0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan11 halaman
Bab 6 membahas analisis jabatan untuk mengidentifikasi aspek-aspeknya seperti hasil kerja, alat kerja, pelaksanaan kerja, kondisi jabatan dan syarat jabatan. Jabatan dapat dikelompokkan menjadi struktural dan non struktural, serta diberi nama sesuai karakteristiknya untuk membedakan satu jabatan dengan yang lain.
Bab 6 membahas analisis jabatan untuk mengidentifikasi aspek-aspeknya seperti hasil kerja, alat kerja, pelaksanaan kerja, kondisi jabatan dan syarat jabatan. Jabatan dapat dikelompokkan menjadi struktural dan non struktural, serta diberi nama sesuai karakteristiknya untuk membedakan satu jabatan dengan yang lain.
Bab 6 membahas analisis jabatan untuk mengidentifikasi aspek-aspeknya seperti hasil kerja, alat kerja, pelaksanaan kerja, kondisi jabatan dan syarat jabatan. Jabatan dapat dikelompokkan menjadi struktural dan non struktural, serta diberi nama sesuai karakteristiknya untuk membedakan satu jabatan dengan yang lain.
Analisis jabatan sebenarnya hanya upaya untuk mengurai informasi
tentang aspek-aspek jabatan. Aspek-aspek tersebut ditelusuri melalui proses pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pemegang jabatan yaitu proses mengolah bahan kerja. Guna memenuhi jabatan informasi yang pokok adalah melihat hasil kerja. Eksistensi jabatan ditentukan oleh hasil kerja, karena suatu jabatan diperlukan bahan kerja untuk memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan alat kerja melalui pelaksanaan kerja tertentu dilakukan dalam kondisis jabatan tertentu. Untuk bisa memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan alat kerja dan melalui pelaksanaan kerja tertentu dalam kondisi jabatan tertentu diperlukan pemegang jabatan yang mempunyai kualifikasi tertentu, seperti berpendidikan, berpengalaman, mempunyai bakat, minat dan temperamen kerja tertentu. Kualifikasi ini yang disebut sebagai persyaratan jabatan. Dengan informasi tentang hasil kerja, alat kerja, pelaksanaan kerja, kondisi jabatan dan syarat jabatan, dirumuskan identifikasi jabatan yaitu nama jabatan dan ikhtisar jabatan. 1. MIKRO a. Lingkup tunggal, sempit, khusus pada unit organisasi tertentu b. Ciri-ciri informasi rinci, semua sasaran diteliti, tingkat akurasi tinggi c. Manfaat Manfaat analisis jabatan bagi HRM internal organisasi yang, antara lain: inventarisasi jabatan , perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi dan penempatan, pembagian kerja, petunjuk kerja, evaluasi jabatan, penilaian prestasi kerja, dll 2. MAKRO a. Lingkup luas, umum, beberapa organisasi, internasional, nasional, regiona, sektoral b. Ciri-ciri informasi secara garis besar, mewakili sekelompok informasi mikro sejenis, hasil klasifikasi jabatan dalam wilayah tertentu c. Manfaat ketenagakerjaan makro, perencanaan kependudukan, statistik berbasis jabatan, penyuluhan pemilihan jabatan, klasifikasi jabatan 1. Jenis jabatan Jabatan dapat dikelompokkan secara garis besar menjadi jabatan struktural dan jabatan non struktural. a. Jabatan struktural Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara tegas diatur/tertera dalam struktural organisasi dengan ciri pokok di samping memiliki tugas-tugas manajerial juga memiliki tugas teknik, misalnya: direktur, kepala divisi, ketua bagian b. Jabatan non struktural Adalah semua jabatan yang tidak secara jelas disebutkan dalam organisasi, tetapi jabatan itu harus ada karena fungsinya yang memungkinkan kelancaran pelaksanaan tugas. Jabatan non struktural ini ada yang berderajat tinggi dan ada yang berderajat rendah; jadi jabatan non struktural tidak mesti lebih rendah tingkatan/pangkatnya dari pada jabatan struktural. Jabatan non struktural sering dibedakan menjadi jabatan non struktural umum, non struktural teknik dan jabatan fungsional a) Jabatan non struktural umum adalah jabatan non struktural yang tugasnya bersifat fasilitatif dan pendukung bagi misi organisasi. Seperti misalnya jabatan di bidang penanganan surat, administrasi keuangan, kepegawaian, pengetik, pesuruh, operator. b) Jabatan non struktural teknik adalah jabatan yang tugasnya sebagai pelaksanaan yang sebenarnya atas misi organisasi. Misalnya ahli konservasi alam, ahli hidrologi, analis kimia, ahli rontgent, teknisi mesin. c) Jabatan fungsional sebenarnya adalah jabatan non struktural teknik akan tetapi diberi sebutan khusus secara administrasi sebagai jabatan fungsional. Seperti perawat, dokter, peneliti, widyaiswara, dosen, guru, petugas lapangan keluarga berencana, hakim, jaksa, pekerja sosial. Jabatan dapat dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori sebagai berikut: a. Sistem organisasi 1) Pemerintahan/negara (a) Instansi - Departemen (dan lembaga organisasi didalamnya) - Lembaga negara (b) Badan usaha negara (c) Perusahaan (non pemerintah, swasta nasional/asing) b. Penggelompokan kegiatan usaha 1) Fungsi (operasional/administratif) 2) Disiplin (pengetahuan/jurusan) c. Pengelompokan posisi/jabatan 1) Level”manajerial” 2) Level” pelaksanaan” 3) Level jenis kegiatan (a) Jenis manajerial (b) Jenis teknikal (c) Jenis administratif Baik kegiatan itu menurut fungsi atau disiplin atau keduanya. (d) Level menurut eselon organisasi Tiap instansi atau perusahaan memiliki bentuk dan sistem eselon sendiri-sendiri (tidak semua instansi/perusahaan sama), hal ini harus mendapatkan perhatian khusus dalam menentukan tingkatan level classification tiap posisi/jabatan. Contoh: bagi sistem pemerintah RI sekarang dikenal dengan eselon I-IV, dimulai dari posisi/jabatan direktur jenderal/sekretaris jendral (eselon Tk I). Pemberian nama jabatan dimaksudkan agar bisa dibedakan antara jabatan satu dengan yang lain. Nama jabatan yang dirumuskan secara benar bisa mencerminkan karakteristik jabatan. Cara memberi nama jabatan sebagai berikut: a. Jabatan struktural, Diberi nama sebagaimana dalam surat keputusan, misalnya: Kepala....,Direktur...., Ketua .... b. Jabatan non struktural 1) Bila sudah ada nama yang baku maka digunakan nama tersebut, misalnya: pengetikan, widyaiswara,instruktur, bendaharawan 2) Bila belum terdapat nama yang melembaga: a) Untuk jabatan keahlian (melakukan fungsi penemuan dan pengembangan)/profesional: tingkat tinggi: ahli...., pengkaji..... b) Untuk jabatan yang berhubungan dengan mesin: Jika yang berperan dominan orangnya: operator mesin...(bubut, crane dll). Jika yang berperan dominan mesin/ peralatannya: pelayan mesin.... (giling, fotocopy) Jika memperbaiki mesin: montir, mekanik. c) Untuk jabatan yang membuat sesuatu dengan seperangkat alat dan dengan keterampilantertentu: tukang...(tukang batu, tukang kayu)