Anda di halaman 1dari 5

BAB 6 KOTORAN ORGANIK

warna di no.3 berarti beton tersebut masih dapat digunakan dalam campuran

beton.

Terdapat kecenderungan meningkatnya penggunaan air dalam campuran beton

jika terdapat bahan - bahan tersebut. Bahan - bahan halus atau kotoran organik

yang dapat merusak beton tidak boleh lebih besar dari yang disyaratkan dalam

Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Presentase maksimal perusak beton.

Uraian Presentase maksimal dalam berat

Lempung dan Partikel 3.0


Butiran Halus Lolos Ayakan No.200
3.0
(0.075 mm)
Beton Yang Tahan Terhadap Abrasi 5.0
Batu bara dan Lignit 0.5
Beton yang permukaannya di ekspos 1.0

Sebaiknya agregat bebas dari kotoran - kotoran lumpur, lempung, tanah atau

bahan organic lainnya. Lumpur atau bahan - bahan lainnya, misalnya silt atau

debu pecahan batu yang terdapat pada lapis permukaan agregat dapat

menghalangi rekatan antara permukaan agregat dan pasta semen dalam pembuatan

beton. Jika daya rekat antara permukaan butir agregat dan pasta semen berkurang,

maka kekuatan beton dan daya tahan beton terhadap rembesan air berkurang. Jika

kotoran - kotoran tersebut menutupi permukaan dari agregat, maka akan

mengganggu ikatan antara semen dan agregat. Lumpur, lempung dan bahan halus

lainnya akan meningkatkan kebutuhan air pada beton, sedangkan bahan organik

akan mengganggu terhadap hidrasi semen. Yang dikategorikan dalam kelompok

ini adalah kotoran yang melekat pada agregat misalnya, debu, lumpur, tanah liat,
PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2020 | KELOMPOK 5 53
BAB 6 KOTORAN ORGANIK

dan kotoran yang lain. Persyaratan agregat halus bebas dari kotoran organik

menurut Standar SK SNI S-04-1989-F, dibuktikan dengan percobaan warna

dengan larutan 3% NaOH, yaitu warna cairan diatas endapan agregat tidak boleh

lebih gelap dari pada warna standar/pembanding.

Agregat halus dan agregat kasar merupakan salah satu material penyusun beton,

kotoran organik banyak terkandung di dalam agregat halus dan agregat kasar, hal

ini akan menyebabkan ikatan yang terjadi antara pasta semen dan agregat menjadi

kurang baik, maka kita perlu membersihkan kotoran organik yang terkandung

dalam agregat tersebut, salah satu cara untuk membersihkan kotoran organik dari

agregat adalah dengan melakukan perendaman agregat dalam larutan NaOH

dalam air selama 24 jam.

Pengaruh perendaman agregat dalam larutan NaOH dalam air mengakibatkan

agregat terbebas dari kotoran organik yang terdapat dalam agregat sebelum

agregat tersebut direndam dalam larutan NaOH dalam air, sehingga ikatan yang

terjadi antara pasta semen dengan agregat semakin baik dan beton yang sebelum

pembuatannya agregat halus dan agregat kasar direndam dalam larutan NaOH

dalam air memiliki kuat tekan dan kuat tarik lebih tinggi daripada beton normal

pada komposisi tertentu.

Standar ASTM (American Society for Testing and Material) C-40

mensyaratkan untuk pengerjaan beton dengan mutu tinggi warna larutan pada

agregat tidak berwarna atau bening dengan penurunan kekuatan sebesar 0% tabel

standar warna larutan. Menguji seberapa besar kotoran organik yang terdapat pada

agregat halus (pasir), dengan cara mencucinya menggunakan air yang bersih.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2020 | KELOMPOK 5 54


BAB 6 KOTORAN ORGANIK

6.2 Maksud dan Tujuan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan adanya kandungan bahan

organik pada agregat halus (pasir) alami yang akan digunakan sebagai bahan

campuran mortar atau beton.

6.3 Benda Uji


Benda uji yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah pasir (alami) sebanyak

130 ml.

6.4 Alat-Alat yang Digunakan


Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini yaitu sebagai berikut.

1. Gelas ukur 250 ml

2. Air suling

3. Larutan NaOH 3%

4. Cawan/wadah/pan

5. Drying Oven Cap. 760 ltr (110 ± 5)o C.

6. Sarung tangan

7. Dessicator

6.5 Cara Pengujian


Hari pertama:

1. Mengambil agregat halus berupa pasir dan masukkan kedalam cawan,

kemudian keringkan dalam oven selama 36 jam.

Hari kedua:

1. Mengeluarkan benda uji dari oven, kemudian mendinginkan benda uji

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2020 | KELOMPOK 5 55


BAB 6 KOTORAN ORGANIK

2. Memasukkan benda uji yang sudah didinginkan ke dalam gelas ukur sebanyak

±130 ml;

3. Memasukkan larutan NaOH 3% ke dalam gelas ukur yang berisi benda uji

sampai ketinggian ±250 ml;

4. Kemudian, mengaduk benda uji secara mendatar selama 10 menit;

5. Setelah itu, diamkan gelas ukur yang berisi benda uji dan larutan NaOH

selama ±24 jam;

Hari ketiga:

1. Mencatat perubahan warna larutan yang terjadi dibagian atas benda uji;

6.6 Diagram Alir Pengujian


Mulai

Hari Pertama

Menyiapkan alat dan bahan

Mengambil agregat halus dan masukkan ke dalam oven selama 36 jam

Hari Kedua

Keluarkan benda uji dan dinginkan

Masukkan benda uji kedalam gelas ukur Terisi


130 ml
Masukkan larutan NaOH 3% kedalam gelas ukur
Terisi
Aduk secara mendatar selama 10 menit 250 ml

Diamkan selama 24 jam

Hari Ketiga

Mencatat perubahan warna larutan

Selesai
Gambar 6.1 Diagram Alir Pengujian Kotoran Organik
PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2020 | KELOMPOK 5 56
BAB 6 KOTORAN ORGANIK

6.7 Data Pengamatan


6.7.1 Data Pengamatan
Tabel 6.3 Data pengamatan Kotoran Organik (Terlampir)

6.8 Kesimpulan dan Saran


6.8.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan sesuai standar SK SNI S-04-1989-F, yang

dibuktikan dengan percobaan warna dengan larutan 3 % NaSO4.

Gambar 6.2 Palet Warna

Perubahan warna yang kami hasilkan yaitu dari keruh ke bening semu kuning,

berdasarkan palet diatas diketahui bahwa perubahan warna setelah perendaman

lebih cerah dari sebelumnya, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa agregat yang

kami uji sesuai standard dan dapat digunakan dalam campuran beton.

Tabel 6.2 Kesimpulan Kotoran Organik.

SNI S-04-1989-F Sebelum Sesudah Sesuai / Tidak Sesuai


Bening
Tidak Boleh Gelap dari
Keruh semu Sesuai
Warna Sebelumnya
kuning

6.8.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Lebih teliti dalam setiap pembacaan skala gelas ukur dan pada saat

menimbang agregat.

2. Lebih bersih dalam proses pencucian agregat supaya didaptkan hasil yang

maksimal

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2020 | KELOMPOK 5 57

Anda mungkin juga menyukai