|||
Dibuat Oleh
Nama : MUH. ALFAHARI
Kelas : XII IPA 4
NIS : 9781
2022
KATA PENGANTAR
I
IDENTITAS BUKU
II
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin...
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari
kehidupan jalanan yang miskin dan nespata. Memberikan makan, tempat
berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang,
perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku
membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas.
Maafkan aku, ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak
tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.
Sekarang ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih
dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah.... Biarlah aku luruh ke bumi
seperti sehelai daun... Daun yang tidak pernah membentuk angin meski
harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
1
Menceritakan Tentang :
Saat itu, kaki Tania tertusuk paku payung dan ia diberi uang oleh
seorang lelaki bernama Danar untuk membeli obat. Tak hanya itu,
laki-laki ini juga memberinya sepasang sandal. Sejak itulah,
kehidupan Tania menjadi berubah. Tania yang pada saat itu
berusia 11 tahun memanggil Dana dengan sebutan om meski
usianya baru 25 tahun.
2
Saat itu usia Tania masih 8 tahun dan hidup bersama ibu serta
adiknya, Dede. Kehidupan keluarga yang awalnya berkecukupan
menjadi sangat kekurangan, sampai hingga akhirnya mereka diusir
dari rumah kontrakan karena uang habis.
3
Namun, bak disambar petir, suatu hari Danar memperkenalkan
Ratna kepada Tania. Danar mengatakan bahwa Ratna adalah
kekasihnya. Sontak Tania terkejut seakan tidak percaya dengan
kenyataan itu.
Tania makin kesal dengan Danar dan Ratna. Sampai akhirnya, ibu
Tania meninggal dunia setelah kanker paru stadium 4 yang
diderita selama ini makin parah. Tania sangat sedih dan Danar
menjadi orang pertama yang memberikan dukungan agar dirinya
tetap tegar dan ikhlas.
4
Tania lalu kembali ke Singapura untuk melanjutkan kuliahnya.
Beberapa waktu usai wisuda, Ratna mengirim pesan ke Tania
bahwa sikap Danar berubah akhir-akhir ini. Danar menjadi
pendiam dan sering pulang malam.