Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mealdrine J Matital

Nim : 201921412

Kelas : R4H

JAWAB:

1. a. ilmu kedokteran kehakiman yaitu membantu suatu perkara menjadi jelas, yaitu dengan mencari dan
menentukan kebenaran materil dengan selengkap-lengkapnya tentang suatu perbuatan atau suatu
tindakan pidana yang terjadi. Contohnya memmbuktikan suatu nodah merah itu suatu darah manusia
atau tidak, membuktikan sehelai rambut itu milik manusia atau tidak.
b. viktimologi adalah ilmu yang mempelajari tentang korban (victim=korban) termasuk hubungan
antara korban dan pelaku, serta interaksi antara korban dan pelaku, serta interaaksi antara korban dan
system peradilan yaitu, polisi, pengadilan, dan hubungan antara pihak-pihak yang terkait dan
menyangkut hubungan korban dengan kelompok-kelompok social lainnya. Contohnya, seperti
pencaduan obat bius, alkoholisme, homoseks dan judi pada pelaku.
c. penology adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan penjara dan rehabilitasi atau
pembinaan penjahat. Penology adalah suatu pengetahuan yang penting yang berkenaan dengan
pelangaran hukum penology adalah studi mengenai pidana bagi kejahatan.
2. Menurut saya bentuknya pengaduan, yaitu pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah
melakukan yang merugikannya. ( pasal 1 butir 5 KUHP)
3. Tujuanyan untuk mencari dan mendapatkan atau mendekati kebenaran materil,ialah kebenaran
kebenaran yang selengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara
pidana secara jujur dan tepat.untuk mencari siapa pelaku yang dapat didakwakan melakukan suatu
pelangaran hukum.
4. A. berang bukti adalah barang yang digunakan untuk melakukan atau yang berkaitan dengan tindak
pidana seperti ; parang, kayu, sarung tangan dan sepeda motor. B. menurut saya barang bukti dan alat
bukti tidak sama karena barang bukti adalah barang yang digunakan oleh pelaku dengan tindakan
pidana, sedangkan alat bukti yaitu tempat terjadinya peristiwa tindakan pidana.
5. a. asas praduga tak bersalah yaitu, setiap orang yang ditangkap , ditahan ditubtit dan dihadapkan
kemuka pengadilan karena disangka telah melakukan tindak pidana wajib dianggap tidak bersalah
hingga pengadilan menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap.
b. asas oportunitas yaitu, jaksa dapat mengesampingkan suatu perkara jika kepentingan umum merasa
dirugikan apabila perkara tersebut dituntut. Jika demi kepentingan umum, seseorang yang melakukan
tindak pidana tidak akan dituntut ke muka pengadilan.
c. asas peradilan cepat sederhana dan biaya ringan. Mengenai asas ini terdapat beberapa ketentuan
dalam KUHP diantaranya pada pasal 50 yang berbunyi “ tersangka atau terdakwa berhak segera
mendapat pemeriksaan penyidik, segera diajukan ke penuntutan umum, segera diadili oleh pengadila”.
Juga dijabarkan dalam pasal-pasal lain yaitu pasal 102 ayat 1, pasal 106.pasal 107 ayat 3 dan pasal 104
ayat 1. Tentang asas ini juga dijabarkan dalam KUHP dalam pasal 98.

6. Praperadilan adalah wewenang pengadila negeri untuk memeriksa dan memutus menurut cara yang
diatur dalam undang-undag tentang
a. Sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas permintan tersangka atau keluarga
atau pihak lain atas kuasa tersangka.
b. Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan aatas permintaan demi
tegaknya hukum dan keadilan
c. Permintaan ganti kerugian atau rehabilitas oleh tersangka atau keluarganya atau pihak lain atau
kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan.
7. Penangkapan yaitu, melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk
kepentingan penyidikan. Penahanan yaitu, membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam
rangka penyidikan. Penggeledahan, dan penyitaan yaitu menyuruh berhenti orang yang dicurigai atau
yang bukan bagian dari kelompok pennyidik dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri.

 
 

Anda mungkin juga menyukai