Untitled
Untitled
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 SUMENGKO
Jl. Bungur-Getas, Dusun Ganggang Malang, Desa Sumengko, Kec. Sukomoro
SURAT TUGAS
Nomor : 420/ /411.301.18.531/2021
Dikeluarkan : Sumengko
Pada Tanggal : 10 Juni 2021
A. LATAR BELAKANG
Hasil PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan
menengah kurang memadai. Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi literasi
membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan sains, 71%
siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk matematika dan 60% siswa di bawah
kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor PISA Indonesia stagnan dalam 10-15
tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang konsisten
dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana pendapat Anda?
Dalam hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem
pendidikan. Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada
pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk tindak lanjut
pembelajaran dan kompetensi siswa. Kebijakan terkait penerapan Asesmen Nasional (AN) ini
telah disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
B. TUJUAN UMUM
- Melakukan pengimbasan dengan mengajak rekan guru yang lain untuk mengikuti
program Guru Belajar dan Berbagi seri Asesmen Kompetensi Minimum
Materi yang disajikan dalam Bimtek “Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen
Kompetensi Minimum” yaitu sebagai berikut :
Perubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan upaya
untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional dirancang
untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang
pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan
utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa.
Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan
manfaat, bukan sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan bahwa
hasil Asesmen Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara
nasional. Asesmen Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah
maupun daerah.
1. Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Seperti yang
telah dijelaskan pada topik dan aktivitas sebelumnya, Asesmen Nasional bertujuan untuk
mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indonesia, sedangkan Ujian Nasional bertujuan
untuk mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secara individu.
5. Model soal asesmen yang diberikan dalam AN lebih bervariasi bukan sekedar pilihan
ganda dan uraian singkat sebagaimana yang diberikan dalam UN.
6. Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah
literasi membaca dan numerasi. Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang
diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Sementara Ujian
Nasional berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran
tertentu. Hal inilah yang terkadang memberi kesan mata pelajaran yang penting dan
kurang penting dalam pendidikan. Dalam hal ini, AKM memotret kompetensi mendasar
yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.
1. Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian singkat dan uraian.
2. Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal.
3. Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu
4. Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik
lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
5. Isian singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda,
tempat, atau jawaban pasti lainnya.
AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. AKM mengukur kompetensi mendasar yang perlu
dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya. Oleh karena itu seluruh siswa akan
mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan konteks beragam materi
kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang saya lakukan setelah mengikuti kegiatan ini adalah sebagai berikut
Mengajak rekan guru untuk mengikuti bimtek online ini melalui akun SIMPKB masing-masing
guru
Dampak yang dipetik dengan mengikuti Bimtek “Guru Belajar dan Berbagi seri Asesmen
Kompetensi Minimum” antara lain:
Meningkatnya ketrampilan mengikuti bimtek mandiri secara online.
Meningkatnya profesionalitas guru yang dibuktikan melalui perubahan perilaku, kreativitas,
dan inovasi dalam pengembangan karir;
Meningkatnya perolehan angka kredit untuk usulan penilaian angka kredit guru sehingga
meningkatnya kenaikan pangkat, golongan, ruang, dan jabatan fungsional guru;
Meningkatnya kinerja guru dalam pembelajaran;