikah bagi anak yang lahir diluar pernikahan? Apakah disunahkan atau tidak? Mohon penjelasannya.
Terima kasih

Ely Awaliyah 23 Des


Saya Ely Awaliyah (2120176) Izin bertanya Aqiqoh kan wajib na seseorang yang berumur sekitar
20an nah dia mau aqiqoh, tapi tetangga sekitar bilang langsung qurban saja tak perlu aqiqoh, nah
bagaimana itu solusinya Mohon penjelasannya, terima kasih.

ani fitriya 23 Des


Cukup untuk pertanyaannya yaa terimakasiih 🙏

Elma Apriliana 23 Des


Assalamualaikum Nama: Elma Apriliana Nim: 2120189 Izin bertanya: Bolehkah aqiqah
menggabungkan pelaksanaannya dengan qurban? Terima kasih

ani fitriya 23 Des


Wa'alaikumsalam Nama: ani fitriyah 2120202 Saya akan menjawab pertanyaan dari mba naelatul
Jawabannya boleh saja, karena qurban bukan dipersyaratkan harus aqiqah dahulu sebagai syarat
sahnya karena bahwa berqurban dan aqiqah adalah dua kewajiban yang berbeda. Dan tidak memiliki
hubungan sebab akibat. Dalam arti, aqiqah bukan syarat sah qurban, dan demikian pula sebaliknya.
bahwa aqiqah dan berqurban, yang bertanggung jawab berbeda. Aqiqah tanggung jawab ayah (orang
tua) untuk anaknya. sementara qurban, tanggung jawab mereka yang harus berqurban. tidak jadi
masalah ketika orang yang belum diaqiqahi sewaktu kecil, boleh melakukan qurban. Karena aqiqah
bukan syarat sah qurban. Mohon maaf bila ada kesalahan 🙏🏻

M. Aslakhul Shofwan 23 Des


Waalaikumsalam Saya M. Aslakhul Shofwan (2120182) Izin menjawab pertanyaan dari Mba vina
Imam An-Nawawi. Dalam karyanya, Al-Majmu'Syarh al-Muhadzdzab yang artinya: “Adapun berkurban
untuk orang yang sudah meninggal dunia, maka Abu Al-Hasan Al -Abbadi memperbolehkannya
secara mutlak karena termasuk sedekah, sedang sedekah untuk orang yang telah meninggal dunia itu
sah, dan pahalanya bisa sampai di bawah pengawasan konsensus para ulama, ”(Al-Majmu 'Syarh al-
Muhadzdzab, Kesimpulan dari pendapat-pendapat para ulama di atas ialah hukum berkurban untuk
orang yang sudah meninggal dibolehkan jika almarhum memberikan wasiat kepada anggota keluarga
yang masih hidup untuk menunaikan kurban Maaf jika kurang tepat.

M Khoirudin 23 Des
Muhamad khoirudin 2120193 Dalam realita dimasuarakat banyak yang berqurban dengan sistem
arisan bukan patungan. Jadi dia tidak membayar lunas hewan yang di qurbankannya. Bagaimana
menurut hukum syara 'fenomena ini?

Nafa Nur Bahaiyah 23 Des


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Izin bertanya Nama: Nafa Nur Bahaiyah NIM: 2120180
Bagaimana hukumnya qurban secara patungan? Mohon penjelasannya

ani fitriya 23 Des


Wa'alaikumsalam wr.wb Saya ani fitriyah 2120202 Akan menjawab pertanyaan dari mba silvi
maharani bahwa pendahuluan antara akikah atau kurban perlu dilihat momentum dan
situasinya.Apabila masa sudah memasuki bulan Zulhijah, serta menjelang hari raya Idul Adha dan
hari-hari tasyrik maka diutamakan untuk mendahulukan kurban menawarkan akikah. Akan tetapi, jika
ingin diniatkan untuk pahala kedua-duanya maka bisa mengikuti Imam Ramli (al-'Allamah Ar-Ramli),
seperti pernah dituliskan oleh Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab al-Tausyih. Berdasarkan opini
salah satu ulama besar di Mazhab Syafii itu, jika seseorang merekomendasikan menyembelih
kambing untuk kurban sekaligusqiqah, kedua-duanya dapat terealisasi. Menurut Imam Ramli, pahala
yang didapat bisa berlipat jika diniatkan. Akan tetapi, Tanggapan berbeda disampaikan Ibnu Hajar Al-
Haitami. Hal ini dirujuk dari kitab Itsmidil Ain yang diterbitkan Darul Fikr. "[Perkara] jika ada orang
merekomendasikan melakukan akikah dan kurban [secara bersamaan], tidak [akan] berbuah pahala
kecuali hanya salah satunya saja menurut Imam Ibnu Hajar [Al-Haitami], dan [bisa] berbuah pahala
kedua-duanya menurut Imam Ramli , "(Hlm. 127).

Muallifatul khazanah 23 Des


Waalaikumsalam saya muallifatul khazanah (2120209) akan menjawab pertanyaan dari Aqilah. badan
hukum atau lembur menjadi wakil bagi seseorang untuk menyembelih hewan dan membagikan
dagingnya kepada para fakir miskin. Kurban merupakan di antara ibadah sunah yang lebih disukai
bagi orang yang memiliki rezeki berlebih, baik perorangan maupun lembaga. Dalam konteks
Indonesia, yang terjadi biasanya sebuah lembaga / perusahaan menyumbangkan hewan kurban
kepada masjid atau komunitas masyarakat tertentu. Ini sebagai bentuk kepedulian sosial dari lembaga
kepada masyarakat (kepedulian sosial / tanggung jawab sosial) atau kepada masjid sebagai
pengkoordinir ibadah kurban.
M. Aslakhul Shofwan 23 Des
Waalaikumsalam Saya M. Aslakhul Shofwan (2120182) Izin menjawab pertanyaan dari Mba Kharisma
Tidak ada perbedaan apakah anak tersebut lahir di dalam atau akibat pernikahan yang sah mau pun
di luar pernikahan. Ra sulul lah SAW juga mewakili setiap anak yang lahir adalah suci, termasuk
kelahiran anak akibat atau di dalam pernikahan yang sah atau di luar pernikahan. Anak yang lahir di
luar pernikahan tidak mengatur dosa, yang lahir di luar adalah orang tua yang melakukan zina. Ra
sulullah SAW bersabda: “Setiap anak dila hirkan dalam ke adaan fitrah, ma ka kedua orang tua nya
lah yang Yahudi, Nasrani atau Majusi.” [HR al-Bukhari]. Maaf jika kurang tepat.

ani fitriya 23 Des


Wa'alaikumsalam wr.wb Saya ani fitriyah 2120202 Akan menjawab pertanyaan dari mba kharisma
Anak hasil zina adalah anak yang lahir sebagai akibat dari hubungan badan di luar pernikahan sah
menurut ketentuan agama. Anak ini tidak mempunyai hubungan nasab, wali, nikah, waris, dan
nafaqah dengan lelaki yang mengakibatkan kelahirannya. Anak hasil zina hanya memiliki hubungan
nasab, waris, dan nafaqah dengan ibu dan keluarga ibunya.Meski demikian, anak ini tidak termasuk
dosa perzinaan yang dilakukan kedua orang tuanya. Pezina diberhentikan sebagai hadd oleh pihak
yang peduli untuk menjaga keturunan yang sah (hifzh an-nasl). Dan kesalahan seseorang membuat
dosa melainkanmengenai hukum melaksanakan akikah bagi kelahiran anak di luar nikah. Pendapat itu
berdasarkan dari sabda Nabi SAW: Barang siapa yang ingin ikut serta seorang anak dan dia yang
berkurban, maka yang akanlah dia berkurban .... Masih mengacu pada pendapat tersebut, perkataan
manusia menunjukkan hal umum yang berarti siapa saja yang lahir bawa anak (baik laki-laki maupun
perempuan) dan dia ingin melaksanakan penyembelihan akikah, cobalah ia menyembelih. Tidak ada
perbedaan apakah anak tersebut lahir di dalam atau akibat pernikahan yang sah maupun di luar
pernikahan. Rasulullah SAW juga menyatakan setiap anak yang lahir adalah suci, ini termasuk
kelahiran anak akibat atau di dalam pernikahan yang sah atau di luar pernikahan. Anak yang lahir di
luar pernikahan tidak mengatur dosa, yang lahir di luar adalah orang tua yang melakukan zina.
Menurut Majelis Tarjih, Pihak yang melakukan akikah yang disebabkan anak yang lahir di luar
pernikahan dinasabkan kepada ibunya, yang melakukan akikah dari pihak keluarga ibu. Semisal
kakek dari garis ibunya. Ulama kenamaan Saudi Syekh Abdul Aziz bin Baz juga membolehkan adanya
akikah untuk seorang anak hasil zina. Menurut Bin Baz, wajib melaksanakan akikah bagi anaknya dan
menafkahinya jika mampu. Jika tidak mampu, anak itu harus diserahkan ke panti asuhan di negeri
tempatnya tinggal.

Muallifatul khazanah 23 Des


Waalaikumsalam saya muallifatul khazanah (2120209) akan menjawab pertanyaan dari elma
Apriliana. Terkait dengan keinginan orang yang merekomendasikan menyatukan qurban dan aqiqah.
Maka ada sesuatu yang harus mereka tanggapi, yaitu: Pertama, Nabi dan Sahabat tidak pernah
melakukan yang demikian. Padahal masalah ini lebih berdimimensi ritual, sehingga harus ada
petunjuk, contoh, atau setidaknya syarat dibolehkannya hal ini dilakukan. Hal tersebut karena sebab
dalam ritual ibadah, kaidah fiqhiyyah yang paling pokok adalah: “Pada prinsipnya dalam ibadah itu
dilarang, sampai ada dalil yang menunjukkan adanya perintah”. Kedua, dalam aspek ilmu fikih ada
tanggung jawab yang cukup kentara antara qurban dan aqiqah. Kalau qurban itu boleh dan bisa
dilakukan oleh orang usia berapapun. Sedangkan aqiqah hanya boleh dan dilakukan anak baru
berusia 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan paling maksimal adalah sebelum baligh. Baca Juga Fiqih Ibadah
Qurban: Pedoman Praktis dan Lengkap Ketiga, memang dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim, asulullah bersabda “Sesungguhnya semua perbuatan itu tergantung pada
niatnya”. Dalam perspektif fikih, hadis tersebut menjadi primadona bagi ulama fikih untuk
menjustifikasi bahwa niat itu menjadi penentu sah atau tidaknya sesuatu ibadah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa untuk sahnya suatu ibadah itu harus disertakan. Sedang dalam perspektif
tasawuf, implementasi bahwa niat itu menjadi penentu berpahala atau tidaknya suatu ibadah. Namun
perlu diketahui terlebih dahulu, bahwa izin yang diizinkan jika memang memenuhi dua syarat.
Keduanya adalah ibadahnya memiliki jenis yang sama dan ibadahnya tersebut bukan ibadah yang
berdiri sendiri,

Elma Apriliana 23 Des


Terimakasih atas jawaban mba 🙏

ani fitriya 23 Des


Wa'alaikumsalam wr.wb Ani fitriyah 2120202 Akan menjawab pertanyaan dari mba nafa dan mas
khoirudin karen pertanyaannya hampir sama Seperti yang kita tahu, bahwa sapi dapat dikurbankan
untuk tujuh orang. Artinya jika seseorang tidak mampu untuk membeli seekor sapi, maka biaya
pembelian hewan kurban bisa dilakukan dengan cara patungan yang maksimal tujuh orang. Ibnu
Qudamah dalam kitabnya al-Mughni mengatakan bahwa para ulama memperbolehkan patungan
kurban. Adapun syaratnya adalah, menggunkan hewan kurban sapi, kerbau atau unt. Yang yang
layak, sehat segar dan tidak penyakitan. Berdasarkan syarat ini, tentu hewan kurban bentuk kambing
tidak diperbolehkan. Sedangkan untuk kurban sapi juga demikian, tidak boleh lebih dari tujuh orang
Menurut Imam An- Nawawi, patungan kurban sapi atau unta yang dilakukan oleh tujuh orang itu
diizinkan, Baik yang patungan merupakan bagian dari keluarga maupun orang lain.Hukum kurban
patungan terdapat dalam hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam kitab Al-Mustadrak karya
Imam Al-Hakim.hukum kurban dengan patungan adalah sah dan diizinkan. Mohon maaf bila kurang
tepat 🙏

Muallifatul khazanah 23 Des


Waalaikumsalam saya muallifatul khazanah (2120209) akan menjawab pertanyaan dari M.khoirudin
sejatinya arisan qurban dapat kita pahami dalam dua maksud, yang pertama adalah dari hutang
kepada sesama. Dan kedua adalah saling tolong menolong dalam minta. Berhutang karena ibu dan
teman-teman satu komplek kumpulan sejumlah uang, kemudian dipasrahkan secara suka rela kepada
yang “menang” dengan cara diundi. Nah, orang yang menang dan mendapat giliran ini sejatinya ia
berhutang kepada seluruh anggota yang ikut arisan. Mengenai hukum berkurban dengan berhutang,
sebagian ulama ada yang memperbolehkan bahkan mengaruhi berqurban meskipun dengan
berhutang. Hal ini karena keutamaannya yang luar biasa dan waktunya pelaksanaan yang terbatas (4
hari dalam pengawasan).

ani fitriya23 Desember


Wa'alaikumsalam wr.wb Ani fitriyah 2120202 Akan menjawab pertanyaan dari mba elly Menurut saya
sih itu tergangung diri kita masing² yang akan menjalankan aqiqah terlebih dahulu terlebih dahulu
terlebih dahulu untuk masalah tetangga yang bilang untuk melakukan kurban terlebih dahulu jadikan
lah itu sebuah solusi, mau Tidak atau tidak itu jadi pilihan kita yang akan melaksanakan nya, aqiqah
saat kita sudah baligh pun sudah menjadi tanggung jawab diri kita sendiri dan sudah tidak jadi
tanggungan orang tua kita gitu Mohon maaf bila tepat 🙏
Tsania Rizka23 Desember
Assalamualaikum Saya Tsania Rizka Arifatul A'silah (2120187) Izin bertanya untuk qurban kan boleh
kambing, sapi, kerbau .. sedangkan aqiqah kan kambing, apakah jika boleh aqiqah menggunakan
selain menyembelih kambing? Mohon penjelasannya Terimakasih

Tria Marita23 Desember


Assalamualaikum wr.wb. Nama: Tria Marita Nim: 2120183 Ijin bertanya Bolehkah berkurban seekor
kambing tetapi uang yang di gunakan untuk membelinya adalah uang patungan sebagai mana yang
banyak dilakukan di sekolah? Terimakasih🙏

Muhamad Fahri 23 Des


Assalamu'alaikum Saya muhamad fahri 2120184 izin bertanya Bolehkah patungan untuk seekor
kambing sebagai mana yang banyak dilakukan di sekolah? Bukankah Nabi SAW juga menyembelih
kambing dan niatnya untuk sekeluarga? Mohon penjelasanya terima kasih

Fitri Maulidiyah 23 Des


Assalamu'alaikum Nama: Fitri Maulidiyah NIM: 2120203 Izin bertanya, Jika dalam suatu instansi
menggalang dana orangbanyak untuk menyelenggarakan qurban, maka bagaimana niat menyembelih
hewan tersebut? Mohon penjelasannya, terima kasih

ani fitriya 23 Des


Ok cukup pertanyaannya terimakasih 🙏

M. Aslakhul Shofwan 23 Des


Waalaikumsalam Saya M. Aslakhul Shofwan (2120182) Izin menjawab pertanyaan dari Mba Tsania
Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehan mengganti kambing dengan hewan lain. Hal itu
mengingat bahwa contoh yang ditemukan dari Rasulullah SAW memang dengan menyembelih
kambing. Akan tetapi apakah contoh dari Nabi SAW itu merupakan syarat dan ketentuan, ataukah
menjadi batas minimal, dalam hal ini para ulama berbeda pendapat. Biasanya para ulama
mengizinkan penyembelihan aqiqah dengan kambing, asalkan dari jenis hewan qurban, yaitu an-
na'am, seperti unta, sapi, atau kerbau. Namun ada sebagian ulama yang membatasi hanya
dibenarkan dengan penyembelihan kambing saja. Pendapat yang membolehkan beraqiqah dengan
selain kambing merupakan pendapat jumhur ulama seperti mazhab Al-Hanafiyah, As-Syafi'iyah, dan
Al-Hanabilah. Sedangkan di kalangan mazhab Al-Malikiyah, ada perbedaan riwayat antara yang
membolehkan dan yang tidak membolehkan. Namun yang lebih rajih, mazhab ini pun
membolehkannya. Imam Ibnul Mundzir membolehkan aqiqah dengan selain kambing, dengan alasan:
Kُ ‫ِمي‬K ‫َأ‬K‫ َو‬K‫ا‬K‫َد ًم‬K K‫ ُه‬K‫ َع ْن‬K‫وا‬Kُ‫ق‬K‫ي‬K‫ْه ِر‬K ‫قَة َفَأ‬K‫ي‬K‫َع ِق‬K ‫م‬KKِ ‫ا‬K‫ط‬
ُ ‫ي‬K‫ا وَ َأ ِم‬K‫ه َد ًم‬Kُ ‫ن‬Kْ‫ َع‬K‫ا‬K‫و‬Kُ‫ريق‬K ‫ه‬Kْ ‫ فَ َأ‬K‫ ٌة‬K‫ي َق‬Kِ‫ َعق‬K‫م‬K ‫ا‬K‫ط‬K ُ ‫َأ‬ ‫ٌ َأ‬ ْ ‫َأْل‬
‫ط‬K ِ ِ ‫ِمي‬K َ‫ و‬K‫ا‬K‫ َد ًم‬K‫ َع ْن ُه‬K‫ا‬K‫و‬Kُ‫ريق‬Kِ ‫ه‬Kْ َ‫ ف‬K‫ة‬K‫ي َق‬Kِ‫م َعق‬Kِ ‫ُاَل‬K‫غ‬K‫مَعَ ال‬lah‫ى‬K‫ ا َذ‬K‫ َع ْن ُه‬K‫وا‬lah K‫( ْ عن ُه‬HR.
Bukhari) Menurutnya, hadits ini tidak menyebutkan kambing, tetapi hewan secara umum, jadi boleh
saja dengan selain kambing. Maaf jika kurang tepat ‫َأْل َذ ى‬K‫ ا‬K‫ ُه‬K‫ َع ْن‬K‫ا‬K‫و‬K‫ط‬ ُ ‫ي‬K‫َأ ِم‬K‫ َو‬K‫م ا‬Kً ‫ه َد‬Kُ K‫َع ْن‬K K‫وا‬Kُ‫ق‬K‫ي‬K‫ْه ر‬K ‫َة َفَأ‬Kٌ ‫ق‬K‫ي‬K‫ َع ِق‬K‫م‬K ‫غ اَل‬Kُ ‫ال‬Kْ ‫َع‬K ‫َم‬K Bersama
ِ ِ
hewan itu ada aqiqahnya, maka sembelihlah, dan hilangkanlah. ” (HR. Bukhari) Menurutnya, hadits ini
tidak menyebutkan kambing, tetapi hewan secara umum, jadi boleh saja dengan selain kambing. Maaf
jika kurang tepat ‫َأْل َذ ى‬K‫ ا‬K‫ ُه‬K‫ َع ْن‬K‫ا‬K‫و‬K‫ط‬ ُ ‫ي‬K‫َأ ِم‬K‫ َو‬K‫م ا‬Kً ‫ه َد‬Kُ K‫َع ْن‬K K‫وا‬Kُ‫ق‬K‫ي‬K‫ْه ر‬K ‫َة َفَأ‬Kٌ ‫ق‬K‫ي‬K‫ َع ِق‬K‫م‬K ‫غ اَل‬Kُ ‫ال‬Kْ ‫َع‬K ‫َم‬K Bersama hewan itu ada aqiqahnya, maka
ِ ِ
sembelihlah, dan hilangkanlah. ” (HR. Bukhari) Menurutnya, hadits ini tidak menyebutkan kambing,
tetapi hewan secara umum, jadi boleh saja dengan selain kambing. Maaf jika kurang tepat

Siti Herdiyanti 23 Des


Assalamualaikum Nama Siti Herdiyanti NIM 2120196 Izin bertanya, tapi hukumnya ketika
menyembelih hewan qurban dengan pisau yang tidak / kurang tajam? Terimakasih mohon
penjelasannya

ani fitriya 23 Des


Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah
taqarrubku. "Walaupun menggunakan uang patungan tetapi niat untuk menyembelih hewan kurban
tetap sama Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah,
terimalah taqarrubku. "Walaupun menggunakan uang patungan tetapi niat untuk menyembelih hewan
kurban tetap sama Mohon maaf bila kurang tepat 🙏

ani fitriya 23 Des


Wa'alaikumsalam wr.wb Ani fitriyah 2120202 Akan menjawab pertanyaan dari mba herdiyanti
pisaunya wajib sangat tajam agar tak menyakiti dan membuat hewannya stres saat lehernya
digorok.Hal ini sangat disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Sebab, jika pisaunya tumpul akan sulit
memutus urat nafasnya sehingga bakal menyakiti hewan tersebut. peraturan ini ada hadisnya. Di situ
referensi, gunakanlah pisau yang setajam mungkin. Makin Tajam, makin baikIni berdasarkan hadis
Dari Syaddad bin Aus radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda, ‫إن‬
K‫ه‬K‫حت‬K‫بي‬K‫ ذ‬K‫ح‬K‫ير‬K‫ فل‬K‫ته‬K‫فر‬K‫ ش‬K‫كم‬K‫ أحد‬K‫حد‬K‫ لي‬K‫ و‬K‫بح‬K‫ الذ‬K‫ا‬K‫نو‬K‫ فأحس‬K‫تم‬K‫بح‬K‫ ذ‬K‫لة وإذا‬K‫قت‬K‫ ال‬K‫وا‬K‫سن‬K‫أح‬K‫ ف‬K‫تم‬K‫ذا قتل‬K‫ فإ‬K‫ىء‬K‫ل ش‬K‫ ك‬K‫ على‬K‫سان‬K‫ح‬K‫ اإل‬K‫ب‬K‫ كت‬K‫“ هللا‬Sesungguhnya
Allah berbuat mewajibkan ihsan (baik) dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka bunuhlah
dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam
pisaunya dan menyenangkan sembelihannya. ” (HR Muslim). Selain itu, sebaiknya kita tidak
mengasah pisau di depan hewan kurbannya yang akan hilang karena ini akan menyebabkan dia
ketakutan sebelum disembelih. Mohon maaf bila kurang tepat 🙏

Muallifatul khazanah 23 Des


Waalaikumsalam saya muallifatul khazanah (2120209) akan menjawab pertanyaan dari M.fahri
(2120184) Patungan atau kongsi membeli kambing hukumnya tidak sah sebagai kurban. Namun,
ketepatan hal tersebut telah terlanjur dilakukan maka status daging yang disembelih hanya sebagai
sedekah biasa yang brpahala, namun tak memiliki perubahan seperti kurban. Adapun solusi yang bisa
dicapai adalah dengan menghibahkan uang hasil patungan tersebut kepada satu orang untuk
kemudian dibelikan kambing. Dengan demikian, kambing yang dibeli menjadi haknya secara utuh dan
sah dikurbankan atas namanya. Ia juga dapat memberikan pahala kurbannya untuk sejumlah orang
yang tergabung dalam kongsi

ani fitriya 23 Des


Wa'alaikumsalam Ani fitriyah 2120202 Akan menjawab pertanyaan dari mas fahri Boleh jika kita
bekurban dengan uang patungan Menurut Imam An- Nawawi, patungan kurban sapi atau unta yang
dilakukan oleh tujuh orang itu dibolehkan, baik yang patungan merupakan bagian dari keluarga
maupun orang lain.Hukum kurban patungan terdapat dalam hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas
dalam kitab Al-Mustadrak karya Imam Al-Hakim. Jika untuk satu ekor kambing dan niatkan untuk satu
keluarga juga boleh.

ani fitriya 23 Des


Qurban satu ekor kambing untuk sekeluarga pada diwahyukan. Rasulullah pun pernah meniatkan
qurban satu ekor domba untuk dirinya dan keluarganya. Peristiwa ini diriwayatkan oleh 'Atho' bin
Yasar yang berkata: Dalam Tuhfatul Ahwadzi juga terdapat pernyataan yang memperbolehkan qurban
seekor kambing untuk satu keluarga, meskipun jumlah anggota keluarganya banyak. Dalil tersebut
didukung pula oleh pernyataan Al Hafizh Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad: “Di antara petunjuk Nabi
Sallahu Alaihi wa Salam, satu kambing sah untuk qurban satu orang dan keluarganya meskipun
jumlah mereka banyak.” Para ulama, tiga syarat yang memperbolehkan qurban untuk keluarga:
tinggal bersama, memiliki hubungan kekerabatan, dan memiliki satu keluarga serta pemberi nafkah
yang sama. Jika ketiga syarat tersebut terpenuhi,
ani fitriya 23 Des
Wa'alaikumsalam Ani fitriyah 2120202 Akan menjawab pertanyaan dari mba tria maritha hukum
kurban dengan patungan adalah sah dan diizinkan. Seperti yang kita tahu, bahwa sapi dapat
dikurbankan untuk tujuh orang. Artinya jika seseorang tidak mampu untuk membeli seekor sapi, maka
biaya pembelian hewan kurban bisa dilakukan dengan cara patungan yang maksimal tujuh orang.
Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Mughni mengatakan bahwa para ulama memperbolehkan patungan
kurban. Adapun syaratnya adalah, menggunkan hewan kurban sapi, kerbau atau unt. Yang yang
layak, sehat segar dan tidak penyakitan. Berdasarkan syarat ini, tentu hewan kurban bentuk kambing
tidak diperbolehkan. Sedangkan untuk kurban sapi juga demikian, tidak boleh lebih dari tujuh orang
Menurut Imam An-Nawawi, patungan kurban sapi atau unta yang dilakukan oleh tujuh orang itu
dibolehkan, baik yang patungan merupakan bagian dari keluarga maupun orang lain. Mohon maaf bila
kurang tepat 🙏

Anda mungkin juga menyukai