Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MEMBACA BUKU FIKSI

(DIBUAT UNTUK TUGAS BAHASA INDONESIA)


Novel : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Karya : Tere - Liye

|||
Dibuat Oleh
Nama : MUH. ALFAHARI
Kelas : XII IPA 4
NIS : 9781

TAHUN AJARAN 2022/2023 SMA NEGERI 02 MANOKWARI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat


rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas sekolah
yang telah diberikan kepada saya berupa tugas akhir semester 5
yang berjudul “meringkas isi buku novel yang telah dibaca”.

Dalam proses pembuatan tugas ini saya mendapatkan banyak


pengetahuan dari buku yang telah saya baca ini, dan saya juga
mendapatkann bantuan dari ibu guru siti fatonah yang telah
meminjamkan buku novel untuk saya baca dan membuat
ringkasan tersebut. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada ibu guru siti fatonah. Semoga Allah SWT,
memberikan balasan yang berlipat ganda. Amiin.

Tugas yang dikerjakan saya ini bukanlah karya yang sempurna.


Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar saya dapat lebih baik dikemudia hari. Semoga
tugas ini dapat memberikan manfaat bagi saya dan pembacanya.
Terima kasih.

Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

I
IDENTITAS BUKU

Judul : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Pengarang : Tere – Liye

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2012

Jumlah Halaman : 264

Kota Tempat Terbit : Jakarta

II
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin...

Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari
kehidupan jalanan yang miskin dan nespata. Memberikan makan, tempat
berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.

Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang,
perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku
membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.

Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas.
Maafkan aku, ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak
tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.

Sekarang ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih
dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah.... Biarlah aku luruh ke bumi
seperti sehelai daun... Daun yang tidak pernah membentuk angin meski
harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.

1
Menceritakan Tentang :

Saat itu, kaki Tania tertusuk paku payung dan ia diberi uang oleh
seorang lelaki bernama Danar untuk membeli obat. Tak hanya itu,
laki-laki ini juga memberinya sepasang sandal. Sejak itulah,
kehidupan Tania menjadi berubah. Tania yang pada saat itu
berusia 11 tahun memanggil Dana dengan sebutan om meski
usianya baru 25 tahun.

Kemudian Danar juga bersedia membantu Tania dan adiknya


untuk bersekolah lagi. Ia dengan sukarela membiayai sekolah
kakak beradik ini sekaligus membantu sang ibu untuk membangun
usaha kecil. Selang dua tahun, ibu berhasil memiliki kehidupan
yang lebih baik karena bisnis kuenya laris manis.

Akhirnya, secara perlahan Tania tumbuh sebagai gadis yang cantik


dan pintar sehingga dapat mengejar ketertinggalannya di sekolah.
Waktu terus berjalan hingga Tania menyiapkan diri untuk
melanjutkan Junior High School di Singapura melalui beasiswa. Ia
lalu dinyatakan lolos menjadi penerima beasiswa. Rasa simpati
dan kasihan yang terjalin antara Tania dan Danar perlahan
berubah menjadi cinta. Tanpa disangka, cinta tumbuh diantara
keduanya hanya karena perhatian dan perlindungan.

2
Saat itu usia Tania masih 8 tahun dan hidup bersama ibu serta
adiknya, Dede. Kehidupan keluarga yang awalnya berkecukupan
menjadi sangat kekurangan, sampai hingga akhirnya mereka diusir
dari rumah kontrakan karena uang habis.

Mereka hidup di jalanan. Tania putus sekolah dan memaksanya


tiap hari untuk mengamen bersama Dede. Keduanya
menyambangi bus-bus yang lewat demi mengantongi recehan-
recehan dari lantunan lagunya yang sumbang.

Suatu hari, kaki Tania tertusuk paku payung ketika mengamen.


Pria bernama Danar datang untuk membantunya. Komunikasi
mereka ternyata berlanjut usai pertemuan tersebut.

Danar ternyata pria baik hati. Dirinya mengusahakan keluarga


Tania untuk mendapatkan tempat tinggal layak. Tania juga bisa
bersekolah lagi sampai akhirnya mendapatkan beasiswa untuk
belajar di Singapura.

Masa depan Tania tampak cerah dengan statusnya sebagai orang


terpelajar. Di samping itu, Tania juga merasakan getaran cinta
yang ditujukan bagi pahlawan keluarganya, Danar. Dirinya juga
yakin jika Danar memiliki rasa yang sama.

3
Namun, bak disambar petir, suatu hari Danar memperkenalkan
Ratna kepada Tania. Danar mengatakan bahwa Ratna adalah
kekasihnya. Sontak Tania terkejut seakan tidak percaya dengan
kenyataan itu.

Tania makin kesal dengan Danar dan Ratna. Sampai akhirnya, ibu
Tania meninggal dunia setelah kanker paru stadium 4 yang
diderita selama ini makin parah. Tania sangat sedih dan Danar
menjadi orang pertama yang memberikan dukungan agar dirinya
tetap tegar dan ikhlas.

Setelah kepergian sang ibu, Tania bertekad belajar hingga sukses


dan menjadikan hidupnya dengan Dede lebih baik. Saat acara
kelulusan sekolah menengah di Singapura, Danar dan Ratna
menghadiri prosesi tersebut. Di waktu itu pula, Danar
memberitahu Tania bahwa dirinya akan menikah dengan Ratna.

Tania mendadak bersedih. Dia pun berubah sikap dengan


menghindari Danar sejak saat itu. Puncaknya, Tania tidak
menghadiri pernikahan Danar dan Ratna, lalu memutuskan tidak
akan menemui mereka kembali.

Beberapa bulan berjalan, Tania ingin pulang ke Indonesia secara


diam-diam agar tidak sampai diketahui Danar. Namun, akhirnya
Danar tahu juga dan mereka sempat berkomunikasi.

4
Tania lalu kembali ke Singapura untuk melanjutkan kuliahnya.
Beberapa waktu usai wisuda, Ratna mengirim pesan ke Tania
bahwa sikap Danar berubah akhir-akhir ini. Danar menjadi
pendiam dan sering pulang malam.

Tania yang masih memendam rasa cinta pada Danar, memutuskan


untuk pulang. Dia ingin tahu ada apa sebenarnya dengan Danar.
Belum sempat bertemu, Dede bercerita bahwa Danar ternyata
diam-diam menyukai kakaknya itu namun memendamkan karena
perbedaan usia yang terlampau jauh.

Sampai akhirnya, Tania dan Danar bertemu lalu


mengungkapkannya perasaan cintanya masing-masing. Keduanya
menyadari cinta mereka tak mungkin bersatu karena ada Ratna
yang telah dinikahi Danar dan sekarang mengandung anaknya.

Kenyataan tersebut membuat Tania memutuskan kembali ke


Singapura dan melupakan semua kisah cintanya yang pilu.

Anda mungkin juga menyukai