NAYRA REGENCY
Pemilik: Muhammad Purnama Hady
B. KONSEP PERANCANGAN
1. PENDEKATAN DISAIN (UMUM)
Dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat Indonesia melalui penyediaan perumahan
secara merata, khususnya bagi kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah, sangat
rendah dan kelompok berpenghasilan informal, maka diperlukan upaya penyediaan
perumahan murah yang layak dan terjangkau akan tetapi tetap memenuhi persyaratan;
kesehatan, keamanan, dan kenyamanan (Sumber: Pedoman Teknis Pembangunan Rumah
Sederhana Sehat (Rs Sehat), Kepmen. Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor:
403/KPTS/M/2002)
Keamanan Kesehatan
Kenyamanan
Tabel 1. Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan untuk Rumah Sederhana Sehat
Sumber: Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat), Kepmen.
Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor: 403/KPTS/M/2002
Hasil desain:
1. Luas rumah = 32,33 M2
2. Luas Lahan = 60 M2 (7,5mx8m)
Memenuhi ambang batas, sesuai dengan tabel 1.
3. ORGANISASI HUBUNGAN RUANG
R. TIDUR DAPUR
TERAS R. TAMU/DUDUK KM
R. TIDUR
Dalam organisasi hubungan ruang dalam rumah ini, ruang tamu/ruang duduk akan menjadi
pusat aktivitas keluarga, yang menjadi penghubung antara ruang tidur dan area service
(dapur/km).
4. ZONA C
R. TIDUR DAPUR
A D
TERAS R. TAMU/DUDUK KM
B
R. TIDUR
C
a. zona publik
b. zona semi public
c. zona private
d. zona private/service
5. KONSEP PENCAHAYAAN
Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai pencahayaan alami pada
siang hari. Berdasarkan Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs
Sehat), Kepmen. Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor: 403/KPTS/M/2002,
menerangkan bahwa kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan
ditentukan oleh:
- kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),
- lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),
- tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan,
- lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,
- sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 (satu) jam setiap hari,
- cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.
Untuk itu pada perencanaan rumah ini didesain setiap ruangan memiliki bukaan untuk
mendapatkan pencahayaan alami, khususnya disiang hari. Dimana bukaan yang tersedia
lebih dari 10% dari luas lantai masing-masing ruangan.
JENDELA
PINTU
JENDELA/VENTILASI
750
350 150 250
8
100
100
Taman
7
KM/WC
Dapur ML+0,18 Kamar Tidur
220
ML+0,20
250
ML+0,20 6
5
4
250
820
375
375
Garasi
ML+0,20 ML+0,20
ML+0,05
470
3
Teras
ML+0,18 Carport
200
ML+0,05 2
Taman
ML±0,00
1
250 250 250
750
A B C D E
JENDELA/VENTILASI
PINTU
JENDELA
8
100
100
Taman
7
KM/WC
Dapur ML+0,18 Kamar Tidur
220
ML+0,20
250
ML+0,20 6
5
4
250
820
375
375
Garasi
ML+0,20 ML+0,20
ML+0,05
470
3
Teras
ML+0,18 Carport
200
ML+0,05 2
Taman
ML±0,00
1
250 250 250
750
A B C D E
JENDELA/VENTILASI
PINTU
JENDELA
Skema warna (colour scheme) untuk rumah ini dipilih dengan teknik monokrom agar dapat
memberikan tampilan rumah dan ruangan yang trendi dan berenergi. Dimana monokrom
merupakan warna tunggal. Dengan memilih palet warna monokrom berarti berkomitmen
pada satu warna untuk menciptakan ruang yang terasa dipersonalisasi. Tampilan warna
monokrom ini agar tampilan rumah terasa lembut dan cukup memberikan kesan ruang yang
kohesif. Untuk rumah ini dipilih warna Gray atau abu-abu.
Untuk memberikan kesan semangat atau keteguhan hati maka ditambahkan sedikit aksen
pada dinding, dengan sebuah list vertical yang dibentuk dengan cara plester kamprot,
namun tetap di finishing dengan warna monocromatik.
Tampilan monokrom dengan warna dasar abu-abu (grey)