Anda di halaman 1dari 4

UJIAN UTS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama : WELLA GUSRIANI


NIM : 1902010025
Kelas : 4A

Jawaban:

1. A. Hak dari negara atau alat-alat perlengkapan negara untuk mengenakan


atau mengancam pidana terhadap perbuatan tertentu

B. Kepentingan masyarakat, dengan tujuan untuk ketertiban hukum (rechterde) atau


ketertiban umum yang harus dijamin supaya masyarakat dapat melangsungkan
hidupnya secara aman dan tentram. 2. Kepentingan individu, yang terdiri dari hak
hak asasi manusia (humanrights), yang harus dijamin pula.Hukum Acara ditujukan
untuk menjamin keserasian dan keseimbangan antarakedua kepentingan hukum
tersebut Pidana. Jadi hukum acara pidana harus dapatmembatasi kekuasaan
penguasa agar tidak menjadi sewenang wenang disatupihak dan dilain pihak
kekuasaan penguasa merupakan jaminan bagi berlakunyahukum sehingga hak hak
asasi manusia terjamin

2. 1. Asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan:


Pemberlakuan asas ini sebenarnya diatur dalam HIR. Selain itu, diatur juga dalam
UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang menyebutkan Peradilan
dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan. Sederhana berarti
pemeriksaan dan penyelesaian perkara dilakukan dengan cara efisien dan efektif.
Sedangkan Biaya ringan artinya biaya perkara yang dapat di jangkau oleh
masyarakat banyak. Adapun Cepat diartikan segera. Peradilan cepat sangat
diperlukan terutama untuk menghindari penahanan yang lama sebelum ada
keputusan hakim.

2. Praduga tak bersalah (presumption of innocence):


Asas ini mengandung makna setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan,
dituntut, dan dihadapkan dipengadilan tidak boleh dianggap bersalah sampai ada
putusan pengadilan yang menyatakan bersalah serta telah memperoleh kekuatan
hukum tetap

1. Asas Kemelekatan
Suatu prinsip dasar yang menekankan bahwa hak asasi melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia yang tidak dapat dicabut dan diabaikan
karena merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk kita sebagai
makhluk ciptaanNya.

2. Asas Kesetaraan
Bahwa setiap manusia memiliki HAM, maka setiap manusia memiliki
kedudukan yang sama atau sederajat dengan manusia lainnya. Artinya
manusia harus dipelrlakukan sama pada situasi yang sama dan
diperlakukan berbeda pada situasi yang berbeda

3. Asas Nondiskriminasi
Suatu prinsip dasar bahwa setiap manusia adalah sama karena ciptaan
Tuhan tanpa membedakan agama, warna kulit, bahasa, suku bangsa,
kewarganegaraan, keyakinan politik, dan lain sebagainya.

4. Asas Eternal
Suatu prinsip yang menekankan bahwa HAM eksistensinya melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia secara terus menerus, bersifat
langgeng atau abadi.

3. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik mengumpulkan bukti


yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana yang terjadi guna
menemukan tersangkanya

4. A. 1. mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi sekurang-kurangnya


identitas pemohon dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimohonkan
Bantuan Hukum
2. menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan perkara
3. Melampirkan surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa, atau pejabat yang
setingkat di tempat tinggal pemohon Bantuan Hukum.
B. berhak menolak ditangkap bila petugas tidak bisa menunjukkan dokumen-
dokumen tersebut
C. ketentuan Pasal 54, 55 dan 114 KUHAP. Berdasarkan ketentuan pasal 54 dan
114
KUHAP, sebelum melakukan pemeriksaan terhadap seorang tersangka maka wajib
diberitahukan hak-haknya, bahwa yang bersangkutan berhak mendapatkan bantuan
hukum dan pada saat pemeriksaan di dampingi oleh penasihat hukum. Secara
implisit
pada ketentuan pasal 114 sebelum pemeriksaan dimulai, seorang tersangka wajib
mendapat pemberitahuan terkait haknya untuk memperoleh bantuan hukum dari
penasihat hukum.

5. Terkait dengan penangguhan penahanan, dapat kita lihat ketentuan dalam Pasal
31 KUHAP yang berbunyi:
(1) Atas permintaan tersangka atau terdakwa, penyidik atau penuntut umum atau hakim,
sesuai dengan kewenangan masing-masing, dapat mengadakan penangguhan penahanan
dengan atau tanpa jaminan uang atau jaminan orang, berdasarkan syarat yang ditentukan;
(2) Karena jabatannya penyidik atau penuntut umum atau hakim sewaktu-waktu dapat
mencabut penangguhan penahanan dalam hal tersangka atau terdakwa melanggar syarat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Dengan demikian, untuk seseorang mendapat penangguhan penahanan, harus ada:


a. Permintaan dari tersangka atau terdakwa;
b. Permintaan penangguhan penahanan ini disetujui oleh penyidik atau penuntut umum
atau hakim yang menahan dengan atau tanpa jaminan sebagaimana ditetapkan;
c. Ada persetujuan dari tersangka/terdakwa yang ditahan untuk mematuhi syarat dan
jaminan yang ditetapkan.

6. A. Pasal 127
(1) Untuk keamanan dan ketertiban penggeledahan rumah, penyidik dapat mengadakan
penjagaan atau penutupan tempat yang bersangkutan.
(2) Dalam hal ini penyidik berhak memerintahkan setiap orang yang dianggap perlu tidak
meninggalkan tempat tersebut selama penggeledahan berlangsung.

Pasal 128
Dalam hal penyidik melakukan penyitaan, terlebih dahulu ia menunjukkan tanda
pengenalnya kepada orang dari mana benda itu disita.

Pasal 129
(1) Penyidik memperlihatkan benda yang akan disita kepada orang dari mana benda itu
akan disita atau kepada keluarganya dan dapat minta keterangan tentang benda yang akan
disita itu dengan disaksikan oleh kepala desa atau ketua Iingkungan dengan dua orang
saksi.
(2) Penyidik membuat berita acara penyitaan yang dibacakan terlebih dahulu kepada orang
darimana benda itu disita atau keluarganya dengan diberi tanggal dan ditandatangani oleh
penyidik maupun orang atau keluarganya dan atau kepala desa atau ketua lingkungan
dengan dua orang saksi.
(3) Dalam hal orang dari mana benda itu disita atau keluarganya tidak mau membubuhkan
tandatangannya hal itu dicatat dalam berita acara dengan menyebut alasannya.
(4) Turunan dari berita acara itu disampaikan oleh penyidik kepada atasannya, orang dari
mana benda itu disita atau keluarganya dan kepala desa.

B. - Benda atau tagihan Tersangka atau Terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga
diperoleh dari tindak pidana aau sebagai hasil dari tindak pidana
- Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau
untuk mempersiapkannya
- Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana
- Benda-benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana
- Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan indak pidana yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai