Anda di halaman 1dari 4

Perception of Strategical Management in Textile Sector

By Mehmet Kızıloglu & Celalettin Serinkan


1
Pamukkale University, Denizli, 20570, Turkey
2
Kyrgyz Turkish Manas University, Bishkek, 720044, Kyrgyzstan
Elsevier, Procedia-Social and Behavioral Sciences 207 (2015) pp 306 – 314
Tujuan Studi Untuk mengetahui bagaimana persepsi
perusahaan yang bergerak di industri tekstil
yang berada di provinsi Denizli mengenai
manajemen startegis, pada tingkat organisasi
apa keputusan manajemen strategis diambil
dan apa tujuan strategisnya.
Latar belakang Studi Industri tekstil memiliki peran yang cukup
penting dalam perekonomian Denizli.
Terbukti dari produksi dan penjualan tekstil
selalu menempati peringkat teratas pada
struktur perekonomian di negara tersebut.
Sehingga, diharapkan studi ini dapat
mendorong kesadaran perusahaan/pimpinan
akan pentingnya peran manajemen strategis
bagi perusahaan.
Metodologi Populasi penelitian mencakup 700 industri tekstil
yang ada di Denizli. Sampel penelitian sebanyak
45 persen dari populasi, yaitu 320 perusahaan.
Teknik pengumpulan data mengadopsi kuesioner
penelitian yang sudah ada terkait persepsi
manajemen strategis.
Landasan Teori Menggunakan teori manajemen startegis menurut
beberapa ahli, seperti :
 Thompson & Strickland ( 2001: 18-19)
startegi merupakan aturan dan pendekatan
yang memungkinkan organisasi dapat
menjalankan operasionalnya di
dalamketidakpastian lingkuangan, untuk
mencapai target dengan biaya dan kerugian
seminimal mungkin.
 Jeffs (2008: 13) manajemen strategi
merupakan proses penerapan strategi untuk
menentukan dan mengevaluasi sasaran atau
tujuan organisasi.
 Hunger & Wheelen (2007: 2) manajemen
strategi dapat didefinisikan sebagai
keputusan manajer dan serangkaian
tindakan yang menentukan kinerja jangka
panjang.
Mengadopsi instrumen penelitian
sebelumnya, yaitu penelitian dari:
 Dincer & Tatoglu (2002) Strategy
Developing Processes and Application in
the Businesses Operating in Turkey
 Alpkan (2000) The Relationship between
Extensiveness of the Strategic
Management, Strategic Preferences and
Characteristics of the Manager
Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian menyatakan bahwa
struktur manajerial perusahaan sebagian
besar dikelola oleh anggota keluarga (family
member). Mayoritas industri tekstil yang
berpartisipasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan skala sedang (medium size
businesses) 50-249 karyawan dan fokus
melakukan kegiatan eksport. Perusahaan
dipimpin oleh manajer dengan tingkat
pendidikan yang tinggi, usia dibawah 40
tahun dan memiliki pengalaman kerja 4-6
tahun.
Hasil penelitian mencakup strategic
plan, strategic goal, transformation dan
approaches about strategic management
process.
Dalam hal perencanaan stategi (strategic
plan), dari data yang diperoleh menyatakan
sebagian besar manajer tidak mengetahui
perencanaan strategis dengan baik namun
yang perlu digaris bawahi adalah statement
tentang perencanaan startegi bisnis mampu
dijawab dengan tepat. Top manager dan
owner sebagai pihak pertama dan utama
menyusun strategi perusahaan, tanpa
melibatkan pendapat/saran dari unit-unit
fungsional dan pihak ekternal (konsultan
bisnis). Frekuensi top manager melakukan
perencanaan startegis sekali dalam sebulan.
Penerapan aplikasi strategi dipersiapkan
seiring dengan proses operasional.
Sementara untuk tujuan strategi
(strategic goals) dan transformasi,
perusahaan tekstil di Denizli umumnya lebih
memilih strategi pertumbuhan yang fokus
meningkatkan pangsa pasar seperti strategi
deferensiasi dibanding strategi
kepemimpinan harga dan focus strategy.
Terkait mencapai tujuan bisnis untuk
memasuki pasar baru perusahaan lebih
memilih melakukan inovasi. Perusahaan juga
mempertahankan status quo atau stabilitas
keadaan sehingga lebih cenderung
menekankan strategi pertumbuhan lambat
(slow growth strategies). Manajer setuju
melakukan inovasi atau perubahan sebelum
pesaing melakukannya. Hal ini mungkin
dikarenakan mayoritas perusahaan dikelola
oleh manajer dengan tingkat pendidikan yang
tinggi dan usia muda, sehingga manajer
memiliki keterbukaan terhadap transformasi
dan kompetisi. Selain itu, hasil penelitian
menyatakan bahwa perusahaan cenderung
penyiapkan rencana strategi tanpa
mengevaluasi faktor eksternal terlebih dulu.
Analisis Manajemen Strategi

Strategi merupakan sebuah deskripsi dari tindakan yang berorientasi masa depan yang
selalu diarahkan menuju perubahan, dimana setiap organisasi dalam hal ini membutuhkan
strategi untuk menentukan arah mencapai tujuan dan memenangkan persaingan. Begitu
pentingnya strategi bagi organisasi sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari masing-
masing pimpinan organisasi. Pada dasarnya baik perusahaan skala kecil dan skala
sedang/menengah perlu memiliki strategi bersaing sebagaimana perusahaan skala besar. Hal
ini dimaksudkan agar perusahaan bisa tetap bertahan dan menjalankan bisnisnya meskipun
berada di lingkungan yang semakin kompetitif. Hanya saja dalam penerapannya perusahaan
kecil dan menengah memang tidak memiliki perumusan strategi yang sistematis
sebagaimana strategi perusahaan besar dibuat, baik jangka pendek, sedang maupun jangka
panjang.
Pada jurnal ini, manajer mengakui bahwa mereka tidak memiliki perencanaan stategi
yang jelas dalam menjalankan organisasinya namun statement tentang perencanaan strategi
bisnis mampu dijawab dengan baik. Artinya, manajer perusahaan masih memiliki persepsi
yang rendah tentang pentingnya strategi bisnis, manajer menganggap bahwa perencanaan
tidak diperlakukan selama mengetahui alur operasional berjalan dengan baik. Padahal jika
perusahaan mau mengadopsi dan membuat strategi bersaing yang kompetitif maka
keuntungan yang diperoleh bisa jauh lebih tinggi dan lebih memungkinkan menjadi market
leader di sektornya. Selain itu, perumusan strategi harusnya dibuat diawal perusahaan berdiri
bukan membuat strategi seiringan dengan berjalannya operasional perusahaan yang justru
cenderung membuat organisasi mudah koleps ketika dihadapkan dengan ketidakpastian atau
perubahan lingkungan bisnis.
Jurnal ini juga membahas mengenai strategi perusahaan dimana mayoritas perusahaan
fokus dengan strategi pertumbuhan yang erat hubungannya dengan langkah yang ditempuh
organisasi untuk melakukan perkembangan dan pertumbuhan. Perusahaan tekstil Denizli
lebih memilih strategi deferensiasi untuk memperluas pangsa pasarnya dan lebih memilih
melakukan strategi inovasi pada produk, teknologi yang digunakan, pelayanan hingga
kualitas SDMnya guna menghadapi persaingan dan sebelum pesaing melakukannya.
Perusahaan juga cenderung mempertahankan status quo atau stabilitas kondisi sekarang tetap
dengan keadaan sebelumnya sehingga lebih cenderung menekankan strategi pertumbuhan
lambat (slow growth strategies). Pada umumnya perusahaan yang mempertahankan status
quo lebih fokus mempertahankan wilayah dibandingkan melakukan produksi baru atau
pengembangan pasar. Perusahaan lebih memilih mempertahankan metode lama yang terbukti
mampu menjalankan bisnis daripada metode baru yang mungkin bisa meningkatkan
keuntungan. Sehingga dapat dikatakan perusahaan yang mempertahankan status quo
memiliki sikap anti perubahan.
Selanjutnya, aspek yang juga memiliki andil besar bagi keberhasilan organisasi adalah
analisis faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hal ini dilakukan dengan
mengidentifikasi dimana letak kekuatan dan kelemahan perusahaan dan segera melakukan
evaluasi perbaikan yang bertujuan untuk mengambil keuntungan dari peluang eksternal atau
meminimalkan dampak ekternal. Ketika perusahaan kurang jeli atau terlambat
mengidentifikasi lingkungan internal dan ekternalnya, besar kemungkinan perusahaan
kehilangan kesempatan untuk bertahan di lingkungan industri.
Dapat disimpulkan bahwa manajer perusahaan perlu menyadari pentingnya
perencanaan strategi didalam organisasinya, mengingat terdapat banyak pesaing yang ada di
industri yang sama. Manajer dapat menggunakan intuisinya untuk menciptakan sebuah
keputusan strategis yang baik, karena pengalaman saja tidak cukup sebagai pedoman
menjalankan suatu bisnis mengingat perubahan lingkungan bisnis semakin hari semakin
kompleks.
Keterbatasan Studi  Penelitian ini menyajikan pembahasan
terbatas dan kurang komprehensif yaitu
hanya berdasarkan data-data kuesioner.
 Seharusnya terdapat implikasi penelitian,
membahas mengenai kesesuaian teori
manajemen strategi dengan aplikasi di
lapangan.
 Hanya sedikit menekankan approaches
about strategic management process dalam
pembahasan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai