Anda di halaman 1dari 22

Ciri Khas Umat Muhammad pada Hari

Kiamat: Ghurrah dan Tahjiil (Bag. 1)


dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.  No comments

Wudhu merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Wudhu


merupakan sebab kecintaan Allah Ta’ala kepada kita, sebab terhapusnya dosa,
dan juga di antara sebab masuk ke dalam surga-Nya. Dan juga termasuk
keutamaan wudhu adalah bahwa orang-orang yang rutin berwudhu ketika di
dunia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan
memiliki ghurrah dan tahjiil.

Baca Juga:  Tidak Membayar Upah Buruh Pekerja akan Menjadi Musuh


Allah di Hari Kiamat

Ciri khas umat Muhammad adalah


memiliki ghurrah dan tahjiil pada hari kiamat
Di antara ciri khas umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari
kiamat adalah memiliki ghurrah  dan tahjiil  pada hari kiamat. Diriwayatkan dari
sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam  bersabda,

] “Sesungguhya telagaku lebih jauh daripada jarak kota A`ilah dengan kota
‘Adn. Sungguh ia lebih putih daripada salju, dan lebih manis daripada madu
yang dicampur susu. Dan sungguh, cangkir-cangkirnya lebih banyak daripada
jumlah bintang. Dan sungguh, aku menghalau manusia darinya sebagaimana
seorang laki-laki menghalau unta orang lain dari telaganya.”

Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah Engkau mengenal kami pada


waktu itu?”
Beliau menjawab, “Ya, aku mengenal. Kalian memiliki tanda yang tidak
dimiliki oleh umat-umat lain. Kalian muncul dalam keadaan
memiliki ghurrah dan tahjiil disebabkan bekas air wudhu.” (HR. Muslim no.
247)

Berdasarkan hadits di atas, para ulama berselisih pendapat tentang manakah


yang menjadi ciri khas umat Muhammad, apakah syariat wudhu ataukah
adanya ghurrah dan tahjiil?

Baca Juga:  Berapa Kali Sangkakala Ditiup pada Hari Kiamat?

An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah  berkata,

‫وقد استدل> جماعة من أهل> العلم> بهذا> الحديث> على أن> الوضوء من‬
‫خصائص هذه األمة> زادها هللا تعالى شرفا> وقال> آخرون> ليس> الوضوء‬
>‫مختصا وإنما> الذي> اختصت> به هذه األمة الغرة والتحجيل‬
“Sejumlah ulama berdalil berdasarkan hadits ini bahwa (syariat) wudhu
merupakan kekhususan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang
Allah Ta’ala tambahkan sebagai kemuliaan umat ini (atas umat sebelumnya,
pen.). Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa wudhu bukanlah
kekhususan umat Muhammad. Yang menjadi kekhususan umat Muhammad
adalah ghurrah dan tahjiil.” (Syarh Shahih Muslim, 3: 135-136)

Pendapat ke dua adalah pendapat yang lebih tepat karena terdapat riwayat
bahwa wudhu telah disyariatkan pada umat-umat sebelumnya, sehingga
bukanlah menjadi kekhususan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sebagaimana diriwayatkan sahabat Abu Hurairah radhiyallahu


‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda menceritakan kisah
Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam  ketika hijrah bersama Sarah, kemudian memasuki
suatu kampung yang dipimpin oleh raja yang bengis. Dalam hadits yang
panjang tersebut dikisahkan,

‫ت‬ َ ‫ت َت َوضَّأ ُ َو ُت‬


ْ َ‫ َف َقال‬،‫صلِّي‬
ُ ‫> اللَّ ُه َّ>م إِ ْ>ن ُك ْن‬:‫ت‬ >ْ ‫> َف َقا َم‬،‫َفأَرْ َس َ>ل ِب َها> إِلَ ْي ِ>ه َف َقا َ>م إِلَ ْي َها‬
‫جي َفالَ ُت َسلِّ ْ>ط َعلَ َّ>ي‬ ِ ‫ إِاَّل َعلَى َز ْو‬،‫جي‬ ِ ْ‫ت َفر‬ ُ ‫ص ْن‬ َ ْ‫> َوأَح‬،‫ك‬ َ ِ‫ك َو ِب َرسُول‬ >َ ‫ت ِب‬ ُ ‫آ َم ْن‬
‫ال َكاف َ>ِر‬
“ … Kemudian Sarah dibawa menghadap raja untuk hidup bersamanya. Maka
Sarah berwudhu lalu shalat seraya berdo’a, “Ya Allah, sesungguhnya
Engkau mengetahui bahwa aku beriman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu dan
aku memelihara kemaluanku, kecuali untuk suamiku maka janganlah Engkau
satukan aku dengan orang kafir ini … ” (HR. Bukhari no. 2217)

Baca Juga:  Tanda Kiamat: Banyak Orang Menginginkan Mati

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,

>‫وفيه أن الوضوء ال يختص بهذه األمة خالفا> لمن> زعم ذلك وإنما> الذي‬
>‫يختص بها> الغرة> والتحجي>ل> في اآلخرة> وقد تقدم في قصة إبراهيم> أيضا‬
>‫مثل ذلك> في خبر> سارة> مع الجب>ار> وهللا أعلم‬
“Dalam hadits ini terkandung faidah bahwa wudhu bukanlah kekhususan umat
ini, berbeda dengan orang-orang yang menyangka demikian. Yang menjadi
kekhususan umat ini hanyalah ghurrah dan tahjiil pada hari kiamat. Telah lewat
dalam kisah Ibrahim semisal ini, yaitu tentang kisah Sarah bersama raja yang
bengis, wallahu a’lam.” (Fathul Baari,  6: 483)

Baca Juga:  Tamak pada Kekuasaan dan Penyesalan pada Hari Kiamat

Lalu, apa itu ghurrah  dan tahjiil?


An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah  berkata,

‫قال أهل اللغة> الغرة بياض في جبهة الفرس> والتحج>يل> بياض في يديها‬
‫ورجليها> قال> العلماء> سمي النور الذي> يكون على> مواضع الوضوء يوم‬
>‫القيامة> غرة> وتحجيال> تشبيها> بغرة الفرس‬
“Ahli bahasa berkata, “Ghurrah  adalah tanda putih di dahi kuda.
Sedangkan tahjiil adalah tanda putih di kedua tangan dan kaki kuda.” Para
ulama berkata, “Cahaya yang terdapat pada anggota wudhu pada hari kiamat
disebut ghurrah dan tahjiil, karena menyerupai ghurrah  yang dimiliki
kuda.”” (Syarh Shahih Muslim,  3: 135)

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,

>‫وأصل الغرة> لمعة بيضاء تكون في جبهة الفرس‬


“Makna asal dari ghurrah  adalah tanda berwarna putih yang terdapat di dahi
kuda.” (Fathul Baari, 1: 236)

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah juga berkata,

‫والمراد> بها هنا> النور> الكائن> في وجوه أمة محمد صلى هللا عليه> وسلم‬
“Yang dimaksud (dengan ghurrah) adalah cahaya putih yang terdapat pada
wajah umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Fathul Baari, 1: 236)

Dari penjelasan para ulama di atas, dapat dipahami


bahwa ghurrah dan tahjiil adalah cahaya putih pada wajah, tangan, dan kaki
(anggota wudhu), dan merupakan ciri khas umat Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam  karena tidak dimiliki oleh umat-umat sebelumnya. Yang dimaksud
dengan “umat Muhammad” di sini adalah ummatul ijaabah, yaitu umat
Muhammad yang menerima dakwah beliau dan beriman kepada
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan umat beliau yang kafir.

Baca Juga:  Umat Islam Yang Diusir Oleh Nabi Kelak Di Hari Kiamat

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah ditanya tentang hadits


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫ار ْالوُ ضُو ِء‬ >َ ‫إ َّن ُك ْ>م َتأْ ُت‬


>َ ‫ون َي ْو َم ْالقِ َي>ا َم ِ>ة ُغ ًّرا م َُحجَّ ل‬
>ِ ‫ِين م ْ>ِن آ َث‬
“Sesungguhnya kalian akan datang pada hari kiamat dalam keadaan
memiliki ghurrah dan tahjiil karena bekas air wudhu.”

Ini adalah sufat (ciri) orang-orang yang mendirikan shalat. Lalu, orang-orang
mukallaf selain mereka, yaitu orang yang meninggalkan shalat dan anak-anak
kecil, dapat dikenali dengan ciri apa?”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjawab,

>َ ‫ِيث َدلِي ٌ>ل َعلَى أَ َّن ُ>ه إ َّن َما> يُعْ َرفُ َمنْ َك‬
‫ان‬ >ُ ‫> َه َذا ْال َحد‬،‫ِين‬َ ‫ْال َح ْم ُ>د هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَم‬
‫> َوأَمَّا اأْل َ ْط َفا ُ>ل َف ُه ْم َت َب ٌع‬.‫صاَل ِة‬
َّ ‫ون لِل‬ َ ُ‫ضؤ‬ >َ ‫أَ َغ َّ>ر م َُحجَّ اًل َو ُه ْم الَّذ‬
َّ ‫ِين َي َت َو‬
ُ‫> َفإِ َّن ُه َدلِي ٌ>ل َعلَى أَ َّن ُه اَل يُعْ َرف‬:‫ص ِّل‬ َ ‫> َوأَ َّما> َمنْ لَ ْم َي َت َوضَّأْ> َق ُّط َولَ ْ>م ُي‬.‫لِلرَّ ج ُِل‬
‫َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِ>ة‬
“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Hadits ini adalah dalil bahwa yang
dikenali hanyalah yang memiliki ghurrah  dan tahjiil,  yaitu orang-orang yang
berwudhu untuk mendirikan shalat. Adapun anak-anak kecil, maka mereka
mengikuti laki-laki dewasa. Sedangkan orang-orang yang tidak berwudhu sama
sekali dan tidak shalat sama sekali, maka hadits ini dalil bahwa mereka tidak
akan dikenali pada hari kiamat.” (Majmu’ Al-Fataawa,  21: 171)

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/50753-ciri-khas-umat-


muhammad-pada-hari-kiamat-ghurrah-dan-tahjiil-bag-1.html Keutamaan
Menjaga Wudhu
 

Di antara sunnah Nabi Muhammad SAW adalah menjaga wudhu. Setidaknya, seorang muslim

berwudhu minimal lima kali dalam sehari. Setiap hendak mendirikan shalat fardhu. 

Kuantitas ini akan bertambah seiring dengan bertambah kualitas kecintaannya kepada Nabi yang

mulia. Bahkan, jika seorang muslim memperbarui wudhu saat hendak shalat, meski belum batal,

baginya tercatat sunnah yang mulia.

Berikut beberapa keutamaan dari wudhu, kebiasaan selalu berwudhu:

1. Termasuk golongan orang yang dicintai Allah, yaitu Al Mutathohhiriin.

“Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang

mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

2. Sunnah mulia Rasulullah.

Rasulullaah SAW bersabda, “.. dan ketahuilah sebaik-baik amal kalian adalah shalat dan tidaklah

menjaga wudhu melainkan orang-orang yang beriman.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad; shahih)

3. Bersih, segar dan bercahaya mukanya.

Air wudhu akan merilekskan otot-otot yang lelah. Para dokter juga mengatakan bahwa percikkan air

akan menghilangkan rasa lelah dan pikiran yang penat.

4. Nafsunya terjaga untuk tidak melakukan perbuatan maksiat.


5. Himmatul hasanaati. Energinya ingin berbuat sesuatu yang baik, halal dan positif.

6. Akhlak muliapun jadi tumbuh.

7. Dijamin meninggal husnul khotimah karena meninggal dalam keadaan suci.

8. Kuburannya terang dari pancaran tubuhnya yg selalu berwudhu.

9. Di akhirat termasuk dalam Ahlul Karaami, yaitu hamba-hamba Allah yang memiliki kedudukan

mulia.

“Sejatinya ummatku pada hari qiyamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan

dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudhu semasa hidupnya di dunia.” (HR. Bukhory Muslim)

Apalagi tidur dalam keadaan memiliki wudhu. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidur di

malam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia

bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di

malam hari dalam keadaan selalu suci’.” (HR. Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.).(*)

Manfaat Wudhu: Cegah Bakteri Hingga Cerahkan Wajah


Lusiana Mustinda - detikNews

Kamis, 05 Mar 2020 17:30 WIB

Jakarta - 

Seperti yang dikatakan Wali Kota Depok, Muhammad Idris Abdul Somad yang
menyebut wudhu sebagai penangkal virus. Dengan memelihara wudhu kita, ini bisa
mencegah virus menempel di dalam tubuh, termasuk virus corona.

"Untuk menangkal sebenarnya kalau umat Islam sudah biasa menangkal suatu virus.
Virus apa pun ya dengan kita berwudhu, dengan kita memelihara wudu itu penangkalan
virus-virus apa saja," kata Idris di Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis
(5/3/2020) kepada detik.com.

Berwudhu bertujuan untuk menyucikan diri dan jiwa. Wudhu memberikan manfaat yang
sangat besar bagi kesehatan. Bukan sekadar membasuh bagian-bagian tubuh dengan
air tetapi juga bisa menjaga kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit.

Ketika melakukan sholat lima waktu juga tidak sah jika tak berwudhu. Abu Hurairah
mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
َ ‫ث َح َّتى َي َت َوضَّأ‬
َ ‫صالَةُ أَ َح ِد ُك ْم إِ َذا أَحْ َد‬
َ ‫الَ ُت ْق َب ُل‬
Artinya: "Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima, ketika masih
berhadats sampai dia berwudhu." (HR. Bukhari no. 6954 dan Muslim no. 225).

Dalam surat Al-Maidah ayat 6, Allah mewajibkan kita untuk berwudhu sebelum
melaksanakan sholat. Al-qur'an menerangkan:

‫ْن ۚ َوإِن‬ >ِ ‫ُوا ِب ُرءُوسِ ُك ْم َوأَرْ ُجلَ ُك ْم إِلَى ْٱل َكعْ َبي‬ ۟ ‫وا وُ جُو َه ُك ْم َوأَ ْي ِد َي ُك ْم إِلَى ْٱل َم َراف ِِق َوٱمْ َسح‬ ۟ ُ‫ٱغسِ ل‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
َّ ‫ِين َءا َم ُن ٓو ۟ا إِ َذا قُ ْم ُت ْم إِلَى ٱل‬
ْ ‫صلَ ٰو ِة َف‬
ً ‫صع‬
‫ِيدا‬ َ ‫ُوا‬ ۟ ‫وا َمآ ًء َف َت َي َّمم‬ ٰ
۟ ‫ض ٰ ٓى أَ ْو َعلَ ٰى َس َف ٍر أَ ْو َجآ َء أَ َح ٌد مِّن ُكم م َِّن ْٱل َغآئِطِ أَ ْو َل َمسْ ُت ُم ٱل ِّن َسآ َء َفلَ ْم َت ِج ُد‬ َ ْ‫ُوا ۚ َوإِن ُكن ُتم مَّر‬ ۟ ‫ٱط َّهر‬ َّ ‫ُكن ُت ْم ُج ُنبًا َف‬
َّ َ ٰ ‫هَّلل‬ َ ۟
‫َط ِّيبًا َفٱ ْم َسحُوا ِبوُ جُو ِه ُك ْم َوأ ْيدِي ُكم ِّم ْن ُه ۚ َما ي ُِري ُد ٱ ُ لِ َيجْ َع َل َعلَ ْي ُكم مِّنْ َح َر ٍج َولَكِن ي ُِري ُد لِ ُيطه َِّر ُك ْم َولِ ُي ِت َّم نِعْ َم َتهُۥ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعل ُك ْم‬
َ ‫َت ْش ُكر‬
‫ُون‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur." (QS Al-Maidah:6).

Dalam agama Islam kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Dikutip dalam buku
"Kedahsyatan Wudhu" oleh Drs. Moehari Kardjono, berwudhu juga dapat
menggugurkan dosa, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah
Saw bersabda:

"Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, tatkala ia membasuh


wajahnya keluarlah dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan matanya bersamaan
dengan air itu atau dengan tetesan terakhirnya. Apabila dia membasuh dua tangannya
maka akan keluar seluruh dosa yang dilakukan dengan tangannya bersamaan dengan
air itu atau tetesan air yang terakhir. Apabila dia membasuh dua kakinya maka
keluarlah seluruh dosa yang telah dilangkahkan oleh kakinya bersama air atau
tetesannya yang terakhir sehingga dia selesai wudhu dalam keadaan bersih dari dosa."
(HR. Muslim).

Manfaat Wudhu bagi Kesehatan


1. Membersihkan Kuman
Meskipun wudhu tidak diresepkan sebagai obat. Akan tetapi ada manfaat wudhu secara
medis yaitu dapat meningkatkan kesehatan manusia. Misalnya dalam kehidupan
sehari-hari, kamu menyentuh berbagai hal saat beraktivitas. Sehingga jika rajin
berwudhu, sudah pasti kamu mencuci tangan hingga muka dengan air mengalir. Kuman
pun akan hilang.

Dari sudut pandang pengobatan secara medis oleh Mokhtar Salem dalam bukunya
berjudul "Prayers: a Sport for the Body and Soul (Sholat: Olahraga untuk Jasmani dan
Rohani)" menjelaskan bahwa wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih
banyak disebabkan karena terpaparkan kulit oleh bahan-bahan kimia yang menempel
setiap hari dan terserap oleh kulit. Membersihkannya dengan air (berwudhu) minimal
lima kali sehari jadi salah satu cara efektif untuk mencegahnya.

2. Melindungi Kulit dari Kerutan


Berwudhu dengan cara membasuh wajah ternyata bisa membantu melindungi wajah
dari kerutan. Membasuh wajah bisa meremajakan sel-sel kulit wajah dan membantu
cegah keriput.

Selain itu, kita juga disarankan untuk berwudhu sebelum tidur. Hal ini termasuk sunnah
Rasulullah yang tujuannya agar setiap muslim dalam kondisi suci di setiap keadaan,
meskipun saat tidur.

Tentang sunnah ini, Rasulullah telah menjelaskan dalam sabda beliau yang
diriwayatkan dari sahabat Al Barra' bin 'Azib bahwasanya beliau berkata:

"Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhumu


untuk sholat." (HR. Al Bukhari No. 6311 dan Muslim No. 2710).
Manfaat wudhu. Foto: iStock

3. Cegah Masalah Kesehatan


Manfaat wudhu secara medis salah satunya adalah pencegahan mulut dari penyakit.
Selama berwudhu dan ketika berkumur-kumur dapat membantu hilangkan partikel
makanan dan bakteri dari mulut.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Microbiology Reviews Journal


dengan judul 'Penyakit Sistemik yang Disebabkan oleh Infeksi Oral' telah menemukan
hubungan antara kurangnya penyakit sistemik dengan kesehatan mulut.

Penyakit sistemik ini termasuk Penyakit Kardiovaskular, Osteoporosis, Pneumonia


hingga komplikasi terkait diabetes.

Ketika berwudhu ada istilah Istinsyaq. Istinsyaq adalah sunah dalam wudhu yakni
menghirup air ke dalam rongga hidung. Dalam dunia kesehatan, istinsyaq sama halnya
dengan nasal irigation yang berarti mencuci rongga hidung dari segala macam kotoran
yang ada di dalamnya mulai dari debu hingga bakteri.

Dikutip dari detikHealth beberapa waktu lalu, dr Bagas Wicaksono SpTHT-KL dari RSIA
Kemang Medical Care mengatakan,"Itu bisa membantu mencuci semua kuman-kuman
atau alergi yang kayak debu ataupun bakteri ataupun virus dari hidung. Cuma kalau
dilakukan harus sampai ke belakang."
Kalau dalam sehari kita melakukan sholat 5 waktu dan setiap berwudhu beristinsyaq
sebanyak tiga kali, malah dalam sehari kita sudah membersihkan rongga hidung
sebanyak 15 kali.

Jika rongga hidung bersih, kita tentu akan terhindar dari berbagai penyakit saluran
pernapasan seperti influenza hingga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

4. Melancarkan Peredaran Darah


Dikutip dalam buku "Dahsyatnya Terapi Wudhu" oleh Muhammad Syafie el-Bantanie,
berwudhu yang dilakukan secara teratur bisa membantu lancarkan peredaran darah.
Saat kulit bersentuhan dengan air, maka akan terjadi normalisasi suhu tubuh karena
bertemunya suhu panas dalam tubuh dengan suhu dingin air. Tubuh menjadi sejuk dan
peredaran lancar.

Ketika peredaran tubuh lancar, maka kerja jantung menjadi optimal. Hal ini mencegah
terjadinya penyumbatan pembulih darah dan menghindarkan tubuh dari risiko serangan
jantung.

5. Mudah Berkonsentrasi
Saat berwudhu kita diwajibkan untuk mengusap kepala dengan air. Ini akan
memberikan efek segar pada kepala yang membuat pikiran menjadi tenang dan mudah
berkonsentrasi. Para ahli saraf menyebutkan bahwa air wudhu yang mendinginkan
ujung-ujung saraf jari tangan dan jari kaki dapat mempengaruhi konsentrasi dan pikiran.

https://news.detik.com/berita/d-4926741/manfaat-wudhu-cegah-bakteri-hingga-cerahkan-wajah

Wudhu’ adalah salah satu aktivitas mulia yang disyariatkan jika hendak
beribadah. Pengertian wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah.
Sedangkan menurut istilah (syariah islam) artinya menggunakan air pada
anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat guna
menghilangkan hadast kecil.

Dalam Kitab Fiqih Imam Syafii dijelaskan, wudhu merupakan salah satu
syarat sahnya salat. Orang yang akan salat diwajibkan berwudhu lebih dulu,
tanpa wudhu salatnya tidak sah.

Wudhu’ merupakan sebuah syari’at kesucian yang Allah tetapkan kepada


kaum muslimin sebagai pendahuluan bagi salat dan ibadah lainnya. Di
dalamnya terkandung sebuah hikmah yang mengisyaratkan kepada kita
bahwa hendaknya seorang muslim memulai ibadah dan kehidupannya
dengan kesucian lahir dan batin.

Berikut keutamaan-keutamaan wudhu’ yang terdapat dalam Kitabullah dan


hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam (SAW):
1. Mengangkat Derajat di Surga dan Pancaran Cahaya di Padang
Mahsyar
Selain menghapuskan dosa kecil, wudhu’ juga mengangkat derajat dan
kedudukan seseorang dalam surga. Rasulullah SAW bersabda: “Maukah
kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah
menghapuskan dosa-dosa, dan mengangkat derajat-derajat?”
Baca Juga:
 Maimunah binti Al Harits, Pribadi yang Taat dan Ikhlas
 Dua Rasa Cinta

Mereka berkata, “Mau, wahai Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu)


adalah menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak menyenangkan,
banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah
menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan”. [HR. Muslim (586)]

Nabi SAW mengabarkan kepada kita bahwa beliau akan mengenali


ummatnya di Padang Mahsyar dengan adanya cahaya pada anggota tubuh
mereka, karena pengaruh wudhu’ mereka ketika di dunia.

2. Syarat Memasuki Salat


Seorang ketika hendak memasuki sebuah rumah atau gedung, maka ia akan
melewati pintu-pintu yang ada padanya. Pintu ini biasanya tak bisa dilewati,
kecuali seseorang memiliki kunci untuk membuka pintu-pintu itu. Sebelum
seseorang masuk ke dalam rumah tersebut, maka ada syarat yang harus
dipenuhi. Demikianlah perumpamaan wudhu’ bagi salat; seorang tak mungkin
akan masuk dalam sebuah salat, kecuali ia memenuhi syarat-syarat salat,
seperti wudhu’.

Perintah berwudhu ini diabadikan Allah dalam Qur’an Surah Al Ma’idah ayat
6: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak
hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Dalam ayat ini diterangkan oleh Nabi SAW dalam haditsnya. “Tak akan
diterima sholatnya orang yang berhadats sampai ia berwudhu” . (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)

3. Penghapus Dosa Kecil dan Pengangkat Derajat


Wudhu adalah amalan ringan, tapi pengaruhnya ajaib dan luar biasa. Selain
menghapuskan dosa kecil, wudhu’ juga mengangkat derajat dan kedudukan
seseorang dalam surga. Dalam hadits Nabi yang pertama di atas, Abul Hasan
As-Sindiy –rahimahullah– berkata saat menjelaskan amalan-amalan yang
terdapat dalam hadits tersebut, “Amalan-amalan ini akan menutup pintu-pintu
setan dari dirinya, menahan jiwanya dari nafsu syahwatnya, permusuhan jiwa,
dan setan sebagaimana hal ini tak lagi samar. Inilah jihad akbar (besar) yang
terdapat pada dirinya. Jadi, setan adalah musuh yang paling berat baginya”.
[Lihat Hasyiyah As-Sindiy ala Sunan An-Nasa’iy (1/114)]

Jadi, seorang yang melazimi amalan-amalan itu dianggap telah melakukan


pertahanan untuk menutup pintu-pintu setan. Barangsiapa yang ingin
dijauhkan dari setan, maka hendaknya ia melazimi wudhu’, menghadiri salat
jama’ah, dan bersabar menunggu salat jama’ah lainnya.

4. Tanda Pengikut Nabi Muhammad SAW


Nabi SAW telah mengabarkan kepada kita bahwa beliau akan mengenali
ummatnya di Padang Mahsyar dengan adanya cahaya pada anggota tubuh
mereka, karena pengaruh wudhu’ mereka ketika di dunia.

Dari Abu Hurairah RA berkata “Rasulullah SAW pernah mendatangi


pekuburan seraya bersabda, “Semoga keselamatan bagi kalian wahai rumah
kaum mukminin. Aku sangat ingin melihat saudara-saudara kami”. Mereka
(para sahabat) berkata, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda, “Kalian adalah para sahabatku. Sedang
saudara kami adalah orang-orang yang belum datang berikutnya”. Mereka
berkata, “Bagaimana anda mengenal orang-orang yang belum datang
berikutnya dari kalangan umatmu wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, “Bagaimana pandanganmu jika seseorang memiliki seekor
kuda yang putih wajah, dan kakinya diantara kuda yang hitam pekat.
Bukankah ia bisa mengenal kudanya”. Mereka berkata, “Betul, wahai
Rasulullah”.Beliau bersabda, “Sesungguhnya mereka (umat beliau) akan
datang dalam keadaan putih wajah dan kakinya karena wudhu’. Sedang aku
akan mendahului mereka menuju telaga. Ingatlah, sungguh akan terusir
beberapa orang dari telagaku sebagaimana onta tersesat terusir. Aku
memanggil mereka, “Ingat, kemarilah!!” Lalu dikatakan (kepadaku),
“Sesungguhnya mereka melakukan perubahan setelahmu”. Lalu aku katakan,
“Semoga Allah menjauhkan mereka”. [HR. Muslim dalam Ath-Thoharoh, bab:
Istihbab Itholah Al-Ghurroh (583)]
Seorang muslim akan dikenali oleh Nabi SAW dengan cahaya pada wajah
dan tangannya. Maka hendaknya setiap orang di antara kita menjaga cahaya
ini dengan menjaga wudhu, dan salat.

5. Separuh Iman
Seorang tak akan meraih pahala salat, kecuali ia melakukan wudhu’, lalu
mengerjakan salat. Jadi, wudhu’ ibaratnya separuh dari iman (yakni, salat). Ini
menunjukkan kepada kita tentang ketinggian nilai wudhu’ di sisi Allah.
Rasulullah SAW bersabda:

“Bersuci (wudhu’) adalah separuh iman. Alhamdulillah akan memenuhi mizan


(timbangan). Subhanallah wal hamdulillah akan memenuhi antara langit dan
bumi. Salat adalah cahaya. Shodaqoh adalah tanda. Kesabaran adalah sinar.
Alqur’an adalah hujjah (pembela) bagimu atau hujatan atasmu. Setiap orang
keluar di waktu pagi; maka ada yang menjual dirinya, lalu membebaskannya
atau membinasakannya”. [Muslim dalam Ath-Thoharoh, bab: Fadhl Ath-
Thoharoh (533)]

6. Jalan Menuju Surga


Keutamaan orang yang selalu menjaga wudhu disebutkan dalam hadits
berikut tentang Bilal yang disebutkan bahwa suara sandal beliau sudah
terdengar di surga. Dari Abu Buraidah, Rasulullah SAW di pagi hari
memanggil Bilal lalu berkata, “Wahai Bilal, kenapa engkau mendahuluiku
masuk surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali melainkan aku
mendengar suara sendalmu di hadapanku. Aku memasuki surga di malam
hari dan aku dengar suara sendalmu di hadapanku.”

Bilal menjawab, Wahai Rasulullah, aku biasa tidak meninggalkan salat dua
raka’at sedikit pun. Setiap kali aku berhadats, aku lantas berwudhu dan aku
membebani diriku dengan salat dua raka’at setelah itu.” (HR. Tirmidzi No
3689 dan Ahmad 5: 354)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Disunnahkan menjaga wudhu atau


diri dalam keadaan suci. Termasuk juga kala tidur dalam keadaan suci.”
(Kitab Matan Al Idhoh, hal. 20).

7. Pelepas Ikatan Setan


Di antara makar setan, ia membuat buhul pada seseorang saat tidur agar
berat bangun untuk beribadah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda
“Setan membuat tiga ikatan pada tengkuk seorang di antara kalian jika ia
tidur. Setan akan memukul setiap ikatan itu (seraya membisikkan), “Bagimu
malam yang panjang, maka tidurlah”. Jika ia bangun seraya menyebut Allah
(berdzikir), maka terlepaslah sebuah ikatan. Jika ia berwudhu’, maka sebuah
ikatan yang lain terlepas. Jika ia sholat, maka sebuah ikatan akan terlepas
lagi. Lantaran itu, ia akan menjadi bersemangat lagi baik jiwanya. Jika tidak
demikian, maka ia akan jelek jiwanya lagi malas”. [HR Al-Bukhari dan Muslim]

Ternyata Inilah Amal  Bilal bin


Rabah Hingga Sandalnya
Terdengar di Surga  
Penulis

 Redaksi Sigijateng
SIGIJATENG.ID –  Sahabat Bilal adalah sahabat yang sangat terkenal dan
familier. Dia memiliki suara yang merdu, karenanya dia dipercaya Rasul untuk
mengumankan adzan jelang shalat fardhu.

Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu adalah salah satu sahabat Nabi yang dijamin
masuk surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa suara
sandal Bilal terdengar di surga, padahal waktu itu Bilal masih hidup di dunia.

Apa amal istimewa Bilal hingga mendapat jaminan masuk surga seperti itu?
Rasulullah sendiri yang langsung menanyakan pada muadzin mulia ini.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dialog Rasulullah dengan Bilal.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Bilal, “Hai Bilal, katakanlah
amal yang sangat kau pentingkan selama memeluk Islam karena aku
mendengar bunyi sandalmu di hadapanku di surga.”

Bilal menjawab, “Tidak ada satu pun amal yang lebih saya utamakan daripada
mengerjakan wudhu baik ketika malam maupun siang. Kemudian saya
mengerjakan sholat setelah wudhu semampu saya.” (HR. Bukhari)

Inilah amal rahasia Bilal, yakni menjaga wudhu. Setiap kali wudhunya batal,
Bilal buru-buru mengambil wudhu dan kemudian mengerjakan sholat ba’dal
wudhu. Rupanya menjaga wudhu dan sholat ba’dal wudhu ini sangat dicintai
Allah hingga Bilal pun mendapat jaminan masuk surga.

Para ulama menjadikan hadits ini sebagai dalil salah satu keutamaan wudhu.
Sekaligus menjadikannya dalil bahwa wudhu setiap kali batal hukumnya
sunnah.

Demikian pula shalat ba’dal wudhu juga merupakan salah satu sholat sunnah.
Termasuk sholat bil munasabah.
Keutamaan Wudhu Lainnya

Wudhu juga memiliki sejumlah keutamaan lain yang luar biasa. Di antara
keutamaan wudhu adalah:y’|.’

Pertama; Membersihkan dosa

Dari Abdullah Ash Shunabahi radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu


‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seorang hamba berwudhu lalu berkumur-
kumur, maka keluarlah dosa-dosa dari mulutnya. Ketika ia membersihkan
hidung maka dosa-dosanya akan keluar dari hidungnya. Ketika ia membasuh
muka maka dosa-dosanya akan keluar dari wajahnya hingga di bawah kelopak
matanya.

Ketika ia membasuh kedua tangan maka dosanya akan keluar hingga dari
bawah kukunya. Ketika ia ia menyapu kepalanya maka dosanya akan keluar
dari kepala bahkan dari kedua telinganya. Ketika ia membasuh kedua kakinya
maka dosanya akan keluar hingga dari bawah kuku jari-jari kakinya. Kemudian
perjalanannya menuju masjid dan shalatnya menjadi pahala yang bersih
baginya.” (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah)

Kedua;  Mengangkat derajat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wasallam bersabda, “Maukah aku tunjukkan padamu hal-hal yang Allah akan
menghapuskan dosamu serta mengangkat derajatmu?” Para sahabat
menjawab, “Mau ya Rasulullah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Menyempurnakan wudhu


ketika menghadapi kesusahan, memperbanyak langkah menuju masjid, serta
menunggu shalat demi shalat. Inilah yang dinamakan ribath. Inilah yang
dinamakan ribath. Inilah yang dinamakan ribath.” (HR. Muslim)
Keiga; Wajah dan anggota wudhunya bercahaya

“Sesungguhnya umatku akan datang pada hari kiamat nanti dengan wajah dan
anggota badan bersinar karena bekas air wudhu. Maka barangsiapa yang bisa
memanjangkan cahayanya, hendaklah ia melakukanya.” (HR. Muslim)

Demikian amal rahasia Bilal yang memasukkannya ke surga. Dan demikianlah


keutamaan wudhu yang luar biasa. (kisahhikmah/aris)

https://sigijateng.id/2019/ternyata-inilah-amal-bilal-bin-rabah-hingga-sandalnya-terdengar-di-
surga/#:~:text=Nabi%20shallallahu%20'alaihi%20wasallam%20bertanya,sandalmu%20di%20hadapanku
%20di%20surga.%E2%80%9D&text=Inilah%20amal%20rahasia%20Bilal%2C%20yakni%20menjaga
%20wudhu.&text=Sekaligus%20menjadikannya%20dalil%20bahwa%20wudhu%20setiap%20kali
%20batal%20hukumnya%20sunnah.

Kumpulan Hadits Tentang Keutamaan Wudhu dalam Islam


Adam Rizkala Senin, 31 Agustus 2020 Fadhilah Amal, Hadits, Hadits Pilihan

Hadits Shahih Tentang Keutamaan


Wudhu

Wudhu adalah salah satu syariat dalam Islam yang merupakan syarat untuk melaksanakan ibadah shalat
dan thawaf mengelilingi ka’bah. Tahukah Anda? Ternyata banyak sekali keutamaan wudhu yang jarang
kita ketahui. Berikut ini akan kita kaji bersama hadits-hadits tentang keutamaan wudhu, mulai dari
keutamaan menjaga wudhu, menyempurnakan wudhu, keutamaan wudhu ketika di hari kiamat dan
lain sebagainya.

