Anda di halaman 1dari 17

PENGUJIAN DAN

EVALUASI BAHAN
INDUSTRI
OLEH: Kelompok 2
Berkenalan dengan Tim Kami
Perkenalkan
Anggota Kami
Jangan lupa untuk menyapa!

Rosianna Rajagukguk Johannes Gracia Nababan


220403059 220403060
KEULETAN DAN PATAH ULET

Kelakuan dinamik dari kekuatan


logam adalah sangat penting, ini
berarti ada variasi sifat-sifat karena
temperatur dan laju regangan.
Dalam hal ini menimbulkan
persoalan serius kalau
mengeksplitasi daerah dengan
temperatur tinggi, misalnya pada
industri panasbumi.
1. Transisi liat-getas

Beberapa bahan tiba-tiba menjadi getas dan patah karena perubahan temperatur dan
regangan, walaupun pada dasarnya bahan tersebut liat. Gejala ini disebut dengan transisi
liat-getas. Bahan tersebut adalah logam bcc seperti: Fe, W, Mo, Ta dan logam hcp seperti : Zn
serta paduannya. Patah getas bersifat getas sempurna yaitu tanpa adanya deformasi plastis
sama sekali.
2. Keuletan patah
Seperti telah diketahui dari hasil
pengujian patah getas terjadi
pada pangkal takikan batang uji,
jadi bahan tiba-tiba patah tanpa
deformasi plastis. Secara praktis
patahan seperti ini tidak akan
terjadi pada peralatan, tetapi
peralatan selalu mempunyai
bagian dimana terjadi konsentrasi
tegangan dan mungkin terjadi
cacat pada lasan, jadi tidak bisa
dihindari.
PENGUJIAN KEKERASAN

Pada pengujian kekerasan yaitu diukur ketahanan terhadap


deformasinya, tetapi ukuran penekan, beban dan ukuran
penekanan, derajat pengerasan, berbeda. Maka tidak ada cara
lain dengan melakukan eksperimen. Jadi kekerasan yang
diperoleh dengan berbagai cara. Tetapi perlu diketahui nilai
kekerasan akan berbeda untuk setiap bahan yang berlainan.

Pengujian yang banyak dipakai adalah:

• Menekankan penekan tertentu kepada benda uji dengan beban


tertentu dan dengan mengukur ukuran bekas penekan yang
terbentuk di atasnya, kekerasan ini dinamakan cara kekerasan
penekanan.

• Menjatuhkan bola dengan ukuran tertentu dari ketinggian


tertentu di atas benda uji dan diperoleh tinggi pantulannya
Metoda Pengujian kekerasan:

• Kekerasan Brinell, merupakan pengujian secara standard industri, tetapi karena penekanannya dibuat dari bola
baja yang berukuran besar, maka bahan lunak atau keras sekali tidak bisa diukur kekerasannya.

• Kekerasan Rockwell, cocok untuk material yang lunak maupun yang keras, penggunaannya sederhana dan
penekannya dapat leluasa. Skala kekerasan B.C dan A untuk bahan logam, skala A untuk bahan yang sangat keras
seperti tungsten dan skala D untuk batu gerinda dan plastik.
Rockwell superficial, menggunakan bahan yang ringan untuk memperbaiki ketelitian sebelumnya.

• Vickers

• Kekerasan mikro

• Shore
PENGUJIAN MELAR (CREEP)

Beberapa bagian dari struktur dapat berdeformasi secara kontinu dan perlahan- lahan
dalam waktu yang lama apabila dibebeni secara tetap. Deformasi macam ini
tergantung pada waktu dinamakn melar/creep. Kalau kekuatan lelah dihubungkan
dengan kekuatan melar, dimana kekuatan melar rendah pada temperatur rendah dan
kekuatan melar tinggi pada temperatur tinggi. Oleh karena itu pada perencanaan
struktur pada temperatur rendah didasarkan pada kekuatan lelah, sedangkan pada
temperatur tinggi didasarkan pada kekuatan melar..
PENGUJIAN KELELAHAN

Patahan lelah disebabkan oleh tegangan berulang, dan juga dijumpai


pada tegangan kurang dari 1/3 kekuatan tarik statik pada bahan struktur
tanpa konsentrasi tegangan. Dalam keadaan dimana pemusatan
tegangan diperhitungkan, mungkin bahan akan putus pada tegangan
yang lebih rendah.

Semua patahan yang disebabkan oleh patahan melalui tahapan proses :


• Terjadinya retakan lelah


• Perambatan retakan lelah


• Patahan statik terhadap luas penampang sisa


Menghindari patahan statik pada tahap akhir tidaklah effektif didalam


proses pencegahan, karena patahan pada tahap ini tidak stabil.
Terjadinya retakan tidak dapat dielakkan apabila pemusatan tegangan
didalam struktur dan komponen tidak terhindarkan, jadi yang perlu
dipelajari adalah memperlambat perambatan retakan.
PENGUJIAN KEAUSAN
Keausan umumnya didefinisikan sebagai
kehilangan material secara progresif atau
pemindahan sejumlah material dari suatu
permukaan sebagai suatu hasil
pergerakan relatif antara permukaan
tersebut dan permukaan lainnya.
Keausan telah menjadi perhatian praktisi
sejak lama, tetapi hingga beberapa saat
lamanya masih belum mendapatkan
penjelasan ilmiah yang besar
sebagaimana halnya pada mekanisme
kerusakan akibat pembebanan tarik,
impak, puntir ataupun fatik. Hal ini
disebabkan masih lebih mudah untuk
mengganti komponen atau part suatu
sistem dibandingkan melakukan disain
komponen dengan ketahanan atau umur
pakai (life) yang lama. Saat ini, prinsip
penggantian dengan mudah seperti itu
tidak dapat diberlakukan lebih lanjut
karena pertimbangan biaya (cost).
• Pengujian pewarnaan
CACAT BAHAN DAN

PENGUJIAN TAK MERUSAK Cara ini dipakai utnuk mendeteksi cacat


dengan penembusan zat pada celah cacat
Dengan pengujian ini di permukaan. Cairan flourecence atau
cairan pewarna dipakai untuk maksud
dimaksudkan supaya cacat lain. Yang pertama diamati dibawah sinae
bahan sangat kecil tetapi UV dengan panjang gelombang 330-390
tidak mungkin mempunyai mm, dan yang terakhir diamati dibawah
bahan yang bebas dari sinar yang terang..
cacat. Pengujian ini juga
memberi jaminan kualitas
dan jaminan tidak ada Pengujian dengan bubuk magnet
cacat yang membahayakan
penggunaan. Cara-cara Kalau bahan yang dapat diamgnetkan
pengujian yang ada sbb : berada dalam medan magnet, fluks
magnet pada baja akan terputus oleh
adanya retakan atau inklusi disekitar
permukaan jadi bubuk magnet akan
diabsorbs.
Pengujian dengan arus Edy

Kalau batang uji ditempatkan


dalam lilitan yang dialiri arus
listrik frekuensi tinggi, maka arus
Edy yang mengalir pada batang
uji berubah kalau ada cacat, yang
Pengujian penyinaran memberikan induksi perubahan

tegangan listrik oleh impedansi


Dengan mempergunakan sinar X,
lilitan atau dalam lilitan sendiri,
sianr gamma dan netron yang
memiliki daya tembus melalui benda, jadi dihasilkan signal listrik...
memungkinkan untuk mengetahui
adanya cacat dari bayangan pada film
yang ditempatkan dibelakang benda,
yang menunjukkan variasi intensitas,
karena perbedaan absorbsi sinar oleh
rongga dan kepadatan di dalam
benda.

Pengujian ultrasonik

Gelombang ultrasonik 1-5 MHz


merambat dalam bahan dan
memantul ditempat cacat, dari
deteksi gelombang pantulan dapat
diketahui adanya cacat.

Pengujian pancaran akustik


Pengujian ini mempunyai cara


yang sama dengan pengujian
ultrasonik, tetapi membutuhkan
kesempurnaan maka dapat
mendeteksi adanya retak lelah
atau retak korosi regangan dalam
komponen..
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/306375142/Pengujian-
Dan-Evaluasi

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_
1_dir/2258fb8a46902e19c68aae1fe8c0b826.pdf
KELOMPOK 2

Terima kasih!
ANY
QUESTIONS?!

Anda mungkin juga menyukai