Perubahan Fiksasi dapat menyebabkan perubahan kerapatan optik inti, dan inti
04
✔
9
”
10
(1) (2)
11
Faktor-faktor yang
12 Mempengaruhi Fiksasi
1. pH Larutan Fiksasi
2. Suhu
▹ Suhu kamar baik untuk fiksasi jaringan, dan tidak ada perbedaan morfologi sel dari
0 sampai 45 °C.
▹ Waktu fiksasi dapat dikurangi pada suhu yang lebih tinggi (60–65 °C). Pada suhu
yang lebih tinggi getaran dan pergerakan molekul meningkat. Hal ini meningkatkan
tingkat penetrasi fiksatif di dalam jaringan dan mempercepat proses fiksasi.
▹ Dalam kasus suhu yang sangat tinggi, antigen di dalam jaringan dapat dihancurkan.
(INGAT !!!!)
▹ Enzim lebih awet pada suhu yang lebih rendah, dan untuk histokimia enzim 0–4 °C
lebih cocok.
Faktor-faktor yang
14 Mempengaruhi Fiksasi 3. Durasi Fiksasi
▹ Kedalaman penetrasi fiksatif berbanding lurus dengan akar kuadrat waktu fiksasi.
Difusibilitas fiksatif yang berbeda juga dapat bervariasi.
▹ Koef difusi formaldehyde = 0.78
▹ Ket : D = Kedalaman penetrasi; T = Lamanya waktu; k = Koef difusi fiksatif
▹ Laju penetrasi larutan formalin adalah 1 mm/jam. Kehadiran darah dapat
menghambat penetrasi fiksatif. Oleh karena itu sebaiknya cuci spesimen jaringan
secara menyeluruh sebelum memasukkannya ke dalam fiksatif.
▹ Jaringan harus dipotong menjadi 3-5 mm. Keseluruhan formalin memperbaiki
jaringan dalam waktu 24 jam (jaringan besar) dan 6 jam (jaringan kecil) .
▹ Fiksasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan hilangnya lipid dan protein dan
penurunan yang signifikan dari aktivitas enzimatik sel serta dapat menyebabkan
pengerasan jaringan.
Faktor-faktor yang
15 Mempengaruhi Fiksasi 3. Durasi Fiksasi
6. Agitasi
19
”
20
Hepar
Fiksatif yang Biasa Digunakan di
21 Laboratorium
Kelebihan Kekurangan
Tingkat penetrasi formalin tinggi. Fiksasi lambat.
Morfologi sel terjaga dengan baik dalam formalin. Reaksi formalin dengan jaringan bersifat reversibel,
Murah. dan dapat dihilangkan dengan pencucian.
Stabil. Formalin gagal mengawetkan asam
mukopolisakarida.
Mudah untuk membuat larutannya.
Jaringan yang sangat vaskular memiliki butiran
Formalin adalah fiksasi yang efektif untuk coklat tua (artefak).
pewarnaan laboratorium rutin pada jaringan.
Paparan pada kulit dapat menyebabkan dermatitis.
Penghirupan kronis dapat menyebabkan bronkitis.
Cara Membuat Larutan Neutral
23 Buffered Formalin 10% (NBF)
Perbandingan berbagai
fiksatif
25 Pilihan fiksatif berdasarkan teknik
26 Fiksatif pilihan menurut jaringan
Fiksatif pilihan untuk zat yang
27 berbeda
28 Fixation Artefact
Artefak fiksasi berikut mungkin ditemui dalam fiksasi laboratorium rutin dengan
formalin :
Formalin tanpa buffer jika disimpan untuk waktu yang lama akan berubah menjadi
asam format yang bereaksi dengan turunan hemoglobin dari darah dan
menghasilkan asam formaldehida haematein yang merupakan pigmen
birefringent granular hitam kecoklatan yang tidak larut.
Fixation Artefact
29
31
”
What are the things that need to be
done when collecting histology
samples ?
32
”
Specimen collection and transport
33
I. Hindari trauma mekanik
2. Hindari keringnya spesimen
3. Hindari efek termal
4. Hindari efek kimiawi
5. Pelabelan spesimen
6. Fiksasi spesimen dengan benar
7. Pastikan spesimen terfiksasi dalam jumlah cukup dan kontainer yang memadai
8. Cek pH cairan fiksasi
9. Perhatikan fiksasi pada spesimen jaringan yang besar
10. Hindari penundaan yang tak perlu
11. Tangani spesimen dengan hati-hati
1. Hindari trauma mekanik
34
2. Hindari keringnya spesimen
35
3. Hindari efek termal
36
4. Hindari efek kimiawi
37
5. Pelabelan spesimen
38
6. Fiksasi spesimen dengan benar
39
6. Fiksasi spesimen dengan benar
40
7. Pastikan spesimen terfiksasi dalam jumlah
41 cukup dan kontainer yang memadai
8. Cek pH cairan fiksasi
42
9. Perhatikan fiksasi pada spesimen jaringan
43 yang besar
44 10. Hindari penundaan yang tak perlu
45 11. Tangani spesimen dengan hati-hati
Grossing
46
1. Cek status fiksasi jaringan
2. Potong jaringan tipis-tipis
3. Hindari trauma pada spesimen
4. Hindari kontaminasi antar spesimen
5. Hati-hati dengan alas/kertas pembungkus spesimen
6. Pemilihan kaset yang benar
7. Hindari kaset yang terlalu penuh
8. Pelabelan kaset yang jelas
47 1. Cek status fiksasi jaringan
48 2. Potong jaringan tipis-tipis
49 3. Hindari trauma pada spesimen
50 4. Hindari kontaminasi antar spesimen
Jaringan Paru
Jaringan hati
5. Hati-hati dengan alas/kertas pembungkus
51 spesimen
52 6. Pemilihan kaset yang benar
53 7. Hindari kaset yang terlalu penuh
54 8. Pelabelan kaset yang jelas
Sekian......
55
”