Anda di halaman 1dari 1

Lukas mengfokuskan menggambarkan Tuhan Yesus sebagai Anak manusia yang kudus, tidak

bernoda. Pada waktuNya di bumi, bersama murid-muridNya Ia menggajar orang banyak tentang
kebenaran dan kerajaan Allah, Ia memberitakan injil, Mengajar lewat perumpamaan,
menyembuhkan banyak orang, dan melakukan muzijat-muzijat yang luar biasa. Namun itu semua
tidak dapat membandingi karunia terbesar, hadiah terindah yang Tuhan Yesus berikan bagi seluruh
umat manusia, Kematian-Nya sendiri. Ia mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, supaya kita
tidak masuk kedalam jurang maut.

Lalu, apa kaitan semua kebenaran itu dengan keadaan dunia saat ini? Setelah saya membaca ulang
kitab lukas, saya menganalisis beberapa hal dan kejadian yang dapat dikaitkan dengan situasi saat
ini.

1. Lukas 4:38-39

Di ayat tsb Ibu mertua simon petrus sedang demam keras, dan Tuhan Yesus menghardik demam itu,
dan penyakitnya pun pergi. Yang saya simpulkan adalah, penyakit itu bukan apa-apa bagi Tuhan
(Mazmur 91:3-12) Mazmur 91 sendiri sangat berema buat saya yang dikatakan pada ayat 5-8 bahwa
engkau tak usah takut terhadap penyakit menular yang mengamuk pada petang dan walau sepuluh
ribu orang rebah itu tidak akan menimpamu, engkau hanya menonton dengan matamu sendiri, ayat
tsb sangat cocok atas situasi sekarang yang mengerikan, akan tetapi Tuhan Yesus Ia tinggal
menghardik saja langsung pergi, Makanya kita tidak usah terlalu panik karena kalau Yesus berserta
kita, (Ulangan 31:6) Penyakit apapun itu pasti akan tunduk dibawah namaNya. (jika kita benar-benar
sungguh-sungguh pada Tuhan)

2. Lukas 12: 4

Tuhan Yesus berkata untuk janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh.
Kesimpulannya kita tidak perlu takut atau cemas karena Tuhan Yesus berserta kita, (Yesaya 41:13)
dan Dia tak mungkin membiarkan kita sendiri karena Dia adalah Allah yang setia.

3. Lukas 23 44-49

Tuhan Yesus mati di kayu salib untuk menebus semua dosa kita, dan semua penyakit dan kesakitan
telah dibayar lunas oleh darahNya, jadi jika kita sungguh-sungguh bergantung, berserah kepada
Tuhan Yesus, Virus apapun, Penyakit paling mematikan sekali pun tidak akan mungkin masuk
kedalam tubuh kita apalagi membunuh kita (Mazmur 118:17) ( 1 Korintus 15:55-57) karena kita telah
dimeteraikan oleh darahNya yang mahal.

Refleksi: Saya akan terus mengunakan waktu dirumah untuk merenungkan semua kebaikan Tuhan di
kehidupan saya karena saya sungguh-sungguh percaya atas anugerahNya di kehidupan saya pribadi.
Saya tidak takut terhadap virus corona ini karena saya tahu bahwa Tuhan adalah gunung batu dan
keselamatanku (Mazmur 91) saya yakin dia tidak akan membiarkan saya terlantar

Anda mungkin juga menyukai