Anda di halaman 1dari 8

Teknik Pembuatan

Preparat Histologi
Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur jaringan tubuh secara detail
menggunakan mikroskop. Pembuatan preparat histologi merupakan
serangkaian proses penting untuk menghasilkan sediaan yang dapat diamati
di bawah mikroskop. Dari fiksasi, pemotongan, hingga pewarnaan, setiap
tahap harus dilakukan dengan cermat untuk mendapatkan hasil yang akurat
dan berkualitas.

pa
by poppy lariski
Fiksasi Jaringan
Tujuan Fiksasi 1
Fiksasi bertujuan untuk
mempertahankan struktur dan
komposisi jaringan agar tidak 2 Jenis Cairan Fiksatif
mengalami perubahan selama proses Beberapa cairan fiksatif yang umum
pembuatan preparat. Fiksasi digunakan adalah larutan formalin
mencegah kerusakan bentuk, 10%, larutan Bouin, dan larutan
struktur, dan hubungan antar sel Zenker-formol. Pemilihan cairan
akibat pembusukan atau fiksatif bergantung pada jenis
perpindahan. jaringan dan pewarnaan yang akan
digunakan.
Faktor yang Mempengaruhi 3
Efektivitas fiksasi dipengaruhi oleh
suhu, waktu penetrasi, dimensi
spesimen, rasio volume fiksatif, dan
pH larutan. Semua faktor ini harus
diperhatikan untuk mendapatkan
hasil fiksasi yang optimal.
Proses Dehidrasi dan Penjernihan
Dehidrasi Penjernihan Impregnasi

Dehidrasi adalah proses Penjernihan adalah tahap Impregnasi adalah proses


mengeluarkan seluruh cairan mengeluarkan alkohol dari menggantikan xylol dengan
yang terdapat dalam jaringan jaringan dan menggantinya parafin cair agar jaringan
setelah fiksasi. Jaringan dengan larutan yang dapat dapat diiris tipis
direndam dalam seri alkohol berikatan dengan parafin. menggunakan mikrotom.
dengan konsentrasi Xylol adalah cairan Parafin akan mengisi ruang
meningkat untuk pembening yang umum yang ditinggalkan oleh air
menghilangkan air dari digunakan pada tahap ini. dan alkohol.
dalam sel.
Pemotongan Blok Preparat
1 Blocking 2 Sectioning
Jaringan yang telah diimpregnasi Blok preparat dipotong tipis
parafin dimasukkan ke dalam cetakan menggunakan mikrotom untuk
logam untuk membuat blok preparat menghasilkan sediaan jaringan yang
yang siap dipotong. siap diwarnai.

3 Floating
Sediaan jaringan yang terpotong diletakkan di atas air hangat agar merata dan dapat
direkatkan pada gelas objek.
Pewarnaan Hematoksilin-Eosin
Prinsip Pewarnaan Tahapan Pewarnaan
Pewarnaan hematoksilin-eosin (H&E) Sediaan jaringan akan melalui
adalah salah satu teknik pewarnaan serangkaian tahap pewarnaan, mulai dari
paling umum digunakan dalam histologi. deparafinisasi, pewarnaan hematoksilin,
Hematoksilin akan mewarnai inti sel biru, pewarnaan eosin, dehidrasi, dan
sementara eosin akan mewarnai mounting dengan entelan.
sitoplasma dan matriks ekstraseluler
merah muda.

Hasil Pengamatan
Hasil pewarnaan H&E akan memperlihatkan struktur sel dan jaringan secara jelas. Inti sel
berwarna biru, sitoplasma dan matriks berwarna merah muda, sehingga memudahkan
identifikasi komponen jaringan.
Pewarnaan Giemsa

Fiksasi Pewarnaan Mounting Hasil


Sediaan apus Sediaan direndam Sediaan diberi Pewarnaan Giemsa
difiksasi dengan dalam larutan Giemsa entelan dan ditutup akan memberikan
metanol sebelum yang telah diencerkan dengan cover glass warna biru pada inti
pewarnaan Giemsa. selama 30 menit. sebelum diamati. sel dan sitoplasma.
Hasil Pengamatan Preparat Histologi

Asidofilik
Struktur yang bersifat asidofilik akan terwarnai oleh eosin, memberikan warna
merah muda.

Basofilik
Struktur yang bersifat basofilik akan terwarnai oleh hematoksilin, memberikan
warna biru.

Kontras Warna
Kombinasi pewarnaan hematoksilin-eosin menghasilkan kontras warna yang
memudahkan identifikasi komponen jaringan.
Aplikasi Preparat Histologi
Jaringan Pankreas Pengamatan struktur pulau Langerhans untuk
diagnosis diabetes melitus

Jaringan Kolon Identifikasi produksi mukus pada sel goblet


untuk mendeteksi kondisi patologis

Jaringan Kulit Evaluasi perubahan struktur epidermis dan


dermis pada berbagai kondisi

Jaringan Ginjal Analisis histologi ginjal untuk mendiagnosis


penyakit ginjal

Anda mungkin juga menyukai