Anda di halaman 1dari 67

KALKULUS 3

AHMAD SHULHANY
SEMESTER 3
MINGGU LALU

MATRIK MATRIK TRANSPOS


01 04

JENIS-JENIS MATRIK INVERS MATRIK I


02 05

OPERASI PADA MATRIK SOLUSI SPL DENGAN INVERS I


03 06

2
HARI INI

VEKTOR DAN SIFAT-SIFATNYA RUANG VEKTOR DAN MATRIK


01 04

NORM, HASIL KALI TITIK DAN KOMBINASI LINEAR,


02 HASIL KALI SILANG
05 MEMBANGUN DAN
MERENTANG

ORTOGONALITAS, DAN BEBAS LINEAR DAN


03 KESEJAJARAN
06
BERGANTUNG LINEAR

3
VEKTOR DAN SIFAT-
SIFATNYA
VEKTOR

Vektor merupakan objek berdimensi-n yang memiliki panjang dan arah. vektor
terdiri dari tiga bagian, yaitu titik pangkal, garis, dan titik ujung.

Titik ujung

Garis

Titik pangkal

5
VEKTOR

Vektor bisa dipandang dengan dua cara, yaitu:


❑ Aljabar
❑ Geometri

6
VEKTOR

Secara aljabar, vektor dapat ditulis sebagai deretan angka dan


diberi kurung ” ”. Vektor juga dapat dipandang sebagai matrik
dengan 1 kolom atau matrik dengan 1 baris. Bentuk umum
vektor berdimensi 𝑛
𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , … , 𝑣𝑛
3
Contoh : 2,3, −1 ∈ ℝ
Bilangan 2 disebut elemen/entri pertama
Bilangan 3 disebut elemen/entri kedua, dst

7
VEKTOR

Secara geometri, vektor 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , … , 𝑣𝑛 adalah


vektor dengan pangkal di titik (0,0,0, … , 0) dan ujung
di titik (𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , … , 𝑣𝑛 ) dan vektor lain yang memiliki
arah dan panjang yang sama.
Contoh:
Vektor 2,3 adalah vektor dengan pangkal di titik
(0,0) dan ujungnya di titik (2,3) [perhatikan objek
biru]
Vektor lain yang sejajar dengan vektor di atas juga
disebut vektor 2,3 [objek warna merah dan jingga]

8
VEKTOR

contoh:
Tentukanlah vektor dan gambarnya, jika diketahui
a. Titik pangkal di titik asal dan titik ujung di −3,1
b. Titik pangkal di (2, −4) dan titik ujung di titik asal
c. Titik pangkal di 𝐴(−3,4) dan titik ujung di 𝐵 −4,5
d. Titik pangkal di 𝐵(−4,5) dan titik ujung di 𝐴(−3,4)

9
VEKTOR

a. Titik pangkal di titik asal dan titik ujung di (−3,1)

Titik pangkal 𝑂(0,0) dan titik ujung 𝐴(−3,1)


−3 0 −3
𝑣 = 𝑂𝐴 = 𝐴 − 𝑂 = − =
1 0 1

10
VEKTOR

b. Titik pangkal di (2, −4) dan titik ujung di titik asal

Titik pangkal 𝐴(2, −4) dan titik ujung 𝑂(0,0)


0 2 −2
𝑣 = 𝐴𝑂 = 𝑂 − 𝐴 = − =
0 −4 4

11
VEKTOR

c. Titik pangkal di 𝐴(−3,4) dan titik ujung di 𝐵 −4,5

Titik pangkal 𝐴(−3,4) dan titik ujung 𝐵 −4,5


−4 −3 −1
𝑣 = 𝐴𝐵 = 𝐵 − 𝐴 = − =
5 4 1

12
VEKTOR

d. Titik pangkal di 𝐵(−4,5) dan titik ujung di 𝐴(−3,4)

Titik pangkal 𝐵(−4,5) dan titik ujung 𝐴(−3,4)


−3 −4 1
𝑣 = 𝐵𝐴 = 𝐴 − 𝐵 = − =
4 5 −1

13
VEKTOR

Latihan:
1. Tentukanlah vektor dan gambarnya, jika diketahui
a. Titik pangkal di titik asal dan titik ujung di titik 𝐴 4,5
b. Titik pangkal di 𝐵(−2,3) dan titik ujung di titik asal
c. Titik pangkal di 𝐶(2, −4) dan titik ujung di titik 𝐷(3, −6)
d. Titik pangkal di 𝐸(0,3) dan titik ujung di titik 𝐹(−1,4)
2. Tentukan titik ujung dari vektor 3,4 , jika titik pangkalnya di titik 𝐵(−2,3)
3. Tentukan titik pangkal dari vektor 2, −3 , jika titik ujungnya di titik 𝐴(3,1)

14
OPERASI DUA BUAH VEKTOR

Vektor sama seperti matrik, operasi yang dapat dilakukan pada vektor adalah:
❑ Penjumlahan
❑ Perkalian dengan skalar
❑ Invers penjumlahan
❑ Pengurangan

15
PENJUMLAHAN VEKTOR

Misalkan
vector 𝑢 = 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 dan vector 𝑣 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 ,
maka
𝑢 + 𝑣 = 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 + 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 = 𝑢1 + 𝑣1 , 𝑢2 + 𝑣2 , … , 𝑢𝑛 + 𝑣𝑛
Contoh:
Jika 𝐴 = 2,3, −4 dan 𝐵 = −4,2,5 maka
𝐴 + 𝐵 = 2,3, −4 + −4,2,5 = 2 + −4 , 3 + 2, −4 + 5 = −2,5,1

16
PENJUMLAHAN VEKTOR

17
PERKALIAN SKALAR
Misalkan
vector 𝑢 = 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 dan 𝑐 ∈ ℝ+
maka
𝑐𝑢 = 𝑐 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 = 𝑐𝑢1 , 𝑐𝑢2 , … , 𝑐𝑢𝑛
Secara geometris, Panjang 𝑐𝑢 lebih Panjang 𝑐 kali dari vector 𝑢

Contoh:
Jika 𝐴 = 2,3, −4 maka
2𝐴 = 2 2,3, −4 = 2(2), 2(3), 2 −4 = 4,6, −8

1 1 1 1 1 3
𝐴 = 2,3, −4 = (2), (3), −4 = 1, , −2
2 2 2 2 2 2
18
PERKALIAN SKALAR

Vektor nol adalah vektor yang semua entrinya 0.


Vektor −𝐴 adalah matrik dengan panjang yang sama dengan 𝐴 namun memiliki
arah yang berkebalikan dengan vektor 𝐴.
Contoh:
Jika 𝐴 = 2,3, −4 maka
−2𝐴 = −2 2,3, −4 = −2 2 , −2 3 , −2 −4 = −4, −6,8

19
PERKALIAN SKALAR

20
PENGURANGAN VEKTOR

Misalkan
vector 𝑢 = 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 dan vector 𝑣 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 ,
maka
𝑢 − 𝑣 = 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 − 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 = 𝑢1 − 𝑣1 , 𝑢2 − 𝑣2 , … , 𝑢𝑛 − 𝑣𝑛
Contoh:
Jika 𝐴 = 2,3, −4 dan 𝐵 = −4,2,5 maka
𝐴 − 𝐵 = 2,3, −4 − −4,2,5 = 6,1, −9

21
PENGURANGAN VEKTOR

22
PENGURANGAN VEKTOR

Latihan:
Jika 𝑢 = 2,3, −4 dan 𝑣 = −4,2,5 maka
a. 4𝑢
b. −3𝑣
c. 3𝑢 − 𝑣
d. 2𝑣 + 5𝑢

23
PERSAMAAN VEKTOR

Vector 𝑢 = 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 dan vector 𝑣 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 dikatakan ekivalen/sama,


jika
𝑢1 = 𝑣1 , 𝑢2 = 𝑣2 , … , 𝑢𝑛 = 𝑣𝑛
Contoh:
Misalkan 𝑢 = 1,2, 𝑥 + 𝑦 , dan 𝑣 = 1, 𝑥 − 𝑦, 4 . Tentukanlah nilai 𝑥 dan 𝑦, jika 𝑢 = 𝑣
Jawab:
Karena 𝑢 = 𝑣, sehingga
𝑥+𝑦 =4
𝑥−𝑦 =2
Dengan menggunakan eliminasi, kita peroleh 𝑥 = 3 dan 𝑦 = 1.

24
PERSAMAAN VEKTOR

Latihan:
Tentukanlah nilai 𝑥 dan 𝑦, jika diketahui
a. 𝑥, 3 = 2, 𝑥 + 𝑦
b. 4, 𝑦 = 𝑥 2,3
c. 𝑥 − 𝑦, 𝑦 + 𝑥, 2 = 2,6,2

1
d. 𝑥, 𝑦 + 𝑥, 2 = 2𝑦, 2𝑥 − 𝑦, 𝑥
2

25
NORM, HASIL KALI TITIK,
DAN HASIL KALI SILANG
NORM

Jika 𝑣 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 adalah vector di ℝ𝑛 , maka norm (atau panjang) dari 𝑣,


dinotasikan dengan 𝑣 , didefinisikan sebagai

𝑣 = 𝑣12 + 𝑣22 + ⋯ + 𝑣𝑛2

Contoh:
Tentukan Panjang vector 𝑣 = 2, −1, 3,5
Jawab:
𝑣 = 22 + −1 2 + 32 + 52 = 39

27
NORM

Latihan:
1. Tentukan Panjang vector 𝑣 = 4, −2, −1,6
2. Jika 𝑢 = 5 dan 𝑢 = 2, 1, 𝑥, 𝑥 2 , tentukan nilai 𝑥

28
VEKTOR SATUAN
Jika 𝑣 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 adalah vector di ℝ𝑛 , maka vector satuan dari 𝑣, dinotasikan dengan 𝑣 1 ,
didefinisikan sebagai

1
𝑣
𝑣 =
𝑣
Vektor satuan 𝑣 1 adalah vektor yang memiliki panjang 1 dan arah yang sama dengan 𝑣.
Contoh:
Tentukan vector satuan dari 𝑣 = 2,1, 3,1
Jawab:

1
𝑣 1 1 2 1 1 1
𝑣 = = 2,1, 3,1 = 2,1, 3,1 = 15, 15, 15, 15
𝑣 22 + 12 + 32 + 12 15 15 15 5 15

29
VEKTOR SATUAN

Latihan:
Tentukan vektor satuan dari vektor-vektor di bawah ini
a. 𝑢 = 3,6
b. 𝑣 = −2,1, 4,2
c. 𝑤 = 3,1,5

30
VEKTOR STANDAR

Di ℝ2 terdapat dua vector standar, yaitu:


𝑖 = 1,0 , 𝑗 = 0,1
Di ℝ3 terdapat tiga vector standar, yaitu:
𝑖 = 1,0,0 , 𝑗 = 0,1,0 , dan 𝑘 = 0,0,1

Contoh:
Vektor 𝑢 = 3,6 bisa dinyatakan dengan 𝑢 = 3𝑖 + 6𝑗
Vektor 𝑣 = 3, −1, −5 bisa dinyatakan dengan 𝑣 = 3𝑖 − 𝑗 − 5𝑘

31
HASIL KALI TITIK

Jika 𝑢 = 𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 dan 𝑣 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 adalah bukan vector nol di ℝ𝑛 , dan 𝜃


adalah sudut yang dibentuk oleh 𝑢 dan 𝑣, maka hasilkali titik (atau hasilkali dalam
Euclid) dari 𝑢 dan 𝑣, dinotasikan dengan 𝑢. 𝑣, didefinisikan sebagai
𝑢. 𝑣 = 𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2 + ⋯ + 𝑢𝑛 𝑣𝑛 = 𝑢 𝑣 cos 𝜃
Jika 𝑢. 𝑣 > 0, maka 𝜃 sudut lancip
Jika 𝑢. 𝑣 < 0, maka 𝜃 sudut tumpul
Jika 𝑢. 𝑣 = 0, maka 𝜃 sudut siku-siku
Contoh :
Untuk 𝑢 = −3,2,4 dan 𝑣 = 1,3, −2 , diperoleh
𝑢. 𝑣 = −3 1 + 2 3 + 4 −2 = −3 + 6 + −8 = −5
Karena 𝑢. 𝑣 < 0, 𝑢 dan 𝑣 membentuk sudut tumpul
32
HASIL KALI TITIK

Latihan:
Tentukan sudut-sudut vector di bawah ini:
1. 𝑢 = −1,2 dan 𝑣 = 2, −1
2. 𝑢 = 2,0 dan 𝑣 = −3,0
3. 𝑢 = 1,4 dan 𝑣 = −3,2

33
HASIL KALI SILANG

Hasilkali silang dari vector 𝑢 = 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 dan 𝑣 = 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , dinotasikan dengan 𝑢 × 𝑣,


didefinisikan dengan

𝑖 𝑗 𝑘 𝑢2 𝑢 3 𝑢1 𝑢3 𝑢1 𝑢2
𝑢 × 𝑣 = 𝑢1 𝑢2 𝑢3 = 𝑣 𝑣 𝑖 − 𝑣 𝑣 𝑗 + 𝑣 𝑣2 𝑘
2 3 1 3 1
𝑣1 𝑣2 𝑣3
𝑢 × 𝑣 = 𝑢 𝑣 sin 𝜃

34
HASIL KALI SILANG

Contoh:
Misalkan 𝑢 = 2,3, −2 dan 𝑣 = 1,0, −3 . Tentukanlah 𝑢 × 𝑣.
Jawab:

𝑖 𝑗 𝑘
3 −2 2 −2 2 3
𝑢 × 𝑣 = 2 3 −2 = 𝑖− 𝑗+ 𝑘
0 −3 1 −3 1 0
1 0 −3
𝑢 × 𝑣 = −9𝑖 − −4 𝑗 + −3 𝑘 = −9𝑖 + 4𝑗 − 3𝑘

35
HASIL KALI SILANG

Latihan :
Tentukanlah hasil kali silang untuk vektor-vektor di bawah ini
a. 𝑢 = −4,2, −1 dan 𝑣 = 0,3,1
b. 𝑢 = 3,1, −2 dan 𝑣 = −1,4,0

36
ORTHOGONALITAS DAN
KESEJAJARAN
ORTOGONALITAS

Kedua vector saling tegak lurus jika memenuhi salah satu dari:
1. 𝑢. 𝑣 = 0
2. 𝑢 × 𝑣 = 𝑢 𝑣
Contoh:
Jika vector 𝑢 = 2, −1,3 dan 𝑣 = 𝑎, 2, −3 saling tegak lurus. Tentukanlah konstanta 𝑎
Jawab :
Gunakan aturan 𝑢. 𝑣 = 0
𝑢. 𝑣 = 2 𝑎 + −1 2 + 3 −3 = 0
2𝑎 − 11 = 0
11
Diperoleh nilai 𝑎 =
2

38
KESEJAJARAN

Kedua vector saling sejajar jika memenuhi salah satu dari:


1. 𝑢. 𝑣 = 𝑢 𝑣
2. 𝑢 × 𝑣 = 0
3. 𝑢 = 𝑘𝑣 dengan 𝑘 adalah konstanta bukan nol

39
KESEJAJARAN

Contoh:
Jika vector 𝑢 = 2,3, −1 dan 𝑣 = −4, 𝑏, 2 saling sejajar. Tentukanlah konstanta 𝑏 yang
memenuhi.
Jawab:
Gunakan aturan 𝑢. 𝑣 = 𝑢 𝑣
𝑢. 𝑣 = 𝑢 𝑣 → 2 −4 + 3𝑏 + −1 2 = 14 20 + 𝑏 2
3𝑏 − 10 = 280 + 14𝑏 2
9𝑏 2 − 60𝑏 + 100 = 280 + 14𝑏 2
5𝑏 2 + 60𝑏 + 180 = 0 → 𝑏 2 + 12𝑏 + 36 = 0
Sehingga diperoleh nilai 𝑏 = −6

40
KESEJAJARAN

Latihan:
Jika vector 𝑢 = −1,4, −2 dan 𝑣 = 𝑎, −4𝑎, 6 saling sejajar. Tentukanlah konstanta 𝑎
yang memenuhi.

41
PROYEKSI

Hasil proyeksi vector orthogonal dari 𝑢 pada arah vector 𝑣 adalah


𝑢. 𝑣
𝑤= 2
.𝑣
𝑣
𝒖
Dan panjang vector 𝑤 adalah
𝑢. 𝑣
𝑤 =
𝑣
𝒗
𝒘
𝑤 adalah proyeksi vektor, dan 𝑤 adalah proyeksi skalar

42
PROYEKSI

Contoh:
Panjang proyeksi orthogonal vector 𝑢 = (𝑝, 2,4) pada 𝑣 = (2, 𝑝, 1)
adalah 4. Tentukanlah nilai 𝑝
Jawab:

𝑝 2 + 2 𝑝 + 4(1)
𝑤 = =4
22 + 𝑝2 + 11
4𝑝 + 4
= 4 → 4𝑝 + 4 = 4 𝑝2 + 5
𝑝2 + 5
16𝑝2 + 32𝑝 + 16 = 16(𝑝2 + 5)
𝑝2 + 2𝑝 + 1 = 𝑝2 + 5
2𝑝 + 1 = 5 → 𝑝 = 2
43
PROYEKSI

Latihan:
Panjang proyeksi orthogonal vector 𝑢 = (𝑝, 3, −2) pada 𝑣 = (2, 𝑝, 4) adalah 7.
Tentukanlah nilai 𝑝

44
RUANG VEKTOR DAN
MATRIK
RUANG VEKTOR DAN MATRIK

Untuk sembarang matrik (juga vektor) 𝐴, 𝐵, 𝐶 di ℝ𝑚×𝑛 (berukuran sama) dan


sembarang skalar 𝑘 dan 𝑙 memenuhi sifat-sifat di bawah ini:
❑ Sifat tertutup pada penjumlahan, 𝐴 + 𝐵 ∈ ℝ𝑚×𝑛
❑ Sifat tertutup pada perkalian, 𝑘𝐴 ∈ ℝ𝑚×𝑛
❑ Sifat komutatif penjumlahan, 𝐴 + 𝐵 = 𝐵 + 𝐴
❑ Terdapat identitas penjumlahan yaitu matrik nol 0, sehingga 𝐴 + 0 = 0 + 𝐴 = 𝐴
❑ Terdapat identitas perkalian untuk matrik persegi 𝐴 yaitu matrik identitas 𝐼,
sehingga 𝐴𝐼 = 𝐼𝐴 = 𝐴

46
RUANG VEKTOR DAN MATRIK

❑ Setiap matrik memiliki invers penjumlahan yaitu −𝐴 , sehingga 𝐴 + −𝐴 =


−𝐴 + 𝐴 = 0
❑ Sifat distributif, 𝑘 𝐴 + 𝐵 = 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵
❑ Sifat distributif, 𝑘 + 𝑙 𝐴 = 𝑘𝐴 + 𝑙𝐴
❑ Sifat asosiatif skalar, 𝑘 𝑙𝐴 = 𝑘𝑙 𝐴
❑ Memiliki elemen satuan, 1𝐴 = 𝐴
❑ Jika matrik persegi 𝐴 dan det(𝐴) ≠ 0, maka memiliki invers 𝐴−1 , sehingga 𝐴𝐴−1 =
𝐴−1 𝐴 = 𝐼

47
KOMBINASI LINEAR,
MEMBANGUN DAN
MERENTANG
KOMBINASI LINEAR

Jika 𝑤 adalah sebuah vector di ruang vector 𝑉, maka 𝑤 disebut kombinasi linier
dari vector-vector 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 di 𝑉 jika 𝑤 bisa dibuat dalam bentuk
𝑤 = 𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 + ⋯ + 𝑘𝑛 𝑣𝑛
Dengan 𝑘1 , 𝑘2 , … , 𝑘𝑛 merupakan scalar. Skalar-scalar tersebut disebut koefisien
kombinasi linier.

49
KOMBINASI LINEAR

Contoh:
Misalkan 𝑢 = (1,2, −1) dan 𝑣 = (6,4,2) di 𝑅 3 . Tunjukkanlah apakah vector-
vector di bawah ini merupakan kombinasi linier dari 𝑢 dan 𝑣 atau bukan
1. (9,2,7)
2. (4,-1,8)

50
KOMBINASI LINEAR

Jawab:
Bagian (1), untuk membuktikan apakah (9,2,7) kombinasi linear atau bukan,
kita harus cari konstanta 𝑎 dan 𝑏 sehingga
𝑎𝑢 + 𝑏𝑣 = 9,2,7
𝑎 1,2, −1 + 𝑏 6,4,2 = 9,2,7
Didapat 3 persamaan yaitu
𝑎 + 6𝑏 = 9
2𝑎 + 4𝑏 = 2
−𝑎 + 2𝑏 = 7
Dengan eliminasi, dua persamaan pertama didapat 𝑎 = −3 dan 𝑏 = 2. ketika
disubtitusikan ke persamaan ketiga juga memenuhi sehingga (9,2,7) adalah
kombinasi linear dari 𝑢 dan 𝑣
51
KOMBINASI LINEAR

Bagian (2), untuk membuktikan apakah (4, −1,8) kombinasi linear atau bukan,
kita harus cari konstanta 𝑎 dan 𝑏 sehingga
𝑎𝑢 + 𝑏𝑣 = (4, −1,8)
𝑎 1,2, −1 + 𝑏 6,4,2 = (4, −1,8)
Didapat 3 persamaan yaitu
𝑎 + 6𝑏 = 4
2𝑎 + 4𝑏 = −1
−𝑎 + 2𝑏 = 8
9 7
Dengan eliminasi, dua persamaan pertama didapat 𝑎 = − dan 𝑏 = . ketika
4 8
disubtitusikan ke persamaan ketiga

52
KOMBINASI LINEAR

−𝑎 + 6𝑏 = 8

9 7 16
− − +2 = =4 ≠8
4 8 4
tidak memenuhi sehingga (4, −1,8) adalah bukan kombinasi linear dari 𝑢
dan 𝑣.

53
KOMBINASI LINEAR

Latihan:
1. Tunjukkan bahwa 𝑤 = (2,5) adalah kombinasi linear dari
a. 𝑢 = (1,2) dan 𝑣 = 3,5
b. 𝑢 = (3, −4) dan 𝑣 = (2, −3)
2. Misalkan 𝑢 = (1,2, −1) dan 𝑣 = (6,4,2) di 𝑅 3 . Tunjukkanlah apakah vector-
vector di bawah ini merupakan kombinasi linier dari 𝑢 dan 𝑣 atau bukan
a. (-2,4,6)
b. (17,10,7)

54
KOMBINASI LINEAR

Latihan:
1. Tunjukkan bahwa 𝑤 = (2,5) adalah kombinasi linear dari
a. 𝑢 = (1,2) dan 𝑣 = 3,5
b. 𝑢 = (3, −4) dan 𝑣 = (2, −3)
2. Misalkan 𝑢 = (1,2, −1) dan 𝑣 = (6,4,2) di 𝑅 3 . Tunjukkanlah apakah vector-
vector di bawah ini merupakan kombinasi linier dari 𝑢 dan 𝑣 atau bukan
a. (-2,4,6)
b. (17,10,7)

55
BIDANG DATAR

Hyperplane 𝐻 di ℝ𝑛 adalah himpunan titik yang memuat persamaan linear


𝑎1 𝑥1 + 𝑎2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏
Dengan vektor 𝑢 = 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑛 bukan vektor nol. Hyperplane di ℝ2 adalah garis,
dan hyperplane di ℝ3 adalah sebuah bidang.

56
BIDANG DATAR

Contoh:
Tentukan persamaan hyperplane di ℝ4 yang melewati titik 𝑃(3, −4,1,2) dan tegak
lurus terhadap 𝑢 = 2,5, −6, −3
Jawab:
𝑟0 , 𝑠0 , 𝑡0 , 𝑢0 = (3, −4,1,2)
Dengan menggunakan hasilkali titik
𝑢. 𝑥1 − 𝑟0 , 𝑥2 − 𝑠0 , 𝑥3 − 𝑡0 , 𝑥4 − 𝑢0 = 0
2,5, −6, −3 . 𝑥1 − 3, 𝑥2 + 4, 𝑥3 − 1, 𝑥4 − 2 = 0
2 𝑥1 − 3 + 5 𝑥2 + 4 − 6 𝑥3 − 1 − 3 𝑥4 − 2 = 0
2𝑥1 + 5𝑥2 − 6𝑥3 − 2𝑥4 = −26

57
BIDANG DATAR

Contoh:
Tentukan persamaan bidang di ℝ3 yang melewati titik 𝑃(1, −3, −4) dan sejajar dengan
bidang 3𝑥 − 6𝑦 + 5𝑧 = 2
Jawab:
Karena sejajar, maka persamaannya adalah
3𝑥 − 6𝑦 + 5𝑧 = 𝑘
Dengan 𝑘 = 3 1 − 6 −3 + 5 −4 = 1, sehingga persamaanya adalah
3𝑥 − 6𝑦 + 5𝑧 = 1

58
BIDANG DATAR

Latihan:
1. Tentukan persamaan hyperplane di ℝ4 yang melewati titik 𝑃(−2, −1,3,2) dan tegak
lurus terhadap 𝑢 = 4,3, −1, −2
2. Tentukan persamaan hyperplane di ℝ4 yang melewati titik 𝑃(2,3,1, −2) dan sejajar
dengan bidang 2𝑥1 + 7𝑥2 − 3𝑥3 + 4𝑥4 = 14

59
BEBAS LINEAR DAN
BERGANTUNG LINEAR
MEMBANGUN ATAU MERENTANG

Jika 𝑆 = (𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 ) merupakan himpunan bagian dari suatu ruang vector 𝑉, maka
subruang dari 𝑉, dinotasikan dengan 𝑊, yang direntang oleh 𝑆 adalah himpunan
semua kombinasi linier yang mungkin dari vector-vektor yang ada di 𝑆. Dapat ditulis
dengan
𝑊 = 𝑠𝑝𝑎𝑛 𝑆 = 𝑠𝑝𝑎𝑛{𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 }
Selanjutnya himpunan 𝑆 dikatakan merentang atau membangun ruang vector 𝑉, jika
𝑉 = 𝑠𝑝𝑎𝑛 𝑆 .

61
MEMBANGUN ATAU MERENTANG

Jika 𝐴 merupakan matrik koefisien dan berbentuk persegi dan det(𝐴) ≠ 0, maka
vector pembentuk A konsisten dan membangun 𝑉.
Jika 𝐴 merupakan matrik koefisien dan berbentuk persegi dan det(𝐴) = 0, maka
vector pembentuk A tidak-konsisten dan tidak-membangun 𝑉.

62
BEBAS LINIER DAN BERGANTUNG LINIER

Misalkan 𝑆 = (𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 ) adalah himpunan vektor-vektor di 𝑉 , vektor-vektor


𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 disebut bebas linier jika
𝑎1 𝑣1 + 𝑎2 𝑣2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑣𝑛 = 0
Hanya dipenuhi oleh 𝑎1 = 𝑎2 = ⋯ = 𝑎𝑛 = 0

Untuk menetukan bebas linier ataukah bergantung linier dapat dilihat dari determinan
matrik koefisien,
1. Jika det 𝐴 ≠ 0, maka 𝐴 bebas linier sehingga SPL 𝐴𝑥 = 0 memiliki solusi trivial
2. Jika det 𝐴 = 0, maka 𝐴 bergantung linier sehingga SPL 𝐴𝑥 = 0 memiliki solusi
non-trivial.

63
BEBAS LINIER DAN BERGANTUNG LINIER

Contoh:
Tentukanlah apakah himpunan vector-vector di bawah ini membangun ruang
vector 𝑅 𝑛 atau tidak, kemudian tentukan bebas linier atau bergantung linier
1. S = 1,1 , 1,2
2. 𝑇 = 1,1,2 , 1,0,1 , 2,1,3
3. 𝑈 = 1,1,1 , 1,0,2 , 1,1,0
Jawab:
Karena 𝑆 = 1 ≠ 0, himpunan 𝑆 membangun 𝑅 2 dan bebas linier
Karena 𝑇 = 0, himpunan 𝑇 tidak membangun 𝑅 3 dan bergantung linier
Karena 𝑈 = 1 ≠ 0, himpunan 𝑈 membangun 𝑅 3 dan bebas linier

64
BEBAS LINIER DAN BERGANTUNG LINIER

Latihan:
Tentukanlah apakah himpunan vector-vector di bawah ini membangun ruang
vector 𝑅 𝑛 atau tidak.
1. K = 2,1 , 4,2
2. L = −1,3 , 1,2
3. 𝑇 = 2, −1,3 , 2,1, −3 , 0, −1,3
4. 𝑈 = 4,3,1 , 0, −1,2 , −1,1,0

65
MATERI MINGGU DEPAN

MATRIK ELEMENTER EKSPANSI KOFAKTOR DAN


01 04 MINOR

DETERMINAN MATRIK DAN INVERS MATRIK


02 05
PERMUTASI

ATURAN CRAMER DEKOMPOSISI LU


03 06

66
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai