Dibuat oleh:
Erinda Sulistyanto 14504241047
B. Sub Kompetensi :
1. KOPLING
Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel
kopling, dimana pembebasan dilakukan dengan cara menarik handel kopling pada
batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat pada crankshaft (poros
engkol/kruk as) (misalnya: Honda S90Z, Vespa, Bajaj dan lain-lain) dan ada yang
berkedudukan pada as primer (input/main shaft) (misalnya: Honda CB 100 dan CB
125, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki). Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-
bagian berikut yaitu a) mekanisme handel terdiri atas: handel, tali kopling (kabel
kopling), tuas (batang) dan pen pendorong. b) mekanisme kopling terdiri atas : gigi
primer kopling (driven gear), rumah (clutch housing), plat gesek (friction plate) plat
kopling (plain plate), per (coil spring), pengikat (baut), kopling tengah (centre clutch),
plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep penjamin dan batang
penekan/pembebas (release rod). Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada
poros utama (main shaft) yaitu poros yang menggerakkan semua roda gigi transmisi.
Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling
berputar poros utama tidak ikut berputar. Pada bagian luar rumah kopling terdapat
roda gigi (diven gear) yang berhubungan dengan roda gigi pada poros engkol
sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar. Agar
putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utama
dipasang hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling deng
hub kopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain
plate) dan pelat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas
bergerak terhadap hub kopling, tetapi tidak bebas terhadap rumah kopling. Sedangkan
pelat tekan dapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub
kopling.
a.) Tipe dengan mendorong dari arah luar (outer push type)
Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan
ditekan ke dalam dari arah sebelah luar. Dengan tertekannya plat penekan tersebut,
plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan
putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.
(Sumber : http://xlusi.com/cara-kerja-kopling-mekanis-sepeda-motor.html)
Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan
ditekan ke luar dari arah sebelah dalam. Dengan tertekannya plat penekan tersebut,
plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan
putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.
(Sumber : http://xlusi.com/cara-kerja-kopling-mekanis-sepeda-motor.html)
Pada tipe ini, dimungkinkan kopling dapat dihubungkan dan dilepas secara
langsung. Konstruksinya sederhana namun mempunyai daya tahan yang tinggi
sehingga cocok untuk sepeda motor bermesin putaran tinggi.
(Sumber : http://xlusi.com/cara-kerja-kopling-mekanis-sepeda-motor.html )
13. Memeriksa coakan-coakan pada rumah kopling dan memperbaiki bila perlu.
a. Hasil pemeriksan:
1) 32,3 mm
2) 33,3 mm
3) 33,88 mm
4) 32,2 mm
b. Spesifikasi :
35,5 mm
c. Pembahasan :
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pegas kopling sudah lemah. Semua
pegas kopling sudah tidak sesuai dengan spesifikasi yaitu 35,5 mm sehingga
pegas kopling harus diganti. Perbedaan panjang pada setiap pegas kopling
terjadi karena pengencangan pegas kopling yang tidak merata sehingga
penekana kopling juga tidak merata.
Jika pegas kopling tidak diganti maka akan terjadi selip dan penyaluran tenaga
tidak maksimal
a. Hasil pemeriksaan:
1) 2,9 mm
2) 2,9 mm
3) 2,92 mm
4) 2,9 mm
5) 2,88 mm
b. Spesifikasi :
2,6 mm
c. Pembahasan :
Kanvas kopling masih dalam spresifikasi. Jika kanvas kopling tidak sesuai
dengan spesifikasi maka penyaluran tenaga tidak akan sempurna bahkan
terjadi selip.
a. Hasil pemeriksaan :
1) 0,10 mm
2) 0,40 mm
3) 0,20 mm
4) 0,10 mm
b. Spesifikasi :
0,20 mm
c. Pembahasan :
a. Hasil pemeriksaan:
Alur bagian tengah kopling sudah mulai aus, tetapi belum berlebih dan tidak
ada keretakan.
b. Pembahasan:
Alur bagian tengah kopling keausan nya belum terlalu parah sehingga belum
perlu adanya pergantian. Jika alur bagian tengah kopling sudah aus melampaui
batas maka kopling akan terasa kasar.
a. Hasil pemeriksaan:
Alur rumah kopling sudah mulai aus berlebih tetapi tidak ada keretakan.
b. Pembahasan:
Rumah kopling dapat aus karena adanya gesekan antara rumah kopling dengan
pelat kopling. Jika rumah kopling sudah aus berlebih dapat menyebabkan
penyaluran tenaga tidak maksimal bahkan sampai terjadi selip.
a. Hasil pemeriksaan:
b. Pembahasan:
Jika sil kick starter sudah aus berlebih atau bahkan sampai sobek maka dapat
menyebabkan kebocoran oli pada carter dan jika oli sampai habis karena
kebocoran, pelumasan pada kendaraan tidak akan maksimal dan keausan
berlebih pada komponen kendaraan akan terjadi.
Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat
kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan
menekan batang tekan (pushrod) atau release rod yang ditempatkan di dalam
poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan
dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan
saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros
utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.
Ilustrasi aliran tenaga (putaran) dari mesin ke transmisi adalah seperti terlihat
pada gambar 7.3, 7.4 dan 7.5 berikut ini. Gambar 7.3 mengilustrasikan saat
handel kopling ditekan sehingga kopling saat ini tidak meneruskan putaran dari
mesin ke transmisi. Pada gambar 7.4 mengilustrasikan saat handel kopling mulai
dilepas sehingga saat ini plat–plat pada kopling mulai berhubungan antara satu
dengan yang lainnya sehingga putaran dari mesin (chranshaft) mulai diteruskan
ke transmisi. Sedangkan pada gambar 7.5 mengilustrasikan saat handel kopling
dilepas penuh sehingga putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke
transmisi karena antara plat kopling dan plat gesek pada kopling sudah saling
berhubungan.
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA
http://firmanonetu.blogspot.com/2013/07/kopling-pada-sepeda-motor.html
https://boymin13687.files.wordpress.com/2014/05/neotech-manual.pdf
http://xlusi.com/cara-kerja-kopling-mekanis-sepeda-motor.html
http://www.honda.co.jp/study-motor/contents/clutch-lever-asobi/kantan-
page/image/aicon/clutch-lever-asobi-image01.gif