Karya Inovatif Arie Ramba, S.Pi
Karya Inovatif Arie Ramba, S.Pi
Disusun Oleh :
Arie Ramba, S.Pi
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenaannya kita diberikan kesehatan dan penyertaannya dalam penulisan
makala ini tentang karya inovatif pembuatal alat praktek siswa.
Harapan kami dengan dibuatnya alat ini dapat membantu siswa dalam
melaksanakan praktek di sekolah. Penulis menyadari makala ini masih banyak
kekurangannya oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
untuk dapat mengembangkannya.
i
LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL KARYA INOVATIF ALAT PENGUKUR
KESUBURAN TANAH
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMK SPP Negeri Malinau
mengesahkan laporan hasil karya inovatif alat pengukur kesuburan
tanah yang disusun oleh:
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAAN............................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
DATAR GAMBAR............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................vi
ABSTRAK.......................................................................................................................................vii
1. PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Tujuan dan Sasaran........................................................................................................4
1.3 Perumusan Masalah.......................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Inovasi TTG...........................................................................................4
2. METODOLOGI / PROSEDUR PEMBUATAN INOVASI TTG............................................5
a. Desain dan Prosedur Pembuatan TTG............................................................................5
b. Kerangka berfikir/Sistematika............................................................................................6
c. Teknik dan Sumber Pengumpulan Data terkait TTG....................................................10
3. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................12
3.1 Performa Produk TTG...................................................................................................12
a. Deskripsi Alat/Metode TTG..........................................................................................12
b. Cara Pembuatan Alat....................................................................................................13
c. Cara Penggunaan Alat..................................................................................................15
d. Kecermatan hasil penyajian.........................................................................................15
3.2 Analisis Inovasi TTG.....................................................................................................17
a. Penjelasan dalam pengujian Alat/Metode..................................................................17
b. Kedalaman/Komprehensifitas suatu inovasi TTG.....................................................19
c. Logika Berfikir.................................................................................................................19
3.3 Kelayakan Teknis..........................................................................................................19
a. Keunggulan Teknologi..................................................................................................19
iii
b. Inovasi Baru....................................................................................................................19
c. Orisinalitas......................................................................................................................20
d. Ketersediaan Bahan Baku dan SDM..........................................................................20
e. Manfaat atau Keuntungan Yang diperoleh.................................................................20
3.4 Kelayakan Ekonomis.....................................................................................................21
a. Marketable......................................................................................................................21
b. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam pengembangan alat..............................21
4. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................22
a. Logika Pengambilan Kesimpulan................................................................................22
b. Merujuk pada hasil untuk perbaikan Karya................................................................22
Daftar Pustaka...............................................................................................................................23
iv
DATAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
ABSTRAK
Permasalahan yang sering terjadi dalam bidang pertanian dan perkebunan adalah
mendapatkan hasil panen secara tidak merata dalam satu lahan. Identifikasi awal
mengenai kondisi fisik dan unsur hara pada lahan pertanian diharapkan dapat
menjadi salah satu solusi pengolahan lahan yang tepat. Penelitian ini bertujuan
untuk memetakan sebaran nilai konduktivitas listrik tanah, pH, dan NPK serta
melihat korelasi antara parameter tersebut. Parameter yang akan diuji dari lahan
SMK SPP Negeri Malinau adalah nilai konduktivitas listrik tanah serta nilai
kandungan hara dilihat dari nilai pH. Pengukuran konduktivitas listrik tanah
dilakukan dengan menggunakan metode tahanan jenis.
vii
ALAT PENGUKUR KESUBURAN TANAH
1. PENDAHULUAN
1
kapan saja. Oleh karena itu penulis mengambil topik tentang “Alat
Pengukur Kesuburan Tanah”, dengan desain yang sederhana serata
mudah digunakan.
Pemanfaatan sifat kelistrikan digunakan untuk melihat nilai
konduktivitas listrik terhadap variasi kadar komposisi pemberian pupuk.
Hasilnya menunjukkan adanya perubahan nilai konduktivitas listrik, Nilai
pH 6,5 – 7,5 merupakan nilai yang baik dan bisa dikatakan memiliki
kesuburan tanah yang tinggi hal ini disebabkan terdapatnya senyawa
seperti Nitrogen, Fospor, dan Kalium serta senyawa lainnya. ( Jurnal
Silvikultur Tropika, Vol. 10 No. 02, Agustus 2019, Hal 63-69, ISSN: 2086-
822, https://www.meteran.id/pentingnya-mengetahui-kadar-ph-tanah/ )
Konduktivitas adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan
pada ujung-ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan
berpindah, menghasilkan arus listrik.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk
ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion
merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam,
basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk
asam, basa atau garam.
Berdasarkan daya hantarnya larutan elektrolit terbagi menjadi dua,
yaitu elektrolit kuat dengan daya hantar yang besar. Contohnya larutan
asam kuat, basa kuat dan garam. yang kedua elektrolit lemah, yaitu
larutan dengan daya hantar yang lemah. Senyawa ion tersusun dari ion-
ion yang bentuknya padat dan kering. Ion-ion penyusun senyawa ion
dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion dapat
menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya
tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Contoh senyawa ion adalah NaCl, KCl, NaOH dan KOH.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit)
2
Pada percobaan ini dilakukan pengujian konduktivitas listrik tanah
pada lahan perkebunan di SMK SPP Negeri Malinau dengan metode
tahanan jenis serta pengujian pH. Pengukuran pH dilakukan untuk melihat
kadar hara pada lahan SMK SPP Negeri Malinau, sebagai landasan dari
kesuburan tanah. Selanjutnya dilihat nilai korelasi antara konduktivitas
listrik tanah dengan pH. Harapannya, konduktivitas listrik dapat dijadikan
langkah awal mengidentifikasi lahan, sebelum atau setelah pengolahan
lahan.
3
1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari pembuatan alat Pengukur Kesuburan Tanah antara lain :
1. Dapat menggetahui kesuburan tanah dengan menggunakan alat
sederhana yang mudah dibuat
2. Dapat mengetahui korelasai atau hubungan antara senyawa tanah
dengan daya antaran listrik.
3. Masyarakat mengetahui Teknologi Tepat Guna dalam
pemanfaatannya membantu pekerjaan lebih cepat dan sederhana
4. Membantu petani untuk dapat meningkatkan hasil pertanian.
4
2. METODOLOGI / PROSEDUR PEMBUATAN INOVASI TTG
Keterangan :
2
3
1. Lampu
2. Fitting Lampu
6 5 3. Volt Meter
4. Saklar
5. Steker Listrik
4 6. Cabel
7. Besi Steker Listrik
5
c) Lampu Pijar 15 Volt
Fungsinya sebagai indikator
sehingga jika lampu menyala
dapat menandakan bahwa tanah
Gambar 3.4 Lampu Pijar 15 Volt
tersebut terdapat unsur hara
d) Pipa 1 Inch
Fungsinya sebagai pengaman
cabel listrik
b. Kerangka berfikir/Sistematika
Kerangka berpikir dalam pembuatan alat Pengukur Kesuburan Tanah
sebagai berikut :
a. Survei dan Observasi Lapangan
Sebelum melakukan perencanaan terlebih dahulu dilakukan survey
lapangan meliputi :
1. Harga dari bahan pembuatan alat
2. Perbandingan dengan alat buatan pabrik
3. Jenis tanah sebagai sampel
b. Menentukan alat/ ide
Menentukan alat atau ide yang cocok digunakan berdasarkan hasil
observasi dengan mempertimbangkan manfaat, efisiensi dan potensi
alam serta budaya masyarakat.
c. Identifikasi dan Analisa Kebutuhan
6
Alat yang akan dibuat sebaiknya memperhatikan komponennya mudah
didapat, harganya murah dan tidak sulit dalam penggunaan dan
pemeliharaannya.
d. Pembatasan Masalah
Mesin yang akan dibuat mudah dalam proses kerjanya dan bahan
spare part mudah diperoleh di toko setempat.
e. Membuat Konsep desain awal
Semua ide-ide dan hasil observasi lapangan dituangkan dalam bentuk
konsep desain gambar.
f. Membuat desain akhir
Dalam membuat desain akhir ini sudah meliputi ;
1. Membuat desain gambar Alat Pengukur Kesuburan Tanah
2. Mempertimbangkan keakuratan pengukuran dengan berbagai
sampel
g. Inventarisasi Komponen
Inventarisasi komponen dilakukan untuk memilih komponen yang akan
digunakan meliputi alat dan bahan
h. Pengadaan Komponen
Pengadaan komponen untuk memenuhi standar alat yang akan dibuat
sehingga sesuai dengan perencanaan.
i. Pembuatan Alat
Pembuatan alat dapat dilakukan setelah semua komponen sudah
tersedia dan sesuai dengan standar yang direncanakan.
j. Uji Coba
Setelah alat selesai dibuat dilakukan uji coba dengan menggunakan
alat buatan pabik sebagai data pembanding dengan menggunakan
beberapa sampel tanah
k. Analisa kerja alat
Analisa ini dilakukan saat uji coba untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan alat sehingga dapat dilakukan perbaikan agar alat bekerja
dengan baik.
7
Proses pengerjaan ini dibuat diagram alir yang bertujuan untuk mempermudah
dalam proses perancangan
8
MULAI
MENENTUKAN ALAT/IDE
SURVEI DAN
OBSERVASI LAPANGAN
IDENTIFIKASI DAN
ANALISA KEBUTUHAN
Pengadaan Komponen
PEMBATASAN MASALAH
Pembuatan Alat
MEMBUAT KONSEP
DESAIN AWAL
Tidak
Alat Tidak Analisa
BISA
Bekerja Kekurangan
DIGUNAKAN
Ya Ya
SELESAI
Gambar 2 - Diagram Alir
9
c. Teknik dan Sumber Pengumpulan Data terkait TTG
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik
observasi yaitu uji coba langsung dilapangan.
Sumber pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder
yaitu dalam proses perancangan dibutuhkan beberapa pertimbangan agar
tidak salah dalam perhitungan biaya dan konstruksi pemasangannya,
diantaranya sumber-sumber data sebagai berikut :
a. Melakukan dengan guru-guru produktif mata pelajaran Agribisnis
Tanaman Perkebunan untuk mendapatkan banyak masukan
b. Jumlah pelaku usaha pertanian dikawasan sekitar desa
c. Komoditas tanaman
d. Pengetahuan tentang kondisi kesuburan tanah
e. Potensi sumber daya alam yang ada yang termanfaatkan
MENENTUKAN ALAT
SURVEY
10
Gambar 3 - Skema Alur Alat TTG
11
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ukuran rangka :
Lebar = 20 cm
Tinggi = 70 cm
2. Sumber Tenaga
Listrik 220 Volt
3. Ukuran Pipa 1 Inch
4. Lampu Pijar 15 Volt
5. Voltmeter digital 220 volt
6. Saklar 220 Volt
12
b. Cara Pembuatan Alat
Tahapan pembuatan Alat Pengukur Kesuburan Tanah sebagai
berikut :
1. Persiapan
13
Peralatan
2. Langkah-langkah pembuatan :
1) Memotong pipa pvc menjadi 3 bagian :
- Bagian pertama berukuran 50 cm
- Bagian kedua dan ketiga masing-masing berukuran 18 cm
2) Melubangi pipa bagian kedua dan ketiga untuk tempat dudukan
voltmeter dan saklar listrik
3) Melubangi 2 plug PVC
- Plug pertama untuk jalur cabel ke litrik
- Plug yang kedua untuk dudukan besi stater sebagai
pengantar saat di tancapkan ke tanah
4) Siap untuk digunakan
14
3. Merakit Komponan
1) Memasukkan cabel ke dalam pipa
2) Menyambungkan cabel :
- Ke Fitting lampu dibagian atas
- Ke besi stater dibagian bawah
- Ke Voltmeter dan saklar di bagian samping
3) Memasang stater listrik sebagai penghubung ke daya listrik
4) Menyambungkan ketiga pipa pada Tee PVC 1 inch
5) Memberikan perekat lem tembak pada :
- Saklar litrik
- Volt meter
- Fitting lampu
- 2 besi stater
15
a. Pada saat melakukan perakitan alat ini, dipastikan alat ini dapat
berkerja dengan hasil yang baik serta memperhatikan keselamatan
dari pengguna alat ini.
b. Pada saat melakukan uji coba, sampel tanah terlebih dahulu diukur
menggunakan soil tester buatan pabrik. Sampel yang di cari adalah 3
sampel yaitu :
- Tanah dengan PH dibawah 6.5
Tanah ini tingkat kesuburannya masih kurang baik
- Tanah dengan PH tanah diatas 7,5
Tanah ini tinggkat kesuburannya sangat tidak baik
- Tanah dengan PH rata2 antara 6,5 – 7,5
Tanah ini mempunyai kualitas kesuburan yang baik serta cocok
di tanam tanaman.
16
3.2 Analisis Inovasi TTG
a. Penjelasan dalam pengujian Alat/Metode
Pengujian kinerja alat Pengukur Kesuburan Tanah ini dilakukan di
laboratorium sekolah dengan menggunakan 3 sampel tanah dan 2 sampel
air :
1. Air bening tampa campuran
2. Air bening dengan campuran pupuk NPK ( Nitrogen, Posor, dan
Kalium)
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkain listrik dan
pemasangan saklar, volmeter serta lampu sudah benar, sehingga apabila
saat pengujian salah satu alat tidak berfungsi makan akan dicari titik
permasalahannya untuk dapat di perbaiki kembali.
17
hara yang banyak, sedangkan nilai yang kurang baik antara 0 – 149 Volt
atau bisa dikatakan tanah yang nilai voltagenya bernilai tersebut tanah
tersebut kurang atau tidak sama sekali mengandung unsur hara
Dari data uji coba diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa
adanya korelasi atau hubungan antara kenaikan pH tanah dengan
Meningkatnya daya hantar listrik, hal ini di sebabkan adanya senyawa
dalam tanah yang subur salah satunya seperti Nitrogen, Fospor, dan
Kalium yang mana senyawa tersebut merupakan pengantar listrik yang
kuat.
Hal diatas biasa dikenal dengan Konduktivitas listrik (Electrical
Conductivity “EC”) adalah ukuran kemampuan tanah dalam
menghantarkan muatan listrik. Besarnya nilai antaran listrik tanah sangat
berhubungan dengan komposisi tanah seperti jumlah pasir, liat, bahan
organik atau ion-ion didalam tanah.
Banyaknya ion di dalam larutan juga dipengaruhi oleh padatan
terlarut di dalamnya. Semakin besar jumlah padatan terlarut di dalam
larutan maka kemungkinan jumlah ion dalam larutan juga akan semakin
besar, sehingga nilai konduktivitas listrik juga akan semakin besar.
(Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016, http://snf-
unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/).
Hal tersebutlah yang menjadi korelasi atau hubungan dengan
peningkatan pH tanah atau unsur hara dengan peningkatan daya listrik.
18
b. Kedalaman/Komprehensifitas suatu inovasi TTG
Design alat ini memperhatikan kebutuhan dari pengguna dalam hal
ini para petani yang akan menanam tanam, sehingga mereka dapat
mempunyai data awal berupa kandungan unsur hara yang ada dilahan
tersebut.
Dengan dibuatnya alat ini diharapkan para petani dapat
menggunakan sebagai gambaran awal pada saat akan melakukan proses
penanaman.
c. Logika Berfikir
Dalam proses penanaman langka awal yang dilakukan adalah
melakukan survey lahan dan salah satunya adalah mengetahui kandugan
unsur hara dari tanah dilahan tersebut.
Dengan menggunakan beberapa sampel tanah yang diambil dilahan
tersebut maka dapat dilihat kondisi kesburannya dengan menggunakan
alat Penukur Kesuburan Tanah ini, sehingga dapat dipetakan daerah
mana saja yang mempunyai kandungan unsur hara yang baik dan daerah
mana yang mempunyai kandungan unsur hara yang kurang baik.
Sehingga dari data tersebut dapat di buat rencana awal yang matang
pada saat melakukan pemeliharaan tanaman.
19
c. Orisinalitas
Alat Pengukur Kesuburan Tanah ini kami buat sebagai bahan praktek
siswa, sehingga siswa dapat terdorong untuk membuat alat-alat inovasi
lainnya dalam bidang perkebunan untuk dapat diimplementasikan di
masyarakat.
Selain itu alat ini kami buat dengan memperhitungkan lahan sekolah
yang cukup luas, sehingga harus ada pemetaan lahan untuk
menggambarkan kesuburan dari lahan tersebut.
Dan juga alat ini sangat akurasi serta mudah digunakan dan bahan-
bahannya yang mudah untuk dicari.
20
3.4 Kelayakan Ekonomis
a. Marketable
Alat Pengukur Kesuburan Tanah ini menghabiskan biaya Rp.
141.000,-
Dengan rincian pengeluaran:
Table 4 Daftar Rincian Harga Bahan
Harga
Sat Jumlah
No Uraian Jml satuan
. Harga (Rp)
(Rp)
1 Bahan
a. Pipa PVC 1 Inch 1 Bh 35.000,- 35.000,-
b. Tee PVC 1 Inch 1 Bh 4.000,- 4.000,-
c. Fitting Lampu 1 Bh 12.000,- 12.000,-
d. Lampu Pijar 15 Watt 1 Bh 25.000,- 25.000,-
e. Cabel Listrik 2 M 6.000,- 12.000,-
f. Staker Litrik 2 Bh 8.000,- 16.000,-
g. Saklar Litrik 220 Volt 1 Bh 12.000,- 12.000,-
h. Voltmeter 220 Volt 1 Bh 25.000,- 25.000,-
Jumlah 141.000,-
21
4. KESIMPULAN DAN SARAN
22
Daftar Pustaka
Jurnal Silvikultur Tropika, Vol. 10 No. 02, Agustus 2019, Hal 63-69, ISSN: 2086-
822, https://www.meteran.id/pentingnya-mengetahui-kadar-ph-tanah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit
23