Anda di halaman 1dari 7

Blog 

> Berbagi > Bolehkah Berkurban tapi Belum Akikah? Cek Jawabannya DisiniBerbagiInspirasi

Bolehkah Berkurban tapi Belum


Akikah? Cek Jawabannya Disini

Posted byBySantoso9 Min Read2.7k Views

Daftar isi
Pengertian Akikah
Hukum Akikah
Pengertian Kurban
Hukum Kurban
Lalu Bolehkah Berkurban tapi Belum Akikah? Berikut Hukumnya dalam Islam
1. Jawaban
2. Apa Kaitannya Ibadah Kurban dan Akikah? 

Bolehkah berkurban tapi belum akikah? Menurut hukumnya kedua ibadah tersebut adalah
sunnah muakkad yang mendapatkan keistimewaan tersendiri.
Bagaimana hukumnya dalam Islam jika belum akikah tapi ingin berkurban? Bolehkah berkurban
tapi belum akikah? Beberapa orang bertanya mengenai ketentuan ini sehingga dibutuhkan
pembahasan lebih dalam lagi. 

Terlebih sebentar lagi akan menemui bulan Dzulhijjah yang mana pada tanggal 10 Dzulhijjah
adalah hari raya idul Adha. Dengan melihat kedua sunnah tersebut maka bisa dikatakan bahwa
keduanya memiliki kesamaan yaitu menyembelih hewan dan dagingnya untuk dibagikan. 

Akan tetapi, keduanya jelas berbeda meskipun sama-sama sunnah yang memiliki nilai ibadah.
Agar bisa memahami bagaimana perbedaan dari kedua sunnah tersebut maka bisa membaca
artikel ini. 

Baca juga:   PROMO! Harga Kambing Kurban Murah 2023 di Yatim Mandiri
Aja

Pengertian Akikah

Pengertian dari sunnah ini yaitu akikah harus diketahui terlebih dahulu sebelum
melaksanakannya. Secara bahasa, arti dari akikah ini adalah rambut kepala bayi yang sudah
tumbuh sejak lahir. Yang mana, menurut bahasa akikah adalah menyembelih hewan ternak atas
kelahiran anak. 

Hal ini dilakukan sesuai dengan adanya ketentuan dari syara’. Tujuan akikah ini sendiri
sebenarnya adalah bentuk atas rasa syukur yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Rasa syukur
tersebut ditorehkan karena sudah diberikan seorang anak yang didambakan pada setiap keluarga. 
Hukum Akikah

Melihat dari sejarah yang terjadi, akikah ini pertama dilakukan oleh dua orang saudara kembar.
Yang mana kedua orang itu adalah cucu Nabi Muhammad SAW yang berasal dari anaknya
Fatimah dan menantunya Ali bin Abi Thalib. Cucu nabi ini bernama Hasan dan Husein. 

Apabila ingin melihat dari hadist Rasulullah maka bisa melihat sabda di bawah ini:

“Dari Samurah Ra., sesungguhnya Rasulullah saw berkata “Anak yang baru lahir masih
tergadai sampai disembelihkan baginya akikah pada hari yang ketujuh dari hari lahirnya,
dan hari itu juga hendaklah dicukur rambutnya, dan diberi nama.” (HR. At-Tirmizi).

Dalam hadis tersebut terdapat kata tergadai yang memiliki arti seperti jaminan yang harus ditebus
dengan bayaran. Dan hukumnya adalah wajib bagi orang yang mampu secara finansial. Akan
tetapi, menurut Mazhab Syafi’I, akikah ini memiliki hukum sunnah muakkad. 

Yang mana sunnah mu’akkad ini sudah mendekati hukum wajib. Apabila seorang muslim
menazarkan akan melakukan akikah maka hukumnya adalah wajib. 

Untuk hewan yang disembelih untuk akikah ini sama dengan syarat sah hewan yang digunakan
untuk berkurban. Sedangkan, takaran akikah ini berbeda yaitu 2 ekor kambing untuk anak laki-
laki dan 1 ekor kambing untuk anak perempuan seperti sabda Rasulullah SAW, yaitu:

“Dari Amr bin Syuaib berkata bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: “Barang siapa diantara
kamu ingin beribadah tentang anaknya hendaklah dilakukannya, untuk anak laki-laki dua
ekor kambing yang sama umurnya dan untuk anak perempuan seekor kambing.” (HR.
Ahmad).

Baca artikel:   Kurban untuk Orang yang Sudah Meninggal Apakah Boleh?

Pengertian Kurban

JIka pertanyaan mengenai bolehkah berkurban tapi belum akikah? Maka harus mengenal juga
pengertian mengenai kurban ini. Berdasarkan bahasa Arab, kurban adalah qariba – yaqrabu –
qurban wa qurbanan wa qirbanan. Arti dari kata kurban tersebut adalah dekat. 

Apabila diambil kesimpulan, kurban artinya adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan
melakukan penyembelihan hewan ternak. Untuk kurban ini sendiri bisa dilaksanakan setiap
setahun sekali yang mana adalah perayaan Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. 

Melihat dari pengertiannya, maka bisa dikatakan bahwa tujuan dari kurban ini adalah untuk
meningkatkan rasa taqwa kepada Allah SWT. Sebagai seorang muslim maka boleh berkurban
dengan syarat yang harus dipenuhi yaitu muslim, mampu secara finansial, dan sudah baligh. 

Siapa saja bisa melaksanakan kurban ini asalkan memenuhi syarat sah tersebut dan tidak ada
syarat gender untuk melaksanakan ibadah ini. Baik laki-laki maupun perempuan keduanya sama
saja boleh menjalankan ibadah sunnah ini. 
Hukum Kurban

Selanjutnya, jika ingin melaksanakan kurban maka bisa melihat hukum dari kurban itu sendiri.
Untuk hukum kurban sebenarnya terdapat dua pendapat yang berbeda yaitu ada yang menyatakan
bahwa kurban adalah wajib dan ada yang menyatakan bahwa hukumnya adalah sunnah
muakkad. 

Untuk ulama yang menyatakan bahwa hukum kurban adalah wajib memiliki dasar dari Q.S Al
Kautsar Ayat 2 yang artinya:

“Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah).” 

Sedangkan, untuk ulama yang menyatakan bahwa hukum kurban adalah sunnah muakkad
memiliki dasar dari HR. Ahmad dan Ibnu Majjah, yang memiliki arti:

“Barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah ia
mendekati (menghampiri) tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Yang dimaksud dengan sunnah muakkad berarti kurban ini tidak diwajibkan untuk seorang
muslim yang tidak mampu. Namun, sangat dianjurkan bagi umat muslim yang memiliki
kemampuan secara finansial. Dan memang, di Indonesia banyak yang menyetujui hadis di atas. 

Ketentuan untuk kurban sendiri adalah sebagai sunnah muakkad yang dianjurkan agar muslim
yang berkurban mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT. 
Selain pahala dan ridho dari Allah SWT, ternyata barang siapa yang melakukan ibadah sunnah
kurban pada bulan Dzulhijjah ini maka akan mendapatkan keistimewaan. Hal tersebut
dikarenakan kurban sendiri sebagai bentuk rasa taqwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Agar bisa melaksanakan ibadah kurban maka seseorang harus mengetahui berbagai macam syarat
sah dan ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga ibadah kurbannya diterima di sisi Allah
SWT. 

Artikel lainnya:   Wajibkah Menyebutkan Nama Pekurban Saat Hewan


Disembelih?

Lalu Bolehkah Berkurban tapi Belum


Akikah? Berikut Hukumnya dalam
Islam

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa akikah dan kurban adalah ibadah dengan hukum


sunnah muakkad. Oleh sebab itu, barangsiapa yang mampu maka bisa melaksanakan kedua
ibadah ini dan waktunya juga berbeda. 

1. Jawaban
Untuk pertanyaan yang muncul di atas maka jawabannya adalah boleh. Berkurban namun belum
akikah tetap diperbolehkan karena akikah biasanya akan dilakukan oleh orang tua dari anak
tersebut. Tentu saja hal ini tidak boleh disepelekan sehingga harus tetap berusaha dengan
maksimal. 

Ada pula pendapat dari Imam Ahmad yang menyatakan bahwa apabila saat kecilnya orang
tersebut orang tuanya tidak melakukan akikah atasnya maka saat dewasa tetap diperbolehkan
untuk berkurban. Dilanjutkan dengan menyatakan bahwa semoga kurban tersebut mampu
mewakili akikah masa kecilnya. 

Melihat dari sejarah Nabi Muhammad SAW yang melakukan akikah penyembelihan kurban
untuk kedua cucunya. Hal tersebut dilakukan karena pada saat itu kondisi anak-anak Nabi sedang
dalam kesusahan. Yang mana untuk hukumnya juga memang tidak wajib bagi orang yang tidak
mampu. 

Tentu saja sah-sahnya saja dilakukan karena untuk akikah sendiri bukan merupakan tanggung
jawab pribadi. Dan ibadah ini adalah bentuk rasa syukur orang tua kepada Allah SWT berbeda
dengan kurban yang memiliki pengertian sebagai bentuk dari taqwa dan mendekatkan diri kepada
Allah SWT. 

2. Apa Kaitannya Ibadah Kurban dan Akikah? 


Selanjutnya, apabila masih terdapat pertanyaan mengenai bolehkah berkurban tapi belum akikah?
Tentu saja bisa dilihat dari keterkaitan antara kedua ibadah tersebut. Hukum kurban tapi belum
akikah tentu diperbolehkan karena keduanya tidak memiliki keterkaitan antara satu dengan
lainnya. 

Tidak ada larangan untuk orang yang ingin melakukan kurban meskipun sebelumnya belum
diakikah atasnya oleh kedua orang tua. 

Bisa dilihat juga dari pengertian di atas bahwa untuk aqiqah itu sendiri merupakan bentuk rasa
syukur orang tua kepada Allah SWT. Sedangkan, kurban adalah tanggung jawab pribadi yang
bisa dilakukan apabila memang sudah mampu untuk menunaikan ibadah kurban. 

Setelah mengetahui pengertian dari akikah dan kurban serta hukumnya, maka bolehkah
berkurban tapi belum akikah? Jawabannya adalah boleh. Dan jika ingin melakukan
ibadah kurban bisa memilih tempat terpercaya seperti Yayasan Yatim Mandiri yang
amanah dan berpengalaman. 

Anda mungkin juga menyukai