DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
“MODUL PEMBELAJARAN SOSIO EMOSIONAL”
OLEH :
KELOMPOK 3
1. CICI LESTARI
2. DIAN TIFFANI
3. DILLA AINUM MARDHIYYAH
4. DONI ZULFADLI
5. ESTI APRILIA USMAN
6. NADILLA RAHMI FITRI
1. Identitas Umum
Penyusun : Kelompok 3
Mata pelajaran : Fisika
Jenjang : SMA
Kelas/ fase : X/ E
Semester : 2
Tema/ topic : Energi Terbarukan
Tahun pelajaran : 2022/2023
Alokasi waktu : 1 kali pertemuan (3 x 45 menit)
Instansi/ sekolah : SMA N Padang
2. Kompetensi Awal
1. Peserta didik telah mempelajari pengukuran.
2. Peserta didik telah mempelajari energi dan perubahannya.
3. Peserta didik telah mempelajari gaya dan gerak.
4. Peserta didik seringkali mengira bahwa usaha merupakan besaran vektor, sebab besaran
yang menyusun persamaan usaha adalah besaran vektor, padahal besaran-besaran
tersebut dioperasikan dengan perkalian dot product. Guru perlu memberi penekanan
bahwa usaha merupakan besaran skalar.
3. Profil Pelajar Pancasila
Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar menjadi pribadi
yang memiliki profil pelajar Pancasila sebagai berikut :
1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
2. Berkebhinekaan Global
3. Bergotong Royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
4. Sarana Prasarana
Sarana Prasarana Media
1. Papan tulis 1. Modul Ajar
2. Spidol
2. Power Point
3. Laptop/Komputer
4. Jaringan Internet 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5. LCD Proyektor
4. Buku teks
6. Lingkungan belajar yang tidak bising
dan nyaman
2
5. Karakteristik Peserta Didik
Secara umum, modul ajar ini dikembangkan untuk :
Peserta didik regular/tipikal Ya
Peserta didik dengan kesulitan belajar Ya
Peserta didik berpencapaian tinggi Ya
Peserta didik dengan ketunaan Ya
6. Model dan Metode Pembelajaran yang Digunakan
1. Model yang digunakan model kooperatif learning
2. Diferensiasi yang diberikan berupa diferensiasi konten dengan menyediakan berbagai materi
ajar, diferensiasi proses berdasarkan hambatan belajar murid, serta diferensiasi produk
berdasarkan karya yang dihasilkan dalam diskusi kelompok.
3. Kompetensi Sosial Emosional yang dikembangkan adalah kesadaran diri (Kegiatan
individu), Kesadaran sosial (Kegiatan diskusi) dan pengambilan keputusan yang
bertanggungjawab (Kegiatan refleksi akhir pembelajaran)
KOMPONEN INTI
7. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Domain Cp Indikator Pencapaian Tujuan
Pembelajaran
3
8. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang dilakukan di awal atau sebelum
memulai kegiatan pembelajaran. Asesmen diagnostik yang dilakukan ada 2 yaitu:
a. Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan menggunakan instrument tes
gaya belajar dan tes kepribadian dengan melibatkan guru BK.
b. Asesmen diagnostik kognitif
Melalui guru mata pelajaran menggunakan instrument tes awal (pre test).
Bentuk : Tes
Instrumen : Tes Tulis
Soal:
1) Tuliskan macam-macam atau bentuk-bentuk energi yang kamu ketahui!
2) Tuliskan sumber-sumber energi yang kamu ketahui!
3) Tuliskan lambang besaran usaha!
4) Tuliskan besaran Fisika apa saja yang ada pada kincir air
5) Tuliskan perbedaan energi terbarukan dan tak terbarukan
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif adalah asesmen yang dilakukan selama proses kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun projek. Asesmen formatif meliputi 3 ranah
yaitu
a. Sikap
Meliputi profil pelajar Pancasila yang ditargetkan pada modul ini
Bentuk : Non tes (observasi)
Instrumen : Lembar observasi
4
b. Pengetahuan
Meliputi setiap TP pada elemen pemahaman/ pengetahuan
Bentuk : Tes tertulis
Instrumen :
Soal:
Pertemuan 1
1) Kelompok tani dari desa tetangga terancam mengalami gagal panen akibat
musim kemarau. Mereka memutuskan membuat kincir air seperti kelompok
tani Desa Manggungsari. Jika perpindahan air pada kincir sejauh 6 m dengan
gaya dorong aliran airnya sebesar 62,21 N, Tentukan:
a. Torsi yang bekerja pada kincir jika diketahui jari- jari kincir air 3 m
b. Usaha yang dihasilkan oleh gaya dorong aliran air pada kincir air tersebut
adalah Joule.
Pertemuan 2
1)
2) Gaya sebesar 40 N digunakan untuk me narik sebuah benda pada lantai datar.
Tali yang digunakan untuk menarik benda membentuk sudut 45° dan ben da
berpindah sejauh 4√2 m. Besar usaha yang dilakukan adalah . . .
3)
5
6) Suatu partikel bermassa 1 kg didorong dari permukaan meja hingga kecepatan
pada saat lepas dari bibir meja = 2 m/s seperti pada gambar di bawah ini. Energi
mekanik partikel pada saat ketinggiannya = 1 m, adalah (g = 10 m/s)
7) Suatu benda bermassa 2 kg dilempar vertikal keatas dengan kecepatan 50 m/s
seperti pada gambar di bawah ini. Energi mekanik benda tersebut pada saat
ketinggian maksimum adalah (g = 10 m/s)
8) Air terjun setinggi 20 m digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air
(PLTA). Setiap detik air mengalir 10 m3 . Jika efisiensi generator 55% dan
percepatan gravitasi g = 10 m/s2 , maka daya rata-rata yang dihasilkan (dalam
kW) adalah ....
9) Suatu mesin melakukan usaha sebesar 3600 J setiap selang waktu 1 jam. Mesin
tersebut memiliki daya sebesar ....
c. Keterampilan
Meliputi setiap TP pada elemen performa/ keterampilan
Bentuk : Non Tes (presentasi)
Instrumen : Lembar observasi
Aspek yang dinilai
NAMA Pemahaman
NO PESERTA Ketepatan Pengungkapan Menyampaikan terhadap Menarik Nilai Ket
DIDIK jawaban gagasan pendapat materi yang kesimpulan
didiskusikan
Keterangan:
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
2 = Kadang- kadang, apabila kadang kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
9. Pemahaman Bermakna
1. Pemanfaatan energi di lingkungan masyarakat
2. Bentuk bentuk energi dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
6
Materi: Energi dan Bentuk Energi
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Model Pembelajaran Kooperatif
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
dengan:
mempersiapkan suasana belajar yang kondusif
meminta perwakilan kelas untuk memimpin do’a
mencek kehadiran peserta didik
(Kegiatan awal rutin (memberi salam, berdo’a, mengecek kehadiran) yang
bertujuan untuk mempersiapkan murid untuk melakukan kegiatan selanjutnya
(KSE Kesadaran diri, pengelolaan diri )
3. Guru memberikan tes diagnostik untuk mengetahui kepampuan awal peserta didik tentang
materi
Menyampaikan tujuan dan motivasi kepada peserta didik
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi energi dan bentuk energi
2. Guru memberikan apersepsi tentang energi
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang pengukuran (besaran, satuan, dan
dimensi).
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang energi dan perubahannya.
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang gaya dan gerak.
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang usaha
3. Guru memberikan motivasi peserta didik dengan mendekatkan materi energi dengan
lingkungan peserta didik
- Guru menampilkan gambar atau video terkait tentang kincir air di desa.
(Guru mulai mengingatkan siswa akan materi dan pengalaman belajar di masa
lampau, “ KSE kesadaran diri, mengidentifikasi emosi dalam diri)
4. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari
- Pernahkah Kalian melihat kincir air?
- Apa fungsi kincir air bagi masyarakat?
- Apa saja besaran fisika pada kincir air?
