Anda di halaman 1dari 27

LEMBAR ASISTENSI LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISIS SISTEM TENAGA LISTRIK


LABORATORIUM ELEKTRO LANJUT

Nama : Reyno Rezky Ammarsaputra


NIM : 2009076006
Modul : Analisis Sistem Tenaga Lsitrik

Paraf
No Hari/Tanggal Hasil Pemeriksaan
Asisten
1

Samarinda,
Menyetujui dan Mengesahkan,Asisten
Praktikum,

WISNU CHANDRA
NIM. 1909076029

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mempelajari fungsi ETAP dalam sistem tenaga listrik
2. Mempelajari komponen pada sebuah sistem tenaga listrik
3. Mempelajari dan menerapkan data parameter komponen pada sistem tenaga listrik
4. Mampu membuat single line diagram menggunakan ETAP

1.2 Tempat Dan Waktu Praktikum


Praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik dengan modul Pengenalan ETAP bertempat di
Fakultas Teknik Universitas Mulawarman di Laboratorium Elektro Lanjut lantai dua
ruangan tool roam pada pukul 13.00 WITA sampai dengan 16.00 WITA hari kamis tanggal
16 Maret 2023.

1.3 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum analisis sistem tenaga listrik
dengan modul pengenalan ETAP adalah sebagai berikut:
1. Personal Computer (PC)
2. Software ETAP
3. Modul Praktikum

1.4 Identifikasi Variabel Praktikum


Tabel1.1
NO Nama Variabel
1 Power Grid 20 kV
2 High Voltage Circuit Breaker (HVCB)
3 LoW Voltage Circiut Breaker (LVCB)
4 Single Throw Switch (SW) 13.8 kV
5 Busbar
6 2-Winding Transformator 20/6.6 kV ; 5MVA
7 2-Wnding Transformator 6.6/0.4 kV ; 0.5 MVA
8 Cable 1000 ft, 3/c 10mm2,1 cond/phase
9 Induction Machine 206 HP 6.6 kV
10 Induction Machine 174 HP 0.4 kV
11 Static Load 0.4 Kv ; 0.195 MVa

1.5 Definisi Operasional Variabel


Adapun Definis Oprasional Variabel Analisis Sistem Tenaga Listrik Modul Pengenalan
ETAP sebagai berikut :

1. Power Grid
Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber teganganyang mampu
mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap cukup besar. Power
Grid dapat berupa sebuah generator yang besar, atau sebuah Gardu Induk yang merupakan
bagian dari sebuah sistem tenaga listrik interkoneksi yang cukup besar.

2. High Voltage Circuit Breaker (HVCB)


Circuit breaker atau pemutus tenaga merupakan komponen yang berfungsi sebagai proteksi
unttuk memutuskan jaringan jika mengalami gangguan hubung singkat maupun beban
berlebih.

3. LoW Voltage Circiut Breaker (LVCB)


Pemutus sirkuit tegangan rendah (LVCB) umumnya digunakan dalam jaringan distribusi.
Evaluasi masa pakai listrik yang akurat terkait dengan keamanan dan keandalan keluaran
energi listrik. Model erosi busur tradisional hanya mempertimbangkan efek arus pada
keausan kontak sementara mengabaikan dampak kondisi operasi (tegangan suplai dan
faktor daya) pada masa pakai listrik.

4. Single Throw Switch (SW)


Switch jenis ini menunjukan dapat menghubungkan dan memutuskan arus satu arah saja
sebagaimana saklar tunggal yang sering kita lihat dan bertugas untuk menghidupkan dan
mematikan lampu.

5. Busbar
Busbar merupakan konduktor yang terbuat dari plat tembaga atau alumunium. Umumnya
benda ini memiliki bentuk persegi panjang atau tabung dengan tingkat ketebalan berbeda-
beda. Busbar sendiri berguna sebagai penghantar energi listrik sekaligus mengatur sistem
masukkan dan keluaran dari panel listrik.

6. Transformator
Transformator atau trafo adalah peralatan listrik yang mengubah bentuk energi listrik
menjadi suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh
transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik. Transformator adalah alat yang
berfungsi untuk mentransformasikan (tegangan/arus) dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya pada tegangan AC (arus bolak-balik).

7. Cable
Suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen
yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting.
Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya,
bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti
harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil,
cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

8. Induction Machine
Suatu perangkat elektromekanis yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri untuk
mengubah daya listrik menjadi energi mekanik.

9. Static Load
Static Load adalah beban yang tidak banyak mengandung beban motor listrik

1.6 Data Rancangan


Berikut adalah Data rancangan pengamatan pada praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik
dengan modul Pengenalan ETAP
Tabel 1.2 Power Grid

Rating Short Circuit (SC racing) SC Impedance

3-phasa 100MVAsc x/r


% R Pos 4,99376 % X Pos 99,8752
20 kAsc
Rated 20 KV
1-phasa 100MVAsc x/r % R Neg 4,99376 % X Neg 99,8752
20 kAsc % R Zero 4,99376 % X Zero 99,8752

Tabel 1.3 Library Quick Pick - Cable


%
Unit Freq Type KV #/C Insul Source Instal
Class
English 50 AL 0.6 100 3/C Rubber ICEA Mag

Tabel 1.4 High Voltage Curcuit Breaker (CB1)


C
Rated Ma
Manufakt Model/ Test Continuo Max & C/L
cycle int x in
ur Class Std us Kv L peak
KV KA
rms
ABB 27GHK1000 SYM 5 1200 27 25 25 40 67,5

Tabel 1.5 High Voltage Curcuit Breaker (CB2)


Rated Ma C&
Westingh Model/ Test Cycl Continuo Max C/L
int x in L
ouse Class Std e us Kv peak
KV KA rms
75-DH-
ABB TOT 8 1200 8,25 17,45 32 51,2 86,4
250
Tabel 1.6 Low Voltage Circuit Breaker
Standa Manufaktu Max Inter. Size
Model Pole KV Test PF
r r KV KA Amps
ANSI ABB DSM 0.49 3 0.48 18 30 150

Tabel 1.7 Impedansi Transform – T1


%Z X/R RN %X %R Z Base
Positive 6,5 12,4 0,081 6,479 0,522 5
Zero 6,5 12,4 0,081 6,479 0,522

Tabel 1.8 Rating Transform – T1

Rating Voltage KV PLN Bus KVnom

Primery 20 144,3 20
Sec 6,6 437,4

Tabel 1.9 Impedansi Transform – T2


%Z X/R RN %X %R Z Base
Positive 4.8 4.7 0.213 4.695 0.999 0.5
Zero 4.8 4.7 0.213 4.695 0.999

Tabel 1.10 Rating Transform – T2

Rating Voltage KV PLN Bus KVnom

Primery 6.6 43.74 6.6


Sec 0.4 721.7

Tabel 1.11 Single Throw Switch

KV Amp BIL Momentary

13.8 1200 0 0
Tabel 1.12 Induction Machine 1
Namplate
HP KVA KV FLA %Slip RPM Poles FL NL OL SF
100
206 181 6.6 15.79 0.05 1799 4 100% 0% 1
%

Tabel 1.13 Induction Machine 2


Namplate
HP KVA KV FLA %Slip RPM Poles FL NL OL SF
100
174 166,4 0,4 240,1 0.05 1799 4 100% 0% 1
%

Tabel 1.14 Static Load


KV MVA MW Mvar %PF Amps
0.4 0.195 0.183 0.068 93.7 281.5
1.7 Gambar Rancangan

Gambar 1.1 Single Line Diagram Percobaan


1.8 Prosedur Praktikum
Adapun Prosedur Praktikum pada Analisis Sistem Tenaga Listrik pengenal ETAP sebagai
berikut :
A. Membuat Single Line Diagram Sederhana
Pada menu bar Project, klik Information dan Standards lalu diisikan data seperti yang
terdapat pada modul, klik OK.

Gambar 1.2 Menu Bar di ETAP


1. Membuat Power Grid
a. Di-klik Power Grid pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk meletakkannya.

Gambar 1.3 Tampilan Drag Power Grid


b. Di-double klik pada Power Grid, lalu diisikan data pada tab Info, tab Rating dan tab
Short Circuit seperti di bawah ini.
Gambar 1.4 Tampilan Double Klik Power Grid
2. Membuat High Voltage Circuit Breaker (HVCB)
a. Di-klik HVCB pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk meletakkannya.

Gambar 1.5 Tampilan Drag HVCB


b. Dihubungkan Power Grid ke HVCB dengan men-drag ujung dari Power Grid ke
HVCB.
c. Di-double klik pada CB1, lalu diisikan data pada tab Info dan tab Rating seperti di
bawah ini.
Gambar 1.6 Tampilan Double Klik CB1
3. Membuat Busbar
a. Di-klik Busbar pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk meletakkannya.

Gambar 1.7 Tampilan Drag Busbar


b. Dihubungkan HVCB dengan Busbar dengan men-drag ujung dari HVCB ke
Busbar.
4. Membuat Winding Transformer
a. Di-klik 2-Winding Transformer pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk
meletakkannya.
Gambar 1.8 Tampilan Drag Winding Transformator
b. Dihubungkan Busbar dengan 2-Winding Transformer, lalu diisikan data pada tab
Info, tab Rating dan tab Impedance seperti di bawah ini.

Gambar 1.9 Tampilan Double Klik Winding Transformator


5. Membuat High Voltage Circuit Breaker (HVCB)
a. Di-klik HVCB dan Busbar pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk
meletakkannya.

Gambar 1.10 Tampilan Drag HVCB dan Busbar


b. Dihubungkan 2-Winding Transformer dengan HVCB, CB2 dengan Busbar2 dan
Busbar2 dengan CB3.
c. Di-double klik pada CB2 dan CB3, lalu diisikan data pada tab Info dan tab Rating
seperti di bawah ini.

Gambar 1.11 Tampilan Double Klik CB2 dan CB3


6. Membuat Kabel
a. Di-klik Cable pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk meletakkannya.

Gambar 1.12 Tampilan Drag Cable


b. Dihubungkan Cable dengan CB3 dengan men-drag ujung dari Cable ke CB3.
c. Di-double klik pada Cable, diisikan nilai pada tab Info dan tab Impedance seperti di
bawah
Gambar 1.13 Tampilan Double Klik Cable
7. Membuat Single Throw Switch (SW)
a. Di-klik Single Throw Switch (SW), CB dan Busbar pada AC element, lalu di-drag
pada SLD untuk meletakkannya.
Gambar 1.14 Tampilan Drag SW
b. Dihubungkan Cable dan SW1, SW1 dengan Busbar3, Busbar3 dengan CB4,
Busbar3 dengan SW2 dan SW2 dengan CB5.
c. Di-double klik pada SW1 dan SW2, lalu diisikan data pada tab Info seperti di bawah
ini.

Gambar 1.15 Tampilan Double Klik SW


d. Di-double klik pada CB4 dan CB5, lalu diisikan data pada tab Info dan tab Rating
seperti di bawah ini.
Gambar 1.16 Tampilan Double Klik CB4 dan CB5
8. Membuat Induction Machine
a. Di-klik Induction Machine pada AC element, lalu drag pada SLD untuk
meletakkannya.

Gambar 1.17 Tampilan Drag Induction Machine


b. Dihubungkan Induction Machine dengan CB4 dengan men-drag ujung Induction
Machine ke CB4.
c. Di-double klik pada Induction Machine, lalu diisikan data pada tab Nameplate
seperti di bawah.
Gambar 1.18 Tampilan Double Klik Induction Machine
9. Membuat Winding Transformer
a. Di-klik 2-Winding Transformer pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk
meletakkannya.

Gambar 1.19 Tampilan Drag 2-Winding Transformer


b. Dihubungkan CB5 dengan 2-Winding Transformer dengan men-drag ujung CB5 ke
2-Winding Transformer.
c. Di-double klik pada 2-Winding Transformer, lalu diisikan data pada tab Rating dan
tab Impedance seperti di bawah ini.
Gambar 1.20 Tampilan Double Klik 2-Winding Transformer
10. Membuat Low Voltage Circuit Breaker (LVCB)
a. Di-klik LVCB dan Busbar pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk
meletakkannya.

Gambar 1.21 Tampilan Drag LVCB


b. Dihubungkan Trafo2 dengan CB6, CB6 dengan Busbar4, Busbar4 dengan CB7 dan
Busbar4 dengan CB8.
c. Di-double klik pada CB6, CB7 dan CB8, lalu diisikan data pada tab Rating seperti
di bawah ini.
Gambar 1.22 Tampilan Double Klik LVCB
11. Membuat Induction Machine
a. Di-klik Induction Machine pada AC element, lalu di-drag pada SLD untuk
meletakkannya.

Gambar 1.23 Tampilan Drag Induction Machine


b. Dihubungkan Induction Machine dengan CB7 dengan men-drag ujung Induction
Machine ke CB7.
c. Di-double klik pada Induction Machine, lalu diisikan data pada tab Nameplate
seperti di bawah.
Gambar 1.24 Tampilan Double Klik Induction Machine
12. Membuat Static Load
a. Di-klik Static Load pada AC element, lalu drag pada SLD untuk meletakkannya.

Gambar 1.25 Tampilan Drag Static Load


b. Dihubungkan Static Load dengan CB8 dengan men-drag ujung Static Load ke CB8.
c. Di-double klik pada Static Load, lalu diisikan data pada tab Loading seperti di
bawah.
Gambar 1.26 Tampilan Double Klik Static Load
13. Jika telah selesai, di-klik save untuk menyimpan file.

Gambar 1.27 Tampilan Akhir Single Line Diagram


1.9 Data Hasil Pengamatan
Adapun gambar hasil rancangan daripada tugas praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik
adalah sebagai berikut

Gambar 1.28 Single Line Diagram 9 BUS


1.10 Pertanyaan
Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber teganganyang mampu
mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap cukup besar. Power
Grid dapat berupa sebuah generator yang besar, atau sebuah Gardu Induk yang merupakan
bagian dari sebuah sistem tenaga listrik interkoneksi yang cukup besar. Beberapa parameter
yang diperlukan dalam merancang komponen power grid adalah: Tegangan nominal:
tegangan kerja sistem yang dinyatakan dalam satuan volt (V). Tegangan nominal yang
digunakan bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran peralatan yang digunakan dalam
sistem. Frekuensi: jumlah siklus arus listrik yang berulang dalam satu detik. Frekuensi
standar yang digunakan di sebagian besar negara adalah 50 atau 60 Hertz (Hz).
Transformator atau trafo adalah peralatan listrik yang mengubah bentuk energi listrik
menjadi suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh
transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik. Transformator adalah komponen
listrik yang digunakan untuk mengubah tegangan AC dari level yang satu ke level yang
lain. Beberapa parameter yang diperlukan dalam membuat komponen Transformator antara
lain: Jumlah lilitan kawat: Jumlah lilitan kawat pada inti transformator akan menentukan
rasio tegangan yang akan dihasilkan. Semakin banyak lilitan, semakin tinggi rasio tegangan
yang akan dihasilkan. Ada pula beberapa komponen dari Transformator yaitu Kumparan
primer merupakan kumparan atau lilitan trafo yang dihubungkan ke input power supply.
Pada transformator step down, kumparan primer memiliki banyak kumparan daripada
sekunder trafo, tetapi ketebalannya lebih kecil daripada kumparan sekunder. Dalam
transformator step up, kumparan primer memiliki lebih sedikit kumparan daripada
kumparan sekunder tetapi ketebalannya lebih dari kumparan sekunder. Kumparan sekunder
adalah kumparan yang akan dihubungkan ke beban. Pada trafo step down kumparan
sekunder memiliki lilitan yang lebih sedikit daripada kumparan primer tetapi memiliki
ketebalan yang lebih banyak.Pada trafo step up, lilitan sekunder memiliki banyak lilitan
daripada belitan primer tetapi memiliki ketebalan yang lebih sedikit. Inti besi adalah
dimana kumparan primer dan sekunder trafo terluka (wounded). Fungsi trafo adalah untuk
mengantarkan fluks magnet dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Sifat inti
transformator adalah keengganan rendah (low reluctance) dan resistansi tinggi (high
resistance). Umumnya, semua inti trafo dibuat dengan laminasi untuk menghilangkan rugi
arus. Beban yaitu peralatan listrik yang memanfaatkan atau menyerap daya dari jaringan.
Salah satu jenis beban sistem tenaga listrik adalah Static load, merupakan beban yang tidak
banyak mengandung motor listrik, sehingga tidak banyak mempengaruhi tegangan sistem
ketika start. Spesifikasi yang pokok pada sebuah Static Load adalah kapasitas daya dan
faktor daya atau cos Ɵ. Motor induksi memiliki dua komponen utama yaitu :Stator
merupakan bagian mesin yang tidak bergerak,Rotor merupakan bagian mesin yang
bergerak dan dalam modul ini motor induksi kami ubah data pada nameplate sesuai pada
data yang tertera di modul Kapasitas daya mesin induksi adalah jumlah daya maksimum
yang dapat dihasilkan oleh mesin tersebut. Kapasitas daya harus dipilih dengan benar untuk
memastikan bahwa mesin dapat berfungsi dengan efisien dan tidak terlalu beban.
Konstruksi stator: Stator adalah bagian tetap dari mesin induksi yang terdiri dari lilitan
kawat dan inti besi. Inti besi harus terbuat dari bahan yang memiliki hambatan magnetik
yang rendah, seperti baja silikon, untuk meminimalkan rugi besi. Lilitan kawat pada stator
harus dirancang dengan tepat untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan untuk
menggerakkan rotor. Konstruksi rotor: Rotor adalah bagian yang berputar dari mesin
induksi yang terdiri dari lilitan kawat dan inti besi. Rotor dapat berbentuk kumparan atau
batang yang terbuat dari bahan yang memiliki konduktivitas listrik yang baik. Inti besi pada
rotor juga harus terbuat dari bahan yang memiliki hambatan magnetik yang rendah untuk
meminimalkan rugi besi. Jumlah kutub: Jumlah kutub pada mesin induksi akan
mempengaruhi kecepatan rotasi dan frekuensi output. Semakin banyak kutub, semakin
rendah kecepatan rotasi dan semakin tinggi frekuensi output. Jumlah kutub juga akan
mempengaruhi efisiensi mesin induksi.. Circuit Breaker merupakan perangkat yang
bertujuan untuk melindungi sistem kelistrikan jika terjadi kelebihan beban ataupun ketika
terjadi korsleting. Circuit Breaker ini berfungsi sebagai pelindung dari sirkuit kelistrikan,
dimana perangkat ini bekerja dengan mematikan daya ketika levelnya terlalu tinggi untuk
mencegah lonjakan arus lebih dan korsleting, yang dapat menyebabkan kerusakan pada
sirkuit listrik itu sendiri serta bahaya bagi orang di sekitarnya. Pada modul ini kami mengisi
data pada Library Quick Pick dengan type molded case, manufacturer (ABB), model
( DSM), Max kV (0,48), pole (3), dan pada bagiam Short Circuit Data dengan kV(0.48),
Inter. Ka (18), Test PF (30).

1.11 Pembahasan
Pada Praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik dengan modul Pengenalan ETAP ini
praktikan harus membuat single line diagram menggunakan software ETAP sesuai yang
ada pada modul. Ada beberapa pengenalan pengenalan komponen yang ada pada ETAP
seperti simbol generator, transformator, pemutus rangkaian, beban, dan lain lain. Pada
langkah pertama praktikan membuat single line diagram sederhana dengan membuat new
project pada menu bar di ETAP, kemudian membuat power grid , lalu isikan data pada tab
Info, tab Rating dan tab Short Circuit yang sudah tertera pada modul 1 pengenalan ETAP,
lalu Membuat High Voltage Circuit Breaker (HVCB), Hubungkan Power Grid ke HVCB
dengan men-drag ujung dari Power Grid ke HVCB, Double klik pada CB1, lalu isikan data
pada tab Info dan tab Rating seperti pada modul. Setelah mengisi CB1 dilanjutkan dengan
membuat Busbar dan menghubungkan dengan HVCB ke Busbar. Membuat Winding
Transformer dan menguhubungkan dengan busbar lalu double klik pada 2 Winding
Transformer dan mengisi Rating dan tab Impedance seperti pada di modul. Dan
dilanjutkan dengan membuat HVCB Kembali dan menghubungkan dengan 2 Winding
Transformer CB2 dengan Busbar2 dan Busbar2 dengan CB3. Double klik pada CB2 dan
CB3, lalu isikan data pada tab Info dan tab Rating seperti dibawah ini. Membuat Kabel
Klik Cable pada AC element, lalu drag pada SLD untuk meletakkannya Hubungkan Cable
dengan CB3 dengan men-drag ujung dari Cable ke CB3. Double klik pada Cable, isikan
nilai pada tab Info dan tab Impedance seperti pada di modul. Membuat Single Throw
Switch (SW) Klik Single Throw Switch (SW), CB dan Busbar pada AC element, lalu drag
pada SLD untuk meletakkannya. Hubungkan Cable dengan SW1, SW1 dengan Busbar3,
Busbar3 dengan CB4, Busbar3 dengan SW2 dan SW2 dengan CB5. Double klik pada SW1
dan SW2, lalu isikan data pada tab Info seperti dibawah ini Double klik pada CB4 dan
CB5, lalu isikan data pada tab Info dan tab Rating. Membuat Induction Machine, Klik
Induction Machine pada AC element, lalu drag pada SLD untuk meletakkannya.
Hubungkan Induction Machine dengan CB4 dengan men-drag ujung Induction Machine ke
CB4, Double klik pada Induction Machine, lalu isikan data pada tab Nameplate seperti di
modul. Lalu Membuat Winding Transformer, Klik 2-Winding Transformeir pada AC
element, lalu drag pada SLD untuk meletakkannya. Hubungkan CB5 dengan 2-Winding
Transformer dengan men-drag ujung CB5 ke 2- Winding Transformeri Double klik pada 2-
Winding Transformer, lalu isikan data pada tab Rating dan tab Impedance seperti pada
modul. Lalu Membuat Low Voltage Circuit Breaker (LVCB), lalu isikan data pada tab
Rating seperti pada modul, Membuat Induction Machine , lalu isikan data pada tab
Nameplateseperti seperti pada modul. Membuat Static Load hubungkan dan Double klik
pada Static Load, lalu isikan data pada tab Loading seperti pada modul.setelah semua
Langkah-langkah pembuatan SLD lalu run road flow untuk menglihat apakah SLD tersebut
tidak ada yang eror dan semua data pada komponen sesuai dengan yang ada

1.12 Kesimpulan
ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu perangkat lunak yang
mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan offline
untuk simulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaan data real-time atau digunakan untuk
mengendalikan sistem secara real-time. Fitur yang terdapat di dalamnya pun bermacam-
macam antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik,
sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik. Analisa tenaga listrik yang dapat
dilakukan ETAP antara lain : a. Analisis aliran daya b. Analisis hubung singkat c. Arc
Flash Analisis d. Analisis kestabilan transien, dll. Dalam menganalisa tenaga listrik, suatu
diagram saluran tunggal (single line diagram) merupakan notasi yang disederhanakan untuk
sebuah sistem tenaga listrik tiga fasa. Sebagai ganti dari representasi saluran tiga fasa yang
terpisah, digunakanlah sebuah konduktor. Hal ini memudahkan dalam pembacaan diagram
maupun dalam analisa rangkaian. Elemen elektrik seperti misalnya pemutus rangkaian,
transformator, kapasitor, bus bar maupun konduktor lain dapat ditunjukkan dengan
menggunakan simbol yang telah distandardisasi untuk diagram saluran tunggal. Elemen
pada diagram tidak mewakili ukuran fisik atau lokasi dari peralatan listrik, tetapi
merupakan konvensi umum untuk mengatur diagram dengan urutan kiri-ke-kanan yang
sama, atas-ke-bawah, sebagai saklar atau peralatan lainnya diwakili ETAP memiliki 2
macam standar yang digunakan untuk melakukan analisa kelistrikan, ANSI dan IEC. Pada
dasarnya perbedaan yang terjadi di antara kedua standar tersebut adalah frekuensi yang
digunakan, yang berakibat pada perbedaan spesifikasi peralatan yang sesuai dengan
frekuensi tersebut. Simbol elemen listrik yang digunakan dalam analisa dengan
menggunakan ETAP pun berbeda

1.13 Diskusi
Saran saya pada praktikum ini untuk memberikan waktu tambahan saat mengerjakan tugas
atau laporan setelah praktikum dan juga untuk alat dan vasiltas yang ada sudah sangat
memadai.

1.14 Daftar Pustaka


Anonim. (2003). Modul Pembelajaran Panel Busbar, Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.
Jr, Stevenson. Wiliam D. 1990. Analisis Sistem Tenaga Listrik. Jakarta : Erlangga

Widodo Priyo. 2007. Analisis aliran daya pembangkit listrik tenaga disel dengan ETAP di
pusdiklat migas cepu. Skripsi. Semarang : Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri
Semarang.

Afandi A.N. 2010. Operasi Sistem Tenaga Listrik Berbasis ETAP. Yogyakarta : Gava
Media

Ardiani, Prima.R dan Multa, Lesnanto. 2013. Modul Pelatihan Etap. Jurusan Teknik
Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai