Anda di halaman 1dari 7

KONTRASEPSI HORMONAL

(PIL KOMBINASI)
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
BLUD Puskemas dr. Adianto
Muara Wahau I NIP.19780905 200604 1 008

1. Pengertian Metode kontrasepsi hormon estrogen (etinil estradiol) dan


progesterone (levonorgestrel) yang harus diminum satu pil setiap
hari di jam yang sama

2. Tujuan a. Tujuan Umum


Untuk mencegah kehamilan.
b. Tujuan Khusus
1. Membuat menstruasi lebih teratur dan tidak sakit.
2. Menurunkan risiko kanker ovarium.
3. Membantu mengatasi endometriosis.

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur/ 1. Gunakan APD Sebelum melakukan tindakan


Langkah- langkah 2. Berikan salam pada klien/pasangannya dengan ramah, akrab
sehingga klien merasa nyaman dan tidak canggung.
3. Tanyakan kepada klien tentang masalah reproduksinya.
4. Tanyakan tentang masalah reproduksi dan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan perhatian khusus pada kontrasepsi hormonal pil
kombinasi.
5. Tanyakan kepada klien hal-hal yang sudah diketahui dan berilah
informasi yang benar tentang pandangan yang salah pada kontrasepsi
hormonal pil kombinasi
6. Berilah informasi penting tentang kontrasepsi hormonal pil kombinasi :
a. Mekanisme
b. Efektivitas
c. Keuntungan dan kerugian
d. Cara pemakaian
e. Efek samping
7. Tegaskan bahwa klien dapat menghentikan pemakaian kontrasepsi
saat menginginkan kehamilan.
8. Berikan kontrasepsi hormonal pil kombinasi pada klien
9. Berikan penjelasan pemakaian kontrasepsi hormonal pil kombinasi :
a. Bagaimana cara minum pil?
b. Efek samping dan cara penanganannya.
c. Masalah kesehatan yang timbul dan mengharuskan klien datang
ke klinik secepatnya.
10. Mintalah klien mengulangi petunjuk pemakaian kontrasepsi hormonal
pil kombinasi untuk meyakinkan pemahaman tentang pemakaian
kontrasepsi oleh klien.
11. Tanyakan pada klien apa masih ada hal-hal yang belum jelas.
12. Tanyakan kapan klien harus control.
13. Yakinkan pada klien bahwa dapat setiap saat datang ke klinik bila
mengalami/terjadi sesuatu masalah tentang kontrasepsi hormonal pil
kombinasi.
14. Secara sopan, ucapkan salam perpisahan pada klien dengan ramah,
sampaikan bahwa klien dapat berkunjung kembali setiap saat.
. Bagan Alir

Gunakan APD

Salam

Anamnese masalah reproduksi dan masalah kesehatan

Konseling Pra Pemberian PIL

Pemberian PIL

Konseling Pra Pemberian PIL

Tentukan jadwal kunjunga ulang

salam perpisahan

7. Alat- alat 1. Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber-KB (ABPK)


2. Brosur KB.
3. Buku KIA
8. Hal - hal yang
perlu -
diperhatikan

1. Unit KIA/KB
9. Unit terkait
2. Unit Kesehatan Reproduksi

10. Dokumen terkait Buku notulen Minilokakarya, Daftar hadir , Plan of Action (RPK )

11. Rekaman
Historis
Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
DAFTAR HADIR PERTEMUAN MMD

UPT PUSKESMAS MUARA WAHAU I

DIDESA

TANGGAL :

NO. NAMA NIP JABATAN TANDATANGAN


1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

KEPALA UPT PUSKESMAS MUARA WAHAU I


dr Adianto Lebang
NIP. 19780905 200604 1 007

KERANGKA ACUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya mencapai visi dan misi Kementrian Kesehatan, ditetapkanlah
strategi untuk mencapainya yaitu dengan pemberdayaan masyarakat, swasta, dan
masyarkat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan
global. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan strategi yang berbasis model
pendekatan dan kebersamaan yaitu berupaya memfasilitasi percepatan dan
pencapaian peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk dengan
mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat Desa/RW.
Pengembangan RW siaga sudah dirancangkan sejak tahun 2006 sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564 Menkes/SKVIII/2006 tentang
pedoman pelaksanaan RW siaga. Dalam pelaksanannya masih diperlukan
penyempurnaan dan pemantapan komponen-komponen yang ada, sehingga menjadi
RW siaga aktif, dimana standard pelayanan minimal (SPM) cakupan RW siaga aktif
80%,. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1529/MENKES/SK/X/2010 mengenai pedoman umum pengembangan RW dan Desa
siaga aktif, slah satu upaya yang masih perlu dilaksanakan adalah melaksanakan
pembinaan Survei Mawas Diri/ Musyawarah Masyarakat Desa (SMD/MMD).
SMD merupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengajian masalah
kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah
bimbingan Kepala Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas puskesmas), bidan
kelurahan). Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui masalah apa yang terjadi disuatu
wilayah. Sedangkan MMD adalah pertemuan perwakilan warga Desa beserta tokoh
masyarakat dan petugas untuk membahas hasil survey mawas diri dan
merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD,
kegiatan pembinaan SMD/MMD ini dilakukan dalam upaya meningkatkan cakupan
RW siaga aktif.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mengetahui masalah apa yang ada di wilayah Desa… dan potensi apa yang dimiliki
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi mengenai tata cara pelaksanaan SMD/MMD.
b. Memberi informasi mengenai RW siaga

C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan SMD/MMD :
1. Desa…
2. Staf Desa…
3. RT/Rw Desa ….
4. Ketua PKK Kecamatan Muara Wahau
5. Kader Posyandu …..
6. Tokoh masyarakat dan tokoh agama …
7. LSM Desa…
8. Bidan Kelurahan dan petugas Gizi
9. LPM Desa….
10. Pengusaha Desa

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tanggal : April 2018
Tempat : Aula Kantor Lurah Desa

E. RUANG LINGKUP
1. Pembukaan
2. Pembahasan mengenai permasalahan kesehatan di Desa
3. Rencana tindak lanjut
F. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dalam kegiatan pertemuan.
G. SARANA YANG DIPERLUKAN
LCD, laptop, warlest dan ATK (alat tulis kantor).

H. PELAPORAN
Pelaporan dibuat setelah kegiatan dilaksanakan.
I. SUMBER ANGGARAN
Kegiatan MMD ini dibebankan pada BOK Puskesmas Kota tahun 2018
J. HASIL
1. Kurangnya PARTISIPASI masyarakat UNTUK BERKUNJUNG KE POSYANDU
2. Belum adanya posyandu dengan status mandiri.
3. Kurangnya sarana yang menunjang kegiatan di posyandu
4. Kurangnya penyuluhan yang di lakukan oleh kader di posyandu
5. Balita yang datang ke posyandu hanya sebatas imunisasi.
6. Belum semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke tempat pelayanan
kesehatan.
7. Masih ditemukan kasus diare
8. Terjadinya peningkatan kasus DBD
9. Terjadinya peningkatan kasus campak.
10. Terjadinya peningkatan kasus TB Paru.
Maka kesepakatan yang dibuat pada saat melakukan MMD di Desa…… adalah
sebagai berikut:
1. Sehari sebelum pelaksanaan posyandu RT/RW menginformasikan waktu
pelaksanaan posyandu di RT/RW masing-masing.
2. Tempat posyandu dipindahkan setiap bulan disetiap RT.
3. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan melakukan jumat bersih.
4. Mobile.

Anda mungkin juga menyukai