Anda di halaman 1dari 12

SHIRATH & SYAFA'AT

Kelompok 5
ANGGOTA
KELOMPOK
Anis Dwi Nilam Cahya Emier Sabhura Kariem
(07)
(03)

M. Rizki Ramadhan
(17)
ANGGOTA
KELOMPOK
Serlyna Khairunnisa Shafiq Muhammad Ali
(28)
(27)

Syifa Kamila
(32)
PENGERTIAN
SHIRATH
Shirath adalah jembatan lebar yang terbentang
di atas neraka Jahannam dan dilewati oleh
manusia dan jin. Salah satu ujungnya berada di
bumi yang telah diganti oleh Allah (al Ardl al
Mubaddalah) dan ujung yang lain berada di
suatu tempat dekat surga.
1. Ada yang melewatinya lalu

masuk ke neraka (wurud dukhul).

Mereka adalah orang-orang kafir

GOLONGAN dan sebagian pelaku dosa di

antara kaum muslimin, yakni

mereka terpeleset dari shirath ke


Para ulama menjelaskan orang-
neraka Jahannam.
orang yang melewati shirath ada
beberapa golongan, di 2. Ada yang mendatangi shirath
antaranya yaitu :
dengan melewatinya di atas

udara shirath (wurud murur).


Dan mereka ini juga ada beberapa macam, yaitu:

Ada yang melewatinya seperti kilat yang

menyambar

GOLONGAN Ada yang melewatinya secepat kedipan mata

Ada yang melewatinya secepat hembusan angin

Ada yang melewatinya secepat larinya hewan

kuda
Para ulama menjelaskan orang-
Ada yang melewatinya secepat orang naik
orang yang melewati shirath ada
kendaraan
beberapa golongan, di
antaranya yaitu : Ada yang melewatinya seperti orang lari kencang

Ada yang melewatinya seperti orang berjalan

Ada yang melewatinya dengan merangkak


PENDAPAT ULAMA
Di samping itu, terdapat riwayat
TENTANG SHIRATH yang menyebutkan bahwa
Para ulama kalam berbeda shirath tersebut lebih
pendapat tentang shirath. Ahlus halus dari pada rambut, lebih
Sunnah berpendapat tajam dari pada pedang dan
bahwa jembatan shirath benar lebih panas dari pada bara api,
licin dan mengelincirkan. Dan ini
adanya berdasarkan nash al-
ada di hadis riwayat Muslim
Qur’an dan hadits Rasulullah.
disebutkan :
Adapun kelompok yang
) HR. Muslim( " ‫"َبَلَغ ِني َأَّنُه َأَد ُق ِم َن الَّش ْع َرِة َو َأَحُّد ِم َن الَّس ْي ِف‬
mengingkari shirath adalah
Jahamiyah, pengikut Jahm ibn
Sufwan, mereka tidak percaya “Telah sampai kepadaku bahwa shirath lebih tipis
dari pada sehelai rambut dan
tentang perkara yang gaib di
lebih tajam dari pada pedang”. (HR. Muslim)
antaranya shirath.
Syafa’at menurut bahasa berarti meminta
kebaikan sedangkan menurut istilah
syafa’at adalah meminta kebaikan dari yang
lain untuk orang lain. Dalam hal ini orang
yang memberikan syafa’at memohon
PENGERTIAN
kebaikan kepada Allah untuk orang lain
bukan untuk dirinya sendiri, seperti
SYAFA'AT
Rasulullah memberikan syafa’at untuk
umatnya artinya Rasulullah memohonkan
kebaikan kepada Allah untuk umatnya.
Beberapa riwayat hadits menyebutkan bahwa
syafa’at ini bermacam-macam. Dan pembagian
syafa’at ini juga dilihat dari beberapa segi. Dari segi
MACAM- sifatnya maka syafa’at terbagi menjadi dua bagian,
yaitu:
MACAM • Syafaat yang bersifat khusus. Ini hanya dimiliki oleh Nabi
SYAFA'AT Muhammad saja yaitu; syafaat agung (syafa’ah ‘uzhma).
Dinamakan demikian karena syafa’at ini tidak hanya untuk umat
Nabi Muhammad saja akan tetapi bersifat umum untuk orang-
orang beriman dari umat semua Nabi. Syafa’at tersebut adalah
menyelamatkan orang-orang beriman dari panasnya terik
matahari yang mereka alami ketika itu.

• Syafa’at yang bersifat umum. Ini dimiliki oleh para Nabi, malaikat dan orang-orang
mukmin yang bertaqwa, yaitu syafa’at untuk mengeluarkan sebagian orang-orang
mukmin yang berdosa dan belum bertaubat ketika sudah masuk neraka agar
dikeluarkan darinya. Hal itu berdasarkan sabda nabi:
‫َيْخُرُج ناٌس ِم ن الناِر ِبَش فاَع ِة ُم َحَّم ٍد‬
Artinya:“Akan keluar sebagian orang mukmin dari nereka karena syafaat nabi
Muhammad” (HR al-Bukhari)
ORANG YANG BERHAK
MENDAPATKAN
SYAFA'AT

Orang yang berhak mendapatkan syafaat adalah orang yang beriman


kepada Allah dan Nabi Muhammad, tentang ini nabi pernah berkata kapada
putrinya:
.‫ رواه البخاري‬.‫ ال ُأْغ ِني َع ْن ِك ِم َن ِهَّللا َش يًئا‬،‫ َس ِليِني ما ِش ْئ ِت ِم ن َم اِلي‬،‫َيا َف اِط َم ُة بْنَت ُم َحَّم ٍد‬
Artinya: “Wahai fatimah mintalah kepadaku perkara dunia maka aku bisa
memberikannya, tapi kalau kamu tidak beriman maka saya tidak bisa
menyelamatkanmu”.
Maksud hadits tersebut bahwa Nabi Muhammad bisa saja memberikan yang
diinginkan putrinya ketika di dunia akan tetapi kalau tidak beriman maka di
akhirat nanti Nabi tidak bisa menyelamatkan putrinya sendiri (Fathimah).
Syafa’at dikhususkan bagi pelaku dosa besar. Orang-orang mukmin yang
bertaqwa tidak membutuhkan syafa’at, sebaliknya di antara mereka ada
yang memberikan syafa’at. Dan syafa’at tidak diberikan kepada orang-orang
kafir.
PENDAPAT ULAMA
TENTANG SYAFA'AT

Dalam hal syafa’at terdapat perbedaan di antara aliran kalam.


Sebagaimana kita ketahui bahwa Ahlus Sunnah dalam hal ini aliran
Asy’ariyah dan Maturidiyah menyakini adanya syafa’at. Menurut
mereka ayat-ayat dan hadits-hadits tentang syafa’at begitu
banyak dan sharih (jelas). Para nabi, para malaikat, orang-orang
yang shaleh dan juga al-Qur’an memberikan syafa’at. Syafa’at
hanya bagi orang mukmin yang berdosa besar. Oleh karenanya,
pendapat yang mengatakan bahwa Abu Thalib mendapatkan
syafa’at keringanan siksaan adalah tidak benar. Al-Qur’an surat Ali
Imran ayat 88 dengan gamblang mengatakan bahwa orang-orang
dhalim (kafir) tidak akan mendapatkan keringanan siksaan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai