BIMBINGAN TEKNIS
PELATIHAN PENYUSUNAN KURIKULUM SMP
Disusun oleh:
SRI REJEKININGSIH,S.Pd
NIP. 197303312008012004
2020
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka untuk memfasilitasi sekolah (SMP) meningkatkan
kompetensi kepala sekolah dan guru dan membantu sekolah
mengimplementasikan K13, Direktorat PSMP menyelenggarakan pelatihan
dan pendampingan pelaksanaan K13 bagi SMP. Pelatihan dan pendampingan
pelaksanaan K13 tersebut – dengan sejumlah program pendukung lainnya –
diharapkan mampu menjadikan jumlah SMP pelaksana K13 rata-rata naik
25% setiap tahun. Pada tahun 2016 ditargetkan sekitar 9.000 SMP telah
melaksanakan K13, sementara tahun 2017 diharapkan 18.000 SMP (50%),
tahun 2018 kurang lebih 27.000 (75%), dan tahun 2019 semua SMP (100%) di
seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan K13 yang
dilaksanakan oleh Direktorat PSMP pada tahun 2015, masalah utama yang
dihadapi oleh para guru dalam pelaksanaan K13 adalah dalam
menyusun RPP, mendisain instrumen penilaian, melaksanakan pembelajaran,
melakukan penilaian, dan mengolah dan melaporkan hasil penilaian.
Memperhatikan hal tersebut, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13
pada tahun 2017 pada tingkat SMP difokuskan pada peningkatan
kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian,
menyajikan pembelajaran dan melaksanakan penilaian, serta mengolah dan
melaporkan hasil penilaian pencapian kompetensi peserta didik.
Untuk menjamin bahwa pelatihan pelaksanaan K13 di semua jenjang baik
nasional, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah sasaran mencapai hasil
yang diharapkan, Direktorat PSMP menetapkan bahwa materi pelatihan
untuk semua jenjang tersebut menggunakan materi standar yang disusun oleh
Direktorat PSMP bersama dengan Pusat Kurikulum dan Pebukuan dan Pusat
Penilaian Pendidikan. Materi-materi tersebut didasarkan pada dokumen-
dokumen dan ketentuan-ketentuan terakhir mengenai pelaksanaan K13.
Setiap unit materi terdiri atas tujuan, uraian materi, tahapan sesi pelatihan,
teknik penilaian kinerja peserta pelatihan, dan daftar sumber-sumber bahan
untuk pengayaan. Selain itu, materi dilengkapi dengan sejumlah Lembar
Kerja yang memberi panduan dan/atau inspirasi kegiatan pelatihan.
Penyusunan materi pelatihan ini terselesaikan atas peran serta berbagai
pihak. Direktorat PSMP menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada para penyusun dan penelaah yang telah bekerja dengan sebaik-
baiknya untuk menghasilkan materi pelatihan yang layak. Semoga materi
yang disusun ini merupakan amal baik yang tiada putus amalnya.
Materi pelatihan ini hendaknya dipandang sebagai bahan minimal dari
pelatihan yang dilaksanakan pada setiap jenjang. Selain itu, dengan
dinamisnya perkembangan kurikulum, materi yang disusun ini perlu selalu
disesuaikan dengan perkembangan.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program
perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.
Kegiatan bimbingan adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana
bimbingan, melaksanakan bimbingan, mengevaluasi proses dan hasil
bimbingan, serta melakukan perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan
memanfaatkan hasil evaluasi.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap,
berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Kegiatan ini terdiri
atas kegiatan Pengembangan Diri, Pembuatan Karya Inovasi, dan Publikasi
Ilmiah.
Pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat
fungsional dan kegiatan kolektif guru. Sehingga bisa dicapai oleh seorang
guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
Penilaian angka kredit perlu dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya, Peraturan Bersama
Mendiknas Dan Kepala BKN Nomor 03/V/Pb/2010 dan Nomor 14 Tahun
2010 Tentang Juklak Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya, dan
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Juknis Jabatan Fungsional Guru
Dan Angka Kreditnya.
Kegiatan Bimbingan Pelatihan Penyusunan Kurikulum SMP tahun 2020,
dilaksanakan dengan tujuan untuk guru meningkatkan pemahaman dan
kemampuan dalam Penyusunan kurikulum SMP dan bukti fisiknya, serta
dapat menyusun laporan pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya
inovatif.
B. PENILAIAN ANGKA KREDIT
1. Judul Kegiatan
Bimbingan Teknik Pelatihan Penyusunan Kurikulum SMP Tahun 2020
2. Waktu Pelaksanaan
Senin- Kamis , 17- 20 Februari 2020
3. Tempat Kegiatan
SMK Muhammdiyah 2 Klaten Utara
4. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta
Bimtek/Workshop Pelatihan Penyusunan Kurikulum SMP
6. Isi Kegiatan
Kegiatan bimbingan teknis dilaksanakan dengan paparan, diskusi, dan
praktik mengenai:
a. Kebijakan implementasi kurikulum bidang SMP
b. Dinamika perkembangan Kurikulum
c. Tugas mandiri
d. Program PKP melalui workshop kurikulum
e. Integrasi PKP dan GLS dalm pembelajaran berbasis HOTS
f. Konsep dan pendalaman materi berorientasi HOTS
g. Pengembangan dan review dan desain pembelajaran HOTS
h. Pengembangan dan review penilaian HOTS
i. Pengembangan evaluasi dan review evaluasi berbasis HOTS
j. Peer teaching / Best praktice
7. Tindak Lanjut
Setelah mengikuti kegiatan bimbingan teknis ini:
Peserta mencoba menerapkan kebijakan implentasi kurikulum bidang
SMP
Peserta mencoba menerapkan dinamika perkembangan kurikulum
Peserta mencoba menerapkan tugas mandiri
Peserta mencoba menerapkan pengembangan dan review penilaian
berbasis HOTS
8. Dampak Pengembangan Diri
a. Dampak Bagi Guru
1) Guru lebih semakin paham dalam konsep dan pendalaman materi
berbasis HOTS
2) Guru lebih memahami bentuk-bentuk review penilaian dan
evalusi berbasis HOTS
b. Dampak Bagi Peserta Didik
1) Memahami tugas mandiri
2) Memahami kebijakan implementasi kurikulum bidang SMP
3) Memahami pembelajaran materi berorientasi HOTS
4) Memahami Penilain dan evaluasi berbasis HOTS
c. Dampak Bagi Sekolah
1) Meningkatkan keprofesionalan guru
2) Meningkatkan guru dalam dinamika perkembangan kurikulum
3) Meningkatkan konsep pendalaman materi berorientasi HOTS
C. PENUTUP
Demikian laporan pengembangan diri ini dibuat dengan sebenarnya, sebagai
salah satu bukti bahwa guru telah melakukan kegiatan pengembangan diri.
Lampiran 1
RESUME MATERI
Pembelajaran berorientasi HOTS merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam Menguraikan
materi, membuat kesimpulan,membnangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan Ativitas mental yang paling
dasar . Penerapan beberapan model Pembelajaran seperti pembelajaran berbasis proyek ( Project based learning ), pembelajaran berbasis masalah
( problem based learning ), menemukan ( discovery/inquri ) menjadi peluang guru untuk menerapkan kegiatan pemberlajaran pada level HOTS
( Higher order Thinking ) .tingal bergantung kemampuan guru dalam merancang dan mengimplentasikanya pada pembelajaran .
Pada dasarnya prakteknya, dalam penerapan pembelajaran HOTS bukan hal yang mudah dilaksanakan guru . disamping itu guru harus benar Benar
menguasai materi dan strategi pembelajaran .
1. Ranah Kognitif
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Defenisi
Pengetahuan
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri,
meliputi pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih
spesifik.
Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup
klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur