• Sumber: Pasal 134 KUHP Jo. Putusan MK No. 13-22/2006 (Pasal 134 KUHP) Jo.
Putusan MK No. 6/2007 (Pasal 154 KUHP) & Putusan MK No 31/2015 (316 KUHP)
• Inti Delik (delictsbestanddelen):
Ø Di Muka Umum
Ø Menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri Presiden dan/atau
Wakil Presiden
• Jenis delik: Aduan (Dapat dilakukan secara tertulis)
• Sanksi & Pemberatan: 3 tahun/Denda Kategori IV, diperberat jika dilakukan
dengan gambar/tulisan, rekaman & sarana teknologi informasi.
• Pengecualian: dilakukan untuk kepentingan umum atau pembelaan diri.
• Penjelasan:
Ø Merupakan perbuatan yang merendahkan atau merusak nama baik atau
harga diri, termasuk menista atau memfitnah.
Ø “dilakukan untuk kepentingan umum: melindungi kepentingan masyarakat
yang diungkapkan melalui hak berekspresi dan hak berdemokrasi, misalnya
melalui unjuk rasa, kritik, atau pendapat berbeda
PENGHINAAN TERHADAP PEMERINTAH ATAU LEMBAGA
NEGARA (Pasal 240-241 KUHP)
• Sumber: Pasal 154 KUHP, Pasal 207 KUHP & Jo. Putusan MK No. 6/2007 (Pasal
154 KUHP)
• Inti Delik (delictsbestanddelen):
Ø Di Muka Umum
Ø dengan lisan atau tulisan
Ø menghina pemerintah atau lembaga negara
• Jenis delik: Aduan (tertulis) dan Biasa (jika berakibat kerusuhan)
• Sanksi & Pemberatan: 1 tahun 6 bulan/Denda Kategori II, diperberat jika terjadi
akibat, dengan gambar/tulisan, rekaman & sarana teknologi informasi.
• Pengecualian: dilakukan untuk kepentingan umum atau pembelaan diri.
• Penjelasan:
Ø Menghina: perbuatan yang merendahkan atau merusak kehormatan
atau citra (memfitnah dan menista)
Ø “pemerintah”: Presiden RI sebagai “lembaga” bukan person (218)
Ø “lembaga negara”: MPR. DPR, DPD, MA & MK
MENYATAKAN DIRI MEMILIKI KEKUATAN GAIB YANG
DAPAT MENCELAKAKAN ORANG LAIN (PASAL 252 KUHP)
• Sumber: Pasal 546 KUHP
• Inti Delik (delictsbestanddelen):
ü menyatakan dirinya mempunyai kekuatan gaib,
ü memberitahukan, memberikan harapan, menawarkan,
atau memberikan bantuan jasa kepada orang lain
ü bahwa karena perbuatannya dapat menimbulkan
penyakit, kematian, atau penderitaan mental atau fisik
seseorang
• Jenis delik: Biasa
• Sanksi & Pemberatan: 1 tahun 6 bulan/denda kategori IV dan
diperberat jika untuk mencari keuntungan atau menjadikan
sebagai mata pencaharian atau kebiasaan (+1/3)
• Penjelasan: untuk mencegah praktik main hakim sendiri.
UNJUK RASA TANPA PEMBERITAHUAN (PASAL
256 KUHP)
• Sumber: Pasal 510 KUHP
• Inti Delik (delictsbestanddelen):
ü tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada yang berwenang
ü mengadakan pawai, unjuk rasa, atau demonstrasi di jalan umum atau
tempat umum
ü yang mengakibatkan terganggunya kepentingan umum, menimbulkan
keonaran, atau huru-hara dalam masyarakat
• Jenis delik: Biasa
• Sanksi: 6 bulan/Denda Kategori II
• Pengecualian: tidak dipidana dengan pasal ini jika sudah diberitahukan,
sekalipun terjadi akibat yang diatur.
• Penjelasan: “terganggunya kepentingan umum” adalah tidak berfungsinya atau
tidak dapat diaksesnya pelayanan publik akibat kerusakan yang timbul dari
adanya pawai, unjuk rasa, atau demonstrasi.
PENYESATAN PROSES PERADILAN
(PASAL 278 KUHP)
• Sumber: Pasal 263 KUHP, Pasal 242 KUHP, Pasal 231 KUHP, Pasal 317 KUHP.
• Inti Delik (delictsbestanddelen) alternatif:
ü memalsukan, membuat, atau mengajukan bukti palsu untuk dipergunakan
dalam proses peradilan;
ü mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu di sidang pengadilan;
ü mengubah, merusak, menyembunyikan, menghilangkan, atau menghancurkan
alat bukti;
ü mengubah, merusak, menyembunyikan, menghilangkan, atau menghancurkan
Barang, alat, atau sarana yang dipakai untuk melakukan Tindak Pidana atau
menjadi obyek Tindak Pidana, atau hasil yang dapat menjadi bukti fisik
dilakukannya Tindak Pidana, atau menariknya dari pemeriksaan yang dilakukan
Pejabat yang berwenang setelah Tindak Pidana terjadi; atau
ü menampilkan diri seolah-olah sebagai pelaku Tindak Pidana, sehingga yang
bersangkutan menjalani proses peradilan pidana
• Pemberatan: dalam proses peradilan (7 tahun 6 bulan/Denda kategori VI, dilakukan
APH/petugas pengadilan (9 tahun/denda kategori VI), menjadikan hasil putusan
sebaliknya (+ 1/3)
• Penjelasan: dilakukan sebelum proses pemeriksaan di persidangan berlangsung.
CONTEMPT OF COURT (PASAL 280 KUHP)
• Sumber: Pasal 207, 212, 216-218, 223-224, 281, 310, & 315-316 KUHP.
• Inti Delik (delictsbestanddelen): pada saat sidang berlangsung:
Ø tidak mematuhi perintah pengadilan yang dikeluarkan untuk kepentingan
proses peradilan;
Ø bersikap tidak hormat terhadap aparat penegak hukum, petugas
pengadilan, atau persidangan padahal telah diperingatkan oleh hakim;
Ø menyerang integritas aparat penegak hukum, petugas pengadilan, atau
persidangan dalam sidang pengadilan; atau
Ø tanpa izin pengadilan memublikasikan proses persidangan secara
langsung.
• Jenis delik: Aduan (dapat dilakukan tertulis oleh hakim)
• Sanksi: Denda Kategori II.
• Penjelasan:
Ø Yang dimaksud dengan “memublikasikan proses persidangan secara
langsung” yaitu live streaming.
Ø Tidak mengurangi kebebasan jurnalis atau wartawan untuk menulis berita
dan memublikasikannya setelah sidang pengadilan.
TINDAK PIDANA TERHADAP
AGAMA & KEPERCAYAAN
(PASAL 300 KUHP)
Ø Lihat Penjelasan Pasal 187 KUHP: Frasa “menurut Undang-Undang” dalam ketentuan ini hanya terkait dengan UU
yang mengatur secara khusus Tindak Pidana yang menurut sifatnya (7 syarat kumulatif)
Ø Lex Specialis vs Lex Posterior: Permufakatan Jahat, Persiapan, Percobaan & Pembantuan dalam TP Khusus tetap
berlaku sesuai UU masing-masing (Pasal 620 RKUHP)
Ø Pasal 620 KUHP (Bridging Articles): Ketentuan dalam Bab tentang Tindak Pidana Khusus dalam RKUHP ini
dilaksanakan oleh lembaga penegak hukum berdasarkan tugas & kewenangan yang diatur UU masing-masing.