Anda di halaman 1dari 2

BAB II

Pengertian Hak
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang
sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena
telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Hak juga didefinisikan sebagai kekuasaan moral untuk
berbuat, mempertahankan, atau menuntut sesuatu. Ini disebut hak subjektif. Hak objektif adalah
hal yang hal yang atas tersebut kita mempunyai hak

Ada dua macam kekuasaan :


Kekuasaan fisik atau kekuasaan, artinya kekuasaan badani yang dibutuhkan untuk
mendapatkan suatu tujuan. Ini tidak hanya mencangkup kerangka kita dan ottot-otot kita
berserta semua alat senjata yang kita paka, tetapi juga kekuatan badani dari semua orang
di bawah perintah kita, dan kekuatan alat-alat yang mereka gunakan untuk menolong kita
dalam mencapai tujuan.
Kekuasaan moral, artinya hak diartikan kekuasaan moral atas sesuatu yang menjadi milik
seseorang, atau lebih ditegaskan : hak adalah kekuasaan moral untuk berbuat,
memperthankan atau menuntut sesuatu.

Komponen suatu hak


Komponen hak adalah hal yang mencangkup sejumlah hubungan dan suatu dasar
yang mendasari hubungan-hubungan tersebut. Hak mempunyai 4komponen, yaitu subjek.
Yakni
1. Pribadinya yang memiliki hak.
2. Mereka yang wajib menghormati atau memenuhu hak.
3. Hak atas sesuatu yang dimiliki seseorang.
4. Penyebab si subjek ini memiliki hak ini.

Subjek suatu hak hanya milik seseorang pribdadi. Hak itu ada karena kita wajib
mencapai tujuan terakhir kita dengan mematuhi hukum moral. Dalam hal ini, hak adalah
pokok. Sebab, jika kita harus membimbing diri kita sendiri ke arah tujuan kita dengan
memakai kehendak bebas kita, kekebalan kita harus dijamin dari kalangan dalam memilih
sarana atau jalan yang diperlukan.
Subjek suatu hak bioleh jadi tidak hanya merupakan suatu pribadi fisik ata kodrat,
yakni individu yang berakal budi, tetapi juga pribadi moral atau juridis, seperti
masyarakat, suatu firma, atau pemerintah. Bisa jadi orang berbuat secara perseorangan
atau perkelompok, berbuatlangsung sendiri atau melalui wakinya, dan aksi kelompo
adalah sesui dengan kodrat sosial manusia. Yang wajib menghormati hak haruslah juga
seseorang pribadi. Dan hanya pribadilah yang mempunyai kehausan-keharusan moral.

Anda mungkin juga menyukai