Anda di halaman 1dari 3

INSOMNIA PADA REMAJA

Kesimpulan Dari 3 Jurnal Yang Berhubungan Dengan Topik


“Insomnia Pada Remaja“
Aplikasi Komputer
Dosen Pengampuh:
Marselina Sattu, SKM, M.Kes

Disusun oleh:
Nama : Rachcely Dellanov Abdullah
Npm: 2213201062
Kelas: Kesmas 2

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Tompotika Luwuk

T.A 2022/2023
Topik : Insomnia Pada Remaja
Kesimpulan.

Insomnia merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami


kesulitan untuk tidur atau gangguan saat tidur, sehingga dapat mempengaruhi
aktivitasnya. Salah satu faktor penyebab terjadinya insomnia adalah gaya hidup
diantaranya adalah penggunaan game online yang berlebihan dan penggunaan
social media yang berlebihan. Semakin lama durasi remaja menggunakan media
sosial maka semakin berat kondisi insomnia yang dialami, begitupula sebaliknya
jika semakin pendek durasi penggunaan media sosial maka semakin ringan
insomnia yang dapat terjadi.. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Lam (2014), ditemukan bahwa remaja yang kecanduan bermain game online
juga akan mengalami kualitas tidur yang buruk serta durasi tidur yang pendek,
hal tersebut akan membuat remaja yang kecanduan game online akan
mengalami insomnia. Remaja yang mengalami kecanduan game online tidak
luput dari penggunaan gadget khususnya untuk hiburan. Penelitian yang
dilakukan oleh Mawitjere (2017) tentang hubungan penggunaan gadget dengan
insomnia pada remaja, didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara penggunaan gadget dengan kejadian insomnia pada remaja. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori bahwa penggunaan gadget sudah menjadi gaya
hidup remaja sehari-hari, bahkan sulit terlepas dari gadget. Gaya hidup
seseorang sangat berpengaruh terhadap pola tidur seseorang, hal ini dikarenakan
rutinitas seseorang disiang hari akan mempengaruhi istirahatnya pada malam
hari
Insomnia yang dialami oleh remaja akan menimbulkan dampak hilang
konsentrasi saat belajar dan stres yang meningkat. Hal ini didukung oleh teori
menurut Rafknowledge (2016) dampak dari insomnia adalah hilang fokus saat
berkendara, hilang konsentrasi saat belajar, kurang tidur dapat menyebabkan
konsentrasi menurun, memperburuk kondisi kesehatan tubuh, stres yang
meningkat, kulit terlihat lebih tua, pelupa, obesitas, dan juga migren.

Berdasarkan penelitian migrain disebabkan oleh beberapa faktor seperti


cuaca, stres, tekanan, emosional, masalah sensori (asap rokok, dan lain-lain),
kurang tidur, kelelahan dan aktivitas fisik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Johston bahwa serangan migrain kebanyakan disebabkan oleh berbagai faktor
yang beragam, seperti; kurang tidur, hormonal, cuaca, stress, kelelahan, masalah
sensosri, dan aktivitas. Perubahan pola tidur seperti insomnia, bekerja
berlebihan, dan sering tidur larut malam hingga kelelahan dapat memicu migren.
Gangguan tidur yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri kepala umumnya
terjadi pada obstructive sleep apnea. Keduanya disebabkan oleh faktor intrinsik
yaitu dipacu oleh perubahan neurotransmiter, bisa juga karena obat yang
mempengaruhi neurotransmiter atau karena perubahan cuaca terjadi. Penelitian
yang dilakukan oleh Michael dkk untuk melihat prevalensi gangguan tidur dan
migren pada 64 anak dengan gangguan tidur lebih sering mengalami migrain,
dan sebaliknya anak yang tidak mengalami insomnia tidak banyak yang
mengalami migren. Penelitian yang dilakukan oleh Miller dkk pada 1008 anak
usia 2 sampai 12 tahun ditemukan bahwa anak dengan nyeri kepala migren lebih
sering mengalami gangguan tidur dibandingkan pada anak normal.

Anda mungkin juga menyukai