(Guru mengajak siswa untuk rileks dengan memberikan pertanyaan pemantik)
5. Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaan untuk materi energi dan bentuk energy
Kegiatan Inti (100 menit)
Menyampaikan informasi Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan
demonstrasi atau lewat bacaan
- Guru menjelaskan pengertian Energi, Debit, Torsi, Usaha,
Daya,
- Guru menjelaskan bentuk-bentuk energi: energi kinetik,
energi potensial, Kalor, energi listrik (Diferensiasi
Konten)
7
Mengorganisasikan peserta - Guru mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok
didik dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan diskusi kelompok (Diferensiasi
belajar
proses )
- Guru mengarahkan peserta didik pada tujuan diskusi,
mekanisme dalam melakukan diskusi, dan hasil-hasil yang
diharapkan dari kegiatan diskusi (Diferensiasi proses )
8
Pertemuan ke-2 (3 x 45 menit)
Materi: Usaha dan energi
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Model Pembelajaran PBL
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
dengan:
mempersiapkan suasana belajar yang kondusif
meminta perwakilan kelas untuk memimpin do’a
mencek kehadiran peserta didik
(Kegiatan awal rutin (memberi salam, berdo’a, mengecek kehadiran) yang
bertujuan untuk mempersiapkan murid untuk melakukan kegiatan selanjutnya
(KSE Kesadaran diri, pengelolaan diri )
Menyampaikan tujuan dan motivasi kepada peserta didik
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi bentuk-bentuk energi
2. Guru memberikan apersepsi tentang bentuk-bentuk energi
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang pengukuran (besaran, satuan, dan
dimensi).
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang energi dan perubahannya.
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang gaya dan gerak.
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang usaha
Guru memberikan motivasi peserta didik dengan mendekatkan materi usaha dan
energidengan lingkungan peserta didik (Guru mulai mengingatkan siswa akan materi
dan pengalaman belajar di masa lampau, “ KSE kesadaran diri, mengidentifikasi
emosi dalam diri)
- Guru menampilkan gambar atau video terkait konsep usaha dalam kehidupan sehari-
hari.(Differensiasi konten)
4. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari
- Pernahkah Kalian mendorong atau menggeser meja?
- Pernahkah kalian mendorong benda tetapi bendanya tidak berpindah tempat?
- Proses apa saja yang termasuk kedalam usaha secara fisika?
5. Guru menyampaikan cakupan materi pembelajaan untuk materi usaha dan energi
9
Tahap 1. Orientasi 1. Guru memberikan gambar/ informasi tentang
Pada Masalah pembangkit listrik tenaga uap.
2. Menemukan permasalahan dari informasi yang
diberikan (KSE Kesadaran diri, Pengelolaan diri)
3. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang
ditampilkan dan mengkritisi masalah yang terjadi
(KSE Kesadaran diri-menunjukkan integritas dan
mengembangkan diri).
4. Guru mengajukan pertanyaan pematik, “Apa yang
akan terjadi jika batubara di alam habis?”
5. Guru mengarahkan peserta didik untuk bertanya
terkait kasus yang disajikan
6. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
7. Guru menyampaikan CP serta tujuan dari materi yang
akan dipelajari
10
kemampuan/kekuatan orang lain).
3. Guru membimbing pelaksanaan presentasi tiap
kelompok
12
LAMPIRAN
13
Energi panas merupakan salah satu energi yang paling umum sebagai bentuk akhir dari
perubahan bentuk bentuk energi. Energi panas akan mengalir jika terdapat perbedaan suhu
antara dua benda.
Coba analisis pernyataan berikut, bagaimana menurut mu?
Segala sesuatu yang bergerak memiliki energi kinetik.
Cahaya, dan semua gelombang elektromagnetik, bergerak, semuanya adalah bentuk
energi kinetik.
Kalor adalah pergerakan atom penyusun sesuatu, jadi mengandung jenis energi kinetik.
Suara adalah pergerakan atom atau molekul – juga merupakan jenis energi kinetik.
Sesuatu di atas tanah berpotensi jatuh – yaitu bergerak – sehingga memiliki energi
potensial gravitasi.
Segala sesuatu yang dibakar atau dimakan sebagai makanan mengandung energi
potensial kimia.
Listrik dapat digunakan untuk menghasilkan cahaya, panas dan suara, dan untuk
membuat benda bergerak – Ini merupakan bentuk energi potensial.
Pegas, dikompresi atau diperpanjang, akan bergerak ketika dilepaskan – pegas elastis
memiliki energi potensial.
Pengukuran Energi (Usaha dan Daya)
14
dengan usaha yaitu Joule. Namun dalam kehidupan sehari-hari, satuan energi sering dinyatakan
dalam kalori untuk sumber energi dari makanan dan kWh untuk sumber energi energi listrik.
1 kalori setara dengan 4,2 Joule.
kWh yaitu singkatan kilo Watt hour dengan watt merupakan satuan untuk Daya.
Daya
Daya yaitu laju setiap satu joule usaha setiap satuan waktu. Jika sebuah mesin mobil
melakukan usaha 500 J selama 10 s, daya yang dihsailkannya adalah 50 W. Sebuah mobil kecil
menghasilkan daya maksimum sebesar 25 MW.
1 kilo Watt = 103 Watt
1 Mega Watt = 106 Watt
1 Giga Watt = 109 Watt
1 kWh = 1 kilo Watt hour = 103 x 1 jam
= 1000 Watt x 60 menit
= 1000 Watt x 60 x 60 second
= 3600 000 Watt.second
= 3600 000 Joule
= 3,6 x 105 Joule
Hukum Kekekalan Energi dan Transformasi Energi
Energi bersifat kekal, artinya energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
namun energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya (tranformasi). Contoh
pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA), terjadi perubahan energi potensial dari air pada
ketinggian tertentu menjadi energi kinetik saat air bergerak ke bawah dan memutarkan turbin,
putaran turbin menggerakan kumparan/magnet sehingga menghasilkan energi listrik.
15
Selain pembangkit listrik tenaga air yang berskala besar, di Indonesia di beberapa desa
sudah banyak dikembangkan pembangkit listrik dengan menggunakan sumber air mengalir
berskala kecil atau disebut tenaga mikrohidro. Contoh pemanfaatan air irigasi menjadi
pembangkit listrik di desa Blimbing Kec.Boca dengan menghasilkan energi sebesar 30.000 kilo
watt.
https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/semarang/irigasi-dimanfaatkan-untuk-
pembangkit-listrik/
Efisiensi
Pada penggunaan air irigasi untuk sumber energi listrik, terdapat perubahan energi
potensial dan energi kinetik air yang digunakan untuk menggerakan generator kemudian
dihasilkan energi listrik. Besar energi listrik yang dihasilkan sebagai energi keluaran selalu
lebih kecil dari energi kinetik air sebagai energi masukan. Efisiensi konversi energi (η )
merupakan perbandingan energi keluaran dan energi masukan.
Sumber Sumber Energi
Sumber energi utama dapat dibedakan menjdi dua jenis yaitu :
1. Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak
terbatas dan tidak pernah habis. Contohnya energi matahari, angin, air dan panas bumi
2. Energi tidak terbarukan ialah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang
melalui proses pembentukan selama ratusan tahun. Dan apabila energi ini habis, maka
memerlukan waktu yang lama untuk dapat menggantikan energi tersebut. Contoh
minyak bumi, batu bara dan gas.
Dewasa ini dengan berkembangnya kebutuhan manusia dan meningkatnya jumlah
populasi, kebutuhan akan sumber energi semakin meningkat sedangkan sumber energi yang
banyak digunakan yaitu sumber energi dari bahan tidak terbarukan (bahan bakar fosil) seperti
16
minyak bumi dan gas. Jika tidak ada upaya untuk mengubah sumber energi utama yang
digunakan dalam kehidupan masyarakat modern sekarang, para ahli memperkirakan akan
terjadi krisis energi bagi kehidupan manusia masa depan. Selain itu, penggunaan bahan bakar
fosil juga tidak ramah lingkungan karena efek polusi karbondioksida yang dikeluarkannya.
Oleh karena itu diperlukan upaya pengembangan teknologi yang dapat memanfaatkan sumber
sumber energi terbarukan, mengingat Indonesia memiliki berbagai potensi pengembangan
tersebut.
1. Energi Surya
Energi surya atau energi matahari merupakan sumber energi utama di muka bumi.
Segala kehidupan yang berlangsung sebagian besar sumber energinya berasal dari
matahari. Mulai dari proses produksi makanan oleh tumbuhan melalui fotosintesis dengan
menggunakan ultraviolet dari sinar matahari, sampai penggunaan sinar matahari sebagai
sumber energi listrik. Teknologi yang dapat mengubah energi surya menjadi energy listrik
yaitu Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik. Sel surya dapat dianalogikan sebagai
komponen dengan dua terminal atau sambungan. Sel surya berfungsi seperti dioda, saat
diberi cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan searah. Pada umumnya satu sel surya
komersial menghasilkan tegangan searah sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit
dalam skala milliampere per cm2. Tegangan ini sangat kecil sehingga sejumlah sel surya
disusun secara seri membentuk panel surya. Satu panel surya komersial menghasilkan
tegangan searah bervariasi bergantung pada dimensinya. Pada umumnya tegangan yang
dihasilkan antara 3 - 12 V dalam kondisi penyinaran standar.
17
Sumber gambar : https://ekonomi.bisnis.com/read/20200313/44/1212897/ini-lokasi-ladang-
panel-surya-terbesar-di-indonesia
Salah satu Pembangkit listrik tenaga surya yang dikembangkan di Indonesia yaitu PLTS
Likupang yang berlokasi di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten
Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Terdapat 64.620 hamparan panel surya
membentang di atas ladang seluas 29 hektare dan menghasilkan energi mencapai 15
Megawatt per harinya.
2. Energi Angin
Energi terbarukan yang berasal dari energi angin di Indonesia mulai dikembangkan.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB) atau angin yang menggunakan kincir angin
raksasa dikembangkan di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap,
Sulawesi Selatan (Sulsel). PLTB ini memiliki 30 Wind Turbin Generator (WTG) atau
kincir angin dan menghasilkan listrik sebesar 75 Mega Watt (MW). PLTB Sidrap
merupakan pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang
memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar.
18
Sulewana, Poso, Sulawesi Tengah, PLTA Sigura-Sigura Samosir, Sumatera Utara, dan
masih banyak lagi.
PLTA merupakan salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah
menjadi energi listrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang
mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin
air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
4. Energi Geotermal
Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari sumber panas bumi. Jika
diibaratkan air dingin dimasukan ke dalam poros atau lubang batuan di bawah permukaan
bumi, maka akan keluar uap air pada poros atau lubang lainnya. Uap air ini yang kemudian
dapat digunakan untuk menggerakan turbin dan menghasilkan energi listrik. Pembangkit
listrik tenaga geothermal (panas bumi) di Indonesia salah satunya yaitu PLTP Kamojang
Jawa Barat. PLTP Kamojang mulai beroperasi pada tahun 1982 dengan 1 unit pembangkit
dan terus berkembang sampai hari ini mengoperasikan 7 pembangkit dengan daya listrik
yang dihasilkan sebesar 375 MW.
19
Sumber gambar : https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/30180/pltp-kamojang-unit-1-
cikal-bakal-pembangkit-geothermal-di-tanah-air
20
Lampiran 2. Asesmen
Asesmen Formatif
Penilaian Sikap (profil pelajar pancasila )
Berkebhinekaan
Gotong Royong
Bernalar Kritis
Beriman Dan
Nilai
Bertakwa
Mandiri
Akhir
Kreatif
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 6 = 600
3. Nilai Akhir = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai
4. Kriteria / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
21
Penilaian diri
Format penilaian diri untuk aspek sikap Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok
Nama : -------------------------------
Nama-nama anggota kelompok : -------------------------------
Kegiatan kelompok : -------------------------------
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, tulislah huruf A,B,C atau D didepan
tiap pernyataan:
A : selalu C : kadang-kadang
B : sering D : tidak pernah
1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5. Selama kerja kelompok, saya….
---- mendengarkan orang lain
---- mengajukan pertanyaan
---- mengorganisasi ide-ide saya
---- mengorganisasi kelompok
---- mengacaukan kegiatan
---- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?
-----------------------------------------------------------------------
22
Lembar Penilaian Diri Sikap Jujur
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :
Petunjuk :
Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi kalian sehari-hari
Keterangan :
SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan
KD =Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
TP =Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Pernyataan TP KD SR SL
1. Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan
ulangan
2. Saya menyalin karya orang lain dengan
menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan
tugas
3. Saya melaporkan kepada yang berwenang jika
menemukan barang
4. Saya berani mengakui kesalahan yang saya
dilakukan
5. Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban
teman yang lain
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai Perolehan = X 100
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
23
Penilaian sejawat
Format penilaian sejawat
Petunjuk :
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain
2. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah
3. Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan
4. Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri
Teman saya mengembalikan alat kebersihan, dan
5. laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat
penyimpanan semula
Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
6.
petunjuk guru
Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila
7.
diberikan tugas oleh guru
8. Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang
lain
9. Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain
10. Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan
kesulitan
11. Teman saysa masuk kelas tepat waktu
12. Teman saya memakai seragam sesuai tata tertib
13. Teman saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
14. Teman saya membawa buku teks sesuai mata pelajaran
15.
Jumlah Skor
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai Perolehan = X 100
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
24
Penilaian Performa
Presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai Perolehan = X 100
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Pedoman Penskoran
No Aspek Kriteria Yang Dinilai Skor
Maks
1 Kelengkapan Presentasi terdiri atas, judul, isi materi dan daftar
materi pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
Menuliskan rumusan masalah
Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai
dengan materi
kriteria yang terpenuhi semua
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
2 Penulisan materi Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
dan tampilan Tulisan terbaca dengan jelas dan menarik
Isi materi ringkas dan berbobot
Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
kriteria yang terpenuhi semua
25
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
3 Kemampuan Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
presentasi Seluruh anggota berperan serta aktif
Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi dengan
baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
Mengolah Kata
Menyelesaikan
Materi Diskusi
Skor
Kemampuan
Kemampuan
Kemampuan
Penguasaan
Pertanyaan
Menjawab
1. Masalah
2.
dst
Keterangan:
Penguasaan materi diskusi : skor 1 – 25
Kemampuan menjawab pertanyaan: skor 1 – 25
Kemampuan mengolah kata : skor 1 – 25
Kemampuan menyelesaikan masalah : skor 1 – 25
Kriteria Nilai
81 – 100 : A, 71 - 80 : B, 61 – 70 : C, <61: D
26
Penilaian Keterampilan
Strategi : Unjuk Kerja
Alat : Checklist
27
No Sikap Indikator Sikap Skor
6 Membuat Membuat kesimpulan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan 3
kesimpulan dengan benar 2
terhadap hasil Kadang-kadang membuat kesimpulan terhadap hasil diskusi yang 1
diskusi yang telah telah dilakukan dengan benar
dilakukan dengan Tidak pernah membuat kesimpulan terhadap hasil diskusi yang
benar telah dilakukan dengan benar
Penilaian Proyek
Strategi : Unjuk Kerja
Alat : Checklist
29
Lampiran 3. LKPD
Kelas :
1.
2.
3.
4.
PETUNJUK BELAJAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
1. Ringkasan Materi
USAHA
Usaha dalam fisika didefenisikan sebagai besarnya gaya yang bekerja pada suatu
benda sehingga benda mengalami perpindahan. Misalkan Annisa mendorong meja
1
sehingga meja berpindah sejauh 5 meter. Maka Annisa sudah dapat dikatakan telah
melakukan usaha sebab memberikan gaya pada benda sehingga benda dapat berpindah.
𝑊 = 𝐹⃗. 𝑠⃗
Keterangan :
Bagaimana usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda jika arah gaya
tidak searah dengan perpindahan benda tersebut? Bagaimana pula jika pada suatu benda
bekerja beberapa gaya. Untuk memahaminya perhatikan uraian di bawah ini!
Sebuah benda yang terletak pada bidang datar dikenai gaya F yang membentuk
sudut ɵterhadap bidang datar sehingga benda berpindah sejauh S searah bidang datar.
Untuk menentukan usaha yang dilakukan oleh gaya F terhadap benda selama
perpindahan benda tersebut, gaya F diuraikan dulu menjadi dua komponen yaitu gaya
2
yang tegak lurus terhadap arah perpindahannya (F. sin ɵ), dan gaya yang searah dengan
perpindahannya (Fcos ɵ). Analog dari uraian pada gambar 4, maka usaha yang dilakukan
oleh gaya F pada benda selama perpindahan benda dapat dinyatakan dengan
W F cos s
Keterangan :
W : usaha (N.m)
S : jarak (m)
ɵ : sudut yang dibentuk oleh arah gaya F dan arah perpindahan benda.
2. Referensi
Bob Foster. 2011. Akselerasi Fisika 1untuk SMA/MA kelas X . Jakarta: Erlangga
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Seorang anak menarik mobil-mobilan yang berisi buku sepanjang lintasan dari titik A
menuju titik B
3
a. Bagaimana hubungan antara arah gaya dan arah perpindahan balok tersebut?
Jawaban
Jawaban
2. Seorang atlet mengangkat beban dari lantai vertikal keatas sampai melampaui kepala atlet
tersebut.
4
a. Bagaimana hubungan antara arah gaya dan arah perpindahan beban tersebut?
Jawaban
Jawaban
5
a. Bagaimana hubungan antara arah gaya dan arah perpindahan buku tersebut?
Jawaban
Jawaban
6
4. Seorang atlet mempertahankan beban diatas kepalanya
a. Bagaimana hubungan antara arah gaya dan arah perpindahan beban tersebut?
Jawaban
7
Jawaban
E Kesimpulan
8
Lampiran 3. Instrumen Asesmen
1
Tes Tulis (Essay)
1. Jelaskan dan berikan contoh energi terbarukan dan energi tidak terbarukan!
Jawaban
a. Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak
terbatas dan tidak pernah habis. Contohnya energi matahari, angin, air dan panas bumi
b. Energi tidak terbarukan ialah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang melalui
proses pembentukan selama ratusan tahun. Dan apabila energi ini habis, maka
memerlukan waktu yang lama untuk dapat menggantikan energi tersebut. Contoh
minyak bumi, batu bara dan gas.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap.
Diberikan Poin 5 jika jawaban tidak lengkap
2. Deskripsikan perubahan (transformasi) energi pada alat di bawah ini :
Jawaban:
a. Gerak kaki mengubah energi kimia dalam tubuh menjadi energi kinetik berupa putaran
roda
b. energi kinetik menggerakan generator, sehingga energi kinetic berubah menjadi listrik.
c. Energi listrik digunakan untuk memanaskan filament kawat sehingga terjadi perubahan
energi listrik menjadi energi kalor (panas)
d. Energi kalor memanaskan air pada tabung dan menggerakan molekul-molekul air
sehingga lebih cepat bergerak, dalam hal ini berbarti energi kalor berubah menjadi
energi kinetik.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap.
Diberikan Poin 2,5 jika jawaban hanya mencantumkan 1 dari beberapa perubahan energi
2
3. Sebagai daerah tropis yang mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun, Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sumber energi listrik tenaga
surya sebagai alternative pengganti minyak dan batu bara. Berikan analisis mengenai
keuntungan dan kerugian mengembangkan energi listrik tenaga surya.
Jawaban :
Keuntungan :
1. Tidak membuang karbon dioksida (CO2).
2. Tidak mengkonsumsi bahan bakar fosil.
3. Sumber tenaga surya tidak akan habis.
4. Setelah pembangkit listrik tenaga surya terpasang, biaya pembayaran tagihan listrik
menjadi murah (tidak ada).
5. Menggunakan kekuatan alam atau energi bersih.
Kerugian:
1. Biaya awal pemasangan cukup tinggi
2. Tergantung pada cuaca, khususnya intensitas cahaya matahari
3. Penyimpanan energi matahari cukup mahal
4. Diperlukan banyak ruang untuk pemasangannya
5. Polusi dihasilkan setelah sel fotovoltaik mati (habis masa lifetime nya)
Diberikan :
Poin 1: Baik keuntungan yang benar atau kerugian yang benar dijelaskan (seperti yang
ditunjukkan dalam jawaban di atas), setiap 1 jawaban diberikan 1 poin
Kode 0: Tidak dijelaskan keuntungan yang benar atau kerugian yang benar. Contoh
keuntungan atau kerugian yang tidak dapat diterima diberikan di bawah ini.
• Baik untuk lingkungan atau alam. [Jawaban ini adalah pernyataan umum.]
• Biaya untuk membangun pembangkit tenaga angin lebih murah daripada membangun
pembangkit listrik berbahan bakar fosil. [Ini mengabaikan fakta bahwa sejumlah besar
tenaga surya juga memerlukan biaya tinggi saat pemasangan)
3
4. Banyak orang percaya bahwa angin merupakan salah satu alternative pengganti
menggantikan minyak dan batu bara sebagai sumber energi untuk memproduksi listrik.
Gambar di bawah ini adalah kincir angin dengan bilah yang diputar oleh angin. Rotasi ini
menyebabkan listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh kincir angin.
Grafik di bawah ini menunjukkan kecepatan angin rata-rata di empat tempat berbeda di
seluruh tahun.
A. Manakah dari grafik yang menunjukkan tempat yang paling tepat untuk membangun
sebuah ladang angin untuk menghasilkan listrik? Jelaskan
Jawaban: C, untuk menghasilkan energi listrik yang baik dan aman digunakan untuk produk
teknologi, maka tegangan yang dihasilkan harus mendekati tetap (konstan) dan stabil.
Tegangan listrik dipengaruhi oleh laju angin, jika laju angina konstan maka energi listrik
nya juga konstan dan stabil.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap dengan analisisnya.
Diberikan Poin 5 jika hanya menuliskan jawaban C tanpa dilengkapi dengan analisisnya.
4
5. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap melawan gaya gesek antara ban mobil dan
lantai jalan. Jelaskan :
5
13. Pengayaan dan Remedial
Bagi peserta didik yang berpencapaian tinggi diberikan pengayaan mengenai penyelidikan
faktor yang berpengaruh terhadap tegangan keluaran dari solar charger. Atau peserta didik yang
berpencapaian tinggi juga dapat dijadikan sebagai mentor bagi peserta didik lain yang memiliki
kesulitan belajar. Sedangkan untuk kegiatan remedial dilakukan untuk peserta didik yang
kesulitan dalam belajar melalui pembelajaran tambahan dan mentoring sesame peserta.
Kegiatan Pengayaan (alternative 1)
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Setiap kelompok melakukan penyelidikan untuk menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi tegangan keluaran dari solar charger dan menentukan hubungan
intensitas cahaya dengan tegangan outputnya.
3. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya laporan penyelidikan dengan
menempelkan hasil karyanya di depan kelas. Kemudian meminta salah satu kelompok
untuk mempresentasikan di depan kelas.
4. Setiap kelompok melakukan diskusi kelas dalam rangka mengevaluasi pemecahan
masalah mengenai pemilihan dimensi mini solar panel yang dapat digunakan dalam
rangkaian listrik sesuai dengan daya listrik maksimumnya serta menentukan hubungan
intensitas cahaya dengan tegangan outputnya.
Kegiatan Remedial
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi terkait pertanyaan inti dan
verifikasi materi dari setiap pertemuan
3. Setiap peserta didik dalam kelompok mempresentasikan jawaban dari pertanyaan inti
di dalam kelompok kecilnya (kegiatan tutor sebaya).
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil laporan jawaban pertanyaan inti dan
pemahaman bermakna yang harus dikuasai.
5. Setiap kelompok melakukan diskusi kelas dalam rangka mengevaluasi pemecahan
masalah transformasi energi dan penggunaan energi terbarukan.
6
14. Referensi Bacaan
Sumber bacaan untuk memperkaya pengetahuan guru dan siswa tentang tema atau materi
pembelajaran.
Siswa Guru
Ni Ketut Lasmi. 2018. Fisika 3. Jakarta : Ni Ketut Lasmi. 2018. Fisika 3. Jakarta :
Erlangga Erlangga
7
15. Glosarium
Energi Potensial Kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha sebagai akibat dari posisi
atau bentuknya.
Energi Potensial Gravitasi Energi yang dimiliki oleh suatu massa karena posisinya dalam
medan gravitasi.
Fosil : sisa, jejak, atau bekas binatang maupun tumbuhan masa lalu yang terawetkan di
dalam Bumi
Hukum Kekekalan Energi Hukum yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Iklim : kondisi cuaca di wilayah tertentu dalam periode waktu yang lama
Karbondioksida : sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat
secara kovalen dengan sebuah atom karbon, dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-
tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi, juga dihasilkan dari hasil
samping pembakaran bahan bakar fosil
Metode Ilmiah : suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
Pengukuran : kegiatan menentukan atau membandingkan suatu besaran, dimensi, atau
kapasitas dengan suatu standar atau satuan ukur tertentu.
Ramah Lingkungan : Tidak bersifat merusak lingkungan
Solar Charger : alat untuk pengisi daya listrik pada baterai misalkan baterai telepon seluler
atau lainnya dengan menggunakan sumber energi matahari. Alat ini mengubah energi
matahari menjadi energi listrik
Teknologi : kumpulan alat, termasuk mesin, modifikasi, pengaturan dan prosedur yang
digunakan oleh manusia / keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia
Tenaga mikrohidro : teknologi untuk memanfaatkan debit air yang ada di sekitar kita untuk
diubah menjadi energi lain misalkan energi listrik
8
Tenaga surya : teknologi untuk memanfaatkan cahaya matahari untuk diubah menjadi
energi lain misalkan energi listrik
Tranfer Energi : perpindahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain
Transformasi Energi : disebut juga dengan konversi energi, adalah proses perubahan energi
dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Usaha Usaha dilakukan ketika sebuah gaya menggerakkan titik di mana ia bekerja (titik
penerapan) ke arah gaya: usaha yang dilakukan = gaya × perpindahan dalam arah gaya
Watt Satuan daya (simbol W), sama dengan laju kerja 1 joule per detik.