1. Keutamaan Wudhu Kelak di Hari Kiamat


ِ ِ ‫القيام ِة غًُّرا حُم َّجلِني ِمن آثَا ِر الوض‬
ِ َ‫ فَم ِن استَط‬،‫وء‬ ِ ِ
َ ‫اع مْن ُك ْم أَ ْن يُط‬
‫يل غَُّرتَهُ َف ْلَي ْف َع ْل‬ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ ‫إ َّن أ َُّميِت يُ ْد َع ْو َن َي ْو َم‬

Sesungguhnya umatku akan dipanggil di hari kiamat dengan wajah bersinar berseri-seri karena bekas
air wudhu, maka barang siapa diantara kalian yang mampu memanjangkan cahaya wajahnya maka
lakukanlah

[HR. Bukhari : 136]


‫ َوآَل نِيَتُهُ أَ ْكَثُر ِم ْن َع َد ِد‬، ِ ‫َحلَى ِم َن الْ َع َس ِل بِاللَّنَب‬ َّ ‫اضا ِم َن‬
ْ ‫ َوأ‬،‫الث ْل ِج‬ َ ‫إِ َّن َح ْو ِضي أ َْب َع ُد ِم ْن أ َْيلَةَ ِم ْن َع َد ٍن هَلَُو أ‬
ً َ‫َش ُّد َبي‬
:‫اهلل أََت ْع ِر ُفنَا َي ْو َمئِ ٍذ؟ قَ َال‬
ِ ‫ول‬ َ ‫ يَا َر ُس‬:‫َّاس َع ْن َح ْو ِض ِه قَالُوا‬ ِ ‫الر ُجل إِبِل الن‬ ِ ‫الن‬
َ ُ َّ ‫ص ُّد‬ ُ َ‫ َك َما ي‬،ُ‫َّاس َعْنه‬ َ ‫َص ُّد الن‬ ُ ‫ُّجوم َوإِيِّن أَل‬ ُ
ِ‫ حُم َّجلِني ِمن أَثَِر الْوضوء‬،‫َنعم لَ ُكم ِسيما لَيست أِل َح ٍد ِمن اأْل ُم ِم تَ ِردو َن علَي غًُّرا‬
ُ ُ ْ َ َ َّ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ
 

Sesungguhnya telagaku lebih jauh dari pada jarak dari Ailah hingga Adn. Dan ia lebih putih dari pada
salju, dan lebih manis dari pada madu yang dicampur susu. Dan niscaya cangkir-cangkirnya lebih
banyak dari pada jumlah bintang. Sesungguhnya aku menghalau manusia darinya sebagaimana
seorang laki-laki menghalau unta orang lain dari telaganya.

Para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami pada saat itu?”

Beliau menjawab : “Ya, kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh umat-umat lain. Kalian datang
kepadaku dengan keadaan bersinar dan berseri-seri karena bekas air wudhu.”

[HR. Muslim : 247]

2. Keutamaan Menyempurnakan Wudhu Ketika Hendak Shalat


ِ َّ ِ ِ
‫صلَِّي َها‬
َ ُ‫الصالَة َحىَّت ي‬ َ ‫ إِاَّل غُفَر لَهُ َما َبْينَهُ َو َبنْي‬،َ‫الصالَة‬
َّ ‫صلِّي‬ ُ ‫ضأُ َر ُج ٌل حُيْس ُن ُو‬
َ ُ‫ َوي‬،ُ‫ضوءَه‬ َّ ‫الَ َيَت َو‬
 

Tidaklah seorang lelaki yang berwudu dengan memperbagus wudhunya lalu melaksanakan shalat
kecuali ia diampuni dosanya di antara wudhunya itu hingga ia mengerjakan sholat

[HR. Bukhari : 160]

‫َّار ًة لِ َما َقْبلَ َها ِم َن‬ ْ َ‫ إِاَّل َكان‬،‫وع َها‬


َ ‫ت َكف‬ َ ‫وع َها َو ُر ُك‬
َ ‫ضوءَ َها َو ُخ ُش‬
ِ
ُ ‫صاَل ةٌ َمكْتُوبَةٌ َفيُ ْحس ُن ُو‬
َ ُ‫ضُره‬
ِ ِ
ُ ْ‫َما م َن ْام ِر ٍئ ُم ْسل ٍم حَت‬
ِ ِ ‫وب ما مَل ي ْؤ‬ِ ُّ
ُ‫َّهَر ُكلَّه‬
ْ ‫ك الد‬َ ‫ت َكبِ َري ًة َو َذل‬ ُ ْ َ ُ‫الذن‬
 

Tidaklah seorang muslim ketika masuk waktu shalat wajib lalu ia sempurnakan wudhunya, khusyuknya,
dan rukuknya melainkan hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang telah ia kerjakan sebelumnya selama ia
tidak melakukan dosa besar. Dan hal itu berlaku disetiap waktu.

[HR. Muslim : 228]

‫ات لِ َما َبْيَن ُه َّن‬


ٌ ‫َّار‬
َ ‫ات َكف‬
ُ َ‫ات الْ َمكْتُوب‬
ُ ‫الصلَ َو‬ ُ ‫َم ْن أَمَتَّ الْ ُو‬
َّ َ‫ ف‬، ‫ضوءَ َك َما أ ََمَرهُ اهللُ َت َعاىَل‬
 

Barang siapa yang menyempurnakan wudhu sebagaimana yang Allah perintahkan maka sholat-sholat
wajib yang ia kerjakan adalah pelebur dosa diantara sholat-sholat tersebut

[HR. Muslim : 231]

ِ ِ
ْ َ‫صلَّى َر ْك َعَتنْي ِ يُ ْقبِ ُل َعلَْي ِه َما بَِق ْلبِه َو َو ْج ِهه َو َجب‬
ُ‫ت لَهُ اجْلَنَّة‬ َ َّ‫ مُث‬،َ‫ضوء‬ ْ ‫ضأَ فَأ‬
ُ ‫َح َس َن الْ ُو‬ َّ ‫َم ْن َت َو‬
 

Barang siapa yang berwudhu dengan wudhu yang baik, kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat
dengan hati yang khusyuk maka wajib baginya mendapatkan surga

[HR. Nasa’iy : 151]

3. Wudhu dapat Melebur Dosa Anggota Tubuh yang Terkena Air Wudhu
ِ ْ‫ حىَّت خَت ْرج ِمن حَت‬،‫ت خطَاياه ِمن جس ِد ِه‬
‫ت أَظْ َفا ِر ِه‬ ْ َ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ ‫ضوءَ َخَر َج‬ ْ ‫ضأَ فَأ‬
ُ ‫َح َس َن الْ ُو‬ َّ ‫َم ْن َت َو‬
 

Barang siapa yang berwudhu dengan bagus maka gugurlah kesalahan-kesalahannya dari badannya
hingga gugur keluar dari bawah kuku-kukunya.

[HR. Muslim : 245]

‫ مُثَّ إِ َذا َغ َس َل‬،‫يم ِه‬ ِ ‫اش‬ ِ ‫ وفِ ِيه وخي‬،‫ ويسَتْن ِشق َفيْنتَثِر إِاَّل خَّرت خطَايا وج ِه ِه‬،‫ضمض‬ ِ
َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ ْ َ َ ُ َ ْ ‫ضوءَهُ َفيَتَ َم‬ ُ ‫ب َو‬ ُ ‫َما مْن ُك ْم َر ُج ٌل يُ َقِّر‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ حِل‬ ِِ
‫ت‬ْ ‫ إِاَّل َخَّر‬، ِ ‫ مُثَّ َي ْغس ُل يَ َديْه إِىَل الْ ِم ْر َف َقنْي‬،‫ت َخطَايَا َو ْج ِهه م ْن أَطَْراف ْيَته َم َع الْ َماء‬ ْ ‫ إِاَّل َخَّر‬،ُ‫َو ْج َههُ َك َما أ ََمَرهُ اهلل‬
‫ مُثَّ َي ْغ ِس ُل قَ َد َمْي ِه‬،‫اف َش ْع ِر ِه َم َع الْ َم ِاء‬ ِ ‫ إِاَّل خَّرت خطَايا رأْ ِس ِه ِمن أَطْر‬،‫ مُثَّ مَيْسح رأْسه‬،‫خطَايا ي َدي ِه ِمن أَنَ ِاملِ ِه مع الْم ِاء‬
َ ْ َ َ َ ْ َ َُ َ ُ َ َ ََ ْ َْ َ َ
‫ فَ َح ِم َد اهللَ َوأَْثىَن َعلَْي ِه َوجَم ََّدهُ بِالَّ ِذي‬،‫صلَّى‬ ِ ِِ ِ ِ ِ
َ َ‫ فَِإ ْن ُه َو قَ َام ف‬،‫ت َخطَايَا ِر ْجلَْيه م ْن أَنَامله َم َع الْ َماء‬ ْ ‫ إِاَّل َخَّر‬، ِ ‫إِىَل الْ َك ْعَبنْي‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ‫ إِاَّل انْصر‬،‫غ َقْلبه لِلَّ ِه‬
ُ‫ف م ْن َخطيئَته َك َهْيئَته َي ْو َم َولَ َدتْهُ أ ُُّمه‬ ََ ُ َ َ ‫ َو َفَّر‬،‫ُه َو لَهُ أ َْه ٌل‬
 

