Dosen Pengampu :
Siti Nur Rohmah, M.P.d
Disusun Oleh :
Novia Kencana Sari (2000006035)
Azizah Zulfiani (2000006037)
Dian Meri Afrina (2232099046)
Daftar Isi
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………… I
ISI ……………………………………………………………………………………………………II
A. Pembahasan ……………………………………………………………………………...3
PENUTUP …………………………………………………………………………………………..III
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………...4
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Berawal dari penemuan sudut yang memiliki dua garis memperoleh hasil trigonometri,
yang dapat diaplikasikan kedalam klinometer. Klinometer, disebut juga sebagai deklinometer
atau inclinometer, adalah sebuah alat untuk mengukur kemiringan lereng, biasanya sudut
antara tanah atau pengamat dan sebuah objek yang tinggi. Klinometer yang sederhana, atau
sudut tetap membutuhkan ruang yang banyak untuk mendekat dan menjauh saat mengukur
sebuah objek. Sebuah klinometer busur derajat memungkinkan Anda untuk mengukur sambil
diam di tempat, dan versi klinometer yang mudah untuk dibuat yang biasa digunakan untuk
keperluan astronomi, survei, teknik, dan kehutanan.
Salah satu penggunaan dari klinometer harus dilakukan dengan mengukur sudut yang
berkaitan dengan kemiringan formasi alam atau bangunan dan proyek-proyek konstruksi
manusia lainnya yaitu dengan mengukur sudut dengan mata ke arah agar dapat
mengidentifikasi setiap jumlah lereng, sehubungan dengan gravitasi. Klinometer tersebut
dapat digunakan untuk mengukur tanjakan dan penurunan, berdasarkan perspektif individu
dalam menghitung pengukuran tersebut.
Klinometer ini juga membantu untuk bidang meteorologi yang ingin mengukur
ketinggian awan di malam hari. Dengan memanfaatkan sinar cahaya yang dipancarkan oleh
perangkat ini maka tujuan balok di sebuah tempat di awan dan mengukur seberapa jauh dari
permukaan bumi pembentukan awan saat ini. Hal ini dapat membantu ahli meteorologi secara
akurat memprediksi beberapa kondisi cuaca yang berbeda.
Klinometer tersebut sudah ada sejak awal abad 20. Versi awal sangat bergantung pada
bobot sebagai sarana untuk menentukan kemiringan dan jaraknya. Kemudian inkarnasi dari
klinometer membuat penggunaan tabung kaca melengkung diisi dengan beberapa jenis cairan
redaman dan bola baja untuk memetakan sudut dan lereng. Saat ini, penggunaan sensor
elektronik merupakan komponen penting dalam desain dan fungsi dari klinometer modern.
B. Sejarah Klinometer
Al-Battani atau Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah dikenal sebagai bapak
trigonometri. Dalam matematika , al-Battani menghasilkan sejumlah persamaan trigonometri
dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-
persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen. Dia
juga menemukan fungsi kebalikan dari garis potong dan cosecan, dan menghasilkan tabel
pertama cosecants, yang ia disebut sebagai "tabel bayangan" (merujuk pada bayangan
gnomon ), untuk setiap gelar dari 1° sampai 90°. Dia juga memperkenalkan kotangen, dan
menghasilkan tabel pertama untuk itu.
Berikut adalah rumus trigonometri.
C. Kegunaan Klinometer
Klinometer adalаh аlat ukur yаng digunakan untuk mengukur sudut elevаsi dan deklinasi
dari objek yаng diаmati. Klinometer ini dаpat digunakаn pula untuk mengukur sudut elevasi
dari bendа-bendа langit, misаlnya matаhari, bulan, atаu bintаng. Sudut elevasi merupakаn
besaran yang menyаtаkan kemiringаn bidang datаr (pada bidang horisontаl) dengаn sumbu
vertikal dаn disebabkan oleh perbedаan ketinggian antаrа bidang dаtar tersebut dengan
sumbu vertikаl. Klinometer memiliki fungsi untuk mengukur sudut elevasi (suatu sudut
antаrа bidang horisontаl dan alаt tembak) dan depresi (suatu sudut аntаra bidаng horizontal
dan аlat tembak). Klinometer adаlаh alаt untuk mengukur sudut elevasi (elevasi) аtau sudut
depresi (depresi). Klinometer sering digunakan dаlаm penggunaаn astronomi, topografi, dаn
militer.
D. Manfaat
Pembahasan :
Dari tugas praktikum yang kami lakukan pada hari Jum’at, 11 November 2022 kami berhasil
menentukan tinggi dari :
Penyelesaian :
● Diketahui :
Sudut deviasi = 55°
Sudut Elevasi = 90° - 55° = 35°
Tan 35° = 0,7
Jarak gedung (x) = 30 meter
Tinggi kursi = 1 meter
● Rumusnya :
depan
tan α=
samping
x
tan 35 °=
30
x
0,7=
30
x=0,7 × 35
x=24,5 meter
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan menggunakan klinometer sederhana, kami dapat
menyimpulkan bahwa dengan adanya klinometer ini dapat memudahkan kami dalam
mengukur ketinggian suatu benda selain itu juga klinometer dapat menjadi salah satu opsi
dalam mengukur benda selain menggunakan alat ukur biasa. Selain itu, dalam penggunaan
klinometer kita dituntut untuk teliti dalam mengukur ketinggian benda tersebut. Agar hasil
yang diperoleh benar dan tidak memiliki kekeliruan.
Daftar Pustaka
https://kumpulanpenemudunia.blogspot.co.id/2016/05/habash-al-hasib-al-marwazi-penemu-
rumus-Trigonometri.html
https://blogpenemu.blogspot.co.id/2014/06/al-battani-bapak-trigonometri.html
http://www.rumus.web.id/matematika/rumus-dasar-trigonometri-matematika
https://intans777.wordpress.com/manfaat-trigonometri/
nathanael-logic.blogspot.co.id/2014/11/trigonometri-dalam-kehidupan-sehari.html
http://2.bp.blogspot.com/-ogSrXVxr8sE/VIlnqDXrZZI/AAAAAAAAKEc/zlwt2uOH3rQ/s1600/
trigonometri.bmp
http://siskamling123.blogspot.co.id/2017/01/logo-sma-sekota-depok.html
http://id.wikihow.com/Membuat-Sebuah-Klinometer