0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
122 tayangan2 halaman
Membina UKS SMP Negri 4 Takengon dengan memberikan penyuluhan tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, UKS, dan KKR kepada 33 siswa kelas 7 dan 8 selama 2 jam. Kegiatan bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan dan peran KKR di sekolah.
Membina UKS SMP Negri 4 Takengon dengan memberikan penyuluhan tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, UKS, dan KKR kepada 33 siswa kelas 7 dan 8 selama 2 jam. Kegiatan bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan dan peran KKR di sekolah.
Membina UKS SMP Negri 4 Takengon dengan memberikan penyuluhan tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, UKS, dan KKR kepada 33 siswa kelas 7 dan 8 selama 2 jam. Kegiatan bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan dan peran KKR di sekolah.
Kemitraan Tanggal Kegiatan 27 – 02 – 2023 Nama UKS/Sekolah UKS SMP Negri 4 Takengon Judul Laporan Kegiatan Membina UKS Usaha Kesehatan Sekolah disingkat UKS adalah program pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah. Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah usaha yang dilakukan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungannya sebagai sasaran utama. Dalam pengertian lain, UKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Secara garis besar program UKS dapat dikelompokkan dalam 3 bidang atau disebut TRIAS UKS yaitu pendidikan kesehatan, usaha pemeliharaan kesehatan sekolah, dan menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat. Usaha ini dijalankan mulai dari Sekolah. Secara umum tujuan UKS adalah untuk: meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Peran KKR dalam memelihara, membina, meningkatkan dan melestarikan kesehatan lingkungan sekolah sangat menentukan, Oleh karena itu, KKR Latar Belakang haruslah siswa yang berprestasi di sekolah, memiliki watak pemimpin, berperilaku sehat (PHBS), bertanggung jawab dan telah mendapatkan pelatihan dari petugas kesehatan (puskesmas). Karena nantinya KKR diharapkan dapat bertindak, berbuat dan berperilaku sehat tanpa menunggu perintah dari guru atau pihak sekolah dan juga akan menjadi contoh bagi peserta didik lain. Kader Kesehatan Remaja adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal peserta didik kelas VII dan VIII yang telah mendapat pelatihan kader kesehatan remaja. Kader Kesehatan Remaja juga diartikan kader yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan remaja yang mau membantu bersama-sama memecahkan masalah kesehatan khususnya pada remaja. Dalam rangka menunjang peran kader kesehatan remaja tersebut perlu adanya pembinaan. Pembinaan kader kesehatan remaja dilakukan bersama lintas sektor terkait yaitu pihak kecamatan, pendidikan, dan puskesmas. Hasil yang ingin dicapai setelah terbentuknya Kader Kesehatan Remaja yaitu para kader kesehatan remaja menjadi rujukan teman-temannya yang kebetulan ada masalah kesehatan, permasalahan yang sering timbul di antara remaja, maupun remaja dengan orang tuanya akan lebih banyak dicurahkan pada teman sebayanya. Dengan adanya kader kesehatan remaja yang merupakan temannya sendiri maka diharapkan permasalahan yang ada dapat dipecahkan di kalangan mereka sendiri. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan di Ruangan UKS SMP Negri 4 Takengon berjumlah 33 siswa terdiri dari siswa kelas 7 dan 8. Kegiatan dimulai pukul 09.00 – 11.30 WIB. Kegiatan dilakukan dengan penyuluhan materi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), UKS dan KKR serta dilanjutkan dengan stimulasi/mini work shop terkait P3K.
Monitoring dan Evaluasi
Pertanyaan peserta: 1. Apakah pasien pingsan boleh langsung diberikan air minum? 2. Apakah pada luka bakar boleh dioleskan odol? MUHAMMAD RIZKI RAMADANA Jawaban: 1. Semua pasien penurunan kesadaran tidak boleh diberikan minum/makan untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan. 2. Tidak boleh, karena odol mengandung bahan kimia yang dapat memperburuk luka bakar.