EMBRIOLOGI SSP
Terbentuknya neural plate – neural groove – neural fold – neural tube
Neurulisasi primer = neural tube terbentuk sempurna (hari ke 22-27 pasca
pembuahan)
Neurulisasi = dimulai hari ke 18.
o Penutupan I = daerah servikal yang meluas ke atas dan bawah
o Penutupan II = dari batas prosensefalon-mesensefalon
o Penutupan III = ujuan kanial tube
o Penutupan IV = rombesefalon ke arah kranial
o Penutupan V = neurulisasi sekunder = penutupan ke arah kaudal
CRANIOSYNOSTOSIS
Definisi
Penutupan prematur satu atau lebih sutura tulang tengkorak
Klasifikasi
Penyebab
o Primer = idiopatik
o Sekunder = adanya kelainan yang mendasari (gg metabolik, hematoligik,
farmakologi)
Berdasarkan gejala
o Sindromik
o Nonsindromik
Banyaknya kelainan
o Simple = satu sutura
o Compound = beberapa sutura
Kelainannya
o Scaposefali = sutura sagital
o Anterior plagiosefali = coronal
o Trigonosefali = metopic
o Posterior plagiosefali = lambdoid
Klinis
Kelainan bentuk kepala, tidak simetris
Ukuran lebih kecil dari normal
Diagnosis
Skull xray = penebalan pada bagian sutura, sela tursica mendatar, impresive digitate
Ct scan = hidrosefalus, imbibisi periventrikel, atrofi serebri
Tatalaksana
operatif
VASKULARISASI OTAK
A. Internal Carotid Artery
1. Arteri optalmika
2. Central arteri retina
3. Posterior comunicating artery
4. Anterior choroidal artery
5. Anterior cerebral artery
6. Anterior comunicating artery
7. Middle cerebral artery
B. Vertebral Artery
1. Anterior spinal artery
2. Posterior spinal artery
3. Posterior inferior cerebelar artery
C. Basilar Artery
1. Pontine artery
2. Labitintine artery
3. Anterior inferior cerebral artery
4. Superior cerebelar artery
5. Posterior cerebellar artery
D. Arterial Circle of Willis
E. Meningeal artery
1. Anterior meningeal artery
2. Middle meningeal artery
3. Posterior meningeal artery
F. Superficial cerebral veins
1. Superior cerebral veins
2. Middle cerebral veins
3. Inferior cerebral veins
4. Medial cerebral veins
5. Basal vein
G. Deep cerebral veins
1. Internal cerebral vein
2. Great cerebral vein of Galen
H. Venous Dural Sinuses
1. Superior sagital sinuse
2. Inferior sagital sinus
3. Straight sinus
4. Left and right transfer sinus
5. Confluence of the sinuses
6. Sigmoid sinus
7. Sphenoparietal sinus
8. Superior petrosal sinus
9. Inferior petrosal sinus
10. Cavernsus sinus
TIA
gangguan pembuluh darah otak yang menyebabkan timbulnya defisit neurologis akut
yang berlangsung kurang kurang dari 24 jam.
tidak akan meninggalkan gejala sisa sehingga pasien tidak terlihat pernah mengalami
serangan stroke.
TIA merupakan suatu peringatan akan serangan stroke selanjutnya sehingga tidak
boleh di abaikan begitu saja.
Aneurisma
kelemahan dinding arteri atau vena cerebri
dilatasi lokal atau balooning pembuluh darah
Etiologi : - trauma kepala - atherosklerosis atau hipertensi - emboli : atrial myxoma -
infeksi : mycotic aneurisma - kongenital
Arteriovenous malformation/AVM
dilatasi abnormal pembuluh darah disebabkan aliran darah arteri langsung
berhubungan dengan draining vein tanpa mealui jaringan kapiler normal
Seringkali ditemukan karena terjadi komplikasi perdarahan
Stroke infark
Defisit neurologis fokal yang terjadi akibat sumbatan pada pembuluh darah otak
HNP
suatu gangguan yang melibatkan ruptur annulus fibrosus sehingga nukleus pulposis
menonjol (bulging) dan menekan kearah kanalis spinalis.
