Anda di halaman 1dari 9

Critical Journal Report

BUSINESS PLAN SEBAGAI LANGKAH AWAL MEMULAI USAHA dan


PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN BISNIS DAN
STRATEGI PROMOSI BAGI KELOMPOK RINTISAN USAHA MANDIRI
SANGGAR BATIK JENGGOLO DAN SEKAR ARUM DI KOTA
YOGYAKARTA

Dosen Pengampu :
Arfan Diansyah, S.Pd, M.Pd
Ammar Riyanto, S.Pd., M.Pd

Nama : Yasinta Situmorang


NIM : 3202421021
Kelas : E Reguler 2020

Prodi : S1 PENDIDIKAN SEJARAH

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Jurnal Review (CJR)

Critical Journal Review (CJR) sangat bermanfaat untuk dilakukan terutama


buat kalangan pendidikan baik itu mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan
menilai,membanding,dan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun si
pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan jenis jurnal yang berkaitan
dengan mata kuliah itu sendiri (Pergerakan Nasional)

Dengan judul pembahasan yang sekilas sama namun memiliki unsur unsur
pembeda yang dapat kita analisis dan bandingkan. perlu kita ketahui pada hakikatnya
jurnal yang di kritisi adalah jurnal yang menyajikan informasi yang sama.dengan
proses mengkritisi jurnal maka kita dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki
dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka
sudah tentu kita sebagai mahasiswa/i yang telah memahami jurnal dari aktivitas ini
maka di harapkan dapat membuat suatu jurnal yang tersaji dengan baik.

B. Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review (CJR)

Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk mendukung proses


pembelajaran belajar mahasiswa/I melalui pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah
Pariwisata.tujuan lain dari Critical Jurnal Review (CJR) yang merupakan salah satu
tugas wajib dalam sistem KKNI sebagai kegiatan menambah pengetahuan untuk
melihat atau membandingkan dua jurnal yang baik dan yang benar terkait mata kuliah
Sejarah Pariwisata dan Setelah dapat membandingkan maka akan dapat membuat
suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan
mana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan perlu revisi kembali dan juga karena
sudah dengan terselesaikan nya tugas ini maka tentu nya kita mengerti langkah
langkah dari pembuatan suatu jurnal.
BAB II IDENTITAS JURNAL
A. Identitas Jurnal Utama

Judul : Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha

Nama Jurnal : Jurnal Ekonomi & Pendidikan

Penulis : Supriyanto

Penerbit : Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta

Tahun Terbit : 2009

Kota Terbit : Yogyakarta

Vol dan No : 6 nomor 1

E-ISSN :-

B. Identitas Jurnal Pembannding

Judul : Perancangan dan Implementasi Perencanaan Bisnis dan Strategi


Promosi bagi Kelompok Rintisan Usaha Mandiri Sanggar Batik
Jenggolo dan Sekar Arum di Kota Yogyakarta

Nama Jurnal :

Penulis : Karina Rima Melati

Penerbit : Indonesian Journal of Community Engagement

Tahun Terbit : 2017

Kota Terbit :

Vol dan No : Vol. 02, No. 02

ISSN :-
BAB III
RINGKASAN ISI JURNAL
A. Ringkasan Isi Jurnal I
Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada
masa yang akan datang, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat
penting, karena perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang wirausaha. Pada
umumnya, perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran,
penjualan, perluasan usaha, keuangan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau
pengadaan peralatan.
Prinsip Business Plan
a. Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha itu sebagai berikut:
b. Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.
c. Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.
d. Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
e. Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan
efisien
Manfaat Business Plan
a. Adapun manfaat perencanaan usaha itu di antaranya:
b. Membimbing jalannya kegiatan usaha.
c. Mengamankan kelangsungan hidup usaha.
d. Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha.
e. Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan
usahanya.
f. Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha.
g. Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha.
h. Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha.
i. Memperbesar peluang untuk mencapai laba.
j. Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank j. Sebagai pedoman di
dalam pengawasan.
Dalam dunia praktek sehari-hari, ternyata banyak kendala yang ditemui baik dalam
membuat business plan maupun implementasinya. Kendala yang sering ditemui dalam membuat
business plan adalah sulitnya menemukan ide-ide yang dapat dijadikan proyek bisnis yang
menguntungkan. Kendala lahirnya ide-ide kreatif yang punyai nilai ekonomis ini banyak terjadi
karena kita sendiri sering kali kurang menyadari bahwa ide adalah hasil proses alam bawah sadar
sehingga ide tidak akan hadir berkali-kali. Di sisi lain kita juga sering kurang peka terhadap
lingkungan sekitar dan mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, padahal ide-ide kreatif,
inovatif dan bernilai ekonomis justru sering lahir dari kepekaan kita terhadap lingkungan dan
kemampuan kita merubah tantangan menjadi peluang.
Setelah kita mampu membuat business plan-pun seringkali tidak bisa diimplementasikan,
alasan utama adalah kendala modal. Kadangkala modal tidak menjadi masalah tetapi keberanian
untuk memulai yang belum ada atau nyaris tidak ada. Banyak faktor yang menyebabkan semua
ini terjadi, ada faktor di luar ekonomi, misalnya kultur di Indonesia yang masih menganggap
profesi wirausaha sebagai profesi kurang terhormat, sehingga banyak orang tua yang lebih
menginginkan anakanaknya berprofesi sebagai PNS, ABRI atau Pegawai Swasta. Faktor lain
adanya anggapan bahwa berwirausaha selalu faktor modal yang utama, padahal banyak bukti
pengusaha/entrepreneur sukses justru memulai usaha dari nol alias tanpa modal. Banyak
entrepreneur sukses menganggap dalam memulai bisnis modal utamanya adalah ide-ide
cemerlang, relasi ataupun impian-impian yang tinggi yang kadang menurut orang lain tidak
masuk akal, tapi dengan sedikit kecerdikan dan keberanian mengambil risiko (ciri seorang
entrepreneur) mampu melahirkan pengusahapengusaha yang handal dan sukses.
Harapan penulis mudah-mudah setelah membaca tulisan ini pembaca akan tertarik untuk
menuangkan ide cemerlangnya menjadi sebuah rencana usaha/business plan yang layak
diimplementasikan, profitable dan berprospek cerah, sehingga hasil akhirnya akan mampu
melahirkan wirausahawan yang berhasil.
B. Ringkasan Isi Jurnal II
Sanggar Batik Jenggolo merupakan RUM yang berbentuk sanggar batik dengan fokus
produksi batik dan jumputan dengan pewarnaan alam. Sejak awal, kelompok usaha ini
berinisiatif menggunakan pewarna alam karena lingkungan di Jenggolo merupakan permukiman
padat, sehingga limbah buangan mereka tidak akan mengganggu warga sekitarnya. Meskipun
terhitung lebih rumit dibandingkan dengan pewarnaan sintetis/kimia, kesadaran untuk menjaga
lingkungan ini dianggap sesuai dengan nilai-nilai pelestarian lingkungan yang juga linier dengan
konsep nguri-uri kabudayan („melestarikan kebudayaan‟). Pewarnaan batik dari alam yang
digunakan adalah kayu tingi, jalawe, mahoni, tegeran, hingga indigo (berasal dari pasta daun
Tom atau Nila).
Tujuan awal program ini adalah mempersiapkan dan membekali kelompok sasaran, yaitu
RUM Sanggar Batik Jenggolo dan Sekar Arum (yang kemudian berganti nama Code Arum)
mengenai perancangan dan implementasi perencanaan bisnis yang mereka jalankan, serta
merencanakan strategi promosi dengan atribut media cetak maupun media berbasis online.
Sasarannya adalah agar tercipta kelompok RUM di bidang kerajinan batik dan jumputan yang
mampu mengelola bisnis dan promosi secara mandiri dan berkesinambungan. Meskipun masih
banyak kekurangan di sana-sini, tim pengabdian masyarakat berusaha menyinergikan jalinan dan
hubungan antara tim pengabdian masyarakat dengan kedua RUM agar tetap terjaga.
Rencana tindak lanjut kegiatan pengabdian masyarakat ini didasarkan pada masukan
maupun harapan dari masing-masing mitra, yakni program peningkatan produktivitas atas
produk yang mereka hasilkan melalui pendanaan fasilitas produksi, seperti penerapan metode
batik cap, pembuatan bak pencelupan, meja pola, mesin jahit, hingga lemari display untuk
produk yang akan dijual. Di Sekar Arum (yang kemudian berganti nama Code Arum) sangat
diperlukan fasilitas IPAL untuk pengelolaan limbah pewarna sintetis. Sementara itu, pada
Sanggar Batik Jenggolo, regenerasi/merekrut anggota lain dari lingkungan yang sama/di luar
perlu dilakukan karena kapasitas produksi mereka semakin banyak, dengan metode pengadaan
pelatihan kepada masyarakat lain atau di luar anggota kelompok, termasuk membuka peluang
jejaring dengan pembatik lain di luar anggota. Keterlibatan masyarakat yang lebih banyak dalam
satu lingkungan juga dapat memaksimalkan daerah tersebut sebagai sentra produksi batik atau
jumputan, atau lebih jauh lagi menjadi daerah kampung wisata yang pada akhirnya dapat
memberikan pemerataan ekonomi.
Lebih dari itu, kedua mitra belum membuat produk yang bervariasi dan belum membuat
produk berupa pakaian jadi dengan peningkatan desain motif dan desain pakaian yang mengikuti
tren karena fasilitas produksi yang mereka miliki terhitung sederhana. Oleh karena itu, kegiatan
pengabdian masyarakat akan dilanjutkan dengan fokus pengoptimalisasian produksi dengan
pelatihan peningkatan produk dan fasilitasnya.
BAB IV
ANALISIS ISI JURNAL
Kelebihan dan Kekurangan isi Jurnal
A. Jurnal Utama
 Kelebihan
Jurnal Supriyanto yang berjudul “Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha”
Menurut saya sudah bagus, penulis memaparkan materinya dengan sangat baik disertai dengan
banyak sumber-sumber yang terakreditasi. Penulis memaparkan materinya dengan sisteatis
sehingga mempermudah pembaca mengetahui isi dari jurnal, dimulai dari Pengertian Business
Plan, prinsip, mafaat bisnis plan, kegiatan bisnis plan dan lain sebagainya. Jurn aini mudah
dipahai dan memberikan informasi dari bebaga jurnal.

 Kekurangan
Jurnal ini sudah cukup baik namun masih terdapt kekurangan seperti penulis kurang
menjabarkan contoh dalam topik yang sedang dibahas.

B. Jurnal Pembanding
 Kelebihan
Jurnal yang ditulis oleh F. Frenki menurut saya sudah cukup baik, penulisan yang sistemartis
membuat pembaca mudah mengerti tujuan atau isi dari jurnal. Abstrak yang sudah berisi
raingakian umum dari isi jurnal, membuat tulisan ini semakin menarik. Penulis juga mengambil
pendapat dari beberap teori yang membuat tulisan ini semakin luas walaupun yang dibahas
hannya satu topik tertentu. .
 Kekurangan
Secara umum Jurnal ini sudah cukup baik namun masih terdapat kekurangan seperti kurangnya
penjabaran seperti pada topik “Tahapan Prosedur Kerja Program Pengabdian Masyarakat”
penulis tidak menjelaskan secara spesifik pada 4 tahapan Prosedur Kerja Program Pengabdian
Masyarakat.
KESIMPULAN

Kedua jurnal memiliki kelebihan kekurangan masing-masing yang dapat


menjadi gagasan pembaca dalam memilih sumber bacaan. Meski terdapat kekurangan
tentu masih terdapat banyak kelebihan yang membuat kedua jurnal ini tepat untuk
digunakan sebagai sumber refrensi terutama mengenai perencanaan bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Melati, Karina Rima. "Perancangan dan Implementasi Perencanaan Bisnis dan Strategi
Promosi bagi Kelompok Rintisan Usaha Mandiri Sanggar Batik Jenggolo dan
Sekar Arum di Kota Yogyakarta." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
(Indonesian Journal of Community Engagement) 2.2 (2017): 216-234.

Supriyanto, Supriyanto. "Business Plan sebagai Langkah Awal Memulai


Usaha." None 6.1 (2009): 17216.

Anda mungkin juga menyukai