Ringkasan Materi KD 1-9
Ringkasan Materi KD 1-9
Materi KD 1 - KD 9
KD 1
Jadi teks laporan hasil observasi menggunakan struktur generik, yaitu pernyataan
umum diikuti deskripsi bagian.
1. Pernyataan umum/klasifikasi
Sebagai pembuka teks, bagian ini berisi klasifikasi
atau definisi tentang objek yang akan dilaporkan.
2. Deskripsi bagian/anggota yang dilaporkan
Bagian ini berisi penjelasan anggota atau bagian-
bagian yang telah diklasifikasikan tersebut berdasar-
kan bentuk, sifat, dan ciri umum objek yang dilapor-
kan.
KD 2
Aspek kebahasaan pada deskripsi bagian deskripsi ini meliputi verba, nomina, kalimat
simpleks, dan kalimat komplek. Berikut uraiannya.
1. Verba
Verba adalah kata kerja. Pada kalimat, verba sering
digunakan sebagai predikat.
Verba dapat dibentuk oleh imbuhan me-, me-kan,
me-i, ber-, di-, di-kan, dan di-i.
2. Nomina
Nomina adalah kata benda. Bentuknya bisa berupa
sebuah kata, seperti harimau atau kelompok kata
(frasa nomina), seperti harimau sumatera.
Selain itu, nomina juga dapat dibentuk dengan pro-
ses nominalisasi dengan menambahkan imbuhan:
- an, pe-an, per-an, ke- an, per-, dan ke- .
3. Kalimat simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang terdiri atas
satu struktur dan tidak berkonjungsi.
Satu struktur berarti kalimat tersebut hanya memiliki
satu predikat, SP, SPO, SPK, SPOK, KSP, KSPO, KSPK,
atau KSPOK.
4. Kalimat kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas
dua struktur/lebih dan berkonjungsi. Dua struktur
berarti kalimat tersebut memiliki dua predikat atau
lebih, seperti SP+SP, SPO+ SPO, SPO+SPK, atau KSP+
SPO. Tanda tambah ( + ) menyimbolkan konjungsi (.)
Berikut beberapa konjungsi yang dapat membentuk
kalimat kompleks
- dan, atau, bahkan, sedangkan, tetapi, melainkan
- ketika, setelah, saat, jika, kalau, apabila, karena,
sebab, sehingga, maka, untuk, agar, bagi.
KD 3
Eksposisi
Eksposisi adalah teks yang berisi penjelasan atau penyampaian pendapat pribadi si
penulis. Pendapat tersebut dapat saja didukung atau ditolak oleh para
pembaca. Didukung atau tidaknya pendapat tersebut bergantung pada kualitas topik
yang dibahas dan argumen-argumen yang dikemukakan oleh si penulisnya.
Teks eksposisi tersusun oleh :
1. Tesis
Tesis adalah pernyataan atau pendapat penulis yang
didukung oleh argumen.Umumnya, tesis diletakkan
paragraf pertama sebagai pembuka teks.
2. Argumentasi
Argumentasi adalah alasan berupa data, fakta, dan
pendapat yang digunakan untuk memperku
at tesis.
Agar tesis dapat disetujui atau didukung oleh pembaca, dibutuhkan beberapa
argumentasi yang logis dan kuat.
3. Penegasan ulang
Penegasan ulang merupakan pernyataan yang me-
nguatkan kembali pendapat yang telah didukung
argumentasi. Penegsan ulang merupakan bagian yang mengakhiri sebuah
eksposisi.
KD 4
Kebahasaan Eksposisi meliputi : pronomina, kalimat nominal, dan kalimat verbal.
1. Pronomina
Pronomina adalah kata ganti orang atau benda.
Kata ganti yang dimaksud adalah kata ganti diri si
penulis, seperti saya, aku, kami, kita, ia, dia dan
mereka.
2. Kalimat nominal
Berdasarkan jenis kata yang menduduki predikatnya,
kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat nominal
dan verbal.
Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya menggunakan kata benda
(nomina), kata sifat ( adjektiva) kata bilangan ( numeralia).
3. Kalimat verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya be-
rupa kata kerja ( verba). Berdasarkan imbuhannya, kata kerja dapat dibedakan
menjadi kata kerja aktif dan pasif.
Kata kerja aktif berimbuhan me-, me-kan, memper-kan.me-i, ber-, dan ber -kan.
Kata kerja pasif berimbuhan : di- di-kan, diper- kan, di-i, , ke-an, dan ter-.
Selanjutnya, kata kerja aktif dibedakan menjadi aktif transitif dan aktif intransitif.
a. Aktif Transitif
Verba aktif transitif ditandai dengan penggunaan
imbuhan me-, me-kan, memper-kan, dan me-i.
Jenis verba inidapat membentuk kalimat aktif transi-
tif, yaitu kalimat yang memiliki objek dan dapat dip
sifkan.
b. Aktif Intransitif
Verba aktif intransitif ditandai dengan penggunaan
imbuhan: me-, ber-, ber-an, dan ber-kan. Jenis verba
ini dapat membentuk kalimat aktif intrasitif, yaitu
kalimat yang tidak berobjek dan tidak dapat dipasif-
kan. Kalimat intransitif juga dapat dibentuk oleh ver-
ba (tidak berimbuhan).
KD 5
Anekdot
Anekdot adalah cerita singkat yang fiktif dan lucu tentang pribadi seseorang atau
beberapa tokoh yang benar-benar ada. Karena berupa cerita, anekdot memiliki ciri-ciri
narasi, yaitu tokoh, latar, dan alur. Anekdot bersifat fiktif karena peristiwa yang
dikisahkan
tidak sebenarnya terjadi atau benar terjadi, tetapi sudah dimodifikasi. Anekdot
menggelitik atau lucu karena dapat beridi humor. Anekfot juga mengisahkan pribadi
tokoh, baik terkenal maupun tidak. Terakhir, anekdot digunakan untuk menyindir,
mengkritik, mengecam, dan sejenisnya.
KD 6
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
Struktur Anekdot :
1. Abstraksi
Abstraksi merupakan bagian pembuka cerita yang
berisi gambaran umum tentang isi anekdot.
2. Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal cerita sebelum
mencapai krisis. Orientasibrrisi pengenalan latar
waktu, tempat, suasana, dan masalah yang akan
muncul pada bagian krisis.
3. Krisis
Krisis merupakan bagian puncak cerita yang berisi
masalah atau kemelut (puncak konflik). Krisis me-
rupakan bagian anekdot yang mengundang rasa
penasaran bagi pembaca/pendengarnya.
4. Reaksi
Reaksi merupakan bagian penyelesaian atas masa-
lah yang ada dibagian krisis.Di bagian inilah mun8cul
peristiwa yang mengelitik (lucu) atau peristiwa yang
mengesankan.
5. Koda
Koda merupakan bagian penutup yang berisi per - nyataan yang
mengakhiri cerita. Bagian ini bersifat opsional karena tidak semua anekdot
dilengkapi dengan koda.
Kebahasaan yang akan diuraikan pada bagian ini meliputi : konjungsi, kalimat retorik,
kalimat sindiran,
dan frasa idiom.
1. Konjungsi
Konjungsi adalah kata penghubung. Konjungsi digu-
nakansebagai penghubung antarkata, antarfrasa,
antarklausa dalam kalimat, antarkalimat bahkan
antarparagraf . Pada bagian ini akan dibahas kon-
jungsi temporal dan kausal.
a. Konjungsi temporal
Konjungsi temporal adalah konjungsi yang
menyatakan waktu, seperti setelah itu, lalu,
kemudian, sebelumnya, dan sesampainya.
Konjungsi ini digunakan untuk menghubung-
kan urutan peristiwa.
b. Konjungsi kausal
Konjungsi kausal adalah konjungsi yang me-
nyatakan sebab-akibat seperti karena, sebab,
sehingga, maka, akibatnya, dan menyebabkan.
2. Kalimat retorik
Kalimat retorik adalah kalimat tanya yang tidak me-
merlukan jawaban karena jawaban tersebut diketa-
hui oleh kedua pihak.
3. Kalimat sindiran
Kalimat sindiran adalah kalimat yang digunakan un-
tuk menyindir. Gaya sindiran ini dapat dilakukan
dengan pengandaian, pembandingan, atau sinonim
antonim.
4. Frasa idiom
Frasa yang kelompok kata yang menduduki satu
fungsi kalimat. Dalam kalimat, frasa hanya men-
duduki sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap,
atau hanya sebagai keterangan.
Idiom adalah jenis makna yang menyatakan tidak se-
benarnya. Makna idiom disebut makna konotasi, kia-
san atau ungkapan, seperti bunga desa, kambing hi-
tam, meja hijau, buah hati, daun muda, dan tangan
kanan.
KD 7
Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan ekspresi budaya masyarakat yang berhubungan langsung
dengan berbagai aspek kehidupan , sepertinadat istiadat, agama, atau kepercayaan.
Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang berisi sejarah, silsilah,
biografi, atau cerita yang mengisahkan kehebatan dan kepahlawananpara anggota
kerajaan atau kaum bangsawan.
Fungsi hikayat:
- media pendidikan
- pelipur lara
- memeriahkan sebuah pesta
- pembangkit semangat juang
KD 8
Cerpen
Cerpen ( cerita pendek) adalah karangan prosa yang memusatkan cerita pada satu
tokoh. Cerpen hanya berisi kisah satu fase kehidupan tokoh utamanya. Panjang crrpen
tidak lebih dari sepuluh ribu kata sehingga cerpen dapat selesai dalam sekali baca.
Seperti halnya hikayat, cerpen juga dibentuk oleh dua unsur karya sastra, yaitu
intrinsik ( tema, amanat,latar, alur, konflik, dan penokohan) dan ekstrinsik ( latar
belakang pengarang, sosial budaya masyarakat, dan nilai-nilai kehidupan)
KD 9
Ringkasan
Ringkasan adalah penyajian singkat isi bacaan yang disusun berdasarkan urutan
pokok pikiran. Penyajian pokok-pokok pikiran tersebut harus tetap mempertahankan
urutan dan sudut pandang penulis.
Ringkasan disusun dengan kalimat tunggal.
Ikhtisar
Ikhtisar adalah penyajian singkat isi bacaan tanpa memperhatikan urutan aslinya.