OLEH
NIM : 202105014
BAKTI NGADA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 202105014
Mengetahui
Mengesahkan,
Puji serta syukur penilis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Pengenalan Lapangan persekolahan
(PLP) tepat pada waktunya. Penulis juga dapat memperoleh pengalaman selama
melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 di SMK PGRI Bajawa. Meski
demikian, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang memberikan dukungan dan bantuan
baik secara materi maupun moral. Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Wilfridus Muga, SE,M.Pd selaku ketua YAPENTRI yang telah memberikan wadah
pendidikan di Kabupaten Ngada.
2. Dr. Ngurah Laba Laksana selaku ketua STKIP Citra Bakti Ngada yang telah
memberikan bantuan secara moral dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi,
selama penulis menempuh perkuliahan di STKIP Citra Bakti.
4. Fransiskus A. Cewa selaku Kepala Sekolah SMKS PGRI Bajawa, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) 1 di SMK PGRI Bajawa.
5. Maria Carmelita Tali Wangge S.pd M.pd selaku Guru Pembimbing penulis, yang
telah memberikan bimbingan dan juga arahan, selama melaksanakan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) 1 di SMK PGRI Bajawa.
6. Emanuel Ruba S.Pd selaku guru pamong penulis, yang telah membimbing penulis
selama melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 di SMKS PGRI
Bajawa.
iii
Akhir kata penulis menyadari bahwa laporan ini, masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini. Atas
bantuan dan partisipasinya, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................3
2.1 Deskripi.........................................................................................................................4
2.2 Refleksi.........................................................................................................................4
3.1.6 Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dan komite sekolah ............10
BAB V PENUTUP.............................................................................................................28
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................28
5.2 Saran.............................................................................................................................28
LAMPIRAN.......................................................................................................................36
vi
Lampiran 2. Lembar Pengamatan Kultur Sekolah ................................................21
(SOTK).................................................................................................32
BAB I
vii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti merupakan salah satu
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di flores. Program studi kependidikan ini
memiliki beberapa syarat kelulusan, salah satunya adalah mengikuti pengenalan
lapangan persekolahan (PLP) 1. Kegiatan pengenalan lapangan persekolahan (PLP) 1
tahun 2023 diawali dengan kegiatan pembekalan dengan menyelenggarakan workshop
dengan tema “Kenali Kultur Sekolah Kita Bangun Landasan Jati Diri Pendidik
Profesional” pada tanggal 7 maret 2023. Kegiatan ini merupakan serangkaian
pembekalan mahasiswa yang mengikuti program pengenalan lapangan persekolahan
(PLP) 1. Kegiatan PLP 1 ini bertujuan untuk membekali mahasiswa agar mengetahui
secara langsung kondisi dan situasi yang terjadi di lapangan persekolahan. Program studi
yang ditempuh adalah program studi pendidikan matematika, sehingga kami melakukan
kegiatan pengenalan lapangan persekolahan di Sekolah Menengah Kejuruan PGRI
Bajawa.
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) diselenggarakan oleh perwakilan negara asing atau lembaga
asing dan sekolah menengah kejuruan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan asing dengan lembaga pendidikan indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) adalah bentuk satuan pendidikan yang orientasinya memberi bekal siswa untuk
memasuki lapangan kerja tingkat menengah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
sesuai dengan kekhususannya (kejuruannya). Sekolah Menengah Kejuruan selain
memberi bekal bagi siswa untuk memasuki lapangan kerja, siswa juga dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya. Pada
pendidikan kejuruan memberikan suatu bentuk pengembangan bakat, keterampilan dasar
pendidikan dan kebiasaan kebiasaan yang mengarah ke dunia kerja yang dipandang
sebagai keterampilan latihan. Siswa akan disiapkan untuk memasuki persaingan di dunia
kerja. Kegiatan pembelajaran pun tidak hanya terjadi di sekolah, namun kegiatan praktik
industri di dunia kerja nyata sangat ditekankan untuk mendapatkan dan meningkatkan
pengalaman bekerja di persaingan dunia kerja. Dari beberapa pendapat di atas, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan adalah bentuk satuan
viii
pendidikan menengah yang bertujuan menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja
maupun untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Seorang siswa SMK harus
tepat dalam memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minatnya sendiri serta yang
sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Hal ini berkaitan dengan peluang untuk
dapat bersaing di dunia kerja. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pada
umumnya kejuruan pendidikan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan
umum, ditinjau dari kurikulum pendidikan, substansi pelajaran, dan lulusan.
Kriteria yang harus dimiliki oleh pendidikan kejuruan adalah orientasi kinerja
individu di dunia kerja, Jastifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan, fokus
kurikulum pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, tolak ukur keberhasilan tidak
hanya di sekolah, kepekaan pada perkembangan dunia kerja, memerlukan sarana dan
prasarana yang memadai, adanya dukungan masyarakat.
BAB II
x
DESKRIPSI DAN REFLEKSI TENTANG KULTUR SEKOLAH, PESERTA DIDIK,
DAN JATI DIRI PENDIDIK
2.1 Deskripsi
SMK PGRI Bajawa adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMK di jln.
W. R. Soepratman Bajawa, di Trikora. Kec. Bajawa, Kab. Ngada, Nusa Tenggara
Timur. Dalam menjalankan kegiatannya SMK PGRI Bajawa dibawah naungan
kementrian pendidikan dan kebudayaan. SMK PGRI Bajawa berdiri pada tanggal 12
Oktober 1976. Di lembaga pendidikan ini tersedia 3 jurusan antara lain jurusan
akuntansi, jurusan usaha perjalanan wisata (UPW), dan bisnis daring pemasaran (BDP).
Sejak tahun 2018 sampai saat ini, SMK PGRI Bajawa di pimpin oleh Bapak
Fransiskus A. cewa. Sebagai sekolah yang terakreditasi baik, yaitu akreditasi B tentunya
memiliki sarana dan prasarana yang baik pula antara lain seperti laboratorium komputer
dengan jumlah 35 unit. Komputer ini diadakan sejak 2017 (bantuan pusat revitalisasi
program keahlian akuntansi). Namun, jumlah komputer ini, belum terhitung dengan
jumlah komputer yang di diadakan sekolah.
Ruang laboratorium komputer yang ada di SMK PGRI Bajawa terdiri dari 5
ruangan. Penggunaan ruangan laboratorium komputer tersebut dibagi dengan masing -
masing jurusan seperti ruang laboratorium pariwisata, akuntansi, bisnis daring pemasaran
(BDP), serta laboratorium umum. Selain itu, prasarana yang lain seperti lapangan voli,
sarana kesenian.
Jumlah siswa keseluruhan di SMK PGRI Bajawa sebanyak 285 siswa. Untuk jumlah
tenaga kependidikan di SMK PGRI Bajawa sendiri berjumlah 26 orang. Sebagai lembaga
pendidikan kejuruan, sistem pembelajaran selain mempelajari teori, juga akan dilakukan
praktek. Kesempatan praktek yang diberikan pendidik kepada peserta didik di lembaga
ini biasanya ketika peserta didik sudah menduduki bangku kelas XI. Kegiatan praktek ini
sangat menunjang keberhasilan masa depan peserta didik sebagai penguatan atas materi
yang didapatkan.
2.2 Refleksi
Berdasarkan hasil observasi saya di lembaga pendidikan SMK PGRI Bajawa
merupakan lembaga yang memiliki kekhasan yang sangat baik, seperti menanamkan
sikap sopan santun, menanamkan sikap kekeluargaan yang tinggi, menanamkan nilai
keagamaan serta menumbuh kembangkan sikap kemandirian kepada anak. Sebagai
xi
Sekolah Menengah Kejuruan yang sudah mendapat akreditasi B di kabupaten Ngada
sudah maju dalam bidang akademik maupun non akademik, sarana dan prasarana di
SMK PGRI Bajawa sangat mendukung proses Pembelajaran. SMK PGRI Bajawa adalah
sekolah yang mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain dan mampu meraih prestasi
hal ini dilihat dengan berbagai piagam penghargaan dan piala baik prestasi dalam bidang
akademik maupun non akademik.
Kebiasaan atau budaya yang diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI
sangat baik, seperti literasi selama 15 menit pada pagi hari sebelum memulai pelajaran
pertama dan berdoa bersama sebelum masuk kelas pada pagi hari di lapangan. Saya
merasa kebiasaan ini sangat penting bagi peserta didik untuk pembentukan karakter dan
moralitas peserta didik dan memperluas wawasan peserta didik dengan membaca.
Karena dengan membaca akan menghasilkan wawasan yang luas dan menjadikan
generasi yang kaya akan ilmu pengetahuan. Selain itu fasilitas yang tersedia di SMK
PGRI ini sangat memadai hal ini dilihat dari adanya laboratorium untuk 3 jurusan (lab.
akuntansi, lab. UPW, dan lab. BDP) dan laboratorium komputer umum. Penggunaan
laboratorium komputer ini tidak hanya untuk mata pembelajaran TIK tetapi juga,
memperlancar sistem pembelajaran, laboratorium juga digunakan sebagai tempat ujian
karena di SMK PGRI ini sudah melaksanakan ujian berbasis komputer. SMK PGRI juga
menyediakan perpustakaan yang sangat memadai tetapi yang saya melihat dan
merasakan selama 2 minggu di SMK PGRI ini kurangnya minat siswa untuk membaca
buku di perpustakaan.
Sistem pembelajaran yang diterapkan di SMK PGRI ini memiliki proporsi praktek
langsung lebih banyak, dibandingkan teori. Biasanya kegiatan praktek kerja lapangan
(PKL) ketika peserta didik sudah berada di kelas XI. Kegiatan ini dilakukan dengan
tujuan agar para siswa dan siswi dapat mengimplementasikan materi yang didapatkan di
sekolah, serta dapat membentuk etos kerja yang baik bagi siswa dan siswi prakerin.
Sehingga kedepannya siswa dapat menjadi seorang lulusan yang berkualitas dengan skill
dan kemampuan siswa yang sangat dibutuhkan.
Dalam hubungan siswa dengan guru, guru dengan guru, maupun guru dengan
orangtua siswa di lembaga SMK PGRI Bajawa terjalin sangat baik dan menjunjung
tinggi nilai moralitas. Dalam lembaga pendidikan ini selain berperan sebagai
pembimbing guru juga menjadi sahabat bagi siswanya. Hal ini terasa ketika siswa
xii
bertemu dengan guru langsung mengucapkan salam dan tidak canggung dalam meminta
bantuan kepada guru. Begitu pun hubungan antara guru dengan guru sangat terjalin
dengan baik, ini dirasakan para guru selalu bersenda gurau ketika berkumpul bersama
namun tetap memperhatikan etika, dan saling menghargai pendapat dalam pertemuan,
memiliki rasa empati yang sangat luar biasa di antara para guru. Selain itu, hubungan
guru dan orang tua siswa di lembaga SMK PGRI juga terjalin dengan baik hal ini dilihat
dari beberapa aspek contohnya orang tua selalu datang langsung ke sekolah untuk
menyampaikan keadaan anaknya yang sedang sakit atau mempunyai alasan tertentu,
orang tua juga selalu memenuhi persyaratan yang diberikan oleh guru untuk kebutuhan
anak di sekolah ( kebutuhan finansial).
Berdasarkan hasil pengamatan saya di sekolah ini, hasil pengumpulan data dan
wawancara selama kurang lebih 2 minggu telah ditemukan banyak hal mulai dari kultur
sekolah, keadaan peserta didik, serta jati diri pendidik. Namun ada sedikit hal yang harus
diperhatikan lagi, yaitu tata tertib sekolah baik bagi guru maupun bagi siswa. Tata tertib
sekolah adalah sekumpulan peraturan sekolah yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa
demi kelancaran proses belajar mengajar. oleh karena itu tata tertib di SMK PGRI harus
lebih diperhatikan lagi baik dalam berpakaian bagi peserta didik harus sesuai dengan
jadwal atau hari yang telah ditentukan, kehadiran peserta didik dan pendidik dalam kelas
atau lebih memperhatikan nilai kedisiplinan ( disiplin waktu dan disiplin berpakaian).
BAB III
xiii
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Kultur Sekolah
3.1.1 Implementasi Visi dan Misi
Visi merupakan suatu rangkaian kata yang di dalamnya terdapat impian, cita-cita
atau nilai inti dari suatu lembaga atau organisasi. Bisa dikatakan visi menjadi tujuan
masa depan suatu organisasi atau lembaga. Misi merupakan suatu langkah ataupun
tahapan yang semuanya harus dilalui oleh lembaga yang bersangkutan untuk dapat
mencapai visi yang utama. Misi merupakan langkah-langkah yang perlu diambil untuk
bisa merangsang capaian yang tertulis di dalam misi utama.
1. Visi Sekolah
Visi dari SMK PGRI yaitu:
Terwujudnya peserta didik yang beriman, cerdas, terampil, mandiri, dan
berwawasan global.
2. Misi Sekolah
Misi dari SMK PGRI sebagai berikut:
1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamatan ajaran agama.
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan .
3. Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan minat,
bakat, dan potensi peserta didik.
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan, pembiasan,
kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan
berkesinambungan.
5. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, dan lembaga lain
yang terkait.
yang berlaku.
1. Guru hadir di sekolah minimal 15 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai dan
3. Menggunakan waktu tatap muka, paling sedikit 5 menit setiap harinya untuk
6. Membuat terobosan dan inovasi dalam program pembelajaran agar siswa dapat belajar
dengan menyenangkan.
1. Siswa pada pukul 06.45 wajib sudah berada di sekolah, dan pulang sekolah pada
pukul 14:00.
wali kelas.
xv
Menurut kamus besar bahasa indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil usaha
yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Seseorang yang dianggap
berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya, baik
karena hasil belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu.
SMK PGRI ini adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang berprestasi
baik dalam bidang akademik maupun non akademik hal ini dilihat dari berbagai
prestasi yang telah diraih seperti prestasi akademik yang diraih oleh lembaga
pendidikan SMK PGRI Bajawa yaitu, meraih juara 2 lomba kompetensi siswa (LKS)
tahun 2019 berdasarkan jurusan masing-masing. Pada lomba kompetensi siswa (LKS)
SMK PGRI Bajawa mencetak rekor sampai level provinsi, dan mendapatkan piagam
penghargaan.
Dalam bidang non akademik, SMK PGRI Bajawa pernah meraih juara umum
tingkat kabupaten dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional (Hardiknas)
tingkat SMK yang dilaksanakan di SMK Sanjaya BAjawa. Prestasi yang dihasilkan
oleh lembaga SMK PGRI bajawa didukung dengan banyaknya piala kejuaraan yang
dipajang di ruang guru.
3.1.6 Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Anak dan Komite Sekolah
Guna membangun hubungan sekolah dengan orang tua siswa, siswa, dan kepala
sekolah, lembaga pendidikan SMK PGRI Bajawa membentuk paguyuban kelas.
Paguyuban kelas merupakan bentuk forum perkumpulan sosial yang ada di sekolah,
yang terdiri dari orang tua siswa, siswa, bersama wali kelas dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas, yang diketuai oleh orang tua siswa. Tujuan dibentuknya
paguyuban kelas yaitu, untuk menciptakan atau menjalin hubungan yang harmonis
antara orang tua siswa dengan guru, maupun antara sesama orang tua siswa, sehingga
tumbuh rasa kebersamaan diantara orang tua dan sekolah. Pada pertemuan komite
sekolah yang menghadiri pertemuan hanyalah ketua-ketua paguyuban sekolah seperti
ketua komite, wakil komite dan kepala sekolah serta beberapa guru, yang dinilai lebih
efektif dan efisien, kemudian hasil dari pertemuan yang telah disepakati, ketua-ketua
paguyuban yang akan menyampaikannya ke anggota-anggota paguyuban kelas pada
pertemuan komite atau biasa disebut dengan sidang komite.
Praktik baik atau kebiasaan yang menjadi ciri khas yang saya temukan di
lembaga pendidikan SMK PGRI Bajawa yaitu, gerakan literasi sekolah dimana siswa
diwajibkan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu pelajaran dimulai.
selain itu, nuansa keagamaan sangat nampak di saat sebelum dan sesudah pembelajaran
dilakukan doa bersama dilapangan, dan melakukan doa Angelus setiap jam 12 siang.
Untuk memperingati masa puasa di lembaga ini mewajibkan guru dan peserta didik
untuk mengikuti jalan salib bersama di Gereja St. Yosep Bajawa pada hari jumat pukul
11 : 00, Kemudian untuk jumat sore dilakukan kerja bakti bersama di sekolah.
Perkembangan peserta didik di SMK PGRI Bajawa dilihat dari tiga aspek yaitu,
aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Aspek kognitif merupakan kegiatan mental
yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan suatu peristiwa, sebagai akibatnya individu tersebut menerima
pengetahuan setelahnya. Hal ini diamati dari kemampuan siswa untuk mengaitkan
materi dengan kehidupan sehari-hari. Aspek psikomotorik adalah kemampuan yang
menyangkut kegiatan fisik atau keterampilan. Hal ini dilihat dari kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan materi yang sudah dipelajari contohnya siswa di jurusan
pariwisata keterampilan dalam membuat maket monumen pariwisata, ini dibuktikan
banyak hasil kreativitas yang dipajang di laboratorium pariwisata. Aspek afektif
merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai ranah afektif mencakup watak
perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Hal ini dilihat dari siswa lebih
berpikir kritis dan pada saat proses pembelajaran siswa terlihat aktif bertanya maupun
menjawab materi yang disampaikan oleh bapak dan ibu guru dan aktif dalam diskusi
kelompok, saling membantu dalam menyelesaikan latihan soal dan bertanya antara
sesama teman.
xx
butuh kerja keras untuk menyesuaikan diri dan mencari solusi agar dapat mengatasi
serta mampu memotivasi peserta didik betapa pentingnya dalam bertingkah laku,
bertutur kata dan sopan santun ketika berhadapan dengan orang yang lebih tua yakni
guru atau pendidik yang ada dilingkungan sekolah dan juga sesama siswa itu sendiri,
dan mampu berhasil mengajak siswa dalam melakukan kerja sama untuk mencapai
tujuan keberhasilan belajar siswa.
Peserta didik di lembaga pendidikan SMK PGRI Bajawa memiliki potensi, bakat
dan minat yang berbeda-beda. hal ini dijadikan sebagai tantangan bagi guru mata
pelajaran khususnya guru mata pelajaran matematika dalam memilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. Dari hasil wawancara dan
pengamatan guru sangat kreatif dalam membelajarkan peserta didik, salah satunya
upaya guru untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa khususnya dalam
berhitung bilangan bulat. Guru selalu mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari atau hobi anak. Salah satu contohnya ada seorang peserta didik yang berasal dari
lingkungan pergaulan yang bisa dikategorikan kurang baik seperti tukang judi dan hobi
bermain biliar. Guru mengaitkan mata pelajaran matematika khususnya materi
bilangan bulat dengan cara bermain biliar (dalam permainan biliar seharusnya memukul
bola nomor 5 tetapi yang dipukul bola nomor 9 maka hasil yang diperoleh adalah minus
4, itu sama halnya dengan operasi bilangan bulat 5-9=-4 ). Begitupun juga dengan
peserta didik yang lain yang berasal dari lingkungan pergaulan yang biasa guru
mengaitkan kehidupan sehari-hari dengan mata pelajaran sesuai dengan hobi dan
karakter siswa.
2. Kultur Sekolah
xxii
a. Perkenalan a. Melakukan observasi Hari ke-2 Metode observasi
kegiatan piket dan dokumentasi
dengan pihak
b. Melakukan kegiatan
sekolah (kepala observasi di kelas
sekolah, guru,
staf TU dll)
b. Observasi
lingkungan
sekolah
xxiii
a. Menggali a. Menemui Kepala Hari ke-4 Metode : observasi,
informasi tentang pengelola Laboratorium wawancara dan
pemanfaatan TI komputer umum untuk dokumentasi
untuk mendapatkan informasi
pembelajaran, tentang pemanfaatan
administrasi atau teknologi informasi
komunikasi (TI)
b. Melakukan observasi
di laboratorium Usaha
Perjalanan Wisata
(UPW)
c. Mengunjungi tempat
ibadah.
xxiv
a. Menggali a. Menemui bapak Hari ke-6 Metode: observasi,
informasi tentang kepala sekolah untuk wawancara dan
visi misi sekolah mendapatkan informasi dokumentasi
dan tentang visi misi dan
implementasinya implementasinya, tata
tertib sekolah dan
b. Menggali implementasinya,
informasi tentang Prestasi sekolah,
tata tertib, kegiatan akademik
peraturan sekolah (kurikuler dan
dan kokurikuler),
implementasinya Networking sekolah,
hubungan sekolah dan
c. Menggali
orang tua siswa dan
informasi tentang
komite sekolah
prestasi sekolah
b. Melakukan observasi
d. Menggali
di laboratorium
informasi tentang
akuntansi
kegiatan
akademik sekolah
(termasuk
kegiatan
kurikuler dan
kegiatan
kokurikuler)
e. Menggali
informasi tentang
Networking
sekolah
f. Menggali
informasi tentang
hubungan
sekolah dan
orang tua siswa
dan komite
sekolah
3. Peserta didik
xxv
a. Menggali a. Menemui Hari ke 7-9 Metode: Observasi,
informasi tentang pembimbing PLP 1 wawancara dan
hubungan antar untuk menggali dokumentasi
peserta didik, informasi tentang
dengan peserta hubungan antar peserta
didik dengan didik, peserta didik
guru dan pegawai dengan guru, dan
pegawai
b. Menggali
informasi tentang b. Observasi dan
perkembangan wawancara dengan
peserta didik peserta didik di luar
kelas
c. Menggali
informasi tentang c. Menemui wali kelas
permasalahan untuk menggali
yang dihadapi informasi tentang
peserta didik perkembangan peserta
didik
d. Menemui wali kelas
untuk menggali
informasi tentang
permasalahan yang
dihadapi peserta didik
Jati Diri
Pendidik
i
xxvi
a. Menggali a. Observasi kehadiran Hari ke-10-11 Metode: Wawancara,
informasi tentang pendidik di sekolah dan observasi dan
kehadiran kelas dokumentasi
pendidik di
sekolah dan b. Observasi dan
kelas, relasi wawancara dengan
pendidik dengan petugas dan guru piket
peserta didik dan
c. Observasi tentang
rekan kerja
relasi pendidik dengan
b. Keterlibatan peserta didik dan rekan
guru dalam kerja
kegiatan ilmiah
d. Meminta dokumen
dan asosiasi
kehadiran guru di TU
profesi
e. Wawancara dengan
guru pembimbing
tentang keterlibatan
para guru di sekolah
dalam kegiatan ilmiah
dan asosiasi profesi
xxvii
BAB IV
DOKUMEN- DOKUMEN PENDUKUNG
4.1 Observasi Kultur Sekolah
Instrumen Observasi Kultur Sekolah
Nama : Sofia Ari
NIM : 202105014
Nama Sekolah : SMK PGRI BAJAWA
xxviii
b. Jika ya, Sebagian besar Kepala sekolah, guru,
sejauh mana tata tertib telah siswa dan hasil observasi
tata tertib itu dilaksanakan
dilaksanakan dengan baik,
? namun ada
beberapa masih
belum
terlaksana.
xxix
b. Apakah Ya, proses Kepala sekolah, guru
proses belajar didalam pembimbing, hasil
pembelajara kelas telah observasi
n di kelas berjalan dengan
berjalan baik dan sesuai
dengan baik dengan
(Kegiatan kurikulum yang
membuka berlaku
kelas,
mengelola
kelas dan
menutup
kelas)?
xxx
5. Networking Sekolah Apakah Ya, sekolah kepala sekolah, hasil
sekolah menjalin observasi
menjalin kerjasama
kerja sama dengan pihak
dengan luar seperti
pihak luar pemerintah,
(Pemerintah komite
dan/atau
stakeholders
)/
xxxi
b. Sejauh TI telah sangat Kepala Pengelola
mana TI baik Laboratorium
diintegrasikan
diintegrasika dalam
n dalam administrasi
sekolah, hal
administrasi
tersebut dilihat
sekolah?
dari fasilitas di
ruangan
laboratorium
yang tersedia
banyak
komputer dan
alat cetak.
xxxii
No Aspek Hasil Observasi
3. Permasalahan yang a. Apa saja guru yang tidak tepat waktu masuk
biasa dijumpai permasalahan kelas, dan keterlambatan materi
peserta didik akademik yang
biasanya dijumpai
peserta didik di
sekolah?
xxxiv
No Aspek Hasil Observasi
c. Apakah pendidik Ya
memberikan
kegiatan/tugas/kelas ketika
berhalangan mengajar?
Ya Tdk
Bk Kr
xxxvi
1. Kegiatan 3S (Senyum, Sapa, Lembaga pendidikan
A Salam) SMK PGRI Bajawa
belum menerapkan
budaya 3S ( senyum,
sapa, salam ) Tetapi
untuk kesehariannya di
lembaga pendidikan
SMK PGRI Bajawa ini
Budaya 3S sudah
diterapkan.
xxxvii
6. Anjuran menjaga ketenangan Ketenangan dalam
pembelajaran di
sekolah kurang baik,
karena masih banyak
peserta didik yang ribut
dalam proses
pembelajaran
berlangsung maupun
pada saat guru tidak
masuk kelas.
Nama Mahasiswa
Sofia Ari
xxxviii
FORMAT LAMPIRAN LEMBAR PENGAMATAN
Struktur Organisasi dan Tata kerja (SOTK)
xxxix
No Struktur Organisasi dan Tata Keterlaksanaan Keterangan
Kerja
Ya Tdk
Bk Kr
Dari hasil pengamatan saya di SMK PGRI Bajawa,mengenai struktur organisasi sudah
terlaksana dengan baik
Nama Mahasiswa
Sofia Ari
xl
No Visi dan Misi Sekolah Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tdk
Bk Kr
Dari pengamatan yang saya lakukan, visi dan misi di lembaga pendidikan SMK PGRI
Bajawa sudah diimplementasikan dengan baik.
Nama Mahasiswa
Sofia Ari
xli
NO Kegiatan Kurikuler, Keterlaksanaan Keterangan
Kokurikuler dan
Ekstrakurikuler
Ya Tdk
Bk Kr
Nama Mahasiswa
Sofia Ari
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Bagi adik- adik SMK PGRI Bajawa,umtuk adik-adik sebagai generasi penerus bangsa
teruslah semangat dalam menggapai cita-cita dan jangan pernah patah semangat untuk
terus belajar dan berusaha menjadi peserta didik yang lebih baik. Bagi STKIP Citra Bakti
tetaplah melaksanakan program PLP ini untuk membantu para mahasiswa dalam
menumbuhkan kinerja calon guru yang baik di masa mendatang.
xliii
Lampiran 7 Foto Kegiatan Pengenalan lapangan Persekolahan (PLP) 1
xliv
Gambar i. Tampak depan sekolah
xlv
Gambar iii. Visi dan misi sekolah dan tujuan
xlvi
2. Sarana Sekolah
xlvii
Gambar vii. Tempat parkir
xlix
Gambar xii. Wawancara dengan Kepala Sekolah
l
Gambar xiv. Observasi kegiatan Piket
li
Gambar xvi. Observasi Kegiatan Guru dan Siswa di luar kelas
lii
Gambar xviii. Observasi kegiatan antar siswa di kelas
liii
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN DI SEKOLAH
SMK PGRI BAJAWA
liv
lv
lvi