Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT PENDIDIKAN SAINS DAN BIOETIKA

ANALISIS ARTIKEL : ONTOLOGI


OLEH : WIDIA WULANDARI, S.PD
NPM : 2384105004
A. JUDUL ARTIKEL, PENULIS, DAN SUMBER REFERENSI
LENGKAP

 Judul Artikel : Landasan Ontologi Ilmu Pengetahuan


 Penulis : Rusli Malli
 Tahun terbit : 2019
 Penerbit : Jurnal Tarbawi| Volume 4|No 1| p-ISSN
 Sumber Referensi : journal.unismuh.ac.id
B. TUJUAN PENULIS

 Menjelaskan penggunaan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian mengenai ontologi ilmu pengetahuan.
 Mendiskusikan landasan ontologi ilmu pengetahuan, yang mencakup pemahaman tentang objek dan asumsi dasar
ilmu pengetahuan.
 Menyoroti pentingnya ontologi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dengan mengeksplorasi asumsi dasar dan
pengetahuan fundamental yang dapat membantu dalam merumuskan hipotesis baru dan memperbaharui ilmu
pengetahuan.
 Menjelaskan perbedaan antara pembuktian apriori dan aposteriori dalam ilmu pengetahuan.
C. KONSEP YANG MUNCUL DARI ARTIKEL

 Ontologi
 Metode Penelitian
 Objek Material dan Formal Metafisika
 Metode dalam Metafisika
 Asumsi Dasar dalam Ilmu Pengetahuan
D. FAKTA UNIK DAN MENARIK

 Metafisika dalam Sejarah


 Metode Penelitian
 Pembuktian dalam Metafisika
 Peran Ontologi dalam Pengembangan Ilmu
 Ontologi dan Asumsi Dasar
E. PERTANYAAN YANG MUNCUL DARI ARTIKEL

 Apa yang dimaksud dengan ontologi dalam konteks ilmu pengetahuan menurut artikel ini?
 Bagaimana metode abstraksi digunakan dalam ontologi menurut artikel tersebut?
 Apa perbedaan antara pembuktian apriori dan aposteriori dalam konteks metafisika menurut artikel ini?
 Apa yang menjadi dasar asumsi dasar dalam keilmuan menurut artikel tersebut?
 Apa peran ontologi dalam pengembangan ilmu pengetahuan menurut artikel tersebut?
F. JAWABAN TENTATIF DARI PERTANYAAN
 Asumsi dasar dalam keilmuan didasarkan pada dua sumber.
 Ontologi dalam konteks ilmu pengetahuan dalam artikel ini
merujuk pada cara berpikir yang berfokus pada pengembangan
Pertama, mereka didasarkan pada postulat, yaitu kebenaran-
dasar-dasar ilmu pengetahuan, asumsi dasar, dan konsekuensinya. kebenaran apriori, yang dianggap benar tanpa perlu
Ini mencakup penelitian yang dimulai tanpa asumsi dasar, tetapi dibuktikan. Kedua, asumsi dasar dapat juga diperoleh dari
bergantung pada kreativitas pikiran, seperti inspirasi, intuisi, dan teori dan pengetahuan sebelumnya yang diterima sebagai
ilham. kebenaran tanpa keraguan oleh masyarakat atau peneliti itu
 Metode abstraksi digunakan dalam ontologi untuk mencari sendiri.
kejelasan tentang dunia fakta secara menyeluruh hingga mencapai  Ontologi berperan penting dalam pengembangan ilmu
pemahaman fundamental. Ini melibatkan proses mengabstraksi
elemen-elemen esensial dari objek penelitian tanpa bergantung pengetahuan. Berfikir secara ontologis memberikan
pada hal-hal fisik atau individu tertentu. pendekatan kritis spekulatif dan memungkinkan
 Pembuktian apriori dalam konteks metafisika berlaku ketika pembahasan tanpa asumsi dasar, memungkinkan kreativitas
elemen tengah dalam argumen ontologis berada lebih dahulu secara pikiran. Ontologi juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
ontologis daripada elemen kesimpulan. Sementara pembuktian merumuskan hipotesis-hipotesis baru dan memperbaharui
aposteriori terjadi ketika elemen tengah dalam argumen merupakan asumsi dasar yang digunakan dalam ilmu pengetahuan.
akibat dari realitas yang dinyatakan dalam kesimpulan.
G. REFLEKSI DIRI

Artikel ini menggarisbawahi pentingnya ontologi dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam pengembangan dasar-
dasar ilmu pengetahuan dan penghilangan asumsi dasar yang mungkin membatasi pemikiran kreatif. Kemudian,
Artikel juga menyoroti penggunaan metode abstraksi dalam ontologi untuk mencapai pemahaman yang lebih
mendalam tentang realitas, terlepas dari detail fisik dan individu. Dan terdapat juga poin-poin penting dalam konteks
metafisika tentang perbedaan antara pembuktian apriori dan aposteriori.
Artikel menunjukkan bahwa asumsi dasar dalam keilmuan dapat berakar dari postulat atau pengetahuan sebelumnya
yang diterima sebagai kebenaran tanpa keraguan. Ini bisa memicu refleksi tentang bagaimana keilmuan berkembang
dan mengapa kita menerima beberapa konsep sebagai dasar yang tak terbantah.

Anda mungkin juga menyukai