Anda di halaman 1dari 11

DETEKTIF HAK ASASI MANUSIA

PENDIDIKAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN KELAS XII


Oleh : Pipid Mupidin S.Pd.

KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA

A. Pembagian Peran dalam Tim Detektif


Peran Tim Keterangan
No. Tugas
Detektif
Mencari pertanyaan yang
1. Pencari akan diserahkan ke
analisator
Memindai jawaban
2. Analisator
dalam QR Code
Menulis setiap jawaban
3. Notulen
yang telah diperoleh
Mencari jawaban kasus
di sumber informasi dan
4. Peneliti memastikannya bahwa
jawaban yang telah
dipilih itu benar

B. Tugas Tim Detektif

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memindai kartu QR Code yang telah
disediakan !
1. Siapakah Marsinah?
2. Bagaimana kronologi terjadinya kasus Marsinah?
3. Apa yang menjadi penyebab Marsinah meninggal tragis?
4. Siapa yang menjadi tersangka dalam kasus Marsinah?
5. Kenapa kasus Marsinah termasuk pelanggaran HAM?
JAWABAN KASUS MARSINAH
1. Marsinah merupakan aktivis buruh di masa Orde Baru.Ia lahir pada 10 April 1969. Marsinah
adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan, Marsini kakaknya dan
Wijiati adiknya. Marsinah lahir dari pasangan Astin dan Sumini di desa Nglundo,
Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Marsinah bekerja di PT Catur Pura Surya
(CPS), pabrik pembuat jam di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Ketika di sekolah, Marsinah
adalah siswa yang rajin membaca buku dan selalu mendapat peringkat di sekolahnya.
Namun sayang pendidikannya hanya bisa sampai di tingkat SLTA karena terkendala biaya.
Meski begitu ia tetap terus belajar, salah satunya yakni dengan mengikuti kursus ilmu
komputer dan bahasa Inggris. Kemudian, di lingkungan perusahaan di mana dia bekerja,
Marsinah merupakan aktivis dalam organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(SPSI) unit kerja PT CPS.
2. Pada tanggal 3 Mei 1993, para buruh menghentikan teman-teman mereka untuk bekerja dan
memulai aksi mogok. Namun, Komando Rayon Militer (Koramil) setempat segera campur
tangan untuk menghentikan aksi para buruh di PT CPS. Keesokan harinya, para buruh
melanjutkan mogok total dan mengajukan 12 tuntutan kepada PT CPS. Salah satu tuntutan
utama adalah kenaikan gaji pokok dari Rp 1.700 per hari menjadi Rp 2.250 per hari. Selain
itu, mereka juga meminta tunjangan harian sebesar Rp 550 yang tetap dapat diterima saat
buruh absen. Marsinah adalah salah satu dari 15 perwakilan buruh yang terlibat dalam
negosiasi dengan perusahaan. Dia terus terlibat dalam perundingan-perundingan tersebut
hingga tanggal 5 Mei 1993. Pada siang hari tanggal tersebut, 13 buruh yang dituduh
menghasut rekannya untuk berunjuk rasa, ditahan oleh Komando Distrik Militer (Kodim)
Sidoarjo. Mereka kemudian dipaksa mengundurkan diri dari PT CPS dengan tuduhan
mengadakan rapat gelap dan menghalangi karyawan lain bekerja. Pada saat itu, dikabarkan
bahwa Marsinah mendatangi Kodim Sidoarjo untuk mencari tahu keberadaan 13 rekannya
yang ditahan. Namun, sekitar pukul 10 malam tanggal 5 Mei 1993, Marsinah menghilang.
Keberadaannya tidak diketahui lagi hingga jasadnya ditemukan dalam keadaan yang
mengerikan di Nganjuk pada tanggal 9 Mei 1993. Berdasarkan hasil autopsi, diketahui
bahwa Marsinah telah meninggal pada tanggal 8 Mei 1993, satu hari sebelum jenazahnya
ditemukan.
3. Masalah dalam kasus Marsinah meliputi pembunuhan dan tanda-tanda penyiksaan yang ia
alami, diduga keterlibatan perusahaan dan aparat keamanan dalam tindakan tersebut,
kontroversi terkait hukuman yang diberikan kepada para pelaku, kepastian hukum dan
keadilan yang belum tercapai, serta perlindungan yang kurang memadai terhadap hak-hak
perempuan dan buruh. Kasus ini mencerminkan tantangan serius terhadap sistem peradilan
dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia, sambil menggarisbawahi pentingnya
memperbaiki kondisi buruh dan perempuan dalam masyarakat.
4. Tersangka kasus marsinah:
 Yudi Susanto, Direktur Utama PT CPS Pusat di Surabaya, diganjar 17 tahun penjara
setelah PN Surabaya menyatakan dia terbukti mendalangi pembunuhan. Namun,
keputusan banding Pengadilan Tinggi Jatim membebaskannya.
 Selanjutnya Karyono Wongso sebagai kepala produksi, dihukum 13 tahun. Widayat
sebagai sopir, Bambang Wuryantoyo sebagai mandor, dan tiga satpam yaitu AS
Prayogi, Suprapto, dan Suwono, masing-masing dihukum 12 tahun oleh Pengadilan
Negeri di Surabaya dan Sidoarjo yang dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Jawa Timur.
Namun, kini semua mereka "bebas murni" berdasarkan putusan MA beberapa hari lalu
itu.
 Dengan itu, berarti hanya satu orang yang selama ini menerima ganjaran dalam kaitan
Kasus Marsinah. Dia adalah Kapten Inf. Kusaeri yang menjabat sebagai Komandan
Koramil Porong 1991-1993. Kusaeri tidak didakwa dalam pembunuhan itu, melainkan
dianggap lalai tak melaporkan kepada atasannya meski tahu tentang niat komplotan
pembunuh Marsinah.
5. Kasus Marsinah dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia karena melibatkan
pembunuhan dengan tanda-tanda penyiksaan yang mengindikasikan perlakuan kejam dan
tidak manusiawi. Pelanggaran hak atas kehidupan, perlakuan tidak manusiawi, hilangnya
hak atas kebebasan dan keamanan, serta kurangnya keadilan dan akuntabilitas dalam
penanganan kasus ini, semuanya melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia yang
mendasar. Kasus ini menyoroti kebutuhan akan perlindungan hak-hak individu dan
penegakan hukum yang adil dalam masyarakat.
JAWABAN KASUS PRISTIWA TALANGSARI

Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan peristiwa Talangsari?
2. Bagaimana kronologi terjadinya peristiwa Talangsari?
3. Apa yang menjadi masalah dalam peristiwa Talangsari?
4. Siapa yang terlibat dalam peristiwa Talangsari?
5. Kenapa peristiwa Talangsari termasuk pelanggaran HAM?
Jawaban:
1. Peristiwa Talangsari adalah adalah kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang terjadi
pada tanggal 7 Februari 1989 di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan
Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur (saat itu masuk Kabupaten Lampung Tengah).
2. Mulanya, anggota dari Warsidi hanya berjumlah di bawah 10 orang. Lalu, tanggal 1
Februari 1989, Kepala Dukuh Karangsari mengirimkan surat untuk Komandan Koramil
Way Jepara, Kapten Soetiman. Ia menyampaikan bahwa di dukuhnya ada sejumlah
orang yang diduga melakukan kegiatan yang mencurigakan. Sekelompok orang yang
dimaksud oleh si kepala dukuh adalah Warsidi dan komplotannya yang menamakan diri
sebagai Komando Mujahidin Fisabilillah, di Lampung Tengah. Oleh sebab itu, pada 6
Februari 1989, melalui Musyawarah Pimpinan Kecamatan (MUSPIKA) dipimpin oleh
Kapten Soetiman, Warsidi dan para pengikutnya dimintai keterangan. Saat itu,
rombongan yang berangkat diperkirakan berjumlah 20 orang, yang dipimpin oleh
Kepala Staf Kodim Lampung Tengah May Sinaga, termasuk Kapten Soetiman. Sesaat
setelah Kapten Soetiman sampai, ia langsung ditembaki menggunakan panah dan
perlawanan golok. Tewasnya Kapten Soetiman pun membuat Komandan Korem 043
Garuda Hitam Lampung Kolonel AM Hendropriyono bertindak melawan Warsidi. Pada
7 Februari 1989, sebanyak tiga peleton tentara dan sekitar 40 anggota Brimob menyerbu
Cihideung, pusat gerakan. Menjelang subuh, keadaan di Cihideung sudah berhasil
dikuasai oleh ABRI. Dalam bentrokan ini, sedikitnya 246 penduduk sipil tewas.
Sementara itu, menurut Komite untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan
(Kontras) menyebutkan ada 47 korban tewas dan 88 lainnya hilang. Alhasil, ratusan
anak buah dan pengikut Warsidi berhasil ditangkap.
3. Peristiwa ini merupakan dampak dari penerapan asas tunggal Pancasila di masa Orde
Baru. Adapun prinsip yang diterapkan Soeharto ini disebut dengan Eka Prasetya Panca
Karsa dengan pedoman program bernama Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P-4). Umumnya, program P-4 ini menyasar sejumlah kelompok Islamis yang
kala itu bersikap kritis terhadap pemerintah Orde Baru.Akibatnya, aturan ini membuat
sekelompok orang di Lampung melakukan pemberontakan yang dipimpin oleh Warsidi.
4. Komandan Korem (Danrem) 043 Garuda Hitam Lampung yang bernama Kolonel AM
Hendropriyono, dan 3 peleton tentara serta sekitar 40 anggota Brimob.
5. Pristiwa Talangsari disebut Komnas HAM sebagai pelanggaran HAM berat masa lalu
karena peristiwanya terjadi secara meluas dan sistematis yang berbeda dengan kejahatan
biasa. Undang-undang No. 26 tahun 2000 pasal 9 tentang pengadilan HAM menyebut
bahwa penyerangan terhadap kelompok sipil yang dilakukan atas perintah atau komando
dari atasan militer maupun non militer dapat dikategorikan sebagai kejadian yang terjadi
secara sistematis sehingga dapat disebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
JAWABAN KASUS TRAGEDI RUMOH GEUDONG ACEH

1. Apa yang dimaksud dengan tragedi Rumoh Geudong Aceh ?


2. Bagaimana kronologi terjadinya tragedi Rumoh Geudong Aceh?
3. Apa yang menjadi penyebab dalam tragedi Rumoh Geudong Aceh?
4. Siapa yang menjadi pelaku dalam tragedi Rumoh Geudong Aceh?
5. Kenapa tragedi Rumoh Geudong Aceh termasuk pelanggaran HAM?

Jawaban :
1. Tragedi Rumoh Geudong adalah sebuah tragedi penyiksaan terhadap masyarakat Aceh yang
dilakukan oleh aparat TNI (Kopassus) selama masa konflik Aceh (1989–1998). Tragedi ini
terjadi di sebuah rumah tradisional Aceh yang djadikan sebagai markas TNI di Desa Bili,
Kemukiman Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie.
2. Penyebab terjadinya tragedi ini belum sepenuhnya dipahami dengan jelas, tetapi
diketahui bahwa Rumoh Geudong digunakan oleh aparat TNI sebagai pusat
interogasi dan penyiksaan terhadap masyarakat Aceh yang diduga terlibat dalam
gerakan separatis. Selama konflik Aceh, kedua belah pihak terlibat dalam
pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan.
3. Rumah Geudong dibangun tahun 1818 oleh Ampon Raja Lamkuta, Hulubalang atau pemimpin yang tinggal di
Rumoh Raya. Pada masa perang Belanda, Rumah Geudong kerap dijadikan sebagai pos pengatur strategi perang
oleh Raja Lamkuta. Setelah Raja Lamkuta wafat, Rumah Geudong dipakai adiknya, Teuku Cut Ahmad, kemudian
Teuku Keujren Rahmad, Teuku Keujren Husein, dan Teuku Keujren Gade. Lalu, ketika pemerintah Indonesia
melakukan operasi militer di Aceh, pada April 1990, Rumah Geudong sementara ditempati oleh tentara tanpa
sepengetahuan pemiliknya. Rumah Geudong dijadikan sebagai kamp konsentrasi militer sekaligus tempat untuk
mengawasi masyarakat bagi pasukan Kopassus ketika Aceh dalam status Daerah Operasi Militer (DOM) pada
1989-1998. Misi pasukan Kopassus saat itu ialah memburu pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ingin
memisahkan Aceh dari Indonesia. Ketika sedang menjalankan misi mereka, tidak sedikit juga pasukan Kopassus
melakukan tindakan di luar perikemanusiaan. Mereka melakukan penyekapan, penyiksaan, pembunuhan, dan
pemerkosaan terhadap rakyat Aceh atau yang diduga anggota GAM di Rumah Geudong. Peristiwa tragis itu terus
berlangsung hingga 7 Agustus 1998, di mana Menteri Pertahanan/Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto mencabut
status DOM di Aceh. Dua pekan setelahnya, tepatnya tanggal 20 Agustus 1998, Rumah Geudong dibakar oleh
massa.
4. Pelaku yang melakukan pelanggaran HAM dalam tragedi Rumoh Geudong yaitu aparat TNI dan Polri selama
masa konflik Aceh.
5. Tragedi Rumoh Geudong merupakan peristiwa pelanggaran HAM berat karena terdapat kejahatan kemanusiaan
seperti penangkapan sewenang-wenang, pemerkosaan, penyiksaan, sampai pembunuhan. Kejahatan kemanusiaan
itu setidaknya mengakibatkan 109 penduduk sipil diduga disiksa dan 74 perempuan diperkosa. Sementara itu,
setidaknya terdapat sembilan orang dibunuh di Rumoh Geudong dan delapan orang lainnya tidak pernah kembali ke
keluarganya hingga hari ini.
JAWABAN KASUS MUNIR

1. Siapakah Munir?
2. Apa yang menjadi penyebab munir meninggal dengan tragis?
3. Bagaimana kronologi terjadinya kasus Munir?
4. Siapa yang menjadi tersangka dalam kasus Munir?
5. Kenapa kasus Munir termasuk pelanggaran HAM?

Jawaban
1. Munir Said Thalib, S.H. (8 Desember 1965 – 7 September 2004) adalah seorang aktivis hak
asasi manusia Indonesia. Ia merupakan salah satu pendiri lembaga swadaya masyarakat
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Imparsial. Pada
saat menumpangi Garuda Indonesia Penerbangan 974 dari Jakarta menuju Amsterdam pada
bulan September 2004, ia dibunuh dengan cara diracuni menggunakan arsen. Ia merupakan
pemenang Right Livelihood Award pada tahun 2000 bersama tiga orang lainnya.
2. Kasus Munir Said Thalib terjadi akibat pengkritikannya terhadap pelanggaran hak asasi
manusia dan keterlibatan intelijen dalam praktik-praktik yang merugikan masyarakat. Munir,
sebagai aktivis hak asasi manusia yang tajam dalam analisisnya terhadap kebijakan
pemerintah dan pihak militer, mengungkapkan ketidakpatutan serta pelanggaran yang
terjadi. Keterlibatannya dalam mengungkap sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia,
termasuk dalam upaya mengungkap peran intelijen dalam kasus penculikan dan hilangnya
aktivis pada era Orde Baru, membuatnya menjadi ancaman bagi pihak-pihak yang terlibat
dalam praktik-praktik tersebut. Kematian Munir pada tahun 2004, yang diduga akibat racun
arsenik dalam penerbangan, menimbulkan kecurigaan kuat terhadap keterlibatan pihak-pihak
yang ingin membungkam suaranya.
3. Pada malam tanggal 6 September 2004, Munir Said Thalib berangkat dari Jakarta
menuju Amsterdam, ditemani oleh istrinya, Suciwati, dan rekan-rekan dari
Imparsial dan KontraS. Munir terlihat sehat dan ceria saat berangkat, bahkan
bercanda dengan istri dan rekan-rekannya. Sebelum boarding, salah seorang kru
Garuda Indonesia bernama Polly Carpus Budihari Priyanto berbincang-bincang
dengan Munir dan menawarkan duduk di kelas bisnis. Munir awalnya menolak
tawaran ini, tetapi akhirnya menerimanya. Selama perjalanan Jakarta ke Singapura
Munir sempat makan minum hidangan selama penerbangan, antara lain jus jeruk
dan mie serta irisan buah segar. Munir tiba di Singapura dan melanjutkan
perjalanan ke Amsterdam. Selama penerbangan, Munir merasa sakit dan berkali-
kali muntah dan buang air besar. Ia mendapat perawatan dari seorang dokter yang
ada di pesawat, tetapi kondisinya tetap memburuk. Pada 7 September 2004,
sekitar 2 jam sebelum mendarat di Amsterdam, Munir ditemukan meninggal dunia.
Hasil otopsi menunjukkan adanya jejak senyawa arsenikum dalam tubuhnya.
Hingga saat ini, pelaku pembunuhan Munir dan motif di baliknya masih belum
terungkap sepenuhnya.
4. Pollycarpus Budihari Priyanto, seorang pilot senior Garuda Indonesia resmi
ditetapkan sebagai tersangka kasus Munir. Pollycarpus ditetapkan sebagai
tersangka bersama dua kru Garuda, yaitu kru pantry Oedi Irianto dan
pramugari Yeti Susmiarti.
5. Kasus Munir termasuk pelanggaran hak asasi manusia karena melibatkan kematian yang
diduga akibat tindakan pembunuhan, serta potensi keterlibatan aparat negara atau intelijen
dalam peristiwa tersebut. Munir, sebagai seorang aktivis hak asasi manusia, tewas secara
misterius dengan dugaan diracun pada penerbangan tahun 2004. Kematian Munir yang
terjadi dalam konteks pengungkapan kasus pelanggaran hak asasi manusia dan kritiknya
terhadap pihak berwenang, menyoroti ancaman terhadap hak asasi manusia, kebebasan
berpendapat, dan perlindungan terhadap aktivis yang berjuang demi keadilan.
HAK HIDUP

1. Di sebuah kota yang harmonis, seorang aktivis hak asasi manusia, Farhan, terus-menerus mengungkap pelanggaran
hak-hak dasar oleh rezim otoriter. Namun, satu malam, dia ditemukan tewas di rumahnya dengan tanda-tanda
kekerasan yang jelas. Pertanyaannya adalah: Hak asasi mana yang telah dilanggar dalam kasus ini?
2. Di sebuah kota yang damai, seorang penyair terkenal bernama Arman tiba-tiba ditemukan tewas di rumahnya. Pihak
berwenang menduga bahwa pembunuhan tersebut terkait dengan puisi-puisi kritikal yang telah dia tulis tentang
pemerintah. Apa hak asasi yang telah dilanggar dalam kasus ini?
3. Di kota yang dulu penuh kedamaian, seorang aktivis lingkungan bernama Maya tiba-tiba ditemukan tewas di dekat
hutan yang dia selalu bela. Setelah penyelidikan, terungkap bahwa dia telah dibunuh karena upayanya untuk
menghentikan perusakan hutan oleh perusahaan besar. Pertanyaannya adalah: Hak asasi apa yang telah dilanggar
dalam kasus ini?
4. Di kota yang dulu tenang, seorang aktivis lingkungan bernama Alex dengan gigih memimpin kampanye melawan
perusahaan besar yang melakukan pembalakan liar di hutan yang dilindungi. Namun, dalam perjalanan pulang dari
pertemuan penting, dia tiba-tiba ditemukan tewas dengan luka yang mencurigakan. Pertanyaannya adalah: Hak asasi
mana yang telah dilanggar dalam kasus ini?
5. Di sebuah kota yang dulu tenang, seorang jurnalis bernama Alex tengah menyelidiki serangkaian korupsi di
pemerintahan. Namun, sebelum dia bisa mengungkapkan hasil penyelidikannya, Alex ditemukan tewas di
apartemennya. Pertanyaannya adalah: Hak asasi mana yang telah dilanggar dalam kasus ini?

HAK MILIK
1. Di sebuah galeri seni terkenal, lukisan-lukisan berharga yang menjadi harta budaya dicuri secara misterius.
Penyelidikan mengarah pada seorang penjaga keamanan yang tampaknya terlibat dalam pencurian tersebut.
Pertanyaannya adalah: Hak asasi mana yang telah dilanggar dalam kasus ini?
2. Di suatu malam, seorang pencuri masuk ke sebuah rumah dan mencuri barang-barang berharga milik keluarga
tersebut. Saat pemilik rumah terbangun, mereka menemukan kerugian besar dan perasaan ketidakamanan yang
mendalam. Pertanyaannya adalah: Hak asasi mana yang telah dilanggar dalam kasus ini?
3. Di sebuah toko buku yang ramai, seorang mahasiswa bernama Maya tertangkap mencoba mencuri sebuah buku
karena dia tidak memiliki uang untuk membelinya. Penjaga toko langsung memanggil polisi dan Maya dihadapkan
pada tindakan hukum. Pertanyaannya adalah: Hak asasi mana yang telah dilanggar dalam kasus ini?
4. Di suatu pagi yang cerah, seorang petani bernama Amir terbangun dan segera menyadari bahwa gudang
penyimpanan hasil panennya telah dirampok semalaman. Barang-barang berharga seperti alat pertanian dan biji-
bijian yang telah ia kumpulkan dengan susah payah menghilang tanpa jejak. . Pertanyaannya adalah: Hak asasi
mana yang telah dilanggar dalam kasus ini?
5. Di sebuah kota yang sejuk, terjadi pencurian misterius di toko perhiasan milik Nyonya Anita. Berlian dan perhiasan
berharga lainnya raib tanpa jejak. Dalam penyelidikan, petunjuk mengarah pada seorang pegawai toko yang baru
bergabung. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam cerita ini?

HAK KEMERDEKAAN BERAGAMA


1. Di sebuah desa yang damai, para penduduk selalu berkumpul di sebuah tempat ibadah kuno untuk merayakan
kepercayaan mereka. Namun, pemerintah desa tiba-tiba menerapkan larangan ibadah di tempat itu, dengan
alasan tertentu yang tidak jelas. Masyarakat terkejut dan bingung menghadapi pelarangan ini. Pertanyaannya
adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi ini?
2. Di sebuah desa yang damai, para penduduk telah menjalankan ibadah di kuil kuno selama berabad-abad.
Namun, pemerintah setempat tiba-tiba mengeluarkan peraturan yang melarang segala bentuk ibadah di kuil
tersebut, dengan alasan mengamankan situs warisan budaya. Penduduk desa merasa keberatan karena ibadah
merupakan bagian penting dari tradisi dan keyakinan mereka. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang
telah dilanggar dalam cerita ini?
3. Di sebuah desa yang penuh keramahan, terjadi situasi yang mengguncangkan saat pemerintah setempat
mengeluarkan larangan untuk melaksanakan ibadah di tempat ibadah utama desa. Warga desa yang beragama
sama terkejut dan kecewa dengan pelarangan ini, merasa bahwa hak asasi mereka untuk menjalankan ibadah
sesuai keyakinan telah dilanggar. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi
ini?
4. Di suatu kota yang multikultural, sekelompok warga dari sebuah agama minoritas mengalami kesulitan saat
berusaha untuk melaksanakan ibadah mereka di tempat ibadah yang telah mereka dirikan. Pemerintah
setempat telah mengeluarkan kebijakan yang membatasi akses mereka ke tempat ibadah dan sering kali
menghalangi perayaan agama mereka. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam
situasi ini?
5. Di sebuah lingkungan yang heterogen, sebuah kelompok minoritas agama mengalami kesulitan besar ketika
kelompok mayoritas secara paksa melarang mereka untuk melakukan ibadah di tempat ibadah yang sudah
mereka dirikan. Pihak kelompok mayoritas mengklaim bahwa itu adalah untuk "mempertahankan tradisi".
Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi ini?

HAK KEADILAN
1. Di sebuah sekolah, seorang siswa bernama Dian yang sangat rajin dan berbakat selalu diabaikan oleh
guru-guru ketika memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kompetisi dan acara sekolah.
Sebaliknya, siswa lain yang memiliki hubungan dekat dengan beberapa guru selalu diprioritaskan
meskipun prestasinya tidak sebaik Dian. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar
dalam situasi ini?
2. Di sebuah sekolah yang dihuni oleh siswa-siswi berbakat, terungkap bahwa seorang siswa, Amir, yang
berasal dari latar belakang ekonomi rendah, telah diabaikan dan tidak diberikan kesempatan yang sama
dalam program ekstrakurikuler yang penting. Siswa lain yang memiliki latar belakang ekonomi lebih
baik mendominasi posisi dan kesempatan tersebut. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah
dilanggar dalam situasi ini?
3. Di sebuah perusahaan besar, dua karyawan yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama
melakukan pekerjaan yang serupa. Namun, karyawan laki-laki di gaji lebih tinggi daripada rekan
perempuannya. Ketika pertanyaan tentang ini diajukan, perusahaan hanya menjawab bahwa "karyawan
laki-laki memiliki tanggung jawab lebih besar." Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah
dilanggar dalam situasi ini?
4. Di sebuah perusahaan teknologi besar, dua karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman yang sama,
yaitu Sarah dan David, menerima gaji yang sangat berbeda. Meskipun kinerja keduanya sebanding,
David mendapatkan gaji yang jauh lebih tinggi daripada Sarah. Saat ditanya, manajemen perusahaan
hanya memberikan alasan yang tidak jelas. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar
dalam situasi ini?
5. Di suatu perusahaan besar, dua karyawan yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang sama, yaitu
Ana dan Budi, menerima gaji yang sangat berbeda. Ana, seorang wanita, menerima gaji yang jauh lebih
rendah daripada Budi, seorang pria, meskipun keduanya memiliki kontribusi yang setara dalam
pekerjaan mereka. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi ini?

HAK PENDIDIKAN
1. Di sebuah desa terpencil, sekolah yang kumuh dan rusak menjadi norma sehari-hari bagi para siswa. Buku-
buku yang usang dan kurangnya fasilitas membuat proses belajar mengajar menjadi sulit. Meskipun warga
desa telah mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk perbaikan, namun selama bertahun-tahun
permohonan tersebut diabaikan. Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi ini?
2. Di sebuah desa terpencil, sekolah lokal yang penuh semangat berjuang untuk memberikan pendidikan
berkualitas meskipun kurangnya sumber daya. Namun, pemerintah tampaknya kurang peduli dengan kondisi
sekolah ini. Gedung sekolah rusak parah dan guru-guru tidak mendapatkan pelatihan yang memadai.
Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi ini?
3. Di sebuah daerah pedalaman, sebuah sekolah kecil berjuang untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi
anak-anak setempat. Bangunan sekolah rusak parah, buku-buku pelajaran minim, dan guru-guru tidak terlatih.
Pemerintah tampaknya enggan memberikan dana dan perhatian yang cukup untuk memperbaiki situasi ini.
Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi ini?
4. Di sebuah desa terpencil, sekolah yang sudah tua dan rapuh menjadi satu-satunya akses pendidikan bagi anak-
anak setempat. Namun, kondisi sekolah semakin memburuk karena kurangnya perhatian dari pemerintah.
Ruangan bocor dan buku pelajaran yang usang menjadi kenyataan sehari-hari. Anak-anak desa merasa
terabaikan dan kesempatan pendidikan yang layak direnggut daripada mereka. Pertanyaannya adalah, hak
asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi ini?
5. Di sebuah kota terpencil, terdapat sekolah tua yang kondisinya semakin memburuk. Bangunannya rusak dan
kurangnya fasilitas menyulitkan proses belajar mengajar. Meskipun warga telah mengajukan keluhan berkali-
kali, pemerintah tampaknya tidak memberikan perhatian serius untuk memperbaiki kondisi sekolah tersebut.
Pertanyaannya adalah, hak asasi mana yang telah dilanggar dalam situasi ini?
6.

Anda mungkin juga menyukai