Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 SUMENGKO
Jl. Bungur-Getas, Dusun Ganggang Malang, Desa Sumengko, Kec. Sukomoro

SURAT TUGAS
Nomor : 420/ /411.301.18.531/2021

Nama : ENI YULIANTI, S.Pd


NIP : 19960105 202012 2 007
Pangkat / Golongan : Penata Muda / IIIa
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SD NEGERI 4 SUMENGKO, Kec. Sukomoro, Nganjuk
Keperluan : Bimtek ”Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen Kompetensi Minimum”
Tanggal : 11 – 15 Juni 2021
Pelaksanaan : Daring
Catatan : Agar diikuti dengan sebaik-baiknya

Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Dikeluarkan : Sumengko
Pada Tanggal : 10 Juni 2021

Kepala SD Negeri 4 Sumengko

NUR HIDAYANAH, S.Pd.SD


NIP. 19650527 198703 2 010
PENGEMBANGAN DIRI (1)

BIMTEK “GURU BELAJAR DAN BERBAGI SERI ASESMEN


KOMPETENSI MINIMUM”

A. LATAR BELAKANG

Hasil PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan
menengah kurang memadai. Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi literasi
membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan sains, 71%
siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk matematika dan 60% siswa di bawah
kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor PISA Indonesia stagnan dalam 10-15
tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang konsisten
dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana pendapat Anda?

Menanggapi kondisi tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong


peningkatan kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh
dibutuhkan. Untuk itu pada tahun 2021 mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi
diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ujian Nasional (UN) sudah
tidak lagi diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga terkait.

Dalam hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem
pendidikan. Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada
pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk tindak lanjut
pembelajaran dan kompetensi siswa. Kebijakan terkait penerapan Asesmen Nasional (AN) ini
telah disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

B. TUJUAN UMUM

Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis melalui


kegiatan pendidikan dan latihan atau melalui kegiatan lain dengan tujuan:

 Untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan


pelayanan yang lebih baik kepada peserta didik

 Untuk mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan


pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.

C. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI


1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen Kompetensi Minumum
dilaksanakan secara online (belajar mandiri) pada 11 – 15 Juni 2021 lewat akun
SIMPKB dengan alokasi waktu : 32 jam pelajaran.
b. Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara kegiatan ini adalah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
2. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang saya ikuti ini adalah Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen
Kompetensi Minimum
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan dari kegiatan ini adalah :

- Memahami konsep Asesmen Nasional

- Memahami bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional

- Menganalisis contoh asesmen literasi membaca pada Asesmen Kompetensi Minimum

- Menganalisis contoh asesmen numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum

- Membaca dan Menindaklanjuti laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum

- Melakukan pengimbasan dengan mengajak rekan guru yang lain untuk mengikuti
program Guru Belajar dan Berbagi seri Asesmen Kompetensi Minimum

4. Uraian Materi Pengembangan Diri

Materi yang disajikan dalam Bimtek “Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen
Kompetensi Minimum” yaitu sebagai berikut :

Perubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan upaya
untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional dirancang
untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang
pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

a. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau: (a) perkembangan mutu


dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan
(misalnya di satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di satuan wilayah
antara sekolah negeri dan swasta, antar daerah, ataupun antar kelompok berdasarkan
atribut tertentu).

b. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan
utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa.

c. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah


sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat
mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada
perbaikan mutu pembelajaran.

Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan
manfaat, bukan sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan bahwa
hasil Asesmen Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara
nasional. Asesmen Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah
maupun daerah.

Membandingkan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional

Pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul terkait dengan penghapusan Ujian


Nasional dan pemberlakuan Asesmen Nasional antara lain apakah Asesmen Nasional adalah
pengganti Ujian Nasional. Timbul pula kekhawatiran mengenai persiapan siswa, guru dan
sekolah menghadapi Asesmen Nasional. Untuk mendapatkan informasi yang tepat, Anda
perlu membandingkan beberapa hal penting mengenai Ujian Nasional dan Asesmen
Nasional terlebih dahulu.

Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:

1. Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Seperti yang
telah dijelaskan pada topik dan aktivitas sebelumnya, Asesmen Nasional bertujuan untuk
mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indonesia, sedangkan Ujian Nasional bertujuan
untuk mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secara individu.

2. AN diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama,


dan pendidikan menengah atas. Ini termasuk MI, MTS dan MAN, serta program
kesetaraan. Sementara UN berlaku mulai jenjang pendidikan menengah pertama dan atas
saja.

3. Asesmen Nasional tidak diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan sebagaimana


Ujian Nasional, melainkan di tengah jenjang pendidikan. Yaitu pada kelas 5, 8, 11. Hal
ini dilakukan untuk mendorong guru dan sekolah melakukan tindak lanjut perbaikan
mutu pembelajaran setelah mendapatkan hasil laporan AN. Jadi bukan sekedar untuk
mengetahui capaian hasil belajar siswa sebagai salah satu syarat kelulusan.

4. Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode survei. Metode survei


dilakukan dengan mengambil sampel siswa diambil secara acak dari setiap sekolah.
Berbanding terbalik dengan Ujian Nasional yang menggunakan metode sensus dimana
semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.

5. Model soal asesmen yang diberikan dalam AN lebih bervariasi bukan sekedar pilihan
ganda dan uraian singkat sebagaimana yang diberikan dalam UN.

6. Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah
literasi membaca dan numerasi. Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang
diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Sementara Ujian
Nasional berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran
tertentu. Hal inilah yang terkadang memberi kesan mata pelajaran yang penting dan
kurang penting dalam pendidikan. Dalam hal ini, AKM memotret kompetensi mendasar
yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.

7. Metode penilaian AN dan UN pun berbeda meskipun keduanya berbasis komputer. AN


menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing (MSAT).
MSAT ialah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana setiap siswa dapat
melakukan tes sesuai level kompetensinya.

Merumuskan Butir Soal Asesmen Nasional

1. Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian singkat dan uraian.

2. Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal.

3. Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu

4. Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik
lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.

5. Isian singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda,
tempat, atau jawaban pasti lainnya.

6. Uraian, siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.


Murid kelas V akan mengerjakan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi membaca
dan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi. Sedangkan siswa kelas VIII dan XI akan
mengerjakan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi membaca dan 36 butir soal untuk
mengukur kompetensi numerasi.

AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. AKM mengukur kompetensi mendasar yang perlu
dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya. Oleh karena itu seluruh siswa akan
mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan konteks beragam materi
kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM.

5. Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang saya lakukan setelah mengikuti kegiatan ini adalah sebagai berikut

 Mendalami tentang Asesmen Nasional

 Mengevaluasi hasil numerasi

 Mengevaluasi hasil literasi

 Mengajak rekan guru untuk mengikuti bimtek online ini melalui akun SIMPKB masing-masing
guru

6. Dampak Pengembangan Diri

Dampak yang dipetik dengan mengikuti Bimtek “Guru Belajar dan Berbagi seri Asesmen
Kompetensi Minimum” antara lain:
 Meningkatnya ketrampilan mengikuti bimtek mandiri secara online.
 Meningkatnya profesionalitas guru yang dibuktikan melalui perubahan perilaku, kreativitas,
dan inovasi dalam pengembangan karir;
 Meningkatnya perolehan angka kredit untuk usulan penilaian angka kredit guru sehingga
meningkatnya kenaikan pangkat, golongan, ruang, dan jabatan fungsional guru;
 Meningkatnya kinerja guru dalam pembelajaran;

 Meningkatnya mutu dan kebermaknaan pembelajaran;


REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI (1)
Bimtek ”Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen Kompetensi Minimum”

N Nama Materi PD/ Peran Waktu/ Nama Tempat Institusi


o Kegiatan Kompetensi Guru Jam PD Fasilitator Kegiatan Penyelenggara

1 Bimtek A. Pokok Pesesta 11 – 15 Juni Tim Online Direktoral


”Guru
1. Konsep Asesmen 2021 (Akun Jenderal Guru
Belajar dan
Berbagi Nasional SIMPKB) dan Tenaga
Seri
2. Teknis Kependidikan
Asesmen
Kompetensi Pelaksanaan
Minimum”
Asesmen
Nasional
3. Asesmen Literasi
Membaca
4. Asesmen
Numerasi
5. Tindak Lanjut
Laporan Hasil
Asesmen
Kompetensi
Minimum
B. Penunjang
1. Asesmen Pra dan
Pasca Program

Anda mungkin juga menyukai