Anda di halaman 1dari 4

Nama : Made Nanda Regina Cahyanti

NIM : 120113029

Fak/Jur : FEB/Manajemen

Matkul : Makroekonomi

Ujian Akhir Semester

Soal :

1. Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi dikatakan saling mendukung/berkaitan dalam


meningkatkan Pendapatan Nasional satu Negara. Beri penjelasannya !

2. Apakah tujuan satu Negara melakukan depresi/devaluasi nilai mata uangnya terhadap mata
uang Negara lainnya, adakah kerugiannya bagi masyarakat dan apakah reaksi dari Negara lain
akibat hal ini. Jelaskan jawaban anda!

3. Apakah kerugiannya bagi Negara lain jika satu Negara menjalankan politik dumping dalam
perdagangan internasional. Jelaskan!

4. Ada beberapa hal yang membuat China bisa menjual produknya lebih murah dari produk yang
sejenis di pasar internasional. Ada berapakah yang tidak bisa diterapkan oleh Indonesia?
Jelaskan alasannya !

Jawaban :

1..Secara garis besar pembangunan ekonomi itu bergantung dari sebuah


pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, pembangunan ekonomi akan mendorong ekonomi
sebuah negara begitupun sebaliknya ekonomi akan mempermudah proses pembangunan
ekonomi. Untuk pertumbuhan ekonomi bisa diartikan sebagai proses bertambahnya
pendapatan nasional dalam periode tertentu, Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa
menunjukan peningkatan dari kapasitas produksi barang maupun jasa dalam jangka waktu
tertentu. Sehingga secara umum, pertumbuhan ekonomi ini dilihat sebagai peningkatan
kemampuan dari perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan begitu bisa
menunjukan sejauh mana aktivitas ekonomi bisa menghasilkan tambahan bagi pendapatan
masyarakat pada periode tertentu. Kaitannya dengan pembangunan ekonomi adalah
pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator yang sangat penting dalam membuat
analisis pembangunan ekonomi pada suatu negara.

Sementara itu, pembangunan ekonomi tidak hanya mengukur secara kuantitas ekonomi.
Namun, mengaitkan dengan masalah sosial baik dari sisi kesejahteraan, kemiskinan, hingga
masalah pengangguran. Sehingga bisa dikatakan pembangunan ekonomi sebagai sebuah
proses berkelanjutan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan sebuah negara
dengan pendapatan per kapita penduduk negara tersebut dalam jangka panjang. Hal ini
berdampak terhadap beragam aspek baik ekonomi, sosial, dan ilmu pengetahuan
serta teknologi.

2. Tujuan satu Negara melakukan depresi/devaluasi nilai mata uangnya terhadap mata uang
Negara lainnya adalah

a. Mendorong ekspor dan membatasi impor

b. Mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri. Hal ini dapat dicapai karena
nilai barang impor menjadi lebih mahal disbanding barang local atau domestic

c. Dengan tercapainya kesetimbangan balance of payment diharapkan nilai kurs valuta asing
dapat menjadu relative stabil

Devaluasi sendiri mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri, salah satu kerugiannya
adalah nilai hutang luar negeri kian bertambah ini dikarenakan nilai mata uang Negara
berkurang, maka otomatis nilai mata uang asing menjadi bertambah. Ini berakibat langsung
kepada nilai hutang luar negeri, yang tentu saja menajdi lebih besar ilainya dari yang semula.
Tidak hanya itu devaluasi juga akan berpengaruh pada harga barang impor. Nilai mata uang
Negara lain yang jadi lebih tinggi akan langsung berakibat pada naiknya harga barang impor,
sehingga kesempatan masyaakat untuk mengonsumsi barang impor menjadi lebih terbatas
dibandingkan sebelum devaluasi

3. Kerugian bagi Negara lain jika suatu Negara menjalankan Politik Dumping di perdagangan
internasioan antara lain

 Merusak tatanan harga produk sejenis. Harga ekspor komiditas yang lebih rendah rendah
dari harga produk sejenis dalam negeri negara importir dapat mengakibatkan diskriminasi
harga. Hal ini jelas merugikan produsen pesaing di negara importir.
 Menumbangkan produsen-produsen pesaing baik di dalam maupun luar negeri. Praktik
dumping yang dinilai sebagai wujud dari persaingan tidak sehat bisa jadi bertujuan untuk
menumbangkan bisnis pesaing baik di dalam maupun di luar negeri. Harapannya, dengan
menjual produk ke pasar internasional dengan harga lebih rendah, perusahaan eksportir
mampu merebut pangsa pasar.
 Eksportir terancam bangkrut. Sebenarnya kerugian dari praktik dumping ini tidak hanya
dirasakan oleh produsen pesaing di negara importir saja, tetapi juga perusahaan eksportir.
Penjualan produk atau komoditas dengan harga lebih rendah justru tidak mampu menutup
biaya produksi yang dikeluarkan.

4. Yang tidak bisa diterapkan oleh Indonesia menjual produk lebih murah dari China adalah :

1. Bahan mentah tersedia lokal

Bahan baku industri seperti mineral logam plastik dan bahan bahan di China semuanya
tersedia lokal sehingga harga pasaran barang dari China lebih murah dari luar negeri

2. Kluster industri terintegrasi

Jika sebuah pabrik hendak memproduksi mainan contohnya boneka dibutuhkan industri
pembentuk barang itu, di China industri - industri pembentuk ini ditempatkan dalam satu
tempat yang di namakan kluster mainan, dengan penempatan seperti itu akan mengurangi
biaya transportasi, biaya gudang, dan meminimalkan terputusnya rantai pasok
3. Insentif pemerintah pusat dan daerah

Setiap entitas yang dapat menjual barang ke luar negeri di China akan mendapatkan
pengembalian pajak sebesar maksimal 17%, insentif ini akan berdampak pada harga jual
barang ekspor yang semakin murah. Insentif lain juga diberikan kepada pabrik produsen
barang ekspor yang mendapatkan subsidi biaya air dan biaya listrik sampai dengan 30%.
Dengan adanya subsidi ini akan semakin mengurangi biaya produksi dan harga jual akan
lebih bisa murah lagi

Anda mungkin juga menyukai