Nukleus pulposus adalah bagian tengah diskus yang bersifat semigelatin, nukleus ini
mengandung berkas-berkas serat kolagen, sel-sel jaringan penyambung dan sel-sel
tulang rawan. Zat ini berfungsi sebagai peredam benturan antara korpus vertebra yang
berdekatan.
Diskus intervertebralis tersusun atas jaringan fibrokartilago yang berfungsi sebagai
shock absorber, menyebarkan gaya pada kolumna 7 vertebralis dan juga
memungkinkan gerakan antar vertebra.
Kandungan air diskus berkurang dengan bertambahnya usia. Trauma akut dapat pula
menyebabkan herniasi, seperti mengangkat benda dengan cara yang salah dan jatuh.
Hernia Nukleus Pulposus terbagi dalam 4 grade berdasarkan keadaan herniasinya,
o Protrusi diskus intervertebralis : nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa
kerusakan annulus fibrosus.
o Prolaps diskus intervertebral : nukleus berpindah, tetapi masih dalam
lingkaran anulus fibrosus.
o Extrusi diskus intervertebral : nukleus keluar dan anulus fibrosus dan berada
di bawah ligamentum, longitudinalis posterior.
o Sequestrasi diskus intervertebral : nukleus telah menembus ligamentum
longitudinalis posterior
FISIOLOGI LCS
Cairan serebrospinal (CSF) terdapat pada ventrikel otak, sisterna di sekitar otak, dan
ruang subaraknoid di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Cairan serebrospinal memiliki volume sekitar 150 ml.
Fungsi utama cairan serebrospinal adalah untuk melindungi otak di rongga tengkorak.
Pleksus koroid pada empat ventrikel serebral merupakan lokasi utama dari
pembentukan cairan serebrospinal yang terus dihasilkan dari pleksus koroid sekitar 30
mL per jam.
Cairan serebrospinal dibentuk di ventrikel serebral lateral dan masuk ke ventrikel
ketiga melalui foramen Monro, dimana cairan serebrospinal ini kemudian bercampur
dengan yang cairan terbentuk disana.
Cairan serebrospinal ini lalu melewati saluran Sylvius menuju serebral ventrikel
keempat, dimana Proses keluar masuknya cairan serebrospinal menurut siklus kardiak
masih ada cairan serebrospinal yang dibentuk.
Cairan serebrospinal masuk ke magna cisterna melalui foramen lateral Luschka dan
melalui foramen tengah Magendie.
Dari titik ini, cairan serebrospinal mengalir melalui ruang subaraknoid ke serebrum,
dimana sebagian besar merupakan lokasi vili araknoid
HIDROSEFALUS
Definisi
Pengumpulan cairan otak secara berlebihan di dalam sistem ventrikel yang normal
sehingga menyebabkan pelebaran sistem ventrikel dan peningkatan tekanan
intrakranial
Patofisiologi dan klasifikasi
Hidrosefalus komunikan
o Vili arahnoid tidak dapat menyerap cairan otak secara memadai
o Disebabkan terjadinya perdarahan di ruang ventrikel atau subarahnoid atau
setelah infeksi
o Produksi cairan otak yang berlebihan (tumor pleksus koroid)
Hidrosefalus non komunikan
o Hambatan sirkulasi cairan otak = sistem ventrikel tidak berhubungan dengan
vili arahnoid = tumor, infeksi, kista
Hidrosefalus kongenital
o Setiap kondisi yang terjadi sebelum proses kelahiran
o Tertutupnya aquaductus sylvius, malformasi dandy-walker
Hidrosefalus didapat
o Kondisi-kondisi yang sebelumnya tidak terdapat pada pasien
Tanda dan Gejala
Bayi prematur
o Apneu, bradikardi, hipotoni, asidosis, kejang.
Bayi cukup bulan
o Makrosefali
o Penurunan kesadaran
o Ubun-ubun depan tegang
o Jarak sutura melebar
o Muntah
o Penonjolan tulang
Anak-anak
o Sakit kepala
o Mual muntah
o Keterlambatan perkembangan
o Sindrom parinaud
EDH
Definisi
Adanya darah di ruang epidural yaitu ruang potensial antara tabula interna tulang
tengkorak dengan duramater
Etiologi
85% dari putusnya arteri meningea media antara tabula interna dan duramater.
Pecahnya vena meningea media atau sinus dural
Fraktur tulang yang menyebabkan perdarahan dari diploeica
Gejala dan tanda klinis
Penurunan kesadaran
Lucid interval selama beberapa jam
Defisit neurologis berupa hemiparesis kontralateral dan dilatasi pupil ipsi lateral
Sakit kepala, muntah, kejang dan hemi-hiperrefleks
Pemeriksaan penunjang
Foto polos kepala
Ct scan --> hiperinternistas bikonveks
MRI
Tatalaksana
Medikamentosa
o EDH subakut/kronik yang berukuran kecil
o Gejala dan tanda neurologis yang minimal
Operatif
o EDH simptomatik
o EDH akut asimptomatik ketebalan >1cm
o EDH pada pasien anak
SDH
Definisi
Terkumpulnya darah di ruang subdural yang terjadi akut (6jam-3hari)
Etiologi
Akumulasi darah akibat laserasi parenkim otak atau akibat robeknya pembuluh darah
superfisial atau bridging vein yang mengalami akselerasi dan deselerasi saat terjadi
pergerakan kepala
Gejala dan tanda
Laserasi parenkim otak
o Tanpa gejala lucid interval dan defisit neurologis
Bridging vein
o Lucid interval dan defisit neurologis
Pemeriksaan penunjang
CT Scan = gambaran hipodens berbentuk bulan sabit/kresentik
Tatalaksana
Operatif
Pleksus brakhialis
CTS
Pengertian
suatu sindrom neuropati yang disebabkan oleh kompresi pada saraf medianus pada
tingkat terowongan karpal
Nervus medianus berjalan melalui bagian lateral dan medial pleksus brakialis ke
kompartemen anterior lengan bawah melalui terowongan karpal ke pergelangan
tangan dan ia bercabang memberikan pasokan motorik ke kelompok otot tenar dan
persarafan sensorik ke permukaan palmaris ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan
setengah jari manis lateral
Patofisiologi
Nyeri pada CTS ditandai oleh dua proses patofisiologis utama: (1) nyeri iskemik akut
akibat kompresi dan (2) nyeri kronis akibat peradangan.
Faktor Risiko
Obesitas
Usia dan jenis kelamin perempuan
DM
RA
Antropometri pergelangan tangan
Faktor risiko pekerjaan
Diagnosis
Mati rasa / terkena aliran listrik pada distribusi n. medianus
Kelemahan / atropi otot tenar
Tinel sign dan / phalen test positif
Pemeriksaan Fisik
Tes phalen
Tes tinel
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan fungsi otonom
Pemeriksaan ENMG
EPILEPSI
Definisi
gangguan kronik otak yang menunjukan gejala-gejala berupa serangan yang berulang
ketidaknormalan kerja sementara sebagian atau seluruh jaringan otak karena cetusan
listrik pada neuron peka rangsang yang berlebihan
dapat menimbulkan kelainan motorik, sensorik, otonom atau psikis
timbul tiba-tiba dan sesaat disebabkan lepasnya muatan listrik abnormal sel-sel otak
Etiologi
epilepsi idiopatik
epilepsi simtomatik
penatalaksanaan epilepsi
tujuan utama agar tidak terjadi bangkitan berulang dan tidak mengganggu fungsi
normal susunan saraf pusat,
Menekan timbulnya bangkitan, mengatasi penyebab, faktor pencetus dan
meningkatkan kesehatan sosial, fisik,maupun psikis.