Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 1

1.Nico Yolanda /856831085


2.Desvi Candra Wulan/ 856832023
3.Pidel Saputra /856832016
4.Denada Karolin/856831963
5.Eltri Audizy Rosmalina/856831995
6.Sherly Jouvitasari/856831988
Modul 3
Menggunakan Tata Bahasa yang Benar

Kegiatan Belajar 1
Sintaksis Bahasa Indonesia
A. Pengertian Sintaksis

Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang


mengkaji tentang kata, frase ,klause, dan kalimat. Istilah
sintaksis itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang
berarti 'dengan' dan tattein yang berarti 'menempatkan'. Jadi ,
yang dimaksud dengan sintaksis,yaitu menempatkan bersama-
sama kata-kata menjadi kelompok kata dan kelompok-
kelompok kata menjadi kalimat.
B.Stuktur Sintaksis

Anda pasti pernah mendengar istilah subjek (S), predikat (P), objek (O) dan
keterangan (Ket). Apa yang anda ketahui tentang istilah-istilah tersebut? Apabila
anda menjawab bahwa istilah-istilah tersebut sebagai fungsi kata. Anda benar.Anda
mungkin juga tidak asing dengan istilah kata benda (nomina), kata kerja (verba) ,
kata sifat (adjektival), kata depan dan kata bilangan (numerilia).Tepat, istilah-istilah
tersebut adalah katagori atau kelas kata. Bagaimana dengan istilah pelaku,
penderita,penerima,aktif,pasif,waktu,proses? Ya benar , istilah-istilah tersebut
adalah peran. Dalam bahasa Indonesia alat sintaksis yang berupa urutan kata,
bentuk kata,intonasi, dan konjungsi sangatlah penting.
3.Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata yang berkontraksi predikatif atau suatu bentuk linguistik
yang terdiri atas subjek dan predikat. Artinya, di dalam kontruksi tersebut terdapat komponen kata atau frase yang
berfungsi sebagai subjek, predikat,objek , dan keterangan. Di dalam sebuah klausa minimal harus mengandung subjek
dan predikat, sedangkan objek dan keterangan bersifat fakultatif atau tidak wajib ada.
Klausa dapat dibedakan berdasarkan strukturnya dan katagori segmental yang menjadi predikatnya.Berdasarkan
strukturnya,klausa dapat dibedakan menjadi klausa bebas dan klausa terikat.Klausa bebas, yaitu klausa yang
mempunyai unsur-unsur yang lengkap atau sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat.Klausa terikat
biasanya digunakan sebagai kalimat jawaban.
Jenis klausa berdasarkan kategori unsur segmentalnya yaitu sebagai berikut
-Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya berkatagori nomina
-Klausa adjektival adalah klausa yang predikatnya berkatagori adjektiva
-klausa adverbial adalah klausa yang predikatnya berkatagori adverbia
-klausa preposisional adalah klausa yang predikatnya berupa frase yang berkatagori preposisi
-klausa numeralia adalah klausa yang predikatnya berupa kata atau frase numeralia
C.Satuan-satuan Sintaksis
1.Kata
Sebagai satuan terkecil dalam sintaksis, kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, penanda katagori sintaksis,
dan perangkai frase ,klausa, dan kalimat. Jenis kata ada dua macam, yaitu kata penuh (fulword) dan kata tugas
(functionword), Kata penuh adalah kata yang secara leksikal memiliki makna dan dapat berdiri sendiri sebagai satuan
ujaran, misalnya kata manusia , hewan, tumbuh tumbuhan,air ,merah ,putih , kacang,pergi ، tari dan sebagainya. Kata
tugas adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna dan di dalam petuturan tidak dapat berdiri sendiri,
misalnya kata dan, di, ke, dari, walaupun, meskipun, dan sebagainya.
2.Frase
Frase merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat di atas kata. Sama halnya dengan kata, frase juga berperan
sebagai pengisi fungsi sintaksis. Pengertian fras , yaitu gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga
disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat . Berdasarkan pengertian tersebut frase
memiliki dua sifat, yaitu (1) Frase merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih , dan (2) frase
selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa atau kalimat , yaitu S, P, O, K atau Ket.
4.Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisab atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran
yang utuh.
Unsur-unsur pembentuk kalimat, yaitu sebagai berikuta. Bentuk ( unsur-unsur segmental), yaitu
kata, frase, dan klausab. Intonasi ( unsur-unsur suprasegmental) , yaitu naik turun suara , jeda , dan
kesenyapan. Dalam bahasa tulus, intonasi ditandai dengan tanda baca koma(,), tanda tanya(?), Atau
tanda seru (!).c. Situasi yang menimbulkan ujaran itu timbulmd.Makna atau arti yang di dukungnya
Berdasarkan jumlah inti yang membentuk sebuah kalimat, terdapat jenis kalimat minor dan kalimat
mayor. Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau pusat .Contohnya
Sedang pergi, sangat lapar , selamat!Sedangkan kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-
kurangnya mengandung dua unsur inti , yaitu subjek dan predikat ,misalnya : Kakeknya petani
cengkeh yang sukses
Berdasarkan jumlah pola kalimat, terdapat jenis kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
1.Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat.
2. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih pola kalimat.
-Kalimat majemuk setara (kalimat majemuk subordinatif) Ialah kalimat majemuk yang dibentuk
dengan cara menggabungkan beberapa kalimat tunggal dan kalimat-kalimat tersebut bukan
merupakan perluasan dari salah satu fungsi dari kalimat tersebut serta masing-masing kalimat
tunggal memiliki kedudukan yang sama.
-Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas
sehingga perluasan itu membentuk satu atau beberapa pola kalimat baru dan pola-pola kalimat
tersebut tidak setara atau sederajat.
Berdasarkan katagori predikatnya ,jenis kalimat dibedakan menjadi kalimat verbal dan
nonverbal.Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang
predikatnya berupa kata atau frase yang berkatagori verbal.Kalimat verbal dibedakan atas;
a.Kalimat verbal transitif , yaitu kalimat yang predikatnya berupa verba yang biasanya diikuti
oleh objek.
b. Kalimat verbal intransitif, yaitu kalimat yang predikatnya tidak memiliki objek
c. Kalimat aktif , yaitu kalimat yang predikatnya kata kerja aktif
d. Kalimat pasif , yaitu kalimat yang predikatnya berupa verba pasif.
Kalimat nonverbal adalah kalimat yang predikatnya bukan kata atau frase verbal , tetapi
dapat berupa
a.Kata atau frase nominal
b. Katau atau frase adjektival
c. Kata atau frase numeralia
Kegiatan Belajar 2
Wacana Bahasa Indonesia
A. Wacana
1.Pengertian Wacana

Menurut Harimurti Kridalaksana (1985: 184), wacana adalah satuan bahasa terlengkap dalam
hierarki gramatikal, merupakan satuan gramatikal atau satuan bahasa tertinggi dan terbesar.
Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh ( novel, buku, seri ensiklopedia, dan
sebagainya), paragraf, kalimat, atau kata yang membawa amanat yang lengkap.Adapun Samsuri
(1988: 1) memandang wacana dari segi komunikasi. Menurutnya lagi , dalam sebuah wacana,
terdapat konteks wacana ,topik ,kohesi dan koherensi.Kohesi adalah adanya keterkaitan
antarkalimat.Sedangkan koherensi adalah keterkaitan antarude-ide atau gagasan-gagasan kalimat.
Jadi, wacana adalah susunan ujaran yang merupakan satuan bahasa terlengkap dan tertinggi,
saling berkaitan dengan koherensi dan kohesi berkesinambungan membentuk satu kesatuan
untuk tujuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Ragam Wacana

A. Jenis wacana dilihat berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pembicaraan atau
komunikasi.
1. Wacana monolog Pada wacana monolog, pendengar tidak memberikan tanggapan secara
langsung atas ucapan pembicara
2. Wacana Dialog Kemudian, apabila peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan
terjadi pergantian peran ( dari pembicara menjadi pendengar atau sebaliknya), wacana
yang dibentuknya disebut dialog
3. Wacana polilogAdapun apabila peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan
terjadi pergantian peran, wacana yang dihasilkan disebut polilog
b. Wacana ditinjau dari tujuan berkomunikasi
1. Wacana Argumentasi Karangan Argumentasi merupakan salah satu bentuk wacana yang berusaha mempengaruhi
pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pertimbangan logis
dan emosional. Argumentasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha membuktikan suatu kebenaran.
2. Wacana Eksposisi Karangan atau wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima
( pembaca) agar yang bersangkutan memahaminya.Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.
3. Wacana Persuasi Wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan
perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya.
4. Wacana Deskripsi Wacana deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal
sedemikian rupa sehingga objek itu, sepertinya dapat dilihat , dibayangkan oleh pembaca ,dan seakan-akan pembaca
dapat melihat sendiri. Deskripsi memiliki fungsi membuat para pembacanya seolah melihat barang-barang atau
objeknya.
5. Wacana Narasi Wacana narasi merupakan satu jenis Wacana yang berisi cerita. Pada wacana narasi terdapat unsur-
unsur cerita yang penting, seperti waktu, pelaku, peristiwa.
c.Jenis wacana dilihat dari bentuk saluran yang digunakan
Saluran yang digunakan dalam berkomunikasi, bisa
dibedakan menjadi Wacana lisan dan wacana tulisan.Wacana
lisan adalah rangkaian kalimat yang ditranskrip dari rekaman
bahasa lisan. Adapun Wacana tulis adalah teks yang berupa
rangkaian kalimat yang menggunakan ragam tulis.
B.Alat-alat Pembentuk wacana

Alat-alat pembentuk wacana merupakan unsur-unsur yang


membangun atau membentuk wacana. Alat-alat pembentuk wacana
itu juga disebut elemen-elemen wacana.Elemen pertama adalah judul
teks , elemen kedua adalah tubuh teks. Tubuh teks juga terdiri dari 4
elemen, yaitu paragraf 1, paragraf 2 , paragraf 3 , dan paragraf 4.
C.Analisis Wacana

Analisi Wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan
secara alamiah ,baik dalam bentuk tulis maupun lisan. Dalam analisis wacana berlaku dua prinsip,
yakni prinsip interpretasi lokal dan prinsip analogi. Prinsip interpretasi lokal adalah prinsip
interpretasi berdasarkan konteks, baik konteks linguistik atau konteks maupun konteks
nonlinguistik. Konteks nonlinguistik yang merupakan konteks lokal tidak hanya berupa tempat,
tetapi juga dapat berupa waktu ,ranah penggunaan wacana , dan partisipan. Prinsip interpretasi
analogi adalah prinsip interpretasi suatu wacana berdasarkan pengalaman terdahulu yang sama atau
sesuai . Dalam analisis wacana juga terdapat istilah kohesi dan koherensi. Kohesi mengacu pada
hubungan antarbagian dalam sebuah teks yng ditandai oleh penggunaan unsur bahasa sebagai
pengikatnya untuk menghubungkan informasi antar kalimat. Koherensi adalah kepaduan gagasan
antar bagian dalam wacana. Dalam sebuah wacana pada tiap kalimatnya terdapat kapaduan
gagasan.
D.Penyusunan Wacana Sederhana
dengan memperhatikan Kaidah
Bahasa
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai