Anda di halaman 1dari 9

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada sub bab ini, data yang disajikan merupakan hasil wawancara dan observasi serta
didukung dengan dokumentasi terkait untuk mendapatkan data dan informasi mengenai
persepsi petani padi di Desa Pulau Birandang terhadap kadar pembayaran zakat padi .
Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan mengenai persepsi
petani padi terhadap kadar pembayaran zakat padi yang selanjutnya juga dilakukan observasi
dengan cara mengamati fakta tentang kebenaranpersepsi petani padi terhadap kadar
pembayaran zakat padi yang dilakukan guna memperkuat hasil wawancara. Berikut ini
disajikan data yang telah didapat sebagai berikut.
1. Persepsi Petani Padi Di Desa Pulau Birandang Terhadap Kadar Pembayaran Zakat
Padi
a. Stimulus
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang ada di desa Pulau
Birandang, mereka berpendapat bahwa mereka semua mengetahui tentang Zakat padi
namun 5/15 masyarakat ini tidak mengetahui tentang nishab dalam zakat padi. Seperti
hasil wawancara dengan Mardiana dan Nurmida yang mengetahui tentang zakat dan
nishab dalam zakat padi, Mereka berpendapat sebagai Berikut:
“Ya saya tahu tentang zakat padi ataupun Nishab dalam Pembayaran
zakat padi.“
Berbeda dengan masyarakat lainnya yang tidak mengetahui tentang nishab
zakat padi,mereka berpendapat sebagai berikut:

“Ya saya tahu tentang zakat padi,tapi saya tidak tahu tentang
masalah nishan dalam pembayaran yang di lakukan dalam zakat padi
ini”

Hal ini menjelasakan bahwa dalam masyarakat desa Pulau Birandang ini,
mereka mengetahui tentang zakat padi namun tidak semua masyarakat desa yang tahu
tentang nishab yang di lakukan dalam zakat padi tersebut.

Hal ini membuat penulis menjadi penasaran Mengapa tidak semua masyarakat
desa Pulau Birandang tahu tentang Nishab dalam zakat padi.
“Yang Saya tahu kalau zakat padi ini merupakan sesuatu hal yang sudah di
tetapkan di dalam al quran dan juga merupakan sesuatu hal yang wajib di
keluarkan juga.”

Dari pernyatan di atas peneliti menyimpulkan bahwasanya masayarkat mengetahui


tennag pembayaran zakat ini sudah di tetepkan oleh AL-Quran dan itu wajib.

Hal berbeda puala di nyatakan oleh infomen yang peneliti dapat dari masyarkat yang
ada di lingkungan masyarkat desa pulau birandang, sesuai denan hasi wawancara dengan
bapak samur beliau menjelaskan bahwasnaya.
“Saya hanya pahami itu, zakat padi itu merupakan hal yang harus kita
keluarkan di saat kita sudah melakukan panen padi dan mencapai nishabnya
juga”
Dari penrnytaan di atas dapat di pahami bahwasanya bapak samur menerpakan
bahwasanya zkat ini hal yang harus ata wajib di jlurkan oleh masayarkat yang ada di desa
birandang dan telah sesuai dengan nisab nya dan setela melaksanakan panen padi.
Di sampikan juga dari informen yang peneliti wawancarai ibu nurmida
menerangkan bahwasanya :
“Zakat padi merupakan hal yang di jelaskan di dalam al quran,dan di wajibkan
kepada siapapun yang sudah mecapai nishabnya untuk mengeluarkan zakatnya.”

Dai pendapt ibu tersebut telah di paparkan bahwasanya pendapatan hasil panen
berupa padi telah terlaksanakan dan telah sesuai dengan apa yang mereka pahami .

Disamping tu pemahaman tentang zakat ini di dapatan informen melalui dari


beberpa sumber penelitian yang mereka tetakan dan merka pahami sesuai dengan hasil
wawancara dengan ibu Nurmida memaparkan bahawasanya :

“Saya tahu nishab zakat padi.”

“Saya tahu qadar zakat padi ini karna penjelasan dari ustadz pengajian mingguan
di masjid saya dan juga tambahan masukan dari tetangga saya yang juga tahu
tentang qadar zakat padi ini.”

Dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwasanyapemahaman tentnag zakat kadar
zakat dan apa yang harus di zakatkan oleh masyarkat mereka dapatkan dari pemahaman
mereka dengan mendengarkan ceramah dari ustad maupun ilmu-ilmu agama yang telah
disampaikan oleh pemuka agama pada umunya.

Hal serupa juga di paparkan oleh masayarkat yang ada di desa pulau birandang dan
provesi sebagai petani yang telah melakukan pemahaman mereka tentang zakat
pendapatan padi yang telah mereka lakukan.
“Saya melakukan perhitungan zakat padi dengan menghitung jumlah
goni/kardus yang saya dapatkan dari hasil panen padi saya, dan jika mencapai
40 goni/kardus maka akan saya keluarkan zakatnya sebanyak 1 goni.”

Dari pernyaataan di atas dapat di simpulakan bahwasanya pemahaman masayarkat


tentang zakat dan perhtungan pembayaran zakat telah mereka pahami dan merka
dapa dari pemuka adat atau orang yang memahami tentang agama.

Hal yang berbeda juga di paparkan oleh infomrmen penelti yang membahas tentang
bagaimna pelaksanaan pemahaman masyarakat tentang zakat yang mereka laksanakan
dengan cara mereka sendiri sesui dengan hasil wawancara dengan informen penelitian
lakukan.

“Saya melakukan zakat padi ini dengan cara membayarkannya secara


langsung ke masyarakat yang berada di sekitaran saya yang menurut saya
mereka itu berhak menerimanya. Dalam hal pembayarannya itu,saya
memberikan 1 goni kepada mereka dan memasin 1 goni itu menjadi beras.
Berapa jumlah beras yang mereka dapat dalam 1 goni ini, itu jumlah yang
mereka bagi-bagikan secara bersama.”

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulakn bahwasanya pemahaman


masyarkat dalam pelaksan pembayarkat zakat dilaksanakan secara langsung dan tidak
melalui amil zakat atau badan yang mengatur pelaksanaan embayar zakat ini kepada
masyarkat yang ada di lingkungan masyarkat desa pulau birandang ini.

Peneliti juga melakukan wawancara denagan masyarkat yang ada di desa


pulau birandang menerakan bahwasanya masayarakat melakukan pemahaman yang
mereka bayarkan telah sesuai dengan pemahaman mereka, sesuai dengan asil
wawancara dengan masyarkta yakni ibu Nurmida yang ada di desa pulau birandang
bahwasanya:

“Menurut saya, pendapatan yang di dapat dalam pelaksanaan zakat padi ini
sudah cukup baik di desa Pulau Birandang ini.”
Dari penyetaan ini dapat disimpulkan bahwasanya yang mereka bayarkan telah sesuai
dengna apa yang mereka butuhkan dan apa yang harus mereka bayarkan kepada orang
yang seharusya menerima zakat ini.

Hal serupa juga dipaparkan oleh informen peneli tentang pembayarn zakat ini kpada
masyarkat yang ada di desa pulau birandang , hasil wawancara dengan ibu nuraini
yang menjelaksana bahwasanya :

“Menurut saya pembayaran zakat secara langsung sangat baik dan hal ini juga
lebih efektif untuk masyarakat itu sendiri, karna masyarakat yang menerima
zakat tadi,mereka bisa langsung menggunakan zakat yang telah di berikan
oleh muzakki tersebut.”
Dari Hasil wawancara dengan ibu nuraini ini bisa di jelasakan bahwasanya
masayarakat yang ada di lingkungan ini menerangkan bahwasnya yang mereka
berikan zakat dengan secara langsung telah sesuai dengan sistem dan pemikirna
mereka tentang pelaksanaan zakat ini.

Hasil wawancara yang dilkaukan penliti dengan informen lainya menjelaksan


bahwasanya :

“Menurut saya pribadi kurang efektik, karna hal ini memperlambat masyarakat
dalam penerimaan zakatnya.”

Dari pernytaan informen di atas di jelaskan bahwasanya pemahaman


masyarkat yang ada di desa birandang menerangka n bahwasanya masyarkat yang
ada di desa pulau birandang , apabila hal ini dilakukan dengan melakukan
pemahaman masyarkt tentang apaibila membayar zakat dengan mengunaan lembaga
amil zakat pada umunya maka penyaluranya kurang efektif sedangka menurut mereka
apabila mereka lakukan dengan langsung memberikan pada masyarkat yang ada di
sana maka hal itu akan terlksanakan langsung dan sesuai dengan karkater mereka.

b. Registrasi
Hasil Wawawncara dengan masyarakat desa pulau birandang mereka
menerapkan bahwasanya tentang pemahaman pembayaran zakat harta padi mereka
telah sesuai dengan ketentuan yang seharusnya mereka bayarkan kepada masyarkat
yang ada di desa pulau birandang sesuai dengan pernyataan iformen bahwsanya:
“Iya. Pembayaran zakat padinya sudah terbayar dengan baik.Iya, pelaksanaan zakat
padi itu sudah sesuai dengan syariat islam.Pembayaran zakatnya saya bayarkan
langsung kepada para mustahiknya.”
Dari pernytaan di atas dapat di ambil kesimpulan bawasanya mereka
melakukan pemahaman tentang zakat ini telah sesuai dengan apa yang mereka
peahami dan telah sesuai dengan syariat yang mereka pahami secara sistematis.

Dari informen penelitian lainya juga menyatakan hal yang berebeda pula
tentnag pelaksanaan zakat fitrah ini, sesuai dengan hasil wawancara dengan ibu
marhamah, beliau menjelasakan bahwasanya :

“Yang saya paham dengan zakat padi. Ini merupakan salah satu rukun islam untuk
para Muslim yang harus di bayarkan jika suda mencapai nishabnya.”
Dari Hasil wawancara dengan informen penelitian di atas dapat di simpulan
bahwasanya dalam pemahaman tentnag zakat padi di desa pulau birandang telah
terlaksana dengan baik, namun dari hasil wawncara ini beliau menjelasakan
bawasanya mereka menetapkan pembayar zakat telah memahami sesuai dengan nisab
yang telah mereka ukur di dalamnya sesuai dengna pemahaman Al-Quran Berbeda
dengan hasil wawancara dengan infomremen lainya berbeda dengan yang dinyatakan
dengan informen lainya, beliau menyatakan bawasanya :

“Iya, saya tahu tentang qadar zakat padi yang harus di bayarkan itu.”
Dari hasil wawncara di atas dapat di tarik kesimpulan bahwasanya ada beberpa
masyarakat jugak yang udah memahami tentang zakat ini, dan mereka pun paham apa
zakat itu, berpa harus di bayar dan berapa nizab yang harus di bayarkan untuk nisab
zakat pada masryarakat ini.

Beberapa hasil wawncara di atas namun ada beberapa wawancara lain lagi
yang menyebarkan bahwasanya beliau menyatakan beberapa pernyataan yang beberda
pula dalam pelaksanaan hasil wawncara di atas .

“Saya tahu qadar zakat padi ini dari pengajian mingguan yang membahas semua hal
tentang zakat termasuk ke qadarnya juga.”
Dari hasil wawancara di atas dapat di tarik kesimpulan bahwasanya,
masyarkat ada juga yang menyatakan bahwasanya, dalam penelitian ini ada beberpa
pernyataan yang telah sesuai dengan pernyataan :

“Yang saya paham di pengajian itu,perhitungan zakat padi ini tergantung dari jumlah
hasil goni saat panennya. Jika goninya mencapai 40 goni hasil panen,maka saya harus
mengeluarkan zakat padi sebanyak 4 goni sebagai pembayaran zakatnya.”
Dari hasil wawancara di atas dapat di tarik kesimpulan bawhwsanya beberapa
masyarkat yang ada di desa pulau birandang menyatakan bahwasanya, dengna adanya
wawancara dia atas sebenarnya masyarkat sudah memahami dengan benar apa yang
harus di bayarkan dan berpa nisab yang harus di bayarkan, maka dari itu sebanrnya
masyarkat sudah memahami tentang zaat padi ini.

Dari hasil wawncara yang berbeda pula telah disampaikan oleh infoermen
peneliti lakukan kepada dia menyatakan :

“Saya melakukan zakat padi di waktu saya sudah merubah hasil padi 4 goni ini
menjadi total padi semua,tanpa ada batangnya lagi. Dan saya memberikan zakat padi
itu ke orang yang menurut saya sesuai dengan mustahik yang di jelaskan ustad
tersebut, dan lebih di utamakan ke keluarga terdahulu.”
Dari hasil wawancara di atas dapat saya tarik kesimpulan di atas maka kami
dapat menyimpulkan dari atas pertnyaan di atas maka kami dapat memahami
bagaiaman masyarakat melaksanakan zakat fitrah kepada masyarkat melalaui ceramah
yang diberikan oleh ustad yang melakukan ceramah kepada masyarkat yang ada di
desa tersebut.

Dari Hasil wawancara di atas, Maka dari di tarik kesimpulan bahwasanya


pelaksanaan zakat fitrah masyarkat yang ada di desa birandang telah terlaksanan
dengan baik dan sesuai dengan apa yang ada di lingkungan masyarkat

a) Menurut pelaksanaan zakat padi di desa kami ini sudah baik.


b) Menurut saya itu hal yang bagus, karna sang penerima zakatnya ini bisa langsung
menggunakan hal yang sudah di zakatkan ke mereka itu.
c) Menurut saya hal ini tergolong bagus, karna zakat yang mereka dapatkan pasti
lebih banyak di bandingkan pemberian zakat yang di berikan secara pribadi oleh
masyarakat.
d) Kalau menurut saya, dalam hal waktu pembayaran zakat, hal ini sudah sesuai
dengan syariat islam. Tetapi kalau dalam jumlah qadar ini sendiri, saya agak ragu
dengan jumlah qadar yang di berikan ini sudah sesuai dengan syariat islam.
c. Interpretasi
Dari judul yang informen lakukan penjelasakan yang menyatakan bahwasanya
dalam pelaksanan penelitian ini, maka informen melakukan penelitian dan melakukan
instremen wawancara dengan informen penelitain, diantaranya :
1. Pelaksanaan zakat di desa Pulau birandang terlaksana dengan baik.
2. Cara pembayaran zakat padi di desa Pulau birandang ini sudah sesuai dengan
syariat islam.
3. Pembayaran zakat padi ke mustahik di desa pulau birandang selalu di bayarkan
secara langsung.

Hasil Wawawncara dengan masayarakat desa pulau birandang mereka


menerkan bahawasanya tentang pemaahaman pembayaran zakat harta padi mereka
telah sesuai dengan ketentuan yang seharusnya mereka bayarkan kepada masyarkat
yang ada di desa pulau birandang sesuai dengan pernyataan iformen bahwsanya:

“Zakat itu hal yang membantu masyrakat lain dan juga hal yang kita wajib bayarkan
ketika sudah mencapai nishabnya”
Dari hasil wwancara dengan masyarkat di desa birandang bahwasanya mereka sudah
paham sekali tentang kewajiban zakat fitrah ini kepada masyarkat yang ada di desa
birandang, dan mereka paham akan tentang zakat fitrah yang ada di desa birandang. Dan
mereka pun memahami bahwa zakat itu hal yang wajib di laksanakan dan di keluarkan oleh
mereka.

Berbeda pula dengan hasil wawancara dengan warga yang ada di lingkungan desa
birandang menyatakan bahwasanya :
“Alhamdulillah saya tahu tentang Qadar zakat ini.”
Dari pernyatan infoemrn di atas bisa kita pahami bahwasanya masyarkat desa pulau
birandang telah melakukan zakat dengna adang yang tepat pula, maka dari itu kita
mengetahui dan paham bahwsanya masayrkat desa pulau birandang sudah mengerti apa yang
harus mereka bayar dan mereka klurkan.

Berbeda pula yang di nyatan oleh infrormen penelitian lainya, informen


menjelasakan bahwasanya :
“Saya tahu tentang Qadar zakat ini dari pengajian-pengajian yang saya ikuti di
masjid.”
Dari hasil wawancara di atas dapat di ambil kesimpulan bahwasanya masyarkat dan
informen penelitian yang di wawancarai oleh penelitian telah megnerti dan paham tentang
kadar zakat fitrah yang mereka wawncarai.

Informen lain jugak mengatakan bahwasanya pembahasan ini mengarah kepada


penetapan infoemen yang menjelasaka bagaimana proses perhitungan zakat yang mereka
pahami

“Dalam hal perhitungan zakat, kami menggunakan gantang. Kita jumlah hasil panen
padi kami mencapai 400 gantang, maka kami wajib mengeluarkan zakatnya 40
gantang.”
Dari hasil wawancara di atas, masyarkat mulai sedikit memehami tentang pemahaman
pembagian zakat yang telah mereka hitung pada umumnya setelah melihat dan memahami
apa itu halyang harus dilakukan untuk menzakati harta mereka pada umunya.

Berdasarkan peneliti lakukan utnuk melihat bagaima tindakan yang dilakukan oleh
peneliti kepada pelaksana peneliti selanjtunya memaparkan hal yang sama dengan informen
lain sampaikan bahwasanya :
“Di desa Pulau birandang ini, pembayaran zakatnya itu di bayarkan secara langsung,
maksudnya itu langsung di berikan ke masyarakat yang berhak menerimanya.”
Seteleh melakukan penelitian dan wawancara secara mendalam maka kami
mendapat menarik kesimpulan yang baik dan mendalam tentang bagaimana pemahaman
yang dapat kami wawancarai kepada Masyarakat yang ada di lingkungan masyarkat desa
Pulau Birandang kecamatan kampa.

a) Menurut saya pelaksanaan di desa ini sudah di lakukan dengan baik.


b) Saya setuju dengan pembayaran zakat langsung ini, karna lebih cepat membantu
masyarakatnya juga.
c) Di desa ini, tidak ada Tempat untuk membayarkan zakat selain secara langsung atau
pengurus masjid setempat. Jadi saya tidak tahu tentang amil zakat professional itu.
d) Menurut saya, dalam hal pembayaran zakat padi yang kami lakukan, itu sudah sesuai
dengan syariat islam. Baik itu dalam hal kadar ataupun dalam hal sistem
pembayarannya.

B. Pembahasan
Setelah data yang didapat melalui wawancara dan observasi yang didukung dengan
dokumentasi disajikan pada sub bab sebelumnya, selanjutnya dianalisis untuk
mengetahuiPersepsi Petani Padi di Desa Pulau Birandang terhadap kadar pembayaran zakat
padi. Adapun data yang telah disajikan tersebut penulis melakukan analisis dengan uraian
sebagai berikut :

1. Persepsi Petani Padi Di Desa Pulau Birandang Terhadap Kadar Pembayaran Zakat
Padi
Ketika seseorang atau sekelompok orang/masyarakat mempersepsi orang lain atau
suatu lembaga/institusi, paling tidak ada dua hal yang mempengaruhi persepsi,yaitu factor
internal dan faktor eksternal. Demikian juga halnya persepsi masyarakat terhadap
kewajiban membayar zakat para petani padi di desa pulau birandang yang tidak terlepas
dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini,ada enam factor
yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kadar pembayaran zakat padi di desa
birandang pula birandang terhadap kadar pembayaran zakat, sebagai berikut:
1. Stimulus
2. Registrasi
3. Interpretasi

Anda mungkin juga menyukai