Tidaklah salah seorang dari kalian yang menyempurnakan wudhu, lalu ia berkumur dan menghirup air
ke dalam hidung lalu menghembuskannya kecuali leburlah dosa-dosa dari wajahnya, bibirnya dan
hidungnya.

Kemudian apabila ia membasuh wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, niscaya leburlah
dosa-dosa yang ada di wajanya bersama air dari ujung-ujung jenggotnya.
Dan tidaklah ia membasuh kepalanya kecuali dosa-dosa di kepalanya ikut lebur bersama air dari ujung-
ujung rambutnya.

Dan tidaklah ia membasuh kedua kakinya hingga mata kaki kecuali dosa-dosa kedua kakinya juga ikut
lebur bersama air dari jari-jari kakinya.

Dan apabila ia berdiri melaksanakan sholat lalu memuji Allah serta menyanjung-Nya dan juga
memujinya dengan sesuatu yang memang Dialah yang berhak atas pujian tersebut lalu ia fokuskan
hatinya semata-mata untuk Allah, maka niscaya ia akan terbebas dari dosa-dosanya sebagaimana hari
ia dilahirkan oleh ibunya.

[HR. Muslim : 832]

4. Wudhu Dapat Melepaskan Ikatan Setan Ketika Tidur


ْ َ‫ث عُ َق ٍد ي‬
َ َ‫َح ِد ُك ْم إِذَا ُه َو نَ َام ثَال‬ ِِ
‫ فَ ْارقُ ْد فَِإ ِن‬،‫يل‬ ٍ ِ
ٌ ‫ك لَْي ٌل طَ ِو‬َ ‫ب ُك َّل عُ ْق َدة َعلَْي‬ ُ ‫ض ِر‬ َ ‫َي ْعق ُد الشَّْيطَا ُن َعلَى قَافيَة َرأْ ِس أ‬
ِ
ِ ‫الن ْف‬
‫س‬ َّ ‫ب‬ َ ِّ‫َصبَ َح نَشيطًا طَي‬ ْ ‫ فَأ‬،ٌ‫ت عُ ْق َدة‬ْ َّ‫صلَّى احْنَل‬ َ ‫ فَِإ ْن‬،ٌ‫ت عُ ْق َدة‬ َّ ‫ فَِإ ْن َت َو‬،ٌ‫ت عُ ْق َدة‬
ْ َّ‫ضأَ احْنَل‬ ْ َّ‫ احْنَل‬،َ‫ظ فَ َذ َكَر اللَّه‬
َ ‫اسَتْي َق‬
ْ
‫س َك ْسالَ َن‬ ِ ‫الن ْف‬ َ ِ‫َصبَ َح َخب‬
َّ ‫يث‬ ْ ‫َوإِاَّل أ‬
 

Setan mengikat tengkuk kepala salah seorang diantara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan ketika
setan itu mengikatnya ia mengatakan bahwa malam masih sangat panjang (maka tidurlah terus
dengan nyenyak). Lalu apabila ia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika
kemudian ia berwudhu maka lepaslah ikatan yang lain. Apabila ia melaksanakan shalat maka lepaslah
satu ikatan lagi. Maka pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan kesegaran jiwa. Namun,
apabila ia tidak melakukan hal itu maka ia akan merasa tidak segar dan bermalas-malasan.

[HR. Bukhari : 1142]

5. Bersuci Adalah Bagian dari Keimanan


ِ َ‫الطُّهور َشطْر اإْلِ مي‬
‫ان‬ ُ ُ ُ
 

Bersuci adalah setengah dari keimanan

[HR. Muslim : 223]

6. Keutamaan Membaca Syahadat Setelah Berwudhu


ِ ‫َن حُم َّم ًدا عب ُد‬ ِ َّ ‫ما ِمْن ُكم ِمن أَح ٍد يتو‬
‫اهلل‬ َْ َ َّ ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل اهللُ َوأ‬:‫ول‬
ُ ‫ضوءَ مُثَّ َي ُق‬ ُ ‫ الْ َو‬- ‫ أ َْو َفيُ ْسبِ ُغ‬- ‫ضأُ َفيُْبل ُغ‬ َ ََ َ ْ ْ َ
ِ ِ ِ ِ
َ‫اب اجْلَنَّة الث ََّمانيَةُ يَ ْد ُخ ُل م ْن أَيِّ َها َشاء‬
ُ ‫ت لَهُ أ َْب َو‬ْ ‫َو َر ُسولُهُ إِاَّل فُت َح‬
 

Tidaklah salah seorang diantara kalian yang berwudhu lalu ia sempurnakan wudhunya kemudian ia
mengucapkan “Asyhadu al-laa ilaaha illalloh, wa anna muhammadan ‘abduhu warosuuluh” melainkan
dibukakan baginya delapan pintu surga yang bisa ia masuki dari mana yang ia inginkan.

[HR. Muslim : 234]

،ُ‫َن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُسولُه‬ َ ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِر‬:‫ضوءَ مُثَّ قَ َال‬
َّ ‫ َوأَ ْش َه ُد أ‬،ُ‫يك لَه‬ ُ ‫الو‬ ْ ‫ضأَ فَأ‬
ُ ‫َح َس َن‬ َّ ‫َم ْن َت َو‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ واجع ْليِن ِمن املتَطَ ِّه ِر‬،‫اللَّه َّم اجع ْليِن ِمن الت ََّّوابِني‬
َ‫ت لَهُ مَثَانيَةُ أ َْب َواب اجلَنَّة يَ ْد ُخ ُل م ْن أَيِّ َها َشاء‬
ْ ‫ فُت َح‬،‫ين‬ َ ُ َ َْ َ َ َ َْ ُ
 

Barang siapa yang berudhu dengan wudhu yang baik kemudian ia mengucapkan “Asyhadu al-laa ilaaha
illalloh, wa anna muhammadan ‘abduhu warosuuluh, Allahummaj-‘alnii minat-tawwaabiin, waj-‘alnii
minal-mutathohhiriin” maka dibukakan baginya delapan pintu surga yang bisa ia masiki dari mana yang
ia inginkan

[HR. Tirmidzi : 55]

7. Wudhu Adalah Amalan Penghapus Dosa dan Mengankat Deraja t


ِ ‫ إِسباغُ الْوض‬:‫اهلل قَ َال‬
‫وء َعلَى‬ ِ ‫ول‬ َ ‫ات؟ قَالُوا َبلَى يَا َر ُس‬ ِ ‫ ويرفَع بِِه الدَّرج‬،‫أَاَل أَدلُّ ُكم علَى ما مَيْحو اهلل بِِه اخْل طَايا‬
ُ ُ َْ ََ ُ َْ َ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ
ِّ ‫ فَ َذلِ ُك ُم‬،‫ َوانْتِظَ ُار الصَّاَل ِة َب ْع َد الصَّاَل ِة‬،‫اج ِد‬
‫الربَا ُط‬ ِ ‫ و َك ْثرةُ اخْل طَا إِىَل الْمس‬،‫الْم َكا ِر ِه‬
ََ ُ َ َ َ
 

Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu amalan agar Allah hapuskan dosa-dosa dan Allah angkat
derajatnya?

Para sahabat berkata : “Tentu wahai Rasulullah.”

Beliau menjawab : “Yaitu menyempurnakan wudhu pada anggota tubuh yang tidak disukai,
memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu sholat berikutnya setelah sholat, maka itulah
ribath

[HR. Muslim : 251]

8. Keutamaan Tidur dalam Keadaan Berwudhu


ِ ِ َ‫ما ِمن مسلِ ٍم يبِيت علَى ِذ ْك ٍر ط‬
ُّ ‫ َفيََت َع ُّار ِم َن اللَّْي ِل َفيَ ْسأ َُل اللَّهَ َخْيًرا ِم َن‬،‫اهًرا‬
ُ‫الد ْنيَا َواآْل خَر ِة إِاَّل أ َْعطَاهُ إِيَّاه‬ َ ُ َ ُْ ْ َ
 
Tidaklah seorang muslim tidur dalam keadaan telah berdzikir dan suci, lalu ia bangun disebagian malam
dan meminta kepada Allah kebaikan di dunia dan di akhirat kecuali Allah akan memberinya.

[HR. Abu Dawud : 5042]

ِ ِ ُّ ‫ مُثَّ َت َع َّار ِم َن اللَّْي ِل فَ َسأ ََل اللَّهَ َشْيئًا ِم ْن أ َْم ِر‬،‫ات َعلَى طُ ُهو ٍر‬ ٍ ِ
ُ‫ إِاَّل أ َْعطَاه‬،‫ أ َْو م ْن أ َْم ِر اآْل خَر ِة‬،‫الد ْنيَا‬ َ َ‫َما م ْن َعْبد ب‬
 

Tidaklah seorang hamba yang bermalam dalam keadaan suci, kemudian terbangun di malam hari lalu ia
meminta sesuatu kepada Allah tentang perkara dunia atau perkara akhirat, melainkan Allah akan
memberinya.

[HR. Ibnu Majah : 3881]

9. Keutamaan Wudhu Dilanjut Shalat Kemudian Beristighfar


ِ ِ ِ
ُ‫ إِاَّل َغ َفَر اللَّهُ لَه‬،َ‫ مُثَّ يَ ْسَت ْغفُر اللَّه‬،‫صلِّي‬
َ ُ‫ مُثَّ ي‬،‫وم َفيَتَطَ َّهُر‬ ُ ‫َما م ْن َر ُج ٍل يُ ْذن‬
ُ ‫ مُثَّ َي ُق‬،‫ب َذ ْنبًا‬

Tidaklah seorang lelaki melakukan perbuatan dosa, kemudian ia berdiri dan bersuci, kemudian
melaksanakan shalat, kemudian memohon ampun kepada Allah melainkan Allah berikan ampunan
kepadanya

[HR. Tirmidzi : 406]

10. Keutamaan Wudhu Sesuai Sunnah


‫َّم ِم ْن َذنْبِ ِه‬ ِ ٍ ِ ِ ‫ضأَ حَنْو و‬
َ ‫ِّث َن ْف َسهُ في ِه َما بِ َش ْيء غُفَر لَهُ َما َت َقد‬
ُ ‫صلَّى َر ْك َعَتنْي ِ اَل حُيَد‬
َ َّ‫ مُث‬،‫ضوئي َه َذا‬
ُ ُ َ َّ ‫َم ْن َت َو‬
 

Barang siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian shalat dua rakaat dan dia tidak berbicara
pada dirinya diantara keduanya (khusyuk) maka diampunilah dosanya yang lalu.

[HR. Nasa’iy : 84]

11. Wudhu Adalah Perhiasannya Seorang Mukmin


Dari Abu Hazim ia mengatakan : Aku di belakang Abu Hurairah, saat ia sedang berwudhu untuk shalat. Ia
membasuh kedua tangannya sampai ketiaknya. Aku pun bertanya kepadanya : “Wahai Abu Hurairah,
wudhu macam apa ini?”
Ia menjawab : “Wahai Bani Farrukh, kalian disini? Andai aku tahu kalian di sini, aku tidak akan wudhu
seperti ini. (Aku wudhu seperti ini karena) aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda :

ُ‫ضوء‬ ُ ‫َتْبلُ ُغ ِح ْليَةُ الْ ُم ْؤ ِم ِن َحْي‬


ُ ‫ث َيْبلُ ُغ الْ ُو‬
 

Hiasan seorang mukmin (di akhirat kelak) adalah sampai mana badannya terbasuh air wudhu.

[HR. Nasa’iy : 149]

12. Keutamaan Menjaga Wudhu


ِ ‫ظ علَى الْوض‬
‫وء إِاَّل ُم ْؤ ِم ٌن‬ ِ ِ َّ ‫ َو ْاعلَ ُموا أ‬،‫صوا‬ ِ
ُ ُ َ ُ ‫ َواَل حُيَاف‬،‫َن َخْيَر أ َْع َمال ُك ُم الصَّاَل َة‬ ُ ْ‫ َولَ ْن حُت‬،‫يموا‬
ُ ‫استَق‬
ْ
 

Istiqamahlah kalian, dan jangan pernah menghitungnya. Ingatlah bahwa amal terbaik kalian adalah
shalat, dan tidaklah menjaga wudhu kecuali orang yang beriman.

[HR. Ibnu Majah : 277]

13. Allah Memuji Orang yang Bersuci


،‫ َونَ ْغتَ ِس ُل ِم َن اجْلَنَابَِة‬،‫ضأُ لِلصَّاَل ِة‬
َّ ‫ َنَت َو‬:‫ور ُك ْم؟ قَالُوا‬ ِ ُّ ‫يِف‬ َّ ِ ِ َ ْ‫يَا َم ْع َشر اأْل َن‬
ُ ‫ فَ َما طُ ُه‬،‫ إ َّن اللهَ قَ ْد أَْثىَن َعلَْي ُك ْم الط ُهور‬،‫صار‬ َ
ِ ِ
ُ‫ َف َعلَْي ُك ُموه‬،‫ َف ُه َو ذَ َاك‬:‫ قَ َال‬.‫َونَ ْسَتْنجي بِالْ َماء‬
 

Wahai kaum Anshar, sesungguhnya Allah telah memuji kalian dalam perkara bersuci, maka bagaimana
kalian bersuci?

Para sahabat menjawab : “Kami berwudhu untuk sholat, mandi besar dan beristinja’ dengan air.”

Maka beliau bersabda : “Apa yang sekarang kalian lakukan maka lakukanlah terus.”

[HR. Ibnu Majah : 355]

https://www.nasehatquran.com/2020/08/kumpulan-hadits-tentang-keutamaan-wudhu.html

Anda mungkin juga menyukai