LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu kota dengan kekuatan finansial terbesar di Jawa Barat (Permenkeu
No. 244/PMK.07/2011), Kota Depok juga tertarik dengan pembangunan infrastrukturnya.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok yang dialokasikan untuk
pembangunan infrastruktur setiap tahun rata-rata hanya sekitar 16,24% atau 1,16% dari
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Depok (diolah data dari Bappeda T.A.
2007 2009 dan Laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah pada Akhir Masa Jabatan
Walikota Depok 2006-2011). Situasi ini jauh dari ideal dan berarti Anda memerlukan
anggaran sebesar 5% hingga 6% dari PDB tahunan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur
Anda. Oleh karena itu, keterlibatan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk mengisi
kesenjangan ini.
Kawasan Jalan Margonda merupakan etalase Kota Depok. Penataan kawasan ini
sangat menentukan wajah Kota Depok. Salah satu sumber ketidakteraturan dan
ketidaknyamanan di Jalan Margonda adalah Terminal Bis dan Angkutan Kota (Angkot).
B. Tujuan
sekitar terminal lama dan stasion Kereta Api Depok, dengan biaya rendah;
pertumbuhan ekonomi setempat, penyerapan tenaga kerja yang cukup besar, dengan adanya
multiplier effect terhadap keberadaan proyek METRO STATER Depok,
4. Dapat menyerap 1.000 tenaga kerja selama masa pembangunan dan dapat menciptakan
peluang kerja tetap 9.575 tenaga kerja langsung dan tak langsung atas aktivitas pusat
perbelanjaan,
6. Dapat mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jl Margonda Raya, khususnya di titik
simpang dengan JI. Arief Rahman Hakim. Dampak positif tersebut antara lain:
C. Sasaran
D. Kendala
Secara garis besar, ada beberapa masalah yang harus diperhatikan terkait pelaksanaan
Pembangunan Terminal Terpadu Kota Depok, yaitu:
1. Pada saat ini, Proyek Pembangunan Terminal Terpadu Kota Depok masih dalam proses
pembebasan lahan. Ada beberapa lahan di antara Terminal Margonda dan Stasiun KA Depok
Baru yang dimiliki oleh pribadi - pribadi masyarakat sehingga negosiasi masih berjalan
cukup alot.
2. Proses pelaksanaan proyek Pembangunan Terminal Terpadu Kota Depok ini tidak boleh
mengganggu operasional terminal yang sudah ada. Dengan demikian, pihak swasta atau mitra
kerja sama ini harus memperhatikan pemindahan lokasi terminal sementara ke lokasi yang
cukup luas untuk menampung dan melaksanakan operasional kegiatan Terminal Margonda
Kota Depok. Akses ke dan dari terminal sementara pun harus dapat mengakomodasi moda -
moda transportasi yang menggunakan terminal tersebut selama ini.
E. Tantangan :
1. Waktu untuk membangun terminal terpadu tersebut cukup lama dan mangkrak selama
beberapa tahun
BAB 2
GAMBARAN UMUM
Lahan yang digunakan untuk melaksanakan proyek ini seluas 25.825 m2 Proyek
Pembangunan Terminal Terpadu Kota Depok ini sendiri menggunakan lahan yang selama ini
menjadi Kawasan Terminal Bis dan Angkot Margonda, yang posisinya berada tepat di
samping pusat perbelanjaan ITC Depok hingga ke daerah di depan Stasiun Kereta Api Depok
Baru. Peta lokasi proyek ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
b. Investasi
1) Mitra Kerja
- Konstruksi Mall : Rp. 136.630.266.872,68
- Pembebasan Lahan : Rp. 13.585.463.000,00
2) Pemerintah
- Lahan seluas 15.825 m2 : Rp. 61.475.140.125,00 (dengan taksasi Rp.
3.884.685,00/m2)
c. Pembiayaan Konstruksi Fisik oleh Mitra Kerja Sama
4. Untuk Pembangunan Terminal dan jembatan Niaga, Data-datanya dapat dilihat dibawah
ini.
a. luas bangunan keseluruhan adalah 19.637,43 m2, terdiri dari :
No Uraian Komersial non komersial Total
(m2) (m2) (m2)
b. Investasi
1) Mitra Kerja
- Konstruksi Terminal:Rp. 97.485.140.127,32
- Konstruksi Jembatan Niaga: Rp. 10.000.000.000,00
- Sarana & Prasarana Bangunan: Rp. 1.705.891.000,00
2)Pemerintah
- Lahan seluas 10.000 m2 : Rp. 38.846.850.000,00
(dengan taksasi Rp.3.884.685,00/m2)
1. Kesimpulan
Pemerintah Kota Depok sedang melaksanakan pembangunan infrastruktur kota terkait
dengan penataan Jalan Margonda, Terminal Angkutan Kota (Angkot)/Bus Margonda, dan
Stasiun Kereta Api Depok Baru. Untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan lahan di sekitar
Terminal Angkot/Bus Margonda dan Stasiun Kereta Api Depok Baru, Pemerintah Kota
Depok akan membangun Pembangunan Pusat Grosir dan Terminal Baru Dalam Kawasan
METRO STATER, Jalan Margonda Raya, Depok – Jawa Barat, melalui skema PPP. Proyek
ini akan memberikan keuntungan atau manfaat bagi Pemerintah Kota Depok seperti
optimalisasi pemanfaatan lahan, meningkatkan pendapatan daerah, mendapatkan kompensasi
dana tunai dari investor, serta membantu penataan ruang dan wilayah Kota Depok. Proyek ini
diharapkan menghilangkan kekumuhan di sekitar terminal lama dan stasiun Kereta Api
Depok, serta menambah pusat ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Seleksi proyek akan
dilakukan secara teliti untuk memastikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Hasil dari
analisis juga menjelaskan bahwa akan ada beberapa sumber pendanaan yang dimanfaatkan,
seperti pinjaman dari bank, obligasi daerah, atau dana dari program nasional atau
internasional. Tujuan dari pembiayaan proyek pembangunan ini adalah untuk meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
2. Rekomendasi
Pemerintah Kota Depok sedang melakukan pembangunan infrastruktur kota yang
terkait dengan penataan Jalan Margonda, Terminal Angkutan Kota (Angkot)/Bus Margonda,
dan Stasiun Kereta Api Depok Baru. Selain itu, untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan
lahan di sekitar Terminal Angkot/Bus Margonda dan Stasiun Kereta Api Depok Baru,
Pemerintah Kota Depok akan membangun Pembangunan Pusat Grosir dan Terminal Baru
Dalam Kawasan METRO STATER, Jalan Margonda Raya, Depok – Jawa Barat, melalui
skema PPP. Skema PPP memungkinkan investasi swasta untuk masuk dan berpartisipasi
dalam proyek pembangunan, sehingga dapat mempercepat proses pembangunan dan
mengurangi beban anggaran pemerintah. Dalam seleksi proyek, dilakukan secara teliti untuk
memastikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Hasil dari analisis juga menjelaskan
bahwa akan ada beberapa sumber pendanaan yang dimanfaatkan, seperti pinjaman dari bank,
obligasi daerah, atau dana dari program nasional atau internasional. Tujuan dari pembiayaan
proyek pembangunan ini adalah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat di daerah tersebut. Dalam hal ini, dapat direkomendasikan untuk melanjutkan
pembangunan infrastruktur kota dan memanfaatkan skema PPP untuk mempercepat proses
pembangunan. Selain itu, perlu dilakukan seleksi proyek secara teliti untuk memastikan
manfaat yang optimal bagi masyarakat. Diversifikasi sumber pendanaan juga perlu
diperhatikan untuk meminimalkan risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan dan
memperkuat keberlangsungan proyek. Terakhir, perlu dioptimalkan pemanfaatan lahan di
sekitar Terminal Angkot/Bus Margonda dan Stasiun Kereta Api Depok Baru untuk
mendukung pengembangan kawasan ekonomi yang lebih luas di daerah tersebut.