Anda di halaman 1dari 3

ETIKA GURU PROFESIONAL DI INDONESIA :

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK CALON GURU PADA ERA


GLOBALISASI
Globalisasi merupakan suatu yang berkaitan dengan perkembangan zaman saat ini.
Perkembangan zaman yang terjadi mengakibatkan perubahan pada dunia pendidikan. Globalisai
merupakan tantangan yang besar bagi dunia pendidikan khususnya pada seorang pendidik.
Tantangan tersebut dapat diantisipasi oleh pendidik dengan pentingnya mengedepankan
profesionalisme. Guru dituntut untuk memiliki etika yang lebih baik, guru juga dituntut untuk
memiliki kemampuan yang lebih baik karena masyarakat akan memilih pendidikan yang
memiliki layanan mendidik yang baik sehingga guru sebagai pendidik memiliki tugas yang
sangat besar dalam membangun karakter peserta didiknya. Tuntutan terhadap mutu pendidikan
yang memerlukan guru yang bermutu dan profesional dalam bidangnya. Hal tersebut
berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, menyatakan seorang guru
yang layak mengajar adalah mereka yang memiliki kompetensi pedagogis, profesional,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Globalisasi adalah era tanpa batas ditandai dengan adanya perubahan struktur sosial di
masyarakat. Dengan perkembangan teknologi dan meluasnya pengaruh globalisasi, seorang
pendidik dituntut dapat mengimbangi perkembangan teknologi yang terus berkembang. Pada era
globalisasi ini karakter peserta didik sangat terpengaruh yang menjadi masalah untuk pendidik
dapat membentuk sebuah karakter khususnya perserta didik calon guru. Etika guru profesional
harus diimplementasikan dengan baik sebagai cerminan peserta didik.
Dengan kemajuan teknologi pada zaman sekarang yang semakin canggih, kemampuan guru
mengenai IT sudah harus melekat karena pembentukan karakter peserta didik zaman sekarang
tidak terlepas dari pengaruh perubahan teknologi yang serba praktis. Fenomena krisis moral yang
terjadi dilingkungan peserta didik dimana dalam masyarakatnya mencerminkan adanya krisis
moral yang menjadi salah satu masalah yang cukup sulit bagi pendidik. Guru dengan penerapan
pola pembelajaran tradisional tentunya tidak akan cocok untuk menghasilkan peserta didik yang
berkualitas. Dengan demikian, seorang pendidik butuh bantuan pemerintah untuk mengatasi
karakter peserta didik yang tidak sesuai dengan pemerintah harus ikut serta membantu pendidik
untuk meningkatkan etika guru profesional untuk membangun karakter peserta didik.
Pendidikan dan karakter dalam kaitannnya sangat membutuhkan sumber daya manusia
yang bermutu untuk membangun pendidikan nasional yang baik. Salah satu cara nya yaitu pada
lembaga pendidikan yang secara tidak langsung sangat berpengaruh pada perubahan sikap,
perilaku dan karakter pada peserta didik. Pendidikan karakter ini bertujuan untuk memperkuat
peserta didik untuk mempunyai moral dan nilai karakter yang tidak menyimpang. Dunia
pendidikan memiliki peran yang cukup besar dalam perkembangan moral dan karakter peserta
didik. Proses perkembangan peserta didik melibatkan tiga komponen yaitu sekolah, keluarga,
dan masyarakat.
Guru diharapkan tidak hanya mampu memberikan ilmu pengetahun saja, namun harus
mampu memberikan contoh perilaku yang baik bagi peserta didik. Guru profesional tidak hanya
sekedar memberikan materi saja namun dilihat dari kualita moral dan menjunjung nilai-nilai
kode etik profesi. Fenomena yang terjadi saat ini bisa dikatakan kita sedang mengalami krisis
moral yang terjadi pada generasi muda penerus bangsa dalam bentuk perkelahian, radikalisme,
dan masih banyak contoh lainnya yang disebabkan oleh hilangnya pendidikan karakter dalam
pendidikan. Bahkan perkelahian tersebut terjadi antara peserta didik dan gurunya. Bisa diliat
betapa krisisnya moral peserta didik tersebut. Guru menjadi salah satu jembatan dalam dunia
pendidikan untuk mengatasi masalah tersebut karena guru berhadapan langsung dengan peserta
didik pada pembelajaran. Dengan etika guru profesional dalam membentuk karakter peserta
didik dapat mengatasi krisis moral yang terjadi pada peserta didik. Dikalangan remaja sangat
terasa adanya pengaruh iptek dan globalisasi baik berasal dari media cetak maupun media
elektronik yang mengarah pada hal yang bersifat pergaulan bebas dan mereka hanya menjadi
korban dari globalisasi yang menuntut kesenangan belaka, kepraktisan dan budaya cepat saji.
Permasalahan mengenai etika guru profesional yaitu pertama, sekarang ini terlihat jelas
guru kurang minat untuk menetliti, kebanyakan para guru melakukan meneliti pada saat mereka
mau naik pangkat saja. Kedua, masalah kesejahteraan guru, ternyata masih banyak guru yang
belum sejahtera. Kecilnya penghasilan yang didapatkan menjadikan kurangnya kesejahteraan
seorang guru. Namun kesejahteraan tidak menjamin komitmen guru terhadap pendidikannya
beberapa guru yang gajinya sudah cukup tingggi tapi masih tetap ogah-ogahan mengajar. Dan
ketiga, guru yang kurang kreatif dalam media pembelajran ataupun dalam hal proses
pembelajaran. Untuk mengtasinya yaitu perlu kerja sama untuk dapat saling membantu agar guru
dapat meneliti, dan meningkatkan kemampuan tambahan dari keprofesionalanya.
Pada masalah di era globlisasi ini dengan perkembangan zaman dapat diatasi dengan
yang pertama,etika guru mampu melakukan adaptasi sesuai dengan zaman dimana model digital
sebagai alat bantu pembelajaran. Kedua, mampu berkomunikais dengan baik, dimana guru dapat
menyampaikan dengan jelas pesan atau materi. Ketiga, guru mempu berkolaborasi, berkolaborasi
dengan melibatkan diri pada komunikasi online dengan para peserta didik. Untuk menghdapo era
globalisasi dibutuhkan pendidik yang mampu mengelola pembeljaran secara efektif dan inovatif
dan memberikan suasana yang menyenangkan bagi guru dan peserta didik.
Kesimpulannya, etika guru profesional berperan penting dalam pembentukan karakter
peserta didik dengan mengikuti perkembangan zaman atau pada era globalisasi ini. Kurang
sesuainya pengimplementasian etika guru pada pembelajaran membuat proses belajar yang
kurang efektif sehingga karakter peserta didik yang terbentuk kurang baik, mengakibatkan
terjadinya krisis moral peserta didik. Seorang guru tidak hanya mempunyai kemampuan dalam
menyampaikan materi namun juga harus mencerminkan etika yang baik dan tidak melanggar
kode etik guru yang sudah terbentuk. Dengan kontribusi pemerintah dalan meningkatkan
profesionalisme guru dengan cara memberikan tunjangan profesi bagi guru yang sudah
memperoleh sertifikat, hal tersebut dapat meningkatkan semangat guru dalam pembelajaran.
Harapan kedepannya dapat mewujudkan guru yang kompeten, profesional dan sejahtera. Guru
sangat berpengaruh pada perubahan perserta didik dalam pembentukan karakter peserta didik
calon guru.
Sarannya, pendidik hendaknya harus menyadari, intropespeksi diri dengan
mengedepankan pentungnya profesionalisme, dan dapat beradaptasi sesuai iklim sosial
pendidikan. Karena guru merupakan contoh yang akan ditiru maka etika guru yang diperlihatkan
seharusnya mencerminkan sebagaimana guru tersebut untuk melahirkan calon guru yang
bermutu dan berkualitas. Mendidik dengak keras namun tidak dengan kekerasan dan tidak
mengajar sesuai dengan etika guru yang sudah ada. Jangan sampai ada pelanggaran yang
dilakukan guru dalam ketentuan etika guru. Seharusnya kualitas keprofesionalan guru ini tidak
melihat dari penghasilan yang didapatkan namun juga harus sesuai etika yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Mufidah, L. I. (2008). Tantangan Profesionalisme Guru pada Era Globalisasi. Jurnal Lentera,
179-185.
PudjosumedI, D., Handayani, T., Saidah, E. S., & Dr.Istaryatiningtias. (2013). PROFESI
PENDIDIKAN. Jakarta: Uhamka Press.
Setiyaningsih, D. (2020). PERAN ETIKA DAN PROFESI KEPENDIDIKAN DALAM
MEMBANGUN NILAI-NILAI KARAKTER MAHASISWA CALON GURU SD.
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579–6151, 28-32.

Anda mungkin juga